Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Nugraha
"Sumberdaya ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong di dominasi oleh ikan demersal (dasar). Ikan kakap merah (Lutjanus spp.) merupakan salah satu ikan demersal yang banyak terdapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. Adanya penangkapan pada ikan kakap merah (Lutjanus spp.) yang berlangsung secara terus menerus tanpa adanya pengelolaan yang baik dapat mengakibatkan terjadinya penurunan atau kepenuhan terhadap jumlah populasinya. Tujuan riset ini untuk menduga potensi hasil tangkapan lestari, jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan, upaya penangkapan yang diperbolehkan, status pemanfaatan, dan strategi yang tepat dalam pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan komoditas ikan kakap merah (Lutjanus spp.) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Kabupaten Lamongan. Riset ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan untuk mengetahui hubungan antara upaya penangkapan dan hasil tangkapan. Hasil riset ini menunjukkan potensi hasil tangkapan maksimum lestari sebesar 532,32 ton/tahun dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 425,86 ton/tahun. Tingkat pemanfaatannya sebesar 91% dengan status pemanfaatannya sudah fully exploited. Berdasarkan kondisi status pemanfaatannya direkomendasikan strategi pengelolaann dalam pengelolaan sumber daya ikan kakap merah yang berkelanjutan, yaitu pengaturan musim dan daerah penangkapan, pengaturan ukuran alat tangkap, pembatasan upaya penangkapan, dan penetapan kuota penangkapan.
......Fish resources of the study were landed in the Archipelagic Fishing Port of Brondong and it is dominated by the demersal fish (bottom). The red snapper (Lutjanus spp.) is one of demersal fish that is found in the Archipelagic Fishing port of Brondong. There is a catch on the red snapper (Lutjanus spp.) that takes place continuously without good management. This condition can impact to the the decline or fullness of the number of its population, it is necessary to have a review to suspect the potential of sustainable catch and the number of total allowable catch, and the number of total allowable efforts in the management of the sustainabl fishing commodity of red snapper (Lutjanus spp.) in the Archipelagic Fishing Port of Brondong. This research used a quantitative approach with mixed methods to see the relationship between effort and catch. utilization rate is 91% where condition in status fully exploited. Based on the conditions of utilization status, management strategies are recommended in sustainable management of red snapper resources, is regulations of the season and fishing grounds, fishing gear size regulations, limitation of fishing effort, and regulations setting by catch quota."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ado Maulana Habibie
"ABSTRAK
Penangkapan ikan berlebih merupakan salah satu permasalahan utama di sektor kelautan dan perikanan yang tidak kunjung selesai. Pemanfaatan sumber daya ikan tanpa batas tersebut telah menimbulkan kerusakan ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan di Indonesia maupun dunia. Di Indonesia sendiri, fenomena overfishing masih menjadi permasalahan utama dan perlu mendapat perhatian penuh, hal ini dikarenakan hampir seluruh wilayah perikanan Indonesia telah didominasi oleh kondisi tangkap lebih tersebut. Sebagai salah satu negara yang telah meratifikasi dan mengadopsi UNCLOS 1982 dan Code of Conduct for Responsible Fisheries CCRF 1995 ke dalam Undang-Undang 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk mengelola sektor perikanannya secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kaidah pembangunan perikanan berkelanjutan. Skripsi ini membahas mengenai dampak penangkapan ikan berlebih terhadap pembangunan perikanan berkelanjutan di Indonesia dan upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mencegah dan menanggulangi kondisi tangkap lebih di wilayah perikanan Indonesia guna mendukung pembangunan perikanan berkelanjutan di Indonesia.

ABSTRACT
Overfishing is one of the endless issues in the marine and fisheries sector that is never resolved. The utilization of unlimited fishery resources has caused damage to the marine ecosystem and threatens the sustainability of fishery resources in Indonesia and the world. In Indonesia itself, the phenomenon of overfishing is still a major problem and needs to get full attention, this occurs due to most of Indonesia rsquo s fishery areas have been dominated by these overfishing conditions. As one of the countries that have ratified and adopted UNCLOS 1982 and Code of Conduct for Responsible Fisheries CCRF 1995 into Law Number 45 Year 2009 on Fisheries, The Government of Indonesia has an obligation to manage its fishery sector responsibly and in accordance with the principles of sustainable fisheries development. This thesis discusses about the impact of overfishing on sustainable fisheries development in Indonesia and what efforts can be made by the Government of Indonesia to prevent and cope with overfishing in Indonesian fishery areas to support sustainable fisheries development in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library