Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahda Amir
"Tulisan ini memaparkan upaya pemerintah Arab Saudi dalam memperkenalkan budaya dan pariwisata Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi menyadari bahwa mereka tidak selamanya dapat bergantung pada sektor minyak. Mohammed bin Salman meluncurkan Visi Saudi 2030 sebagai rencana untuk mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan mendiversifikasi ekonomi. Salah satu poin pentingnya adalah mengembangkan sektor pariwisata. Otoritas Pariwisata Arab Saudi berupaya untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata mereka dengan menunjuk grup Kpop Super Junior yang memiliki popularitas besar dan mampu menarik publik internasional. Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun artikel adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan data yang digunakan adalah data sekunder, seperti buku, jurnal, berita, artikel, dan video di internet. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial dan diplomasi budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan keseriusan Arab Saudi dalam memperluas sektor pariwisata yang ditandai dengan upaya mereka menggandeng Super Junior sebagai Duta Pariwisata Arab Saudi. Kerja sama Arab Saudi dengan grup asal Korea Selatan ini memiliki potensi untuk menarik wisatawan dan investor asing serta mengubah citra Arab Saudi di publik internasional dari konservatif menjadi lebih terbuka.

This article discusses the Saudi Arabian government's efforts in introducing Saudi Arabian culture and tourism. The Saudi Arabian government realizes that they cannot always depend solely on the oil sector. Mohammed bin Salman launched Vision Saudi 2030 as a plan to reduce dependence on the oil sector and diversify the economy. One of its important points is the enhancement of the tourism sector. The Saudi Arabian Tourism Authority aims to introduce their culture and tourism by appointing the K-pop group, Super Junior, which has significant popularity and is capable of attracting international audiences. The research method used to compile the article is qualitative. The data collection technique involves a library study using secondary data sources such as books, journals, news, articles, and videos on the internet. The theory used in this research is the theory of social change and cultural diplomacy. The research findings highlight Saudi Arabia's seriousness in expanding the tourism sector, notably marked by their efforts to collaborate with Super Junior as Saudi Arabia's Tourism Ambassador. Saudi Arabia's collaboration with the South Korean group has the potential to attract tourists and foreign investors, as well as change Saudi Arabia's international public image from conservative to more open."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Rizki Amalsyah
"Visi 2030 Arab Saudi merupakan kebijakan yang diinisiasikan oleh Mohammed Bin Salman (MBS) untuk mendiversifikasi ekonomi negara tersebut. Salah satu sektor yang menjadi fokus pengembangan adalah pariwisata. Kebijakan publik sektor pariwisata Arab Saudi berfungsi sebagai landasan peraturan untuk mencapai visi 2030. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi kebijakan MBS di bidang pariwisata, jenis wisata baru yang diperkenalkan, pelonggaran hukum syariah yang dilakukan, dan dampak perubahan sosial terhadap masyarakat Arab Saudi. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan publik yang dikemukakan oleh Nasucha dan Pasolong, serta metode kualitatif deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah mengimplementasikan kebijakan MBS dengan mengembangkan destinasi wisata unik di seluruh negara tersebut. Wisata baru yang diperkenalkan mencakup proyek-proyek inovatif yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Pelonggaran hukum syariah dilakukan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip keagamaan. Dampaknya mencakup perubahan signifikan dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat, dengan peningkatan toleransi dan pemahaman lintas budaya.

Saudi Arabia's Vision 2030 is a policy that Mohammed Bin Salman (MBS) initiated to diversify the country's economy. One of the sectors that is the focus of development is tourism. The public policy of Saudi Arabia's tourism sector serves as a regulatory cornerstone to achieve Vision 2030. This study examines the implementation of SBM policies in tourism, new types of tourism introduced, the easing of sharia law carried out, and the impact of social change on Saudi society. This research uses the public policy theory proposed by Nasucha and Pasolong and descriptive qualitative methods. Research findings show that the Saudi Arabian government has implemented SBM policies by developing unique tourist destinations nationwide. The new tours introduced include innovative projects that are a major tourist attraction. The easing of sharia law is carried out to support the development of the tourism sector without compromising religious principles. The impact includes significant changes in people's mindsets and lifestyles, with increased tolerance and cross-cultural understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fuad Adisaputra
"Umrah Mandiri mulai menjadi sebuah tren dimana Arab Saudi mulai memfokuskan sektor pariwisata untuk menjadi salah satu sumber pendapatan Negara. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki populasi Umat Muslim terbesar di Dunia memiliki potensi sebagai wisatawan terbesar untuk kegiatan Umrah di Arab Saudi. Dalam kondisi lain, Kementerian Agama Republik Indonesia belum melegalkan perjalanan Umroh Mandiri dengan alasan keamanan masyarakat dan kenyamanan. Sedangkan, penggiat Umroh Mandiri sudah mulai bermunculan dan menceritakan pengalamannya melalu media sosial mereka. Hal demikian menjadi kondisi yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini menganalisis intensi masyarakat di indonesia terhadap Perjalanan Ibadah Umrah Mandiri. Data penelitian didapatkan dari kuesioner sebanyak 157 responden yang kemudian dianalisa menggunakan Regresi Probit. Variabel independent yang digunakan adalah tingkat pendapatan, fleksibilitas biaya, gaya hidup, fleksibilitas dalam beribadah dan digital engagement. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa model probit memprediksikan sebanyak 81,66% memiliki intensi untuk melakukan Perjalanan Ibadah Umrah Mandiri. Adapun variabel independen yang berpengaruh signifikan adalah fleksibilitas biaya dan fleksibilitas dalam beribadah. Sedangkan, variabel independen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah tingkat pendapatan, gaya hidup dan digital engagement.

Independent Umrah (Umroh Mandiri) is starting to become a trend where Saudi Arabia is beginning to focus on the tourism sector as one of the country's sources of income. Indonesia, as one of the countries with the largest Muslim population in the world, has the potential to be the largest source of tourists for Umrah activities in Saudi Arabia. In other circumstances, the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia has not yet