Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
An`nisa Safitri
Abstrak :
Dadap Duri atau Erythrina subumbrans adalah salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sumatera Barat dalam pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% daun Dadap Duri terhadap profil lipid tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Pada penelitian ini, sebanyak 24 ekor tikus jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi enam kelompok (n=4). Satu kelompok normal tidak berikan perlakuan sedangkan lima kelompok lainnya (negatif, metformin, dan tiga kelompok variasi dosis ekstrak etanol daun Dadap Duri) diinduksi dengan pakan tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Kelompok negatif diberikan 0,5% CMC, kelompok positif diberikan metformin dosis 90 mg/200 gBB secara per oral, dan tiga kelompok variasi ekstrak etanol 70% daun dadap duri dosis 50 mg/200 gBB, 100 mg/200 gBB, dan 200 mg/200 gBB secara peroral. Tikus diinduksi oleh pakan tinggi lemak dengan komposisi pakan standar : tallow : sukrosa : mentega (50:20:20:10) selama 28 hari lalu diinjeksikan streptozotocin dosis 40 mg/kgBB dan nikotinamid 110 mg/kgBB secara i.p. Titik pengambilan sampel untuk pengujian profil lipid yakni sebelum diberikan pakan tinggi lemak, setelah diberikan pakan tinggi lemak, setelah diinduksi streptozotocin, dan setelah diberikan ekstrak. Dosis III EEDD serupa dengan metformin dalam mempengaruhi profil lipid (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut, EEDD memiliki pengaruh terhadap profil lipid hewan model. ......Dadap Duri or Erythrina subumbrans is one of the plants used by the people in West Sumatera for Diabetes Mellitus treatment. This study aimed to determine the effect of 70% ethanol extract of Dadap Duri leaves on the lipid profile of rats induced by a highfat diet, streptozotocin, and nicotinamide. In this study, 24 male Wistar rats were grouped into six groups (n=4). One group as normal group was not treated, while the other five groups (negative, metformin, and three groups of varying doses of EEDD) were induced with a high-fat diet, streptozotocin, and nicotinamide. The negative group was given 0.5% CMC, the positive group was given metformin at a dose of 90 mg/200 gBW orally, and three groups of variations of 70% ethanol extract of Dadap Duri leaves doses of 50 mg/200 gBW, 100 mg/200 gBW, and 200 mg/200 gBW respectively. A high-fat-diet-induced rat with standard feed composition: tallow: sucrose: butter (50:20:20:10) for 28 days and then injected with streptozotocin at 40 mg/kg BW and nicotinamide 110 mg/kgBW by i.p. The sampling points for testing the lipid profile as follow before being given a high-fat diet, after being given a high-fat diet, after being induced by STZ+NA, and being given the extract. Dose III EEDD is similar to metformin in influencing the lipid profile. Based on these results, EEDD affects the lipid profile of animal models.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Ardiana Kartika Nugraheni
Abstrak :
ABSTRAK Diabetes mellitus DM adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama dan prevalensinya akhir-akhir ini meningkat secara dramatis. Teh putih merupakan jenis teh yang diharapkan dapat dijadikan alternatif penanganan diabetes mellitus karena penggunaan obat antidiabetes oral sintetik sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala terkait dengan efek samping yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LD50 dan tingkat keamanan ekstrak daun teh putih, serta pengaruhnya terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus. Uji toksisitas akut dilakukan pada mencit jantan dan betina galur DDY dengan dosis 1,25; 2,5; 5; dan 10 g/kg bb yang diberikan dalam dosis tunggal. Uji aktivitas antidiabetes dilakukan pada tikus Sprague Dawley jantan diabetes yang diinduksi streptozotocin-nikotinamid, melalui pemberian ekstrak daun teh putih dosis 50, 100 dan 200 mg/kg bb yang diberikan selama 14 hari. Hasil perhitungan diperoleh LD50 pada mencit jantan adalah 4,58 g/kg bb dan 2,73 g/kg bb untuk mencit betina. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun teh putih selama 14 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif P.
