Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haris E. Santoso
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Metode analisis harga saham ada dua yaitu analisis fundamental dan analisis teknik. Investor dengan berbagai motif membeli saham dapat melakukan analisis harga saham dengan mempergunakan kedua analisis secara bersamaan. Metode analisis fundamental dapat dilakukan dengan urutan analisis sebagai berikut

a. Analisis rasio keuangan.

b. Analisis produktifitas

c. Analisis posisi perusahaan di industrinya.

d. Analisis teknologi atau sistem operasi.

e. Analisis manejemen dan sumber daya manusia.

f. Public responsibility.

Analisis teknis dapat dilakukan dengan membuat formulasi model penentuan daerah kritis harga saham menggunakan metode Box - Jenkins. Prosedur dari metoda ini dilakukan dengan tahapan:

1. Tahap identifikasi.

2. Tahap estimasi parameter.

3. Tahap uji diagnostik.

4. Tahap peramalan.

Keuntungan metode ini adalah:

a. Dapat mengidentifikasikan pola deret waktu harga saham.

b. Dapat membuat ramalan harga saham dimasa mendatang baik peramalan jangka pendek (harian) maupun jangka panjang.

c. Dapat mengidentifikasikan daerah dimana investor disarankan untuk menjual saham dengan acuan batas atas harga saham dan daerah dimana investor disarankan untuk membeli saham dengan acuan batas bawah harga saham. Alternatif-alternatif yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Apabila harga saham disekitar garis peramalan maka investor disarankan

menunggu perkembangan, jadi pilihannya boleh membeli atau tidak membeli saham.

2. Apabila harga saham disekitar batas atas atau di atas batas atas maka investor disarankan untuk menjual sahamnya.

3. Apabila harga saham disekitas batas bawah atau dibawah batas bawah maka investor disarankan untuk membeli saham

Untuk mengimplementasikan model yang dibangun, maka dilakukan pemrosesan data harga saham perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dibawah hipotesa hasil analisis fundamental akan sama dengan hasil analisis teknis, maka perbandingan kedua analisis dari industri perbankan adalah sebagai berikut:

a. Analisis fundamental

Bank-bank yang di rekomendasi baik adalah

1. BDNI

2. Bank Niaga.

3. Panin Bank.

Sedangkan untuk bank lainya direkomendasikan untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.

b. Analisis teknis.

Bank - bank yang direkomendasikan harganya cenderung naik adalah

1. BDNI

2. BII

3. Bank Danamon

Berdasarkan perbandingan kedua analisis diatas maka BDNI merupakan bank yang oleh kedua analisis dinilai balk, Bank Bali, BUN, Bank Duta, Lippo Bank oleh kedua metode analisis disarankan untuk mengamati situasi lebih lanjut. Terdapat perbedaan penilaian antara analisis teknik dan fundamental terhadap Bank Niaga, Panin Bank dan Bank Danamon. Untuk Bank Danamon dapat dijelaskan bahwa volume transaksi untuk bulan terakhir relatif kecil oleh sebab itu disarankan untuk mengamati perkembangan lebih lanjut, jika volume transaksi tetap kecil maka lebih baik menunggu perkembangan dan disarankan untuk tidak melakukan transaksi terlebih dahulu. Untuk Bank Niaga dan Panin Bank oleh analisis fundamental direkomendasi baik sedang analisis teknis Box-Jenkins menunjukkan bahwa harga saham kedua bank tersebut cenderung menurun selama masa perama1an (12 hari), oleh sebab itu tindakan yang dapat disarankan bagi investor adalah sebaiknya investor menjual harga saham atau tidak membeli sampai situasi dimana analisis teknis memberikan informasi harga mulai cenderung naik, karena berdasarkan analisis fundamental menunjukkan bahwa Bank Niaga dan Panin Bank mempunyai penilaian yang baik sehingga dalam jangka panjang kedua bank ini akan dapat memberikan dividen atau capital gain yang besar. Dengan demikian dapat dilihat penggunaan kedua analisis secara bersamaan yang satu sama lainnya saling mengisi.

1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shirin Amira Sutomo
Abstrak :
ABSTRAK
BUMN Indonesia masih memiliki tantangan untuk menerapkan mekanisme tata kelola perusahaan karena pengaturan kelembagaan masih lemah. Tujuan dari penelitian adalah memberikan analisis yang mendalam tentang bagaimana hubungan konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusi, kepemilikan asing dan ukuran direksi terhadap kinerja BUMN. Subjek dari riset ini merupakan BUMN publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018, yang menghasilkan total observasi sebanyak 120. Regresi data panel dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan hasilnya ditemukan bukti bahwa konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, kepemilikan asing dan ukuran dewan direksi memiliki pengaruh yang beragam terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur dengan objek penelitian pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja BUMN.
ABSTRACT
Indonesian State-Owned Enterprises still have challenges to implement corporate governance mechanisms due to weak institutional arrangements. The purpose of the study is to provide an in-depth analysis of how the relationship of ownership concentration, institutional ownership, foreign ownership and board size on the performance of State-Owned Enterprises. The subject of this research is public State-Owned Enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2018, which produced a total of 120 observations. Panel data regression was conducted to test the research hypothesis and the results found evidence that ownership concentration, institutional ownership, foreign ownership and board size has mixed results towards firm performance. This research contributes to the corporate governance literature by adding the State-Owned Enterprises as the research object.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library