Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Farhan Vilardi
"Penelitian ini membahas tentang persepsi dan potensi dari keberadaan parcel lockers di DKI Jakarta. Umumnya pengiriman barang di Jakarta saat ini dilakukan dengan cara direct delivery. Persepsi merupakan pendapat saat ini dari konsumen yang berbelanja busana secara online terhadap kedua metode pengiriman barang parcel lockers dan direct delivery berdasarkan pengetahuan konsumen, sedangkan potensi merupakan kemungkinan besarnya pilihan konsumen belanja online yang sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua metode pengiriman barang. Untuk mendapatkan hasil dari persepsi dan potensi berdasarkan pendapat konsumen dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pada proses pengiriman barang terdapat empat faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memilih metode pengiriman parcel lockers yaitu lokasi loker; informasi tracking; biaya pengiriman; dan ketepatan waktu pengiriman. Responden merupakan warga DKI Jakarta yang terakhir kali pernah berbelanja produk busana secara online terhitung sejak bulan Februari 2018.
Persepsi dihasilkan berdasarkan analisis pilihan pelayanan tanpa bobot terhadap kedua pilihan metode pengiriman barang. Potensi dihasilkan berdasarkan analisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP terhadap pertanyaan terbobot dari faktor pengiriman barang dan pilihan metode pengiriman barang. Pada umumnya, masih banyak konsumen yang belum mengetahui keberadaan metode parcel lockers. Hasil dari pilihan pelayanan tanpa bobot menunjukkan bahwa berdasarkan faktor lokasi loker dan ketepatan waktu pengiriman direct delivery lebih diminati konsumen. Kemudian berdasarkan faktor informasi dan biaya pengiriman, konsumen lebih memilih parcel lockers sebagai pilihan mereka dalam mengirimkan barang.
Hasil dari AHP menunjukkan bahwa ketepatan waktu pengiriman merupakan faktor yang paling dipertimbangkan oleh konsumen, dan konsumen memilih parcel lockers sebagai metode yang diinginkan berdasarkan keempat faktor. Jadi apabila dilihat secara keseluruhan parcel lockers akan lebih diminati apabila lokasi dari loker dekat dengan rumah atau pusat aktivitas konsumen, mengingat informasi, biaya pengiriman, dan waktu pengiriman yang ditawarkan metode ini dapat diterima oleh konsumen. Selain itu masih banyak konsumen yang belum mengetahui metode parcel lockers, yang menyebabkan saat ini masih sangat sedikit konsumen yang pernah menggunakan metode tersebut.

This study discusses about the perception and potential of parcel lockers in DKI Jakarta. Nowadays, citizens prefer direct delivery method for their package deliveries. Perception is the online consumers opinion on the two methods of package delivery parcel lockers and direct delivery based on their existing knowledge on the two methods. Potencial is the probability of the consumers choice on the two methods of package delivery after they found out about the advantages and disadvantages of the two. To identify the result in perception and potential of the methods, this study uses questionnaires. Package delivery has four main factors that influence the consumers for using parcel lockers. The factors are locker locations, tracking information, delivery service cost, and delivery punctuality. Respondents are citizens of DKI Jakarta that have at shop online at least since February 2018.
Perception results are obtained by weightless service choice analysis of the delivery methods. Potential results are obtained by analytical hierarchy process AHP towards weighted questions of the delivery factors and delivery methods. Most consumers dont know about existence of parcel lockers. The result of weightless service choice analysis shows that direct delivery are chosen by consumers based on locker locations and delivery punctuality. Then, based on tracking information and delivery service cost factor, consumers choose parcel lockers as their choice.
The result of AHP show that punctuality of delivery is the most considered factor for consumers to choose their delivery method, and consumers choose parcel lockers as the most suitable method based on four main factors. In conclusion, parcel lockers method is more attractive for the consumer if locker locations is near the consumers home or activity location, while the tracking information, delivery service cost, and delivery punctuality factors are tolerable. On the other hand, many consumers still dont know about parcel lockers, causing lack of used parcel lockers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Startian Bonata
"Di era digital dewasa ini, hampir seluruh aktivitas yang manusia lakukan bergantung pada internet bahkan muncul tren berbelanja yang dilakukan melalui internet yang dikenal dengan istilah belanja online. Belanja online dilakukan melalui sebuah platform belanja yang dikenal sebagai e-commerce. Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen belanja online dari segmen mahasiswa. Kegiatan belanja online dan perilaku konsumen dalam bertransaksi online seolah telah mengikis arti penting ruang. Peran ruang baik riil maupun virtual dalam proses belanja online pun dipertanyakan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan statistik, pendekatan moment of truth MOT, dan pendekatan keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap tahapan belanja online, ruang masih terlibat baik sebagai media ataupun sebagai penghalang yang membentuk suatu pola keruangan yang khas. Ruang yang terdisrupsi disruptive space juga merupakan fenomena geografi yang terjadi dan diungkap dalam penelitian ini. Ruang yang menjadi elemen kunci disiplin ilmu geografi tidaklah lenyap dan hilang tetapi telah mengalami transformasi.

