Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Candra Asih
"Sejak pertama kali diidentifikasi pada akhir Desember 2019, COVID-19 menjadi perhatian utama dunia. Sampai saat ini baru ada 2 obat yang disetujui oleh FDA, sehingga masih terbuka kesempatan eksplorasi obat untuk COVID-19. Enzim RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) dan p21-activated kinase (PAK1) menjadi kandidat protein target untuk pencarian obat COVID-19. RdRp sendiri terlibat dalam replikasi virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh sedangkan PAK1 terlibat dalam patogenesis dan fibrosis paru pada pasien COVID-19. Kedua protein target ini dijadikan strategi pencarian obat dengan mencari inhibitor dari keduanya menggunakan metode penambatan molekuler terhadap 30 senyawa yang ada dalam propolis Tetragonula sapiens yang telah terbukti di beberapa penelitian memiliki efek farmakologis. Sebelum dilakukan penambatan molekuler, 30 senyawa propolis dipastikan telah memenuhi aturan Lipinski & SwissADME. Hasil yang didapatkan berdasar analisis docking score, konstanta inhibisi, dan profil interaksi adalah bahwa senyawa propolis yang berpotensi menjadi inhibitor PAK1 adalah glyurallin B dan glyasperin A. Sedangkan untuk RdRp adalah 1,5-Dimethyl-4-[[(2-methyl-6-phenylthieno[2,3-d]pyrimidin-4-yl)hydrazinylidene]methyl]pyrrole-2 carbonitrile. Berdasarkan analisis studi literatur, senyawa-senyawa dalam propolis cenderung bersifat sinergis sehingga akan lebih baik digunakan secara kolektif dibanding secara individu. Hasil penelitian ini juga menunjukkan potensi propolis dikembangkan menjadi terapeutik untuk COVID-19 dalam bentuk nutritional foods.

Sejak pertama kali diidentifikasi pada akhir Desember 2019, COVID-19 menjadi perhatian utama dunia. Sampai saat ini baru ada 2 obat yang disetujui oleh FDA, sehingga masih terbuka kesempatan eksplorasi obat untuk COVID-19. Enzim RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) dan p21-activated kinase (PAK1) menjadi kandidat protein target untuk pencarian obat COVID-19. RdRp sendiri terlibat dalam replikasi virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh sedangkan PAK1 terlibat dalam patogenesis dan fibrosis paru pada pasien COVID-19. Kedua protein target ini dijadikan strategi pencarian obat dengan mencari inhibitor dari keduanya menggunakan metode penambatan molekuler terhadap 30 senyawa yang ada dalam propolis Tetragonula sapiens yang telah terbukti di beberapa penelitian memiliki efek farmakologis. Sebelum dilakukan penambatan molekuler, 30 senyawa propolis dipastikan telah memenuhi aturan Lipinski & SwissADME. Hasil yang didapatkan berdasar analisis docking score, konstanta inhibisi, dan profil interaksi adalah bahwa senyawa propolis yang berpotensi menjadi inhibitor PAK1 adalah glyurallin B dan glyasperin A. Sedangkan untuk RdRp adalah 1,5-Dimethyl-4-[[(2-methyl-6-phenylthieno[2,3-d]pyrimidin-4-yl)hydrazinylidene]methyl]pyrrole-2 carbonitrile. Berdasarkan analisis studi literatur, senyawa-senyawa dalam propolis cenderung bersifat sinergis sehingga akan lebih baik digunakan secara kolektif dibanding secara individu. Hasil penelitian ini juga menunjukkan potensi propolis dikembangkan menjadi terapeutik untuk COVID-19 dalam bentuk nutritional foods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrina Ariij Aisyti
"Salah satu perkembangan menarik dalam pengobatan kanker adalah target terapi kanker, yaitu pemberian obat yang ditargetkan secara molekuler untuk menginhibisi protein onkogenik tirosin kinase. Tirosin kinase adalah enzim kinase yang berperan dalam proses seluler seperti pertumbuhan, diferensiasi, migrasi, dan apoptosis sebuah sel. Mutasi atau ekspresi berlebih dari tirosin kinase dapat mengakibatkan perubahan fungsi seluler tirosin kinase yang memicu pembentukan sel tumor dan kanker, sehingga inhibisi dari protein tersebut dapat memperlambat proliferasi dan angiogenesis dari sel kanker. Pada penelitian ini, permodelan secara in silico digunakan untuk mengetahui aktivitas inhibisi senyawa propolis yang berasal dari lebah tak bersengat Tetragonula biroi aff. Indonesia pada target protein tirosin kinase penyebab non-small cell lung cancer (NSCLC), kanker payudara, dan leukemia myeloid. 18 senyawa uji propolis yang memiliki potensi antikanker diujikan sebagai inhibitor untuk menghambat aktivitas protein Anaplastic Lymphoma Kinase (ALK), Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2), dan Brutons Tyrosine Kinase (BTK) penyebab NSCLC, kanker payudara, dan leukemia myeloid secara berturut-turut. Penambatan dikomputasikan menggunakan AutoDock Vina®, dengan LigPlot+ dan PyMOL untuk memvisualisasikan interaksi molekuler antara kompleks inhibitor-protein yang dihasilkan. Hasil menunjukkan bahwa kurarinon adalah inhibitor yang paling kuat terhadap ALK dengan skor -8,8 kkal/mol, yang berinteraksi dengan Met1199 sebagai residu utama untuk menghambat ALK. Sementara itu macarangin memiliki skor penambatan tertinggi untuk target HER2 dengan nilai sebesar -11,3 kkal/mol, dan Derrubone sebagai inhibitor paling kuat untuk BTK dengan skor -9,4 kkal/mol. Maka dari itu, studi ini menunjukkan bahwa kurarinon berpotensi untuk menjadi inhibitor ALK, dengan macarangin berpotensi sebagai inhibitor HER2, dan derrubone berpotensi untuk menjadi inhibitor BTK sehingga ketiga senyawa tersebut dapat diteliti dan dievaluasi lebih lanjut untuk studi in-vitro dan in-vivo sebagai novel inhibitor ALK, HER2, dan BTK.

