Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Danur Dwi Cahya
Abstrak :
Pendidikan merupakan hak konstitusi yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NKRI 1945) bahkan menjadi tujuan didirikannya NKRI sebagaimana dinyatakan dalam Alinea keempat Pembukaan UUD NKRI 1945. Pendidikan juga merupakan salah satu public goods yang harus disediakan oleh pemerintah dalam menjalankan fungsi alokasinya. Karena itu pencabutan jasa pendidikan sebagai Jasa Tidak Kena Pajak (JTKP) dalam UU HPP menyebabkan diskursus meskipun akhirnya dijadikan sebagai jasa strategis yang mendapat fasilitas PPN sebagaimana diatur dalam Pasal 16B. Terlebih, pendidikan menjadi prerequisite terciptanya SDM Unggul untuk mencapai Indonesia EMAS 2045. Riset ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis keselarasan antara kebijakan PPN atas jasa pendidikan dan fungsi alokasi pemerintah serta implikasinya terhadap cost of taxation. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan wawancara, hasil analisis menunjukkan bahwa keselarasan kebijakan ini dinilai masih selaras dengan tujuan negara pada tingkat diberikannya fasilitas PPN atas jasa pendidikan, namun tidak sepenuhnya memberikan kemudahan bagi penyelenggara jasa pendidikan karena menyebabkan meningkatnya beban administrasi yang menjadi komponen harga dari jasa pendidikan yang dibayarkan oleh konsumen. Fungsi alokasi pemerintah menunjukan bahwa peran pemerintah sebagai aktor yang menyediakan jasa pendidikan sebagai public goods tidak tepat untuk dilakukan karena seharusnya menjaga eksistensi jasa pendidikan sebagai public goods dalam menghindari kegagalan pasar karena tidak memberatkan penyelenggara pendidikan. Perubahan kebijakan dari ini meningkatkan cost of taxation bagi penyelenggara jasa pendidikan karena membuat penyelenggara pendidikan harus memenuhi kewajiban perpajakan yang semula dari tidak dilakukan seperti wajib untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak, menerbitkan faktur pajak atas jasa pendidikan, dan melaporkan Surat Pemberitahuan Masa PPN. Selain itu, pada sisi konsumen tidak terjadi perubahan harga yang signifikan. Karena itu direkomendasikan agar implementing policy (regulasi turunan) mengatur perlakuan PPN atas jasa pendidikan yang meminimalkan cost of taxation sekaligus memperkuat fungsi alokasi pemerintah dengan mengutamakan kepentingan pendidikan sebagai hak konstitusi seluruh masyarakat.
......Education is a constitutional right stipulated in The Constitution of The State of The Republic of Indonesia of The Year 1945 (the Constitution of 1945) and even became the goal of the establishment of the State of the Republic of Indonesia as stated in the fourth paragraph of the Preamble of the Constitution of 1945. Education is also one of the public goods that must be provided by the government in carry out its allocation function. Because of this, the revocation of education services as Non-Taxable Services (JTKP) in the HPP Law caused a discourse even though it was eventually made into a strategic service that received VAT facilities as stipulated in Article 16B. Moreover, education is a prerequisite for the creation of superior human resources to achieve Indonesia EMAS 2045. This research was conducted with the aim of analyzing the alignment between the VAT policy on educational services and the government's allocation function and its implications for the cost of taxation. By using a qualitative research approach and data collection methods in the form of literature studies and interviews, the results of the analysis show that the alignment of this policy is considered to be in line with the country's goals at the level of providing VAT facilities for educational services, but does not fully provide convenience for education service providers because it causes an increased burden administration which is a price component of educational services paid by consumers. The government's allocation function shows that the government's role as an actor providing education services as a public good is not the right thing to do because it should maintain the existence of education services as a public good in avoiding market failures because it does not burden education providers. The policy change from this increases the cost of taxation for education service providers because it makes education providers have to fulfill tax obligations that were originally not carried out as mandatory to be confirmed as Taxable Entrepreneurs, issue tax invoices for educational services, and report Periodic VAT Returns. In addition, on the consumer side, there was no significant price change. It is therefore recommended that the implementing policy (derivative regulation) regulate the treatment of VAT on education services in a way that minimizes the cost of taxation while at the same time strengthening the government's allocation function by prioritizing the interest of education as a constitutional right of all people.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Elingtyas Sekar Hambarsiwi
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik edukasi perpajakan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak badan asing yang terdaftar di KPP Badan dan Orang Asing dan kesesuaiannya dengan pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan kajian pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga penelitian dapat memberikan gambaran terkait praktik edukasi perpajakan terhadap Wajib Pajak badan asing yang terdaftar di KPP Badan dan Orang Asing. Objek penelitian adalah praktik edukasi perpajakan di KPP Badan dan Orang Asing yang
dilakukan selama tahun 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik edukasi perpajakan terhadap Wajib Pajak Kantor Perwakilan Perusahaan Asing dan
Bentuk Usaha Tetap, baik dari segi metode edukasi, teknik edukasi, materi edukasi, pemberi materi edukasi, maupun sarana pendukung, secara umum telah sesuai dengan pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedikit perbedaan yang ditemukan pada praktik edukasi perpajakan adalah bentuk upaya penyesuaian yang
dilakukan KPP Badan dan Orang Asing dalam menghadapi tantangan berupa uniknya karakteristik Wajib Pajak badan asing yang merupakan Subjek Pajak Luar Negeri yang perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan serta beban kerja tambahan dalam bentuk penyelesaian administrasi pembebasan dan restitusi PPN
dan/atau PPnBM bagi Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional.
......This study was conducted to determine the practice of tax education implemented on
foreign corporate taxpayers registered in Foreign Corporate and Individual Tax Service
Office and their compliance with the rules and regulations. This study uses a qualitative
approach by collecting data through interviews and reviewing the guidelines and
provisions of the laws and regulations so that the research can provide an overview
related to the practice of tax education for foreign corporate taxpayers who are
registered in Foreign Corporate and Individual Tax Service Office. The object of the
research is the practice of taxation education in Foreign Corporate and Individual Tax Service Office conducted during 2019. The results of this study indicate that the practice of taxation education for Taxpayers of Representative Office of Foreign Companies and Permanent Establishments, whether in terms of educational methods, educational techniques, educational materials, providers of educational material, and supporting facilities, are generally in accordance with the guidelines and provisions of the legislation. The slight difference found in the practice of taxation education is a form of adjustment efforts made by Foreign Corporate and Individual Tax Service Office for overcoming challenges faced in the form of the matchless characteristics of foreign
corporate taxpayers who are Foreign Tax Subjects whose tax treatment is equivalent to corporate tax subject and additional workload in the form of settling the administration of exemption and refund of VAT and/or Sales Tax on Luxury Goods which are granted
for Representatives of Foreign Countries and determined International Organizations.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library