In the digital era, as now, all activity largely depends on the internet. Online shopping is the new way of shopping and so e commerce is the platform which normally used for this purpose. Online shopping have eroded the use of space significanly. That is why, through this study, the role of space in ldquo real rdquo and ldquo virtual rdquo terms will be reviewed further to answer the research problem. The research was carried out through two different kind of approaches which is statistical approach and spatial approach. In this research, moment of truth MOT is used as the spatial approach.
The results showed that in every stage of the online shopping process, space involves as a media or as a barrier that create a spatial pattern of online shopping. Disruptive space is also a geographical phenomenon that occurs and is revealed in this study. The space that became the main element in geography has undergone a transformation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Afira
"ABSTRAK
Di Indonesia, berbagai online marketplace muncul dengan aplikasi yang memberikan konsumen banyak pilihan untuk berbelanja sehingga konsumen cenderung berpindah dari satu aplikasi belanja ke aplikasi lainnya lainnya dengan mudah. Penelitian ini menguji model konseptual yang menggambarkan keterkaitan antara Technology Acceptance Model (TAM), flow, mobile irritation, serta sikap konsumen terhadap belanja menggunakan mobile apps dan niat konsumen untuk kembali menggunakan aplikasi belanja tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar secara online. Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk analisis data menggunakan software AMOS 22. Pada penelitian ini jumlah sampel yang terkumpul adalah sebanyak 181 responden yang merupakan pengguna aplikasi belanja online marketplace dalam 3 bulan terkahir sejak pengisian kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap flow dan reuse intention, perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, flow berpengaruh positif terhadap attitude, attitude berpengaruh positif terhadap reuse intention dan sebaliknya mobile irritation berpengaruh negatif terhadap reuse intention.

ABSTRACT

In Indonesia, various of online marketplaces have emerged giving customers many options to shop that customers tend to switch to another mobile shopping apps easily. This study discusses the conceptual model that describes the linkages between Acceptance Model Technology (TAM), flow, mobile irritation, and consumer attitudes towards mobile applications against intention to reuse the mobile apps. Data was collected through online questionnaire. Structural Equation Model (SEM) is used for data analysis with AMOS 22. The number of samples collected was 181 respondents who experienced online shopping through mobile apps within the last 3 months from filling out the questionnaires. The result of this research showed that perceived usefulness positively affects flow and reuse intention, perceived ease of use positively affects perceived usefulness, flow has a positive impact on attitude, attitude positively affects reuse intention meanwhile mobile irritation negatively affects reuse intention."
2019
T53552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Jeong Een
"TV home shopping sebagai alat pertama dalam on-line shopping sudah mempengaruhi kebiasaan orang Indonesia dalam pembelajaan. Banyak orang Indonesia berbelaja sesuatu lewat TV home shopping program. Cara ini jauh berbeda dengan cara yang kemarain dalam pembelajaan. zaman dulu, orang Indonesia harus keluar dari rumah mereka untuk membeli sesuatu. Akan tetapi, orang Indonesia pada zaman sekarang sudah dapat membeli kebutuhan mereka lewat TV Home Shopping. Itu berarti bahwa kebiasaan orang Indonesia dalam pembelajaan sudah berubah menjadi on-line shopping. Karya ini akan menggunakan banyak sumber seperti hasil wawancara karyawan dari stasiun penyiaran seperti O-Channel dan Jak TV.

TV home shopping as the first way of on-line shopping has influenced Indonesian habit to consume. Many Indonesians purchase objects via TV home shopping program. The way of buying things nowadays is very different from the way of the buying in the past. Indonesian in the past should go out from their home to buy their needs. However, Indonesian in the present is able to buy their needs at home by the means of TV home shopping, which is considered as the first way of on-line shopping. This paper examines how TV home shopping has changed Indonesians’ habit to consume from off-line to on-line. The research relies on many kinds of sources such as the result of the interview with employees in television station such as O-Channel and Jak TV.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Oktarianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic terhadap purchase intention pada konsumen belanja online. Partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa yang pernah berbelanja online, sejumlah 289 orang. Motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic diukur dengan alat ukur Utilitarian Motivation dan Hedonic Motivation yang disusun oleh Tsao dan Chang (2010). Purchase intention diukur dengan alat ukur Purchase Intention yang disusun oleh Topaloglu (2012).
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention pada konsumen belanja online. Walaupun kedua motivasi ini memiliki pengaruh yang signifikan, motivasi belanja utilitarian lebih mempengaruhi purchase intention pada konsumen belanja online dibandingkan motivasi belanja hedonic.

