Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Maulana Mugiraharjo
Abstrak :
ABSTRAK
Sebelum era BPJS, penyelenggaraan program jaminan sosial dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penyelenggaraan jaminan sosial oleh BUMN tidak sesuai dengan prinsip jaminan sosial. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana pelembagaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendeterminasi pelembagaan BPJS. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan konsep new institutionalism dan variannya, yaitu historical institutionalism. Hasil analisis menunjukkan beberapa kebijakan, yaitu amandemen UUD 1945, UU Nomor 40 Tahun 2004, menjadi legacy path dalam pelembagaan BPJS. Kepentingan Pemerintah untuk mempertahankan model BUMN bertemu dengan kepentingan DPR untuk menyelenggarakan program jaminan sosial secara terpadu dengan menggunakan model badan hukum publik membentuk model pelembagaan conversion.
ABSTRACT
Social security was held by State Own Entreprise (SOE), were PT Taspen, PT Jamsostek, PT Asabri, PT Askes. The implementation of social security had changed after Social Security Law Number 40/2004 released. Social security law mandate to create Social Security Agency (BPJS). This research is aimed to explain and analyze how Social Security Agency was institutionalized and what factors were determined behind the institutionalization. Researscher used qualitative method with New Institutionalism concept, and its variation, historical institutionalism as a frame in explaining the research questions. The result shows some policies became the legacy path in Social Security Agency institutionalization. Those policies are: The Amendment of Constitution 1945 Law, and Social Security Law Number 40/2004.
2015
S61158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Latif
Abstrak :
Dalam jangka panjang akan sangat riskan dan berbahaya apabila sistem perekonomian nasional sangat tergantung pada hutang luar negeri. Karena itu, diperlukan langkah-langkah inovatif dalam membangun sumber pembiayaan domestik yang dapat diandalkan dalam menunjang perekonomian nasional. Dengan sistem kepesertaan yang bersifat wajib, terbuka dan beragam (compulsory, open and multiple coverage) serta bagian dari penegakan human rights, maka secara alamiah program jaminan sosial tenaga kerja akan mempunyai potensi yang sangat besar untuk meraih kepesertaan yang besar, penerimaan iuran dan akumulasi dana investasi. Berdasarkan pengalaman di berbagai negara, ternyata program jaminan sosial tenaga kerja tidak hanya dapat diandalkan sebagai perlindungan bagi tenaga kerja melainkan juga sebagai penunjang perekonomian nasional dan pilar penyelamat dari turbulensi ekonomi. Bahkan di negara-negara welfare states program jaminan sosialnya terintegrasi dalam kebijakan fiskal. Bahwa dengan kondisi yang ada saat ini, dengan menggunakan metade time series kuadrat terkecil berdasarkan data historis selarna 24 tahun, diperkirakan program jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia akan berkembang sangat datar dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, sehingga diperlukan reformasi dalam penyelenggaraaan Jamsostek sehingga badan penyelenggara program Jamsostek lebih legitimate dan otoritatif. Reforrnasi dalam penyelenggaraan Jamsostek harus mencakup empat hal, yaitu adanya kontrol tripartit, law enforcement yang melekat pada Badan Penyelenggara Peningkatan Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dan pengelolaan oleh Badan Nirlaba.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T3950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Dwi Ernawati
Abstrak :
Tesis ini menganalisis implementasi kebijakan kepesertaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) di wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2014. Penelitian kualitatif ini dengan menggunakan wawancara mendalam dan FGD. Model implementasi kebijakan yang dipakai adalah George C. Edward III. Terdapat empat variabel yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Kebijakan kepesertaan KJS telah mengalami beberapa kali perubahan. Dari empat variabel dalam model George C. Edward IIII, didapatkan kesimpulan implementasi kebijakan ini belum sesuai, akibatnya sasaran kebijakan kepesertaan KJS belum tepat. ......This thesis analyzes the implementation of Healthy Jakarta Card membership in the region of Cipayung Sub-District Community Health Center, East Jakarta using qualitative method. This method was carried out with in-depth interviews and the focus group discussion on April until May 2014. Using the policy implementation George C. Edward III model, there are four variables, those are communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. The policy of the Healthy Jakarta Card membership has been changed several times. Based on that four variables model, author concludes that the implementation of this policy has not been completed that results the target was not appropriate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library