Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishma Multazima
Abstrak :
Penelitian ini mengenai kelompok swabantu di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dalam membantu kesejahteraan subjektif dari caregiver skizofrenia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi dimana caregiver mengalami beban dalam memenuhi tanggung jawabnya merawat orang dengan skizofrenia (ODS) dalam waktu yang panjang, sedangkan layanan yang mendukung caregiver belum memadai. Padahal, caregiver sebagai individu juga memiliki hak dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui: (1) wawancara dengan lima informan yang terdiri dari dua pengurus KPSI dan tiga caregiver; (2) observasi, dan (3) studi dokumentasi. Penelitian ini berlangsung dalam rentang Oktober 2022 – Juni 2023. Hasil penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian mengenai beban caregiver, pelaksanaan kelompok swabantu, dan manfaatnya dalam membantu kesejahteraan subjektif caregiver. Terungkap bahwa caregiver skizofrenia mengalami berbagai beban dalam melakukan perawatan ODS yaitu beban finansial, beban psikologis, kesehatan fisik, dan perubahan rutinitas. Untuk itu, caregiver memutuskan untuk mengikuti kelompok swabantu di KPSI dengan motivasi mendapatkan support system dan menambah pengetahuan mengenai skizofrenia. Kegiatan kelompok swabantu berlangsung di Sekretariat KPSI dan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan durasi 2-3 jam. Pelaksanan kegiatan ini menjadi media bagi caregiver untuk sharing secara bergantian mengenai keadaan ODS dan masalah yang dihadapi caregiver. Pelaksanaan kegiatan ternyata menggerakkan caregiver untuk membantu orang lain dengan berbagi pengalaman dirinya dan memberikan saran. Jadi pelaksanaan kelompok swabantu telah membuka terjadinya pertukaran sosial dalam bentuk informasi, dukungan, dan penilaian status positif pada rangkaian pelaksanaan kelompok swabantu. Terungkap pula bahwa setelah mengikuti kelompok swabantu secara rutin, caregiver mendapatkan manfaat berupa meringankan beban, menambah pengetahuan, dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan berbeban dalam melakukan perawatan ODS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok swabantu di KPSI bermanfaat bagi caregiver dalam mencapai kesejahteraan subjektif dari dimensi kognitif berupa bertambahnya pengetahuan terkait perawatan ODS, dan dimensi afektifnya berupa meringankan beban dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan sebagai caregiver. ...... This study discusses self-help groups in the Indonesian Schizophrenia Care Community (KPSI) in helping the subjective well-being of schizophrenia caregivers. This research is motivated by the condition where caregivers experience the burden of fulfilling their responsibilities in caring for people with schizophrenia (ODS) for a long time, while services that support caregivers are not adequate. In fact, caregivers as individuals also have the right to achieve well-being in their lives. This research employed a qualitative approach with data collection through: (1) interviews with five informants consisting of two KPSI administrators and three caregivers; (2) observation, and (3) documentation study. The research time span is from October 2022 to June 2023. The results of this study answer three research questions regarding the caregivers’ burden, the implementation of self-help groups, and the benefits self-help groups in helping caregivers' subjective well-being. It was revealed that schizophrenia caregivers experience various burdens in caring for ODS, namely financial burden, psychological burden, physical health, and changes in routine. For this reason, caregivers decided to join the self-help group at KPSI with the motivation to get a support system and increase knowledge about schizophrenia. Self-help group activities take place at the KPSI Secretariat and are held once a month with a duration of 2-3 hours. This implementation of self-help group activities beome a medium for caregivers to share about the condition of ODS and the problems faced by caregivers. It also inspired the caregiver to help others by sharing his own experiences and giving advice. Thus, implementation of self-help group activities opened social exchanges in the form of information, support, and positive status assessment in the series of self-help groups. It was also revealed that after attending self-help groups regularly, caregivers get benefits in the form of easing the burden, increasing knowledge, and becoming a safe space to share experiences and feelings of burden in caring for ODS. Thus, it can be concluded that self-help groups at KPSI are beneficial for caregivers to achieve subjective well-being from the cognitive dimension in the form of increased knowledge related to ODS care, and the affective dimension in the form of easing the burden and becoming a safe space to share experiences and feelings as a caregiver.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adji
