Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismi Nur Azizah Putri
"ABSTRAK
Sastra anak atau disebut juga kinder- und jugendliterature merupakan literatur yang ditujukan untuk anak-anak. Ciri yang membedakan sastra anak dan sastra dewasa dapat dilihat dari penyajian bahasa dan juga tema yang sesuai dengan anak, misalnya tema toleransi. Seperti cerita Der fremde Bruder karya Paul Maar yang digunakan penulis sebagai bahan analisis, di dalamnya banyak menggambarkan perbedaan ras, suku, budaya, dan karakter para tokoh, sehingga tulisan ini bertujuan untuk melihat cara cerita Der fremde Bruder dalam mengajarkan toleransi pada anak. Hal ini dilakukan dengan menganalisis unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita tersebut. Penulisan ini dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori The Elementary and Preteen Years dari Dana Williams. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa cara pengajaran toleransi yang terdapat di dalam cerita Der Fremde Bruder dilakukan dengan memberikan contoh dan diskusi antartokoh mengenai suatu perbedaan.

ABSTRACT
Children 39 s literature or also called kinder und jugendliterature is a literature devoted to children. Characteristics that distinguish children 39 s literature and adult literature can be seen from the presentation of language and also the theme that compose the story, such as the theme of tolerance. The story Der fremde Bruder by Paul Maar, that author used as an analysis material, described many differences of race, ethnic, culture and character of the characters in the story. So this paper aims to analyze the intrinsic elements and explain the way of teaching tolerance to children through the story. It will be analyzed using qualitative descriptive method and theory from Dana Williams. The results of this paper show that the way of teaching tolerance contained in the story of Der Fremde Bruder is done by providing examples and discussions between different artists."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Taufiqurrahman
"Perbedaan makna toleransi yang diyakini dalam tiap diri anggota masyarakat memunculkan pelbagai tindakan yang berbeda-beda. Toleransi yang terlalu ketat akan menimbulkan tindakan radikal, sedangkan toleransi yang terlalu lebar akan menimbulkan tindakan liberal. Disertasi ini membahas konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi dalam ceramah yang dilakukan selama tahun 1999—2017. Untuk dapat menemukan proposisi-proposisi mengenai toleransi, peneliti menyusun definisi operasional toleransi terlebih dahulu atas dasar banyaknya pengertian toleransi. Adapun definisi operasional toleransi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tujuh elemen toleransi, yaitu (1) memiliki rasa hormat, (2) bersikap adil, (3) bertanggung jawab, (4) menerima perbedaan, (5) mengendalikan diri, (6) tidak memaksakan kehendak, dan (7) menciptakan suasana damai. K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan topik-topik pengalaman yang secara ideasional, interpersonal, dan tekstual (metafungsional) direalisasikan dalam klausa-klausa yang mengacu pada tujuh elemen toleransi. Topik-topik pengalaman tersebut membangun gagasan-gagasan yang direpresentasikan dalam proposisi-proposisi makro yang terungkap dalam ceramah K.H. A. Hasyim Muzadi. Himpunan gagasan tersebut merealisasikan konsep toleransi yang mengacu pada tujuh elemen toleransi sebagai berikut. Pada ketujuh elemen toleransi tersebut, K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan gagasan religiositas diri dan sosial yang direalisasikan dalam konsep perlindungan negara dan kebebasan agama, gagasan keadilan yang direalisasikan dalam konsep sama rata sama rasa, gagasan pemerataan yang direalisasikan dalam konsep sama-sama merasakan, gagasan keberagaman yang direalisasikan dalam konsep yang beda jangan disamakan, yang sama jangan dibedakan, gagasan integritas diri yang direalisasikan dalam konsep kesalehan pribadi harus menjadi kesalehan sosial, gagasan nasionalisme yang direalisasikan dalam konsep payung untuk semua, gagasan ketertiban yang direalisasikan dalam konsep nilai universal agama masuk ke negara dan negara melindungi agama. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi lebih luas dan komprehensif. Artinya, konsep toleransi tidak hanya berkaitan dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang hukum, pendidikan, ekonomi, budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional.

Perbedaan makna toleransi yang diyakini dalam tiap diri anggota masyarakat memunculkan pelbagai tindakan yang berbeda-beda. Toleransi yang terlalu ketat akan menimbulkan tindakan radikal, sedangkan toleransi yang terlalu lebar akan menimbulkan tindakan liberal. Disertasi ini membahas konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi dalam ceramah yang dilakukan selama tahun 1999—2017. Untuk dapat menemukan proposisi-proposisi mengenai toleransi, peneliti menyusun definisi operasional toleransi terlebih dahulu atas dasar banyaknya pengertian toleransi. Adapun definisi operasional toleransi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tujuh elemen toleransi, yaitu (1) memiliki rasa hormat, (2) bersikap adil, (3) bertanggung jawab, (4) menerima perbedaan, (5) mengendalikan diri, (6) tidak memaksakan kehendak, dan (7) menciptakan suasana damai. K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan topik-topik pengalaman yang secara ideasional, interpersonal, dan tekstual (metafungsional) direalisasikan dalam klausa-klausa yang mengacu pada tujuh elemen toleransi. Topik-topik pengalaman tersebut membangun gagasan-gagasan yang direpresentasikan dalam proposisi-proposisi makro yang terungkap dalam ceramah K.H. A. Hasyim Muzadi. Himpunan gagasan tersebut merealisasikan konsep toleransi yang mengacu pada tujuh elemen toleransi sebagai berikut. Pada ketujuh elemen toleransi tersebut, K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan gagasan religiositas diri dan sosial yang direalisasikan dalam konsep perlindungan negara dan kebebasan agama, gagasan keadilan yang direalisasikan dalam konsep sama rata sama rasa, gagasan pemerataan yang direalisasikan dalam konsep sama-sama merasakan, gagasan keberagaman yang direalisasikan dalam konsep yang beda jangan disamakan, yang sama jangan dibedakan, gagasan integritas diri yang direalisasikan dalam konsep kesalehan pribadi harus menjadi kesalehan sosial, gagasan nasionalisme yang direalisasikan dalam konsep payung untuk semua, gagasan ketertiban yang direalisasikan dalam konsep nilai universal agama masuk ke negara dan negara melindungi agama. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi lebih luas dan komprehensif. Artinya, konsep toleransi tidak hanya berkaitan dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang hukum, pendidikan, ekonomi, budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Shakespeare’s remarkable ability to detect and express important new currents and moods in his culture often led him to dramatise human interactions in terms of the presence or absence of tolerance. Differences of religion, gender, nationality, and what is now called ‘race’ are important in most of Shakespeare’s plays, and varied ways of bridging these differences by means of sympathy and understanding are often depicted. The full development of a tolerant society is still incomplete, and this study demonstrates how the perception Shakespeare showed in relation to its earlier development are still instructive and valuable today. Many recent studies of Shakespeare’s work have focused on reflections of the oppression or containment of minority, deviant, or non-dominant groups or outlooks. This book reverses that trend and examines Shakespeare’s fascination with the desires that underlie tolerance, including in relation to religion, race, and sexuality, through close analysis of many Shakespearian plays, passages, and themes."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2008
e20393646
eBooks  Universitas Indonesia Library