Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
K. Permadi
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
297.5 PER p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim
Solo : Al Qowam , 2014
297.5 JAU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Wahid
"Seiring perkembangannya, tasawuf dikenal melahirkan istilah-istilah baru. Diantaranya adalah istilah syathaẖāt yang merupakan ungkapan ekstase yang lahir akibat goncangan spiritual di dalam diri seorang sufi. Ungkapan mengejutkan sufi ini menuai pro dan kontra dari para sufi sendiri. Diantaranya adalah Abu Nashr As-Sarraj At-Thusi dan Abu Hamid Al- Ghazali. Ungkapan para sufi ini telah dibahas oleh keduanya di dalam Al-Luma' dan Ihya Ulumiddin. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam tesis ini adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif-analitik-kualitatif.
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada syathaẖāt atau ungkapan ekstase sebagai objek penelitian serta pandangan kedua tokoh di atas sebagai unit analisis. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan penelahaan bahan-bahan pustaka baik yang terdiri dari bahan-bahan yang bersifat primer maupun sekunder, dan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman, serta tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode Bogdan, yaitu tahap pra lapangan, tahab kegiatan, dan tahap analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan antara keduanya yang dilatar belakangi perbedaan keadaan sosial dan kehidupan intelektual. Namun keduanya juga memiliki kesamaan tujuan, yakni berusaha menjelaskan hakikat tasawuf yang sesuai dengan ajaran syariat.

By the time, Sufism known by a lot of new terms. It's called syathaḫāt which means an ecstatic expression that overflows as a result of ecstatic power in sufi's hearts. This shocking expression takes a lot of views. It's Abu Nashr As-Sarraj At-Thusi and Abu Hamid Al-Ghazali views. This terms has been discused by both of them. The type of the research used by the writer is considered as library research, and then the research design of this study also regards as descriptive- analitics-qualitative.
The scope of this research is based on syathaḫāt as the object of the research, along with Abu Nashr As-Sarraj At-Thusi and Abu Hamid Al- Ghazali's views as analysis units. Afterward, the methods used to collect the data were done by doing library research that consists of primary and secondary data. Besides, the analysis methods of this research used Miles and Huberman analysis models. Moreover, the stages of this research use Bogdan Methods, which are pre-field, working level and analyzing phase.
The results of this research show the difference view of Abu Nashr As- Sarraj At-Thusi and Abu Hamid Al-Ghazali due to they differences in social and intelectual life. But both of them have a common goal, that's to explain the essence of Sufism in accordance with the teaching of sharia.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Muhammad Fajaruddin Muttaqin
"ABSTRAK
Rumah suluk pada umumnya adalah sebuah wadah seperti halnya ribath, zawiyah dan
khanqah yang di dalamnya terdapat pengikut dari ajaran salah satu tarekat mu`tabarah,
yang bertujuan untuk mendalami ilmu tasawuf dan bagaimana cara mendekatkan diri
dengan Allah swt melalui pensucian diri (tazkiyat an-Nafs) dan amalan-amalan yang
diajarkan oleh syeikhnya.
Penelitian ini lebih fokus membahas tentang pengaruh rumah suluk yang terdapat di
daerah perkotaan khususnya D.K.I Jakarta dan respon dari ORMAS Islam. Ditinjau
melalui empat faktor pendekatan, yakni pendekatan antropologi, sosial, psikologi dan
tasawuf. Subjek Penelitian adalah mengkaji ajaran-ajaran dan kegiatan di dalam rumah
suluk tersebut yang dibawa oleh seorang syeikh yang silsilahnya sampai kepada
Rasulullah saw dan pengaruhnya terhadap perilaku pengikutnya melalui pendekatan
deskriftif analisis. Melalui metode deskriftif sebagai sebuah metode yang meneliti
sekolompok masyarakat, kondisi, dan fenomena pada saat ini untuk mendeskripsikan
secara sistematis, faktual dan akurat berkaitan tentang fakta-fakta di lapangan.
Guna menjawab respon masyarakat, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data yaitu dengan wawancara kepada beberapa respon ORMAS Islam dan masyarakat
terkait dengan pengaruh adanya rumah suluk di DKI Jakarta terhadap perilaku dan
kejiwaan mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengikuti ajaran salah satu tarekat
dan aktif di rumah suluk tertentu mengalami pengingkatan dari segi perlaku lahiriah dan
batiniah serta bagaimana bersosialisasi antara jama`ah pengikut di dalam rumah suluk
tersebut maupun di masyarakat.

ABSTRACT
House of Suluk in general is a congregation as well as Ribath, Zawiyah and Khanqah in which
embodied by followers of the teachings of tariqah Mu`tabarah, aiming to explore the vast
knowledge of Tasawwuf and getting closer to Allah SWT through self-purification (tazkiyat anNafs)
and the deeds taught by the shaikh. This study focuses more on the influence of the House
of Suluk in urban areas especially Jakarta and the response from Islamic Community
Organization (ORMAS). Viewed through four approaching factors, namely anthropological,
social, psychological, and mysticism or Tasawwuf. The subject of the study is to examine and
analyze the teachings and activities in the House of Suluk as they are taught by a shaikh whose
genealogy descended from the Prophet Muhammad saw and his influence on the behavior of his
followers through a descriptive analysis approach. Through descriptive method as a procedure
that thoroughly examines a group of society, conditions, and phenomena at this time to describe
the systematic, factual and accuracy related to the facts in the field. In order to respond to
community feedback, this study uses data collection techniques by interviewing some replies of
Islamic Community Organization (ORMAS) and wider public with relation to the influence of
House of Suluk in Jakarta pertaining to their behavior and psychology. The results show that one
who follows the teachings of one tariqah and proactively involves himself in a particular House
of Suluk may experience improvement in terms of outward behavior and inward transformation
as well as socializing in between their own congregation in the House of Suluk or in public as
society in general."
Lengkap +
2017
T49039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library