Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadhillah Ansyari
Abstrak :
Metode Air Plasma Electrolysis sudah banyak dibuktikan efektif mendegradasi limbah pewarna tekstil karena kemampuannya menghasilkan radikal hidroksil dalam jumlah yang besar dan menghasilkan pupuk nitrat dengan memanfaatkan gas nitrogen dan oksigen yang diinjeksikan dari udara. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan metode elektrolisis plasma dalam mendegradasi limbah salah satu pewarna tekstil, yaitu Remazol Brilliant Blue dan sintesis pupuk nitrat secara simultan. Penelitian dilakukan dengan membangkitkan plasma dengan katoda stainless steel dan anoda tungsten di larutan K2SO4 dan K2HPO4 serta pewarna remazol brilliant blue dalam reaktor sirkulasi internal dengan volume 1,2 L. Metode ini dilakukan pada reaktor batch menggunakan variasi konsentrasi limbah 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, kombinasi elektrolit K2HPO4 dan K2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,01 M; 0,02 M, daya 400 W, 500 W, 600 W, laju alir udara 0,2 lpm, 0,4 lpm, 0,6 lpm, 0,7 lpm, 0,8 lpm, 0,9 lpm, 1 lpm, serta variasi penambahan ion Fe2+ 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Hasil optimum pada sisi degradasi didapatkan pada 0,2 M K2SO4, daya 500 W, laju alir udara 0,7 L/min, ion Fe2+ 20 ppm, serta konsentrasi awal limbah 50 ppm dan dari sisi produksi nitrat adalah 0,01 M K2SO4 dan 0,01 M K2HPO4, daya 600 W, laju alir udara 0,9 L/min, ion Fe2+ 20 ppm, serta konsentrasi awal limbah 50 ppm. Uji COD menunjukkan nilai sebesar 16,65 mg/L dan senyawa intermediet berupa nitrogen organik. Pemberian pupuk cair nitrat dengan metode APE ini terhadap 5 tanaman yaitu cabai, tomat, kacang panjang, timun, serta sawi hijau menunjukkan hasil yang lebih baik dari sisi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, dan berat basah tanaman dibandingkan tanpa pupuk maupun dengan pupuk komersial ......Air Plasma Electrolysis Method has been widely proven effective in degrading textile dye waste because of its ability to produce large amounts of hydroxyl radicals and produce nitrate fertilizer by utilizing nitrogen and oxygen gases injected from the air. This study aims to test the ability of the plasma electrolysis method in degrading the waste of one of the textile dyes, namely Remazol Brilliant Blue, and the simultaneous synthesis of nitrate fertilizer. The study was conducted by generating plasma with a stainless-steel cathode and tungsten anode in a solution of K2SO4 and K2HPO4 as well as Remazol Brilliant Blue dye in an internal circulation reactor with a volume of 1.2 L. This method was carried out on batch reactors using a variety of waste concentrations of 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, a combination of electrolytes K2HPO4 and K2SO4 with a concentration variation of 0.01 M; 0.02 M, power 400 W, 500 W, 6 00 W, air flow rate of 0.2 lpm, 0.4 lpm, 0.6 lpm, 0.7 lpm, 0.8 lpm, 0.9 lpm, 1 lpm, as well as variations in the addition of Fe ions2 + 10 ppm, 20 ppm, and 30 ppm. The optimum results on the degradation side were obtained at 0.2 M K2SO4, power 500 W, air flow rate 0.7 L / min, Fe2+ ions 20 ppm, as well as the initial concentration of waste 50 ppm, and from the nitrate production side is 0.01 M K2SO4 and 0.01 M K2HPO4, power 600 W, air flow rate 0.9 L / min, Fe2+ ions 20 ppm, as well as the initial concentration of waste 50 ppm. The COD test showed a value of 16.65 mg / L and intermediate compounds in the form of organic nitrogen. The application of liquid nitrate fertilizer with the APE method to 5 plants, namely chili, tomatoes, long beans, cucumber, and mustard greens, showed better results in terms of plant height, number of leaves, leaf length, and wet weight of plants compared to without fertilizer or commercial fertilizers
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Zulfikar
Abstrak :