Abstrak :
Karya sastra sebagai hasil refleksi manusia dapat menjadi media yang strategis untuk dijadikan alat pendobrak atau petanggeng sistem patriarki. Hal ini diyakini oteh pemikiran feminisme yang tidak pernah lepas dari satu persoatan utama, yaitu adanya kesadaran bersama bahwa terjadi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam hubungannya dengan taki-Laki. Akar permasatahannya adalah pada sistem patriarki yang beroperasi dengan berbagai media, terutama melalui pemikiran filsafat Barat. Berangkat dari hat itu, penelitian ini berusaha mengkaji karya sastra Djenar Maesa Ayu dalam kajian filsafat dengan menggunakan epistemologi feminis. Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) apa dan bagaimana Djenar Maesa Ayu menulis dalam subjektivitasnya sebagai perempuan (2) sejauh mana tulisan Djenar dapat dimasukkan ke dalam kerangka pemikiran feminisme (3) apakah tulisan Djenar masuk dalam feminine writing atau masculine writing dilihat dari kerangka pemikiran Helene Cixous dan (4) apakah tulisan Djenar mengandung subjektivitas perempuan dalam kacamata filsafat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa tulisan Djenar memuat tema-tema yang berhubungan dengan pengalaman konkret perempuan dalam kaitannya sebagai the other, yaitu melalui tema-tema seksualitas, kekerasan seksual, merjinalisasi, dan moralitas. Hasil penetitian memperlihatkan bahwa tulisan Djenar memperlihatkan perlawanan terhadap sistem patriarki yang dalam berbagai cara dan media selalu mengobjektivikasi atau mendudukkan perempuan dalam posisinya sebagai the other. Selanjutnya, tulisan Djenar dapat dilihat juga sebagai bentuk tulisan perempuan (feminine writing) dalam kerangka pemikiran Helene Cixous, terutama lewat keberaniannya menyuarakan pengalaman perempuan dan upayanya untuk keluar dari masculine writing. Tulisan Djenar pada tataran yang tebih jauh tagi dapat dilihat sebagai tulisan yang mengandung nilai-nilai subjektivitas perempuan. Subjektivitas manusia yang diusung oleh filsafat Hegel menekankan pada "Diri" yang terpusat dan kehendak atas yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan melalui dominasi dan negasi. Bentuk hubungan seperti inilah yang diyakini sebagai cikal bakal dari imperialisme, eksploitasi alam, dan penyeragaman terhadap perbedaan. Sementara itu, subjektivitas perempuan lebih menekankan keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan yang saling mengafirmasi.
Literature works, as the product of human reflection, may be strategic media employed to either demolish or sustain a patriarchic system. This is a conviction of feminism thoughts that is inevitably related to one main problem, that is, the existence of common awareness that women have been suffering inequality in their relation to men. The root problem is that patriarchic system that operates in various media, particularly through Western philosophic thoughts. Against the background above, this research tried to investigate Djenar Maesa Ayu's literature work in a philosophic study by using feminism epistemology. The questions that guided this research were (1) what and how Djenar Maesa Ayu wroute in her subjectivity as a woman; (2) to what extent Djenar's writing could be included into a feminism frame of thoughts; (3) does Djenar's writing falls into feminine writing or masculine writing as seen from Helene Cixous's frame of thoughts; and (4) does Djenar's writing contains woman's subjectivity by philosophic terms. This research revealed that Djenar's writing contains women's concrete experiences-related contents in its connection as the other, that is, sexuality, sexual violation, marginalizing, and morality themes. The results of this research that Djenar's writing shows a revolt against patriarchic system that in various ways and by various media always objectifies or positions women as the other. Furthermore, Djenar's writing could also be seen as a form of feminine writing in a Helene Cixous's frame of thoughts, particularly by her courage to tell women's experience and her efforts to be out of masculine writing. Djenar's writing could, at a higher level, be seen as a writing that contains feminine subjectivity. Human subjectivity the Hegelian philosophy put an emphasis on "Self" that is centered and intention over the other so that the establisher relation is a relation by domination and negation. Such relationship is believed as the origin of imperialism, natural exploitation, and convergence of differences. Meanwhile, feminine subjectivity put more emphasis on the existence of self in relation to the other so the establisher relationship is a mutually affirmative relationship.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library