Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihan Ilham Rahmansyah
"Ban merupakan aplikasi dari penggunaan karet alam. Filler yang digunakan ban adalah carbon black. Tetapi untuk mendapatkan carbon black harus mengimpornya terlebih dahulu. Oleh karena itu digunakan alternatif lain yaitu menggunakan serat sorgum sebagai pengganti filler, tetapi serat sorgum memiliki sifat permukaan yang polar dan karet alam mempunyai sifat permukaan non-polar sehingga serat sorgum dengan karet alam tidak bisa berikatan. Karena itu untuk membuat produk komposit karet alam berpenguat serat sorgum dibutuhkan penambahan coupling agent. Coupling agent yang digunakan adalah coupling agent hasil sintesis lateks dengan pati.
Pada penelitian ini didapatkan dengan semakin banyaknya coupling agent berbasis pati yang ditambahkan maka kompatibilitas karet alam dengan serat sorgum semakin meningkat yang dilihat dari hasil FTIR dan SEM. Pada FTIR didapatkan bahwa semakin banyaknya gugus fungsi hidrogen yang didapatkan maka kompatibilitasnya semakin bagus, untuk SEM semakin banyak coupling agent berbasis pati yang ditambahkan maka semakin dikit celah dan fiber pullout pada permukaan komposit karet alam. Dengan semakin banyak penambahan serat sorgum dan coupling agent berbasis pati maka didapatkan sifat termal dari produk komposit karet alat-serat sorgum semakin bagus, pada penambahan serat sorgum sebesar 30 phr dan coupling agent berbasis pati sebesar 3 phr didapatkan temperatur degradasi maksimunya sebesar 374oC dan 377oC.

One of the application of natural rubber is tire. Filler that mostly in used for rubber is carbon black. However to obtain the carbon black it must be import from other country. Therefore there is alternative for filler that use sorgum fibers, but the sorgum fibers surface have polar surface and natural rubber have non-polar surface what makes their not compatible. To enhance the compatibility from natural rubber and sorgum fibers it need to add coupling agent. The coupling agent that use for enhance the compatibility is coupling agent synthetic from latex with starch.
In this experiment that composite rubber with more starch based coupling agent get better compatibility, which can be seen from FTIR and SEM. By the compability from natural rubber and sorgum fibers increase, it will be enhance the thermal properties from natural rubber with sorgum fibers reinforced composite.It shows with more sorgum fibers reinforced (30 phr) and starch based coupling agent (3 phr ) added, it get the highest temperature degradation with 374oC and 377oC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rai Pratama
"Pada saat era modernisasi, penggunaan material ramah lingkungan terus berkembang. Salah satu material yang sedang dikembangkan adalah serat alam. Serat alam menarik perhatian karena sifatnya yang mudah terurai di alam dalam waktu singkat, rasio kekuatan, tersedia di alam dalam jumlah melimpah, dan dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Serat tanaman sorgum menjadi salah satu sumber yang potensial untuk diolah. Serat sorgum digunakan sebagai bahan penguat pada material komposit. Tantangan utama serat sorgum sebagai bahan penguat adalah mengurangi kandungan lignin, hemiselulosa, dan zat lilin pada permukaan sehingga serat memiliki kompatibilitas yang baik dengan matriks.
Metode secara fisik diperlukan untuk menghasilkan mikro fibril selulosa dengan kompatibilitas yang baik. Metode yang digunakan adalah proses hidrotermal dengan metode kukus. Metode ini meliputi, pencucian serat dengan aquades, proses pengukusan pada suhu 100oC dengan variasi waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit dan 60 menit, pengeringan secara manual dan menggunakan oven vakum pada 50oC selama 120 menit. Kondisi serat paling bagus adalah metode kukus selama 25 menit.
Hasil perlakuan menunjukkan adanya penurunan kandungan lignin, hemiselulosa, dan zat lilin, nilai indeks kristalinitas sebesar 40,76, morfologi serat lebih bersih dan telah mengalami fibrilasi, serta nilai sudut kontak yang terbentuk sebesar 122.27.

In the era of modernization, eco friendly material is being grown up. Natural fibres become one of target as eco friendly material. Natural fibers become interesting material because their biodegradable abality in a short time, the ratio of strength, available in abundance, and can be renewed in a short time. Sorghum fibers is to be one source of potensial to be processed. Sorgum fibers is used as reinforment into composite materials. The main challenge using sorgum fibers is how to reduce lignin, hemicellulose, and wax which surrounds the fibres to have good compatibility with the matrix.
The pyshical methods are conducted to produce micro fibre cellulose. One of method which are conducte in this research is hydrothermal technique with non pressurized steam method. Washing fibers with aquades, steaming fibers in 100oC with variation of time 5, 10, 15, 20, 25, 30, and 60 minutes, drying fibers manually and using vacuum oven in 50oC for 120 minutes are steps that used in this research.
The optimum result is obtained with by steam for 25 minutes which reduce of lignin, hemicellulosa, and wax, high crystallinity as high as 40.76 , unravel fibers morphology, and form contact angle at 122.27.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library