Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resti Mirza Apriani
"Skripsi ini membahas mengenai tahapan pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tahapan pelayanan dan sumber pendukung pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendekatan personal sering digunakan pada proses pelayanan mulai dari tahap penjangkauan, masuk rumah singgah, persiapan penerimaan kegiatan, penerimaan kegiatan, dan pengakhiran pelayanan. Pada penelitian ini terlihat relawan dan peer group sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dalam proses pelayanan.

The focus of the study is about service for street children at Yabim Depok. Qualitative method used in this research with descriptive design. The aim of this study is to know the description of the service?s step and supporting system for the street children at Yabim Depok. The result of this study shows the personal approaches usually used in the service?s step which are started from outreach?s step, joins halfway-house, preparation program acceptance, acceptance program until ends of service. In those social services, volunteer and peer groups play majoring roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maydian Werdiastuti
"Pendidikan yang diberikan kepada anak jalanan merupakan pendidikan non formal yang diselenggarakan secara terorganisasi. Pendidikan tersebut membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan ini penting diberikan, karena untuk menambah wawasan berpikir anak-anak jalanan yang masih bersekolah dan membantu pengembangan intelektual anak-anak jalanan yang terpaksa putus sekolah. Namun demikian, timbul suatu permasalahan "apakah kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak-anak jalanan tersebut dapat terpenuhi melalui program pendidikan jalanan?" Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian yang mendalam. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak jalanan terutama yang berkaitan dengan materi pelajaran dan metode belajar. Penelitian ini bersifat kualitatif yang berupaya mendiskripsikan kebutuhan pendidikan anak jalanan putus sekolah, khususnya anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen. Penelitian dilakukan di Yayasan Mitra Masyarakat Kota yang berlokasi di daerah Cipinang Kebembem, Jakarta Timur.
Hasil penelitian tersebut adalah:
1. Sasaran penelitian membutuhkan materi pelajaran pengalaman materi berhitung, pendidikan agama, informasi cara menabung di Bank (Aspek Kognitif); materi pendidikan olahraga bela diri (Aspek Afektif); dan pengembangan keterampilan bermain musik, menyanyi, menggambar (Aspek Psikomotor).
2. Sasaran penelitian menginginkan materi pelajaran diberikan dengan menggunakan metode belajar simulasi dan karyawisata.
3. Sasaran penelitian membutuhkan pembimbing yang memiliki kualifikasi di bidangnya, terutama pendidikan agama dan keterampilan menggambar. Mereka juga membutuhkan sarana belajar berupa meja, alat dan bahan keterampilan yang relatif murah dan mudah diperoleh, serta pengadaan perpustakaan. Suasana belajar yang tenang sangat membutuhkan agar konsentrasi belajar mereka tidak pecah.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah program pendidikan jalanan belum dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak jalanan, karena penyelenggaraannya belum sepenuhnya dapat ditunjang oleh komponen-komponen pendidikan yang dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diusulkan adalah (1) materi pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap anak; (2) metode belajar harus lebih banyak unsur bermain; (3) peningkatan kerjasama dengan organisasi dan pergauluan tinggi; (4) melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan pendidikan anak jalanan oleh orang-orang atau lembaga-lembaga yang berminat melakukannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T9917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Naroth
"ABSTRAK
Karakter perekonomian di Indonesia umumnya ditandai dengan munculnya dua sektor yaitu sektor formal dan informal. Demikian juga di DKI Jakarta, di mana sektor formal mempunyai daya tampung tenaga kerja yang sangat terbatas sehingga timbul sektor informal yang mampu menampung kelebihan tenaga kerja. Dari berbagai bentuk sektor informal tersebut yang cenderung mampu menyerap tenaga kerja lebih besar adalah kegiatan pedagang kaki lima. Selanjutnya pedagang kaki lima ini ternyata menimbulkan dilema karena selain sangat intensif menyerap tenaga kerja dan merupakan penghasil pendapatan bagi Pemerintah DKI Jakarta melalui perolehan Retribusi, yaitu Rp. 1,3 miliar per tahun, namun di sisi lain kehadiran kegiatan usaha ini ternyata juga menimbulkan masalah, karena kegiatan usahanya dilakukan secara bergerak, mencegat dan mengejar konsumen ke tempat-tempat yang sudah mempunyai fungsi sebagai sarana perkotaan seperti trotoar, taman, halte bis dan sebagainya, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas, menyumbat roil-riol, terganggunya kesehatan dan sanitasi serta obstruksi terhadap kebersihan, ketertiban dan keindahan yang pada akhirnya menimbulkan pencemaran bagi lingkungan.