This research aimed to examine the influence of utilitarian and hedonic shopping motivations on purchase intention among online shopping consumer. Participants of this research were undergraduate students who have online shopping experience, with the amounts of 289 participants. Utilitarian and hedonic shopping motivations were measured using Utilitarian and Hedonic Motivation measurement items developed by Tsao and Chang (2010). Purchase intention was measured using Purchase Intention measurement items developed by Topaloglu (2012).
The main result of this research showed that utilitarian and hedonic shopping motivations have significant impact on purchase intention among online shopping consumer. While both of these motivations have significant impact, utilitarian shopping motivation has more influence on purchase intention than hedonic shopping motivation among online shopping consumer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yollanda Nurfasya Arretha
"Studi ini mengeksplorasi peran hedonic browsing dalam konteks tingkat penelantaran keranjang belanja online. Melalui survei yang luas, kami menemukan bahwa hedonic browsing, tindakan menjelajah untuk kesenangan, secara signifikan berkontribusi pada tingkat penelantaran keranjang belanja yang tinggi yang diamati dalam e-commerce. Bertentangan dengan beberapa literatur yang ada, hasil kami menunjukkan bahwa penelantaran keranjang belanja tidak mengurangi kepuasan keseluruhan dengan belanja online dan sebenarnya, mungkin dianggap sebagai bagian integral dari pengalaman belanja online. Studi ini juga menyoroti dampak faktor harga dan ketersediaan penawaran yang lebih baik di tempat lain sebagai pendorong utama untuk penelantaran keranjang. Menariknya, kompleksitas proses checkout ditemukan kurang berdampak pada tingkat penelantaran keranjang belanja, mungkin karena kemajuan terbaru dalam antarmuka checkout e-retailer. Temuan kami menawarkan wawasan penting untuk bisnis e-commerce, menekankan kebutuhan untuk fokus pada peningkatan pengalaman browsing, strategi penetapan harga yang kompetitif, dan proses checkout yang efisien.

This study explores the role of hedonic browsing in the context of online shopping cart abandonment rates. Through an extensive survey, we found that hedonic browsing, the act of browsing for pleasure, significantly contributes to the high rates of shopping cart abandonment observed in e-commerce. Contrary to some existing literature, our results suggest that shopping cart abandonment does not detract from overall satisfaction with online shopping and may, in fact, be viewed as an integral part of the online shopping experience. The study also highlighted the impact of price factors and the availability of better deals elsewhere as prominent drivers for cart abandonment. Interestingly, the complexity of the checkout process was found to be less impactful on shopping cart abandonment rates, possibly due to recent advancements in e-retailer checkout interfaces. Our findings offer critical insights for e-commerce businesses, emphasising the need for a focus on enhancing the browsing experience, competitive pricing strategies, and efficient checkout processes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Vandany
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana perilaku pembelian impulsif secara online terbentuk bila dipengaruhi browsing dan perceived value pada ulasan online dalam aplikasi atau situs marketplace. Data yang didapatkan berasal dari 159 responden. Model penelitian dengan enam hipotesis ini diuji dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Studi ini menunjukkan  bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi nilai konsumen pada ulasan online, ulasan online terhadap browsing dan browsing terhadap impulse buying. Terakhir peneliti memberikan implikasi dan saran untuk penelitian kedepannya.

This study aims to investigate how impulsive buying when influenced by browsing and perceived value on online reviews in applications or marketplace websites. The data obtained came from 159 respondents. The research model with ten hypotheses was tested using Structural Equation Modeling (SEM). This study shows that there is a positive relationship between the perception of consumer value on online reviews, online reviews on browsing and browsing on impulse buying. Finally, researchers provide implications and suggestions for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfauza Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh advanced image interactivity
technolgy seperti augmented reality terhadap niat beli konsumen melalui
telepresence, attitude towards a product dan product knowledge pada produk
fashion seperti pakaian dan membandingkan hasil dari tanpa penggunaan
augmented reality pada dua kelompok partisipan. Berdasarkan data dari 105
partisipan pada dua kelompok tersebut diketahui bahwa telepresence yang
dihasilkan oleh augmented reality lebih besar dibandingkan tanpa augmented
reality. Kemudian, telepresence yang dihasilkan oleh augmented reality tersebut
berpengaruh terhadap pembentukan sikap atas produk yang lebih positif dan
pembentukan pengetahuan atas produk yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
augmented reality. Selain itu juga diketahui bahwa attitude towards a product dan
product knowledge yang dihasilkan oleh augmented reality berpengaruh terhadap
pembentukan niat untuk membeli produk yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
augmented reality.

