Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fairuz Thifal Ariqoh Iriandi
Abstrak :
Menarche merupakan proses terjadinya menstruasi yang pertama kali dialami oleh remaja. Remaja yang tidak memiliki kesiapan menghadapi menarche lebih rentan terhadap tekanan psikologis seperti depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Desain penelitian adalah cross-sectional terhadap 113 sampel di SMP Negeri, yang diambil dengan metode quota sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji Independent sample t-test dan Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche adalah 58,4%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche dengan nilai OR 95% CI = 2,236. Namun, tidak ada hubungan antara usia menarche, sumber informasi, dan dukungan keluarga dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pelayanan kesehatan terutama perawat untuk memberikan edukasi serta promosi kesehatan bagi remaja mengenai menarche baik melalui institusi pendidikan maupun melalui orang tua.
......
Menarche is a process of menstruation that happened for the first time in adolescents. Adolescents who do not have the readiness to face the menarche are more vulnerable to psychological distress such as depression. This study aimed to determine the factors related to adolescents readiness to face menarche. Its design was cross-sectional with 113 samples at Junior High School, using quota sampling method. The research data was tested by using Independent sampe t-test and Chi-square test. The result showed that the prevalence of readiness to face menarche in adolescent was 58,4%.
The result showed that there is a relationship between knowledge and adolescents readiness to face menarche with OR 95% CI = 2.236. However, there is no relationship between the age of menarche, resources, and family support with adolescents readiness to face menarche. These results can be the basis for health care especially nurses to provide education and health promotion for adolescents about menarche either through educational institutions and/or through the parents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65178
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siti Sufinah
Abstrak :
Stunting tidak hanya terjadi selama 1000 hari pertama kehidupan, tetapi juga pada remaja yang merupakan periode tercepat kedua pertumbuhan setelah bayi. Bila remaja perempuan mengalami stunting kemungkinan akan melahirkan bayi dengan panjang lahir kurang dari normal, yang nanti akan menjadi remaja stunting juga. Kondisi ini berbahaya karena dapat terjadi stunting lintas generasi bila tidak dilakukan intervensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada remaja perempuan di Indonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 1.785 remaja perempuan berusia 10 ndash; 18 tahun di Indonesia yang menjadi sampel Riskesdas 2013 dengan memiliki data lengkap.
Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting pada remaja perempuan 10 ndash; 18 tahun di Indonesia tahun 2013 sebesar 31,4 persen. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna nilai p le; 0,05 antara tingkat pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, jumlah anggota keluarga dan wilayah tempat tinggal dengan kejadian stunting pada remaja perempuan 10 ndash; 18 tahun di Indonesia tahun 2013. Perlunya upaya preventif primer dalam meningkatkan pengetahuan pada kelompok ibu tentang tumbuh kembang anak dan meningkatkan program SUN dalam intervensi sensitif.
......Stunting not only occurs in the first 1000 days of life, also in adolescents which is the second fastest growing period after the baby. When a adolescent girls have stunting it is likely to give birth to a baby with less than normal birth length, which will later become a stunting adolescent as well. This condition is dangerous because stunting can occur across generations if not intervened.
The purpose of this study is to determine the factors associated with stunting incidence in adolescent girls in Indonesia in 2013. This study uses secondary data of Riskesdas 2013 with cross sectional design. The sample of this study is 1,785 adolescent women aged 10 18 years in Indonesia which become sample of Riskesdas 2013 with complete data.
The results of the study showed that stunting incidence in adolescent girls 10 18 years in Indonesia in 2013 was 31.4 percent. The results of bivariate analysis show a significant relationship p value
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S69094
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library