Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Ardiani Rachman
Abstrak :
Saluran Induk Tarum Barat (SITB) adalah saluran buatan yang dibangun untuk mengalirkan air dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta, melewati kota Karawang dan Bekasi dimana di kedua kota tersebut terdapat kawasan industri yang potensial untuk mencemari air di saluran tersebut. Mengingat pentingnya fungsi SITB untuk penyediaan air bersih kota Jakarta maka diperlukan penelitian mengenai kualitas air di saluran tersebut. Dari tahun 2000 sampai 2001, Tim Center Fewer UI secara rutin melakukan pengujian terhadap kualitas air, dimana parameter yang diuji diantaranya konsentrasi besi dan mangan. Penyebaran konsentrasi suatu pencemar dipengaruhi antara lain oleh kecepatan arus. Kecepatan arus akan mempengaruhi proses pelarutan dan pengendapan unsur tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat diteliti hubungan atau korelasi antara kecepatan arus dengan konsentrasi besi dan mangan. Oleh karena itu, diambil hipotesis bahwa perubahan konsentrasi Fe dan Mn menurut waktu pada suatu penampang tergantung pada perubahan kecepatan arus dan konsentrasi Fe dan Mn pada saat yang bersamaan di penampang tersebut. Untuk membuktikan hiporesis ini maka dilakukan penelitian terhadap data-data hasil sampling di SITB yang diambil dari hasil Center Fewer FTUI dari tahun 2000-2001. Data primer tersebut akan dioleh menggunakan aplikasi grafik pada software Microsoft Excel, memakai metode regresi. Dari berbagai bentuk hubungan yang diperoleh dengan melakukan curve fitting dicari bentuk hubungan yang memiliki nilai R2 yang terbesar. Bentuk hubungan yang diharapkan dan dianggap mendekati nilai kebenaran aalah bentuk hubungan yang memiliki nilai korelasi R2 0,5. Setelah seluruh nilai R didapatkan, dianalisa apakah bentuk hubungan yang ada sesuai dengan teori dan hipotesa yang telah dikemukakan. Kemudian dibuat kesimpulan berdasarkan hasil analisa tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Syahfitri Ikhsan
Abstrak :
Sub-DAS Citarum Hulu merupakan daerah aliran sungai, area penelitian menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat Bandung. Sub-DAS Citarum Hulu memiliki permasalahan utama terkait dengan erosi, sedimentasi, aliran sungai yang tercemar, banjir, dan lahan kritis. Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi, hal ini didukung oleh respon dari curah hujan semakin meningkat, kondisi geologi, dan vegetasi pada area penelitian. Informasi potensi resiko banjir dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap kerapatan pengaliran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan tersebut berdasarkan kontrol faktor geologi, iklim, dan vegetasi terhadap kerapatan pengaliran. Hasil analisis didapatkan dari korelasi regresi menggunakan data curah hujan, DEMNAS, Citra Landsat 8, dan data tutupan lahan untuk mengetahui hubungan kerapatan pengaliran dengan setiap parameter, serta dapat diketahui faktor paling dominan mengontrol kerapatan pengaliran pada sub-DAS Citarum Hulu. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa korelasi regresi negatif ditunjukkan pada kontrol geologi, dimana hubungan antar parameter memiliki perbandingan berbanding terbalik, yaitu ketika wilayah dengan kerapatan kelurusan rendah, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi, dan terjadi sebaliknya. Sedangkan korelasi regresi positif ditunjukkan pada kontrol iklim dan vegetasi, dimana hubungan memiliki perbandingan saling berbanding lurus, yaitu ketika wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi, kerapatan vegetasi semakin rapat, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor pengontrol paling mendominasi pada sub-DAS Citarum Hulu yaitu faktor geologi ditinjau dari kerapatan kelurusan. Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,8737 menunjukkan bahwa hubungan antar kedua parameter sangat kuat. Jadi, dengan mengetahui kerapatan pengaliran pada daerah penelitian maka informasi terkait karakeristik dari DAS juga dapat diketahui dan memberikan manfaat terhadap penanggulangan banjir. ......The Upper Citarum sub-watershed is a watershed, and the research area is a source of water for the people of Bandung. The Upper Citarum sub-watershed has major problems related to erosion, sedimentation, polluted river flows, flooding, and critical land. Flooding is one of the problems that often occurs, this is supported by the response to increasing rainfall, the geological conditions, and the vegetation in the research area. Information on the potential risk of flooding can be identified by analyzing the drainage density. This study aims to analyze these problems based on the control of geological, climatic, and vegetation factors on drainage density. The results of the analysis were obtained from regression correlation using rainfall data, DEMNAS, Landsat 8 imagery, and land cover data to determine the relationship between drainage density and each parameter, and to determine the most dominant factor controlling drainage density in the Upper Citarum