ABSTRACT
The purpose of this study is to understand the effect of advanced image
interactivity technology such as augmented reality, towards consumer’s intention
to purchase in online apparel shopping website, by understanding its effect
towards telepresence, attitude and product knowledge. The study focuses on two
different groups of experiment. Based on data collected from 105 participants, it
was shown that augmented reality produced higher telepresence and telepresence
was found to significantly influence attitude and product knowledge in
participants with augmented reality’s treatment. Moreover, attitude and product
knowledge was also found to have higher effect and to significantly influence
purchase intention."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angtyasti Jiwasiddi
"ABSTRAK
Pembelanjaan melalui internet terus meningkat dari tahun ke tahun, pada awalnya
pembelanjaan online didominasi oleh produk – produk kategori search product
seperti buku dan CD, yang menarik dalam perkembangannya produk apparel
yang tadinya dianggap experience product dengan kategori resiko tinggi
meningkat dengan sangat pesat di beberapa tahun terakhir. Selain dari alasan
tersebut penelitian yang mendalami mengenai kaitan antara trust dan perceived
value dalam internet marketing masih sangat terbatas. Berdasarkan alasan –
alasan tersebut yang membuat topik ini jadi menarik untuk diteliti. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak banyak kriteria persis yang berlaku sama
untuk kedua tipe produk / website ini, diantaranya penelitian ini menemukan
bahwa kesamaan pada keduanya dimana perceived value meningkatkan purchase
intention pada keduanya, Perceived risk tidak memberikan pengaruh negatif
terhadap purchase intention bagi kedua tipe produk / website, Pengaruh trust dan
moderasi trust ternyata tidak mempengaruhi secara signifikan, sedangkan pleasure
merupakan faktor yang sangat penting bagi kedua buah situs web. Hasil lebih
lanjut ada dalam pembahasan tesis ini.

ABSTRACT
Internet shopping is continue to rise significantly each year, in the beggining,
online shopping is dominated by products in search category such as books and
CD’s, what interesting is in the last few years one of the most increasing number
of products purchased online are clothing products, an experience product that is
considered high risk for online purchase, along with that reason is the fact that
research about value and perveived trust in internet shopping is very limited, this
is several reasons why it is interesting to conduct this research and compare the
two products / website between books and clothing. The findings shows that not
many criteria that can be applied generally to both products / website. Among
them are perceived value, perceived value do have a significant impact on
increasing purchase intention. Perceived Risk turns out to be not negatively
impact purchase intention for both products / website. The role of trust doesn’t
give a significant impact in this model. And there are a strong evidence that
pleasure have a significant effect on both of the product category, and also
directly influence purchase intention for clothing product. Results and the
complete finding of this research can be read in the full paper of this Thesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Meidita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara E-Service Quality dengan Purchase Intention pada konsumen belanja online. E-Service Quality dalam penelitian ini adalah yang dipersepsikan oleh konsumen belanja online. Partisipan adalah 146 mahasiswa yang memiliki pengalaman belanja online. E-Service Quality diukur menggunakan E-S-Qual oleh Parasuraman, Zeithaml dan Malhotra (2005). Sementara Purchase Intention menggunakan alat ukur Online Purchase Intention oleh Topaloglu (2012).
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara E-Service Quality dengan Purchase Intention. Hasil ini ditunjukkan dengan ( r(146) = 0,384, p < 0,01) yang berarti jika persepsi konsumen E-Service Quality meningkat maka Purchase Intention konsumen akan meningkat pula. Dengan demikian, para perusahaan e-commerce perlu menambahkan dan memperbaiki pelayanan konsumen online yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen ketika berbelanja online baik interaksi dengan situs yang bersangkutan maupun interaksi dengan penjual, misalnya dengan memenuhi pesanan barang konsumen tepat waktu dan sesuai.

This research aimed to examine the relationship between E-Service Quality and purchase intention among Online Shopping Consumer. The E-Service Quality in this research is perceived by the online shopping consumers. Participants of this research were 146 undergraduate students who have online shopping experience. E-Service Quality were measured using E-S-Qual developed by Parasuraman, Zeithaml and Malhotra (2005). Meanwhile, purchase intention were measured using online purchase intention scale developed by Topaloglu (2012).
The main result of this research showed that E-Service Quality have a significant relationship with purchase intention among online shopping consumer. This result were showed by r(146) = 0,384, p < 0,01. This can also be said that if the E-Service Quality perceived by consumers increases, purchase intention will also increase. However, the result showed that the correlation between these two variable is still weak. Therefore, the e-commerce company should improve the quality of the online service in order to fulfill the consumers needs while shopping online. The service that is offered not only emphasizes on the consumers interaction with the website but also the opportunity to interact with the seller. For an example, fulfilling orders in time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>