Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Endah Suprabawati
"Tujuan : untuk mengetahui karakteristik dan faktor-faktor prediktif tumor testis dewasa di Jakarta Bahan dan Cara : Data dikumpulkan dari status khusus di departemen urologi RSCM dan RS kanker Dharmais. Data yang dikumpulkan adalah : usia, tumor marker yaitu AFP, LDH, 13 HCG, jenis operasi, jenis tumor, jenis terapi, dan stadium. Dilakukan analisa terhadap usia dengan stadium, UDT dengan stadium, tumor marker dengan stadium pad a semua kasus, dan hubungan AFP dengan jenis nonseminoma dengan stadium menggunakan ANOVA pad a SPSS 11,5 . Hasil : Selama 10 tahun terdapat 149 kasus tumor testis, 129 kasus diantaranya adalah dewasa. Rentang usia yaitu 18-72 tahun, dengan usia rata-rata 33,03 tahun. Jenis tumor diantaranya seminoma 67 ( 51,9 % ) pasien, non-seminoma 50 ( 38,8 % ) pasien, non germinal 6 ( 4,7 % ) pasien, tidak diketahui jenis tumornya 6 ( 4,7 % ) pasien. Delapan puluh tujuh pasien ( 67,4 % ) dilakukan orkhidektomi ligasi tinggi, 23 ( 17,8 % ) pasien dilakukan orkhidektomi transscrotal. Insidens UDT terdapat pada 13 ( 10,1 % ) pasien. Seminoma paling banyak ditemukan pad a stadium 2c ( 36,9 % ), dan non -seminoma pada stadium 3c ( 48,9 % ). Kemoterapi dilakukan terhadap 51 ( 39,5 % ) pasien, radioterapi pada 24 ( 18,6 % ) pasien, dan 27 ( 20,9 % ) pasien menol&k dilakukan tindakan, dan 18 ( 14,0 % ) pasien meninggal karena keadaan umum yang buruk. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan bermakna antara usia dengan stadium. Tujuh puluh tujuh persen pasien dengan UDT ditemukan pada stadium lanjut, dibandingkan dengan 66,7 % pada pasien non-UDT, tetapi secara statistik tidak bermakna. Angka rata-rata LDH 1785,35 dan nilai LDH meningkat sesuai dengan stadium, tetapi tidak bermakna untuk memprediksi stadium. Angka rata-rata AFP pada pasien non-seminoma adalah 6421,13 dan mempunyai hubungan yang bermakna dengan stadium ( p : 0,009 ). Kesimpulan : Jenis tumor yang paling banyak ditemukan di Jakarta adalah seminoma. Pada penelitian ini usia dan LDH tidak dapat memprediksi stadium tumor, tetapi AFP mempunyai hubungan yang bermakna dengan stadium pada penderita kanker testis non-seminoma."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T59003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adianti Khadijah
"Germ cell tumor (GCT) adalah sebuah penyakit yang relatif jarang. Hanya 1% dari seluruh keganasan pada pria, yang sebagian besar terjadi pada pria berusia 15 sampai 35 tahun. Terdapat penurunan yang luar biasa pada jumlah kematian karena kanker testis dalam 3 tahun terakhir, karena kemajuan dalam kemoterapi. Penelitian ini mengevaluasi hasil dari pemberian kemoterapi bleomycin, etoposide, dan cisplatin (BEP) untuk pasien GCT di Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais. Penelitian ini meninjau karakteristik dan kesintasan semua pasien yang mendapatkan BEP di Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais pada tahun 2011 sampai 2017. Tingkat kesintasan dianalisa dengan metode Kaplan-Meier. Dalam seri ini tingkat kesintasan 1, 3, dan 5 tahun masing-masing adalah 93,75% (30), 90,63% (29), dan 81,25% (26), sedangkan tingkat kesintasan bebas rekurensi adalah 81,25% (26), 75% (24), and 62,55% (20). Rekurensi terjadi pada 6 (18,7%) pasien setelah respon komplet kemoterapi. Tingkat kesintasan lima tahun pasien dengan stadium penyakit II dan III adalah 84,6% dan 78,8%, dan tingkat kesintasan lima tahun pasien dengan prognosis baik, sedang, dan buruk berdasarkan klasifikasi IGCCCG adalah 88,9%, 85,7%, dan 66,7%. Pasien dengan GCT metastasis menunjukkan respons yang baik terhadap BEP sebagai kemoterapi lini pertama, dan pasien yang diterapi dengan BEP dapat mencapai hasil prognostik yang baik. Tingkat kesintasan lebih baik ketika pasien datang pada stadium lebih awal dan memiliki prognosis yang lebih baik sesuai dengan klasifikasi IGCCCG.
......Germ cell tumor (GCT) is a relatively rare disease, accounting for only 1% of all malignancies in men, affecting mostly men between 15 to 35 years of age. There has been a remarkable decline in testicular cancer mortality over the past 3 years, due to advances in chemotherapy. This study evaluate the outcome of bleomycin, etoposide, and cisplatin (BEP) chemotherapy for GCT patients in Dharmais National Cancer Hospital. This study reviewed characteristics and survival of all patients receiving BEP in Dharmais National Cancer Hospital between year 2011 to 2017. Survival rates were analyzed by Kaplan-Meier method. In these series, 1, 3, and 5 year survival rates were 93,75% (30), 90,63% (29), and 81,25% (26), respectively, while recurrence-free survival rates were 81,25% (26), 75% (24), and 62,55% (20). Recurrences occur in 6 (18,7%) patients after complete response of chemotherapy. Five-year survival rate patients with stage II and III of disease were 84,6% and 78,8%, and five year survival of patients with good, intermediate, and poor prognosis based on IGCCCG classification is 88,9%, 85,7%, and 66,7%. Patients with metastatic GCTs showing favorable response to BEP as first-line chemotherapy, and patients treated with BEP could achieve good prognostic outcome. Survival rate is better when the patient came with earlier stage and has a better prognosis according to IGCCCG classification."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library