sub-watershed. Based on the results of the analysis, it was found that the negative regression correlation was shown in the geological control, where the relationship between parameters has an inverse ratio, that is, when an area with low structural density, the area will have a high drainage density, and vice versa. While the positive regression correlation is shown in climate and vegetation controls, where the relationship has a direct proportional comparison, that is, when an area with a high level of rainfall, the density of vegetation is denser, then the area will have a high drainage density. So it can be concluded that the controlling factor dominates the Upper Citarum sub-watershed, namely geological factors in terms of structural density. This is supported by the correlation coefficient value of 0.8737, indicating that the relationship between the two parameters is very strong. So, by knowing the density of drainage in the study area, information related to the characteristics of the watershed can also be known, which can provide benefits for flood prevention.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kabupaten Sumba Tengah terletak di Pulau Sumba di bagian barat daya Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan luas 1.869,18 km2 dan jumlah penduduk tahun 2009 sebesar 59.430 jiwa. Sumba Tengah sebagai wilayah yang tergolong kering dimana hanya 4 bulan (Desember - Maret) yang keadaannya relatif basah dan 8 bulan kering. Rasio elektrifikasi NTT tergolong rendah, yaitu 53,63 persen sedangkan rata-rata tingkat nasional sebesar 76,56 persen. Kajian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi Sungai Loko Labariri sebagai sumber air irigasi sawah dan pembangkit tenaga listrik. Sungai Loko Labariri merupakan sungai besar yang berada di Sumba Tengah, dengan luas DAS 28.063 Ha dan panjang sungai utama 43,3 km, serta total hujan yang tercurah pertahun di seluruh DAS sebesar 755,4 juta m3. Penggunaan lahan terbesar berupa padang rumput/tanaman rendah mencapai 41,85 persen, semak belukar 18,73 persen, dan sawah tadah hujan 16,06 persen. Luas hutan hanya 10,17 persen dan pemukiman masih jarang di bawah 1 persen. Hasil analisa sampel air kandungan Fe berkisar 0,380 - 0,630 mg/l, yang tergolong kecil, jauh dari batas toleransi untuk tanaman 17 mg/l, dan tingkat keasaman air (pH) juga pada kondisi netral sehingga aman/tidak beracun semua tanaman. Hasil penghitungan SAR menunjukkan nilai berkisar antara 0,1382 - 0,2115, yang tergolong sangat rendah. Kajian ini menyimpulkan bahwa Sungai Loko Labariri memenuhi syarat sebagai sumber air irigasi sawah dan berdasarkan debit air mampu untuk mengairi sawah sekitar 343 Ha di Kecamatan Katikutana yg merupakan DAS bagian tengah, sedangkan wilayah hilir di daerah Waygali dapat dikembangkan untuk tenaga listrik sekitar 1,25 Mega Watt.
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hade Wicaksono
Abstrak :
Meningkatnya jumlah penduduk di kawasan DAS Ciliwung, Citarum, Citanduy, dan Cimanuk menyebabkan berkembang pesatnya kontruksi. Permintaan yg signifikan akan jalan sebagai transportasi serta bangunan dan perumahan untuk tempat tinggal sehingga daerah kedap airnya pun meningkat. Model Impervious Cover, diusulkan oleh Schueler 2003 , mengkorelasi persen kekedapan pada subDAS dan kualitas air sungai serta memberikan pengukuran prediksi terhadap indikator air sungai ke dalam kategori kategori lalu mendefinisi tingkat keparahan dan kemungkinannya untuk pulih. National Sanitation Foundation Water Quality Index NSFWQI adalah salah satu alat analitis yang umum digunakan untuk meringkas data kualitas air yang mana mengubah konsentrasi sembilan parameter ke satu dari 5 Water Quality Rating WQR . Tujuan kajian ini adalah untuk menguji penerapan dan kesesuaian pendekatan ICM dan NSFWQI dalam memprediksi kualitas air sungai Ciliwung, Citarum, Citanduy, dan Cimanuk, Jawa Barat, Indonesia.
The increasing of population at Ciliwung, Citarum, Citanduy, and Cimanuk watersheds leads a rapid development especially in construction fields. There is significant demand to build roads for transportation as well as buildings and houses for settlement, thus, escalate the impervious area. The impervious cover model ICM, proposed by Schueler 2003, brings off correlation between the percentage of subwatershed imperviousness and stream quality as well as outlines specific quantitative or narrative prediction for stream indicators within each stream category to define the severity of current stream and the prospects for their future restoration. The National Sanitation Foundation Water Quality Index NSFWQI is one of analytical tools that commonly used to summarize water quality data, which converts the concentration data for nine water quality parameters into one of five Water Quality Rating WQR . The study is aimed to test the applicability and conformity of both ICM and NSFWQI approaches for predicting stream quality of Ciliwung, Citarum, Citanduy, and Cimanuk river, West Java, Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library