Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Kartika Putri
"Kawasan Kampung Nelayan Muara Angke merupakan kawasan pesisir yang berpotensi besar untuk pengembangan pembangunan, namun permukimannya rentan akan ancaman bencana alam dan diperparah dengan pemanfaatan material bangunan. Bambu merupakan material alam yang banyak digunakan sebagai material bangunan. Namun, pada kawasan pesisir penggunaannya belum banyak dimanfaatkan sebagai material utama konstruksi bangunan dan anggapan masyarakat terhadap bambu tidak terlalu positif. Riset ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, sumber, dan kegunaan bambu untuk membuktikan apakah bambu merupakan bahan alami yang sesuai untuk permukiman pesisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode campuran untuk mengetahui hubungan aspek persepsi masyarakat dengan respon kualitas lingkungan tentang bambu sebagai bahan konstruksi utama bangunan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis perbandingan, dan metode Design Thinking untuk mengetahui kebutuhan individu dalam membangun permukiman. Hasil riset menunjukkan bahwa secara sosial dan ekonomi bambu merupakan alternatif material yang cocok untuk kawasan pesisir, karena kemudahan perakitan dan harga. Sedangkan untuk faktor lingkungan, keadaan alam pesisir secara langsung dan tidak langsung mendukung pengawetan bambu agar lebih tahan lama. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap penggunaan bambu terbagi dua, yaitu respon positif dan negatif. Respon positif masyarakat didasari oleh alasan kemudahan aksesibilitas bambu dan efisiensi ekonomi. Sedangkan masyarakat yang merespon negatif, alasan utamanya adalah adanya keraguan terhadap ketahanan dan keawetan bambu di lingkungan pesisir. Selanjutnya, dilakukan eksperimen pembangunan prototipe menggunakan bambu sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yaitu bentuk rumah panggung multifungsi yang diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan sosialisasi masyarakat.
The Muara Angke Fisherman Village area is an extensive coastal area for development, but the settlement is prone to natural disasters and is exacerbated by building materials. Bamboo is a natural material that is widely used as a building material. However, in coastal areas, bamboo has not been widely used as the primary material for building construction, and the public's perception of bamboo is not very optimistic. This research aims to analyze the source and use of bamboo to prove whether bamboo is a natural material suitable for coastal settlements. This research used a qualitative approach with mixed methods to see the relationship between public perception and environmental quality regarding bamboo as the main construction material for buildings. Data collection was carried out by observation and in-depth interviews, then analyzed by descriptive analysis, comparative analysis, and design thinking methods to see individual needs in building settlements. The research results show that socially and economically, bamboo is a suitable alternative material for coastal areas due to ease to assembler and price. As for environmental factors, the natural conditions of the coast directly and indirectly support the preservation of bamboo to make it more durable. Meanwhile, the public perception of the use of bamboo is divided into two, namely positive and negative responses. The positive response from the community is based on reasons of bamboo accessibility and economic efficiency. Meanwhile, the people who responded negatively were doubts about the durability of bamboo in the coastal environment. Furthermore, an experiment was carried out using a prototype construction using bamboo according to the community's needs, namely the form of a multi-function stilt house which is expected to accommodate the needs of community outreach. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library