Ini adalah hal menarik, karena merupakan suatu masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, di mana kalau kita amati Jl. Gelora IX, Jl. Palmerah Selatan, J1. Gelora VI, J1. Palmerah Barat, J1. Palmerah Utara, trotoar dan sebagian dari bahu/badan jalan tersebut dipakai oleh pedagang kaki lima sehingga diduga sebagai salah satu penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas yang rutin di jalan-jalan tersebut.
Fokus dari analisis penelitian ini adalah sejalan dengan hipotesis saya yaitu bahwa aktivitas pedagang kaki lima, peraturan, sikap petugas pasar setempat, sikap pedagang formal, serta sikap dan golongan pembeli merupakan unsur-unsur yang mempengaruhi keteraturan lingkungan Pasar pedagang kaki lima tersebut. Bila dilihat dari ilmu lingkungan, di mana lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan hidup sosial, lingkungan hidup buatan dan lingkungan hidup alam, maka dalam kaitan dengan pedagang kaki lima di kawasan Palmerah ini terlihat bahwa lingkungan hidup sosial terdiri dari pedagang kaki lima itu sendiri dengan segala aktivitasnya, peraturan, para petugas, pedagang formal, dan para pembeli, kesemuanya merupakan unsur-unsur yang saling berinteraksi dan mempunyai pengaruh yang menentukan bagi lingkungan hidup buatan yaitu teratur atau tidaknya corak pasar pedagang kaki lima itu, bila coraknya tidak teratur, maka dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup alam.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memahami melalui kesimpulan-kesimpulan atau tesis yang diperoleh, mengenai keteraturan pasar dan peranan pedagang kaki lima serta struktur pasar yang bersangkutan. Penelitian ini bersifat explanatory, dan pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan (pengamatan, wawancara dengan berpedoman dan wawancara dengan berstruktur/melalui Kuesioner)."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Makmur
"Kerusakan - kerusakan yang terjadi pada permukaan perkerasan tidak dapat kita hindari seining dengan adanya perubahan waktu, temperatur, cuaca, lingkungan dan sebagainya, yang memberikan pengaruh terhadap tingkat pelayananan dan kinerja jalan. Hal yang mungkin dilakukan untuk menaikkan kembali tingkat pelayanan jalan dan kinerja jalan adalah melalui perbaikan dan pemeliharaan perkerasan jalan.
Perencanaan yang efisien bagi perbaikan dan pemeliharaan tersebut adalah dengan mempertimbangkan masalah waktu ( jadwal ) dilakukannya perbaikan dan pemeliharaan dan juga mempertimbangkan faktor biaya yang dikeluarkan untuk itu. Karena adanya ketenkatan terhadap jumlah anggaran tertentu yang dialokasikan terhadap pemeliharaan dan perbaikan perkerasan, maka pertimbangan biaya sangat panting untuk diperhitungkan. Disamping itu, pemilihan terhadap segmen atau bagian perkerasan mana yang terpenting untuk diperbaiki lebih dahulu, sehubungan dengan keterbatasan dan anggaran biaya pemeliharaan dan perbaikan tersebut.
Tujuan dari penulisan tests ini adalah untuk membuat pengembangan model pemeliharaan jalan dengan pendekatan sistim dinamika, dimana model optimasi biaya dibuat melalui metoda riset operasi ( operation research ). Kondisi perkerasan jalan , kerusakan perkerasan, pertumbuhan lalu lintas, kelelahan material dan faktor - faktor yang berhubungan dengan itu akan berinteraksi dengan membentuk suatu hubungan sebab, dimana suatu faktor akan memberikan dampak bagi faktor lainnya. Interaksi faktor-faktor tersebut benibah secara dinamis seiring pertumbuhan waktu. Sedangkan tuntutan akan pelayanan yang memadai harus dipenuhi melalui perbaikan dan pemeliharaan. dengan keterbatasan anggaran yang tersedia dapat dibuat suatu model melalui program linier untuk mengoptimasikan biaya tersebut dan menentukan bagian segmen) mana saja yang diprioritaskan untuk diperbaiki terlebih dahulu.