Silika mesopori dapat digunakan sebagai material adsorben zat warna sebagai langkah pencegahan timbulnya permasalahan lingkungan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa limbah pertanian tongkol jagung telah berhasil dimanfaatkan sebagai prekursor silika dalam pembuatan silika mesopori, agar aplikasinya sebagai adsorben berbagai zat warna memiliki kinerja yang baik maka dibutuhkan adanya inovasi dalam proses sintesis mesopori silika berbahan dasar bio massa. Untuk mengetahui kondisi sintesis yang mampu menghasilkan silika mesopori dengan luas permukaan serta kapasitas adsorpsi yang tinggi maka pada penelitian ini dilakukan variasi rasio massa surfaktan Cetyltrimethyl ammonium bromide(CTAB)/Pluronic (P123) yang digunakan, yaitu; 0:1, 1:3, 1:1, dan 3:1. Kemudian silika mesopori yang terbentuk di karakterisasi dengan SAXS, SEM, BET, FTIR, dan spektrofotometri UV Visible. Silika mesopori yang disintesis pada penelitian ini memiliki volume adsorpsi antara 127 – 425 cc/g dan diameter pori antara 0,17 – 6,24 nm. Silika mesopori yang dihasilkan juga memiliki luas permukaan antara 127,47 – 425,12 m2/g kapasitas adsorbansi pada rentang 0,6 – 2,6 mg/g dan persentase penyerapan zat antara 6 – 26% setelah proses adsorpsi selama 3 jam. Pada penggunaan rasio Cetyltrimethyl ammonium bromide(CTAB)/Pluronic (P123)sebesar 1:1 dihasilkan luas permukaan, kapasitas adsorbansi, dan persentase penyerapan zat warna tertinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa silika mesopori menyerap zat warna kationik lebih baik dibandingkan anionik dan memiliki potensi untuk dijadikan sebagai material adsorben berbasis bio massa ......Mesoporous silica can be used as a dye adsorbent material as a measure to prevent environmental problems. Based on previous research, it is known that corncob agricultural waste has been successfully used as a silica precursor in the manufacture of mesoporous silica so that its application as an adsorbent of various dyes has good performance, innovation is needed in the synthesis process of mesoporous silica-based on biomass. To determine the synthesis conditions capable of producing mesoporous silica with a high surface area and adsorption capacity, this study carried out variations in the mass ratio of the surfactant Cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB)/Pluronic (P123) used, namely; 0:1, 1:3, 1:1, and 3:1. Then the mesoporous silica formed was characterized by SAXS, SEM, BET, FTIR, and UV Visible spectrophotometry. The mesoporous silica synthesized in this study had an adsorption volume between 127 – 425 cc/g and a pore diameter between 0.17 – 6.24 nm. The resulting mesoporous silica also has a surface area between 127.47– 425.12 m2/g, the adsorption capacity in the range of 0.6 – 2.6 mg/g, and the percentage of absorption of substances between 6 – 26% after the adsorption process for 3. Using Cetyl trimethyl ammonium bromide ratio (CTAB)/Pluronic (P123) of 1:1 resulted in the highest surface area, adsorption capacity, and percentage of dye absorption. This study proves that mesoporous silica absorbs cationic dyes better than anionic and has the potential to be used as adsorbent-based materials biomass.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barnabas Yubileola Beyeng Woren Lera
Abstrak :
Silika mesopori biomassa telah berhasil disintesis menggunakan material organik seperti sekam padi. Silika mesopori merupakan salah satu material yang dikenal sebagai adsorben karena luas permukaannya yang tinggi. Hal ini memungkinkan silika mesopori dijadikan salah satu adsorben zat warna untuk pengolahan limbah tekstil. Proses sintesis material ini salah satunya dilakukan dengan mencetak sumber silika menggunakan surfaktan pluronik 123 (P123). Akan tetapi, penggunaan sumber silika sintesis, seperti TEOS (Tetraetil Ortosilikat) dan TMOS (Tetrametil ortosilikat), terlalu mahal untuk membuat silika mesopori sebagai adsorben zat warna methylene blue (MB), brilliant green (BG), dan methyl orange (MO) pada proses pengolahan limbah. Oleh karenanya, abu sekam padi sebagai sumber silika digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, variasi cetakan juga dilakukan menggunakan P123 dan CTAB (Cetyltrimethylammonium Bromide) dengan rasio yang berbeda-beda (1:0, 3:1, 1:1, 1:3) untuk memodifikasi silika mesopore biomassa yang terbentuk dan akan menurunkan biaya produksi. Hasil Karakterisasi SAXS, SEM, FTIR, BET, dan UV-Vis menunjukkan bahwa silika mesopori biomassa yang dihasilkan memiliki luas permukaan 161,339-389,256 m2/g dengan perolehan kapasitas adsorbsi tertinggi mencapai 98%. ......Biomass mesoporous silica has been successfully synthesized using rice husks. Mesoporous silica is a material known as an adsorbent because of its high surface area. This allows mesoporous silica to be used as an adsorbent for dyestuffs for textile waste treatment. One of the processes of synthesizing this material is by templating the silica source using Pluronic 123 (P123). However, the use of synthetic silica sources, such as Tetraethyl Orthosilicate (TEOS) and Tetramethyl Orthosilicate (TMOS), is too expensive to make mesoporous silica as an adsorbent for methylene blue (MB), brilliant green (BG), and methyl orange (MO) dyes in waste treatment process. Therefore, rice husk ash as a source of silica was used in this study. In addition, template variations were also carried out using P123 and Cetyltrimethylammonium Bromide (CTAB) with different ratios (1:0, 3:1, 1:1, 1:3) to modify the silica mesopore biomass formed and would reduce production costs. The results of SAXS, SEM, FTIR, BET, and UV-Vis characterization showed that the mesoporous silica biomass produced had a surface area of ​​161.339-389.256 m2/g with the highest adsorption capacity of 98%
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Fajar Setiadi
Abstrak :
Industri tekstil di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, namun tidak diiringi dengan pengolahan limbah yang baik. Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri tekstil adalah zat pewarna yang dapat membahayakan ekosistem air. Zat pewarna yang terdapat dari industri tekstil adalah methylene blue dan methylene orange. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah tekstil adalah dengan proses adsorbsi. Proses adsorbsi dapat dilakukan menggunakan material silika mesopori silika mesopori. Pada penelitian ini akan dibuat material silika mesopori dengan menggunakan bahan dasar dari biomassa, yaitu sekam padi. Sekam padi memiliki kandungan silika yang sangat tinggi sehingga cocok digunakan untuk bahan dasar pembuatan silika mesopori. Pembuatan silika mesopori dengan sekam padi ini telah berhasil dilakukan sebelumnya namun pemanfaatannya masih bisa dikembangkan lebih jauh, salah satunya adalah sebagai adsorban dari limbah warna. Dalam penelitian ini dilakukan proses pembuatan silika mesopori dengan bahan dasar sekam padi dengan menggunakan cetakan berupa P-123 dan CTAB. Cetakan divariasikan dengan perbandingan 1:0, 3:1, 1:1, dan 1:3. Kemudian keempat variasi silika mesopori yang terbentuk dilakukan pengujian daya adsorbsi dengan menggunakan campuran larutan methylene blue 10 ppm dan methylene orange 10 ppm. Hasil dari silika mesopori kemudian dilakukan karakterisasi menggunakan FTIR, BET, SEM-EDS, dan SAXS. Sedangkan larutan methylene yang telah dilakukan uji adsorbsi akan dilakukan pengujian menggunakan UV-VIS. Dari hasil karakterisasi yang didapatkan hasil dari silika mesopori dengan perbandingan 1:1 yang paling baik dalam proses adsorbsi larutan campuran methylene blue dan methylene orange 10 ppm. ......The textile industry in Indonesia is experiencing rapid development, but it is not accompanied by good waste management. One of the wastes generated from the textile industry is dye which can harm the aquatic ecosystem. The dyes found in the textile industry are methylene blue and methylene orange. The textile waste can be minimalised by doing adsorption process. The adsorption process can be carried out using mesoporous silica material. In this research, mesoporous silica material will be made using the basic material of biomass, namely rice husk. Rice husk has a very high silica content so it is suitable for application as a material for the syntesis of mesoporous silica. The manufacture of mesoporous silica with rice husks has been successfully carried out before but its use can still be developed further, one of which is as an adsorbent of color waste. In this research, the process of making mesoporous silica with rice husk as the base material was carried out using a surfactant in the form of P-123 and CTAB. The surfactant are varied in a ratio of 1:0, 3:1, 1:1, and 1:3. Then the four variations of mesoporous silica formed were tested for adsorption power using a mixture of 10 ppm methylene blue and 10 ppm methylene orange. The results of the mesoporous silica were then characterized using FTIR, BET, SEM-EDS, and SAXS. Meanwhile, the methylene solution that has been tested for adsorption will be tested using UV-VIS. From the characterization results, the results obtained from mesoporous silica with a ratio of 1:1 are the best in the adsorption process of a mixed solution of methylene blue and methylene orange 10 ppm
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
Jakarta: UI Publishing, 2018
628.445 8 WAH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library