Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Andayani
"ABSTRAK
Potongan tangkai daun brotowali Tinospora crispa (L. ) Miers dikultur pada media Murashige & Skoog (1962) modifikasl. Pada setiap mediun tersebut digunakan 9 konsentrasi sukrosa yang berbeda yaitu 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0%. Kultur dipelihara dalau ruang bersuhu ±25°C dan diberi cahaya dengan fotoperiodisitas 16 jam/hari dan intensitas 800 luks.
Kalus pada semua media perlakuan mulai terbentuc pada hari ke-15 setelah penananan, kecuali pada mediun tanpa sukrosa. Semua kalus yang terbentuk berwarna krem dan berjenis kompak pada minggu ke-4 dan ke-8; namun terjadi
perubahan jenis kalus pada minggu ke-12 yaitu jenis kompak untuk kalus pada media dengan sukrosa 0,5 dan l,0%, dan kalus remah-konpak untuk sebagian kalus pada media dengan. sukrosa 1,5--4,0%.
Produktivitas kalus tertinggi pada minggu ke-4 diperoleh dari mediun dengan sukrosa 4,0%; pada minggu ke-8 diperoleh dari mediun dengan sukrosa 3,5%; sedangkan pada minggu ke-12, produktivitas kalus tertinggi diperoleh dari mediun dengan sukrosa 3,0%.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Permata Ramadhani
"Penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian sukrosa pada visualisasi inti oosit domba garut (Ovis aries) pascamaturasi dan pascakriopreservasi. Koleksi ovarium domba garut dilakukan di rumah potong hewan Sentul, Jawa Barat. Slicing ovarium dilakukan untuk dikoleksi oositnya. Grading dilakukan pada oosit yang terkoleksi. Oosit dengan gradeA dan B dimaturasi menggunakan media maturasi TCM-199 dan diinkubasi selama minimal 24 jam di dalam inkubator. Total jumlah oosit yang telah mencapai metafase II (M II) setelah maturasi dibagi menjadi dua untuk dilanjutkan ke tahap kriopreservasi dalam waktu minimal satu minggu dan untuk diberi perlakuan inkubasi pada media sukrosa dengan konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5% dalam waktu ±10 menit persetiap perlakuan. Setelah diberi perlakuan, oosit diamati pembengkakan pada bagian intinya dengan menggunakan mikroskop fluoresens. Hasil uji statistik Kruskal-wallis menunjukkan (P ≤ 0,05). Konsentrasi sukrosa 3% menjadi konsentrasi yang optimum untuk menginduksi pembengkakan inti oosit domba garut pascamaturasi dan pascakriopreservasi.

This study analyzed the effect of sucrose addition on sheep oocyte (Ovis aries) for visualization of oocyte nucleus after maturation and post-cryopreservation. Sheep ovaries was collected from rumah potong hewan Sentul, Jawa Barat. Ovaries were sliced and oocyte was collected from ovaries. The collected oocytes were grading. Grade A and B oocytes were matured using maturation media TCM-199 and incubated for at least 24 hours in the incubator. The total number of oocytes that have reached metaphase II (M II) after maturation is divided into two for development to the cryopreservation stage in at least one week and to be given an incubation treatment on sucrose media with concentrations of 0%, 1%, 3%, and 5% in time ± 10 minutes per each treatment. After being treated, the oocyte was observed for swelling at its core using a fluorescence microscope. Kruskal-wallis test showed that (P ≤ 0,05). The concentration of sucrose 3% becomes the optimal concentration to induce swelling of the oocyte core of garut sheep after maturation and post-cryopreservation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library