Karena keterbatasan data, maka dalam tesis ini tidak dilakukan pengujian validitas model.
Berdasarkan model yang sudah dibuat, dilakukan simulasi dengan 3 skenario , yaitu : simulasi 1 ,dimana dilakukannya perbaikan rutin setiap 4 tahun , terlihat bahwa anggaran biaya yang dibutuhkan cukup besar, namun kinerja jalan selalu dapat dipertahankan , kondisi ini sangat diharapkan bagi pemakai jalan. Simulasi 2, dimana perbaikan dilakukan saat jalan mengalami kerusakan yang cukup berarti ( IR1 = 6 ), dan segi biaya dan tingkat pelayanan jalan adalah cukup memadai, sehingga bagi pemberi dana, pemilihan waktu perbaikan dengan kondisi kerusakan tertentu dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan. Sedangkan simulasi 3 , dimana tidak dilakukannya perbaikan sama sekali selama umur rencana jalan , akan berdampak terhadap pembengkakan biaya perbaikan pada akhir umur rencana dengan kondisi jalan yang sudah tidak memadai lagi.
Untuk menentukan model mana yang akan digunakan sangatlah perlu untuk mempertimbangkan variabel-variabel yang berpengaruh seerta interaksinya satu sama lain. Sehingga dalam merancang model proses identifikasi dan definisi hubungan variabel sangat menentukan .
Daftar Pustaka (tahun 1975 - tahun 1999 )
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifsan Ifran
"Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis untuk
memperlancar pergerakan kebutuhan masyarakat. Perencanaan dan pembangunan sarana
dan prasarana transportasi, sangat mempengaruhi dan menentukan peningkatan
pertumbuhan perekonomian dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasilhasilnya
yang berdampak nyata pada perubahan yang konstruktif dalam masyarakat disemua
aspek kehidupan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut
di atas diperlukan suatumetode untukmengetahui seberapa besar pengaruh kondisi eksisting
jalan terhadap perubahan pergerakan arus lalu lintas.
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data primer berupa survei Lalu lintas Harian
Rata-Rata dan kapasitas jalanAKBPCekAgus juga data sekunder yang selanjutnya dianalisis
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sehingga dari analisis ruas jalan
ini dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk
mengatasi persoalan terutama kemacetan maupun persoalan lalu lintas lainnya pada ruas
jalan AKBP Cek Agus. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service /LOS) pada ruas jalan
AKBP Cek Agus, seperti arah Simpang Patal pada pagi hari (V/C 0,556), siang hari (V/C
0,467) dan sore hari (V/C 0,574); sedangkan untuk arah Jalan Taman Kenten pada pagi
hari (V/C 0,443), siang hari (V/C 0,320) dan sore hari (V/C 0,375). Hal ini menunjukkan
bahwa volume lalu lintas telah melampaui kapasitas pelayanan jaringan jalan.
Tingginya nilai V/C ratio pada ruas jalan AKBP Cek Agus menunjukkan bahwa tingkat
pelayanan sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas. Maka alternatif
pelebaran jalan dan pengaturan lalu lintas disekitar wilayah perlu dilaksanakan, Selain itu
pembangunan jembatan Musi IV juga perlu dilakukan agar volume kendaraan dapat
menyebar dan mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Perlu adanya perhatian yang
berkelanjutan pertahun dari Pemerintah Daerah maupun kesadaran masyarakat untuk peduli
terhadap masalah persimpangan Rajawali maupun jalan AKBP Cek Agus, karena seiring
dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian
masyarakat, maka meningkat pula pergerakan lalu lintas pada setiap ruas jalan pada
wilayah setempat yang berpengaruh pada kinerja persimpangan terutamamasalah kemacetan,
tundaan, peluang antrian dan persoalan lainnya."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jaya Ali
"Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimanakah perlindungan HAM dalam Penanganan terhadap anak jalanan di Kota Tangerang ; Apakah hambatanhambatan yang dijumpai dalam penanganan anak jalanan ; dan bagaimanakah upaya menanggulangi hambatan-hambatannya.
Penelitian ini memakai metode pendekatan kualitatif yang diuraikan secara deskriptif. Dengan demikian penelitian ini menekankan pada data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan, disamping menggunakan data sekunder melalui studi kepustakaan.Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Daerah Kota Tangerang, Yayasan Rumah Singgah Anak Langit, Yayasan Rumah singah Baitul Ummi, Departemen Sosial RI, pcrpustakaan UI, CS IS, Balitbang HAM Departemen Hukum dan HAM RI, Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Khusus Anak Jalanan (SDC) Bambu Apus. Berdasarkan studi pustaka, akan digambarkan perkembangan Konsep HAM dalam perlindungan terhadap anak. peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan anak dalam hukum positif nasional dan hukum positif internasional.
Berdasarkan penelitian lapangan diperoleh penemuan mengenai pelaksanaan Penanganan terhadap anak jalanan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Yayasan Rumah Singgah Anak Langit, Yayasan Rumah Singgah Baitul Ummi dan Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial khusus Anak Jalanan (SDC) Bambu Apus. Lebih lanjut, dari penelitian lapangan, diketahui bahwa dalam prakteknya penanganan terhadap anak jalanan pada Yayasan Rumah Singgah Anak Langit dan Yayasan Rumah Singgah Baitul Ummi sudah ada penanganannya walaupun belum seperti yang diharapkan sedangkan penanganan terhadap anak jalanan oleh Pemerintah Kota Tangerang yakni Kantor Pemberdayaan Masyarakat hampir dikatakan belum ada model penanganannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan sumber daya manusia, kesadaran aparatur Pemerintah Daerah serta dana. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kota Tangerang harus melakukan pengaturan perlindungan dalam penanganan anak jalanan dalam satu kesatuan secara komprehensif dan lengkap ; meningkatkan kesadaran aparatur Pemerintah Daerah dan Yayasan Rumah Singgah akan pentingnya penanganan anak jalanan sehagai generasi penerus bangsa ; serta membentuk sebuah lembaga untuk penanganan anak jalanan disamping meningkatkan parlisipasi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka penanganan terhadap anak-anak jalanan.

The research aimed to study human right protection for street children in Tangerang city. This includes some obstacles found when handling street children and how to solve them.
This is a sociological research that used descriptive-qualitative approach_ Thus this research has emphasis on primary data obtained from thorough interview and observation; while the secondary data was mainly taken from literature study. The research took place at the state government office for society empowerment in Tangerang city, shelter house of Yayasan Anak Langit (foundation for street children), shelter house of Baitul Ummi, Social department Republic of Indonesia, Universitas Indonesia Iibrary, CSIS (Centre Strategic for International Studies), Research and Development for Human Rights of Department of law and Human Rights Republic of Indonesia, Centre of Development for Street Children (SDC) of Bambu Apus.
Results from the literature study described the implementation of concept of Human Right in regard to protection of children, as well as conventional regulations of children protection in the context of national and international positive law.
Based on field research, it was found that implementation of handling of street children was carried by the state government office for society empowerment in Tangerang city, shelter house of Yayasan Anak Langit (foundation -for street children), shelter house of Baitul Ummi, and center of development for street children.(SDC) Bambu Apus. This finding has further suggested that, in practice, handling of street children has already managed by Yayasan Anak Langit and Baitul Ummi, even though it was less satisfactory than it was expected. Meanwhile, handling of street children by Government of Tangerang City has not yet have standard procedure. It was because of some obstacles in human recourses, awareness of local government agencies and limited fund.
For reasons stated above, Government of Tangerang city should have regulation of protection in handling street children comprehensively and completely; to increase awareness of government agencies and foundation house shelter about the importance of handling street children as the next generation of this nation. It also important to develop an institution that handle street children and increase community participation by community endeavor in handling street children."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Widdyastuti
"Skripsi ini membahas bagaimana persebaran tipologi factory outlet di Kota Bandung menurut kelas jalan serta hubungannya dengan karakteristik pengunjung dilihat dari asal dan tipologi pengunjungnya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis deskriptif keruangan. Hasil penelitian adalah Factory outlet di Kota Bandung cenderung berlokasi pada jalan dengan kegiatan wisata dan fasilitas pendukung pariwisata serta didominasi oleh factory outlet yang mengutamakan kelengkapan barang dan fasilitas. Ditemukan perbedaan karakteristik pengunjung pada factory outlet yang berlokasi di jalan wisata pada hari libur dan hari kerja dilihat dari asal dan tipologi pengunjungnya. Tidak ditemukan perbedaan karakteristik pengunjung pada factory outlet yang berlokasi di luar dari jalan wisata pada hari libur dan hari kerja dilihat dari asal dan tipologi pengunjungnya.

This theses discuss on how is the distribution of factory outlet typology in Bandung. Based on customers characteristics in terms of place of origin and their typology. This is a qualitative research which using spatial description analysis. In Bandung, factory outlets tend to distibute dominantly on tourism street. Those outlets are categorized as complete products and services or facilities. There are customers characteristics differences between factory outlets which are located on the tourism street in the holidays and working days. There are no customers characteristics differences between factory outlets which are located on the non tourism street in the holidays and working days."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tumpal Hasiholan Agustinus
"Kota Adminitrasi Jakarta Utara merupakan pusat industri, perdagangan, pariwisata dan transportasi, memiliki daya tarik yang kuat bagi pelaku usaha termasuk kaki lima. Berkaitan dengan itu, maka sangat penting untuk membuat rumusan strategi bagi penanganan PKL, dengan melibatkan seluruh stakeholders yang ada dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Penelitian ini mencoba menawarkan sebuah rumusan strategi yang didasarkan pada usaha untuk mensinergiskan beberapa pandangan dan preferensi para penilai sebagai expert dalam penanganan PKL. Dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP), rumusan strategi penanganan PKL selanjutnya yang dijabarkan dalam pelaksanaan program-program dengan memperhatikan kepentingan stakeholders dapat ditentukan berdasarkan skala prioritas.
Hasil yang diperoleh dari pendekatan AHP, antara lain : aspek sosial menjadi aspek yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam menangani PKL di Kota Administrasi Jakarta Utara dengan nilai pembobotan sebesar 0,281 atau 28,1 persen, yang disusul oleh aspek ketertiban umum yang memiliki bobot 0,247 atau 24,7 persen, dan aspek ekonomi yang memiliki bobot 0,233 atau 23,3 persen.
Secara keseluruhan alternatif dengan prioritas tertinggi adalah penentuan lokasi strategis tempat usaha bagi PKL, yang merupakan variabel dari aspek ekonomi, dengan bobot prioritas sebesar 0,071 atau 7,1 persen. Rekomendasi penelitian ini selanjutnya yaitu berkaitan dengan keterbatasan metode ini, meskipun pendekatan berdasarkan penilaian expert ini penting, namun dibutuhkan pendekatan kuantitatif sebagai pembanding. Kedua pendekatan tersebut harus sinergis, sehingga penilaian expert tidak terkesan mengutamakan subjektivitasnya saja, tetapi didasarkan pada pengamatan empiris serta analisis yang mendalam khususnya tentang penanganan PKL.

North Jakarta City is a center of industry, commerce, tourism and transport, has a strong appeal for entrepreneurs including street vendors. In connection with that, then it is very important to make the formulation of strategies for the handling of street vendors, by involving all stakeholders in realizing a prosperous society.
This research tries to offer a formula that is based on strategies to synergize some of the views and preferences of the appraiser as an expert in the handling of street vendors. By using the approach of Analytical Hierarchy Process (AHP), the formulation of management strategies outlined in the next street vendor implementation of the programs by taking into account stakeholders' interests can be determined based on the priority scale.
Results obtained from the AHP approach, among other : social aspects become the most important aspect to consider in dealing with street vendors in North Jakarta City with a weighting value of 0.281 or 28.1 percent, followed by aspects of public order which has a weighting 0.247 or 24.7 percent, and economic aspects that have weight 0.233 or 23.3 percent.
Overall, the alternative with the highest priority is the determination of the strategic location of places for vendors, with a priority weight of 0.071, or 7.1 percent, which is a variable of economic aspects. Recommendations of this study is related to the limitations of this method, although the approach based on expert assessments are important, but it takes a quantitative approach for comparison. Both approaches should be synergistic, so that expert assessments are not impressed priority to subjectivity, but based on empirical observation and in-depth analysis, especially concerning the handling of street vendors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27614
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cornelius Oki Kusuma
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>