Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA308
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
Imam Priambodo
"Bencana banjir merupakan bencana yang hampir setiap tahun selalu terjadi di Jakarta, dimana berbagai macam daya dan usaha telah dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengantisipasi bencana ini. Banyak penelitian ndash; penelitan sebelumnya telah menganalisa mengenai faktor-faktor penyebab banjir, namun belum banyak yang melakukan studi komperhensif mengenai keterkaikan faktor-faktor tersebut dan menggabungkannya ke dalam suatu analisa komperhensif. Penelitian ini menggabungkan beberapa faktor penyebab banjir yaitu intensitas curah hujan, tinggi pasang surut muka air laut, elevasi, dan koefisien limpasan air permukaan runoff akibat pola penggunaan lahan menjadi satu dan menganalisanya menggunakan regresi linear berganda Multiple Linear Regression dan regresi pembobotan geografis Geographic Weighted Regression untuk mengetahui berapa besar signifikansi faktor-faktor penyebab banjir tersebut, berikut besar koefisien masing-masing faktor dan dimana wilayah dengan kerentanan banjir tertinggi berdasarkan pola penggunaan lahannya.

Jakarta, as the Capitol City of Indonesia is also one of the most flooded area in Indonesia 1 . The floods were occurred annually and heavy floods were usually occurred once in few years. This paper will address the geographic distribution of floods and statistical analysis of the flood's causes using rain intensity, tidal height, elevation, and floods occurrence as the parameters in Angke and Penjaringan District, located in Northern Jakarta where the floods hit the most. Based on the calculation using Linear Regression, it's observed that rainfall intensity, remaining water inundation from previous flood, and land runoff coefficient as the main factor of flooding in the area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuartri Puspita Arum
"ABSTRAK
Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten di Indonesa yang memiliki wilayah pesisir terpanjang, dengan panjang sebesar 76,42 Km dan luas wilayah pesisir sekitar 1.168,85 km2. Proses dominan yang terjadi di pesisir Kabupaten Karawang adalah abrasi dan garis pantai  mundur antara 50-300 meter ke arah.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar perubahan garis pantai yang terjadi di Kabupaten Karawang menggunakan citra Landsat  multi-waktu dengan pendekatan pasang-surut. Hasilnya Perubahan garis pantai lebih dinamis ketika periode 1999-2009 dengan luas abrasi sebesar 8611954m2 dan akresi sebesar 5471645m2. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut berada pada dua jenis pasang surut yang berbeda, dimana pada tahun 1999 terjadi mixed-semidiurnal (Condong Ganda),  sedangkan untuk tahun 2009 pasut jenis mixed-diurnal (Condong Tunggal). Kemudian untuk periode 2009-2019 berada pada jenis pasut yang sama yaitu pasut jenis mixed-diurnal (Condong Tunggal) yang menyebabkan garis pantai terdeteksi mengalami sedikit perubahan.  Masing-masing segmen mengalami perubahan garis yang berbeda-beda pada tiap periode penelitian karena adanya variasi kemiringan, tutupan lahan dan morfologi muara sungai.

ABSTRACT
Karawang Regency is one of the districts in Indonesia which has the longest coastal area, with a length of 76.42 km and an area of around 1,168.85 km2 of coast. The dominant process that occurs on the coast of Karawang Regency is abrasion and the coastline retreating between 50-300 meters in a direction. The purpose of this study was to determine the extent of shoreline changes that occurred in Karawang Regency using multi-time Landsat imagery with a tidal approach. The result Changes in the shoreline were more dynamic during the period 1999-2009 with an abrasion area of 8611954m2 and an accretion of 5471645m2. This is because during that period there were two different types of tides, where in 1999 there was a mixed-semidiurnal (Double Leaning), while in 2009 the tide was mixed-diurnal (Leaning Tunggal). Then for the period 2009-2019 there was the same type of tide, namely the mixed-diurnal type tide (Leaning Tunggal) which caused the detected coastline to experience slight changes. Each segment experienced different line changes in each study period due to variations in slope, land cover and river estuary morphology."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>