 


One of the interesting developments in cancer treatment is the use of cancer targeted therapy, a molecular targeted drugs that are given to inhibit the oncogenic protein of tyrosine kinases. The tyrosine kinases is a group of kinase enzyme that plays a role in cellular processes such as cell growth, differentiation, migration, and apoptosis. Mutation or overexpression of tyrosine kinases can result in disruption of tyrosine kinase cellular function which triggers the formation of tumor and cancerous cells, where the inhibition of these proteins can slow down the proliferation and angiogenesis of cancer cells. In this study, in-silico modeling was used to determine the inhibitory activity of propolis compounds derived from Indonesian Tetragonula biroi aff. targeting tyrosine kinase protein that causes non-small cell lung cancer (NSCLC), breast cancer, and myeloid leukemia. 18 propolis compounds that have anticancer potential are tested as inhibitors to block the activity of Anaplastic Lymphoma Kinase (ALK), Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2), and Bruton's Tyrosine Kinase (BTK) protein that causes NSCLC, breast cancer, and myeloid leukemia respectively. Docking was computed using AutoDock Vina®, with LigPlot+ and PyMOL to visualize molecular interactions between the resulting inhibitor-protein complex. The result show that kurarinone is the most potent inhibitor towards ALK with a score -8,8 kcal/mol, interacting with Met1199 as a key residues for inhibiting ALK. Meanwhile macarangin has the highest docking score for HER2 target resulting in -11,3 kcal/mol, and derrubone as the most potent inhibitor for BTK with a score of -9,4 kcal/mol. This study suggest that kurarinone has the potential as ALK inhibitor, with macarangin has the potential to inhibit HER2, and derrubone has the potential as BTK inhibitor so that the three compounds can be further investigated and evaluated for in-vitro and in-vivo studies as novel ALK, HER2, and BTK inhibitors.

"

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library