ABSTRACT Diabetes mellitus DM is a major public health problem and its incidence has increased dramatically. White tea is a type of tea is expected to be used as an alternative in treatment of diabetes mellitus because of side effect of oral synthetic antidiabetic drugs. This study aims to determine LD50 and the level of safety of white tea leaf extract, and its effect on reducing blood glucose levels in diabetic rats. The acute oral toxicity study performed at dose 1,25 2,5 5 and 10 g kg bw of male and female DDY mice in single dose administration. Antidiabetic activity study of white tea extract was performed on diabetic Sprague Dawley male rats induced streptozotocin nicotinamide, at dose 50, 100 and 200 mg kg BW for 14 days. This studies showed that the oral LD50 of white tea extract is 4.58 g kg bw in male mice and 2.73 g kg bw for female mice. The administration of white tea leaves extracts for 14 days showed decreased blood glucose level significantly compared to negative control group P
2017
T49674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasya Diandra Atmadikoesoemah
Abstrak :
Latar Belakang: Hibiscus sabdariffa Linn dikenal sebagai herbal yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Inflamasi merupakan salah satu mekanisme terjadinya diabetes mellitus, sebuah penyakit metabolik yang terjadi akibat gangguan pada insulin dan fungsi sel beta pancreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Hibiscus sabdariffa Linn. terhadap kadar HOMA-IR (Homeostasis Model Assessment-Insulin Resistance) dan Interleukin-6 pada kondisi diabetes mellitus. Metode: Dua puluh empat tikus Sprague-Dawley ditempatkan secara acak menjadi enam kelompok; kontrol normal, normal dengan 200mg/kgBB Hibiscus, normal dengan 500mg/kgBB Hibiscus, kontrol diabetes, diabetes dengan 200mg/kgBB Hibiscus, dan diabetes dengan 500mg/kgBB Hibiscus. Hibiscus sabdariffa Linn diberikan selama 5 minggu kepada kelompok Hibiscus, dan sampel darah dari tiap kelompok diambil untuk menilai kadar gula darah, insulin, dan IL-6. Kadar IL-6 diukur menggunakan ELISA. HOMA-IR dicek menggunakan tes non-parametrik Kruskal-Wallis dan IL-6 dicek menggunakan one-way ANOVA untuk menilai signifikansi statistik. Hasil: Tikus di kelompok diabetes yang diberikan 200mg/kgBB dan 500mg/kgBB Hibiscus memiliki nilai HOMA-IR dan kadar IL-6 yang lebih rendah walau tidak ada signifikansi statistik antar kelompok HOMA-IR (p= 0.127) dan IL-6 (p = 0.760). Kesimpulan: Penelitian ini tidak menghasilkan signifikansi statistik terhadap penurunan HOMA-IR dan IL-6. ......Introduction: Hibiscus sabdariffa Linn. is known as one of the herbs that possess antioxidant and anti-inflammatory benefits. Inflammation has been long suggested to be one of the pathophysiology of diabetes mellitus, a metabolic disorder that is rooted from insulin impairment and beta cell dysfunction. This study objective is to explore the antiinflammatory effect of Hibiscus sabdariffa Linn towards HOMA-IR (Homeostasis Model Assessment-Insulin Resistance) and Interleukin-6 in diabetes mellitus condition. Methods: Twenty four Sprague-Dawley rats were randomly allocated into six different group; normal control group, normal with 200mg/kgBW of Hibiscus, normal with 500mg/kgBW of Hibiscus, diabetic control, diabetic with 200mg/kgBW of Hibiscus, and diabetic with 500mg/kgBW of Hibiscus. Hibiscus sabdariffa Linn. was administered for 5 weeks for the Hibiscus group, and the blood samples of each group are drawn to obtain blood glucose, insulin, and IL-6. IL-6 level was measured using ELISA kit. HOMA-IR statistical significance was checked using non-parametric Kruskal-Wallis test and IL-6 statistical significance was calculated using one-way ANOVA. Results: Rats in diabetic group that are treated with 200mg/kgBW and 500mg/kgBW had lower value of HOMA- IR and IL-6 although there were no statistical significance between both HOMA-IR (p = 0.127) and IL-6 (p = 0.760) group. Conclusion: This study does not yield statistically significant decrease of both HOMA-IR and IL-6.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jadee Amartya Putri Wiranata
Abstrak :
Latar belakang: Diabetes merupakan kelompok gangguan metabolisme yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Pada tahun 2019, Indonesia masuk pada peringkat ketujuh penderita diabetes terbanyak di dunia dengan 75% penduduk tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes. Padahal, tingginya kadar glukosa dalam darah dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular, salah satunya diabetik nefropati. Ekstrak daun Tectona grandis memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan antihiperglikemik. Belum terdapat penelitian lebih lanjut mengenai efek antihiperglikemik daun Tectonia grandis terhadap gambaran histopatologi organ ginjal.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 30 organ ginjal tikus Wistar yang terbagi dalam 6 kelompok dan diobservasi selama 6 minggu, yaitu kelompok kontrol yang tidak diinduksi diabetes dan diberi terapi,  kelompok kontrol positif yang diinduksi diabetes dan diberi metformin 40 mg/kgBB,   kontrol negatif yang hanya diinduksi diabetes, tapi tidak diberi perlakuan, dan kelompok perlakuan 1, 2, atau 3 yaitu  merupakan kelompok tikus diabetes yang diberi ekstrak daun jati 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, atau 800 mg/kgBB. Organ ginjal tikus yang sudah disimpan dalam larutan formalin dijadikan preparat untuk diamati pada mikroskop dengan perbesaran 100 kali dan 200 kali. Data hasil pengamatan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok berdasarkan tingkat kerusakan organ.  Hasil: Hasil uji Kruskal Wallis menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun jati pada tikus putih yang diinduksi diabetes tidak signifikan terhadap gambaran histopatologi organ ginjal (p>0.05).  Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun jati tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gambaran histopatologi organ ginjal yang ditandai dengan adanya nekrosis, dilatasi tubulus, dan infiltrasi sel mononuklear dengan persentase yang bervariasi. ......Introduction: Diabetes is a group of metabolic disorders caused by disturbances in insulin secretion and insulin resistance. In 2019, Indonesia was ranked as the seventh most diabetic in the world with 75% of the population not realizing that they have diabetes. In fact, glucose levels in the blood can cause macrovascular and microvascular complications, such as diabetic nephropathy. Tectona grandis leaves contain of flavonoids that have a role as antioxidants and antihyperglycemic agents. However, there has been no further research on the antihyperglycemic effect of Tectona grandis leaves on the histopathological features of the kidneys.  Method: This study is an experimental study with 30 samples of Wistar rats which were divided into six groups treated for 6 weeks by the previous researcher. The control group were not induced diabetes and given any treatment. The positive control group was induced diabetes and were given metformin 40 mg/kgBW. The negative control group was induced diabetes, but not given any treatment. Treatment group 1, 2, and 3 were induced diabetes and given teak leaf extract 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, and 800 mg/kgBW. The rat’s kidneys that have been dissolved in formalin solution will be observed under a microscope with a magnification of 100 times and 200 times. Observational data were classified into 4 groups based on the level of organ damage.  Results: The results of the Kruskal Wallis test stated that the administration of ethanol extract of teak leaves to white rats induced diabetes had no significant effect on the histopathology of the kidneys (p>0.05).  Conclusion: The administration of teak leaf ethanol extract did not have a significant effect on the histopathological picture of the kidney which was characterized by the presence of necrosis, tubular dilatation, and mononuclear cell infiltration with varying percentages.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Laurentius
Abstrak :
Menurut International Diabetes Federation, lebih dari 382 juta penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus di tahun 2013 dengan tingkat insidensi global yang mencapai 9,5 juta jiwa tiap tahunnya. Sesuai dengan data kesehatan Kemenkes tahun 2013, insidensi diabetes mellitus adalah sebesar 54% dari total penduduk Indonesia. Pengobatan DM yang tidak murah dengan efek samping beragam telah membatasi terapi tersebut dengan kondisi Indonesia saat ini. Walaupun demikian, tingkat biodiversitas Indonesia yang tinggi menyediakan suplai tumbuhan bagi peneliti yang diketahui memiliki efek terapeutik. Oleh karena itu, pengobatan herbal alternatif menggunakan ekstrak daun kari (Murraya koenigii) sebagai potensi antidiabetes melalui kontrol ekspresi mRNA G6Pase sebagai kunci regulator metabolisme glukosa pada hati tikus diabetes mellitus hasil induksi streptozotosin-nikotinamid akan menjadi tujuan utama dari studi ini. Daun kari telah digunakan orang banyak dan mudah untuk diproses, sehingga menjanjikan daun kari sebagai kandidat utama obat herbal antidiabetes. Studi eksperimental yang melibatkan jaringan hati beku dari tikus Sprague-Dawley dimulai dengan ekstraksi RNA total. Jaringan hati tersebut diperoleh dari enam kelompok tikus dengan berbagai perlakuan selama 30 hari. mRNA G6Pase yang terdapat di dalam ekstrak RNA akan mengalami reverse transcription menjadi cDNA untuk amplifikasi RT-qPCR. Kuantifikasi tingkat ekspresi G6Pase dilakukan dengan metode Livak-Schmittgen dari nilai Ct hasil RT-qPCR. Perbandingan signifikansi ekspresi G6Pase hati antar kelompok tikus dianalisis dengan menggunakan one-way ANOVA. Kelompok tikus diabetes mellitus hasil induksi streptozotosin-nikotinamid mengalami peningkatan ekspresi relatif G6Pase dibandingkan dengan kelompok normal (3,04 kali lipat, p<0,001). Sebagai tambahan, pemberian ekstrak daun kari per oral pada kelompok tikus diabetes menunjukkan perbedaan tingkat ekspresi G6Pase hati yang tidak signifikan dibandingkan dengan kelompok normal pada dosis ekstrak 200 mg/kg/hari (1,5 kali lipat, p=0,24) dan 400 mg/kg/hari (1,37 kali lipat, p=0,204), namun berhasil menurunkan ekspresi relatif dari G6Pase tikus DM saat diberi ekstrak daun kari pada dosis 200 mg/kg/hari (0,55 kali lipat, p<0,001) dan 400 mg/kg/hari (0,5 kali lipat, p<0,001). Terapi glibenklamid (1 mg/kg/hari) pada kelompok tikus diabetes menghasilkan ekspresi relatif G6Pase yang mirip dengan kelompok normal (1,1 kali lipat, p=0,164), sehingga menunjukkan efektivitas antihiperglikemik yang sama dengan ekstrak daun kari. Ekstrak daun kari berperan sebagai potensi terapi antidiabetes melalui kontrol ekspresi dari enzim hati G6Pase. ......According to International Diabetes Federation, more than 382 million people suffered diabetes mellitus in 2013 of which the global incidences could increase up to 9.5 million annually. Based on the Indonesia Ministry of Health data, incidence level of diabetes mellitus has been discovered up to 54% in 2013. Unaffordable diabetes medication with numbers of side effects have restricted its optimal pharmacotherapy within Indonesia’s economic condition; nevertheless, its local biodiversity has augmented supplies of plants that are known to have therapeutic effect. Hence, alternative herbal medicine of using curry leaves (Murraya koenigii) extract as potential antidiabetics towards expression level of liver G6Pase on streptozotocin-nicotinamide-induced rat model of diabetes mellitus would be the main objective of this study. That curry leaves are widely used in population makes them as the primary candidate for diabetes mellitus therapy. Experimental study using frozen liver tissues of Sprague-Dawley rat variant begins with total RNA extraction. The respective tissues are obtained from six groups of rats with prior different treatments. mRNA of G6Pase found in the RNA extract is reversely transcribed into cDNA for further real time qPCR amplification. Quantification of G6Pase expression level is done via Livak-Schmittgen method utilizing Ct value results of RT-qPCR. Comparison of statistical significance between groups are then analysed with ANOVA. Streptozotocin-nicotinamide induced diabetic rat group has an increased G6Pase relative expression level compared with normal group (3.04 folds, p<0.001). Additionally, administration of curry leaves extract per oral in the diabetic rat group shows no significant difference of G6Pase expression compared to normal groups on both 200 mg/kg/day (1.5 folds, p=0.24) and 400 mg/kg/day dosage (1.37 folds, p=0.204). Glibenclamide (1 mg/kg/day) given to the diabetic rat group as control treatment contributes to similar expression level of liver G6Pase (1.1 folds, p=0.164) compared to normal, thus showing the same effectiveness with curry leaves extract. Besides, it significantly reduces the relative expression of G6Pase in DM mice given with the extract of 200 mg/kg/day (0.55 folds, p<0.001) and 400 mg/kg/day dosage (0.5 folds, p<0.001). Curry leaves extract could serve as potential antidiabetic therapy via evidence of liver G6Pase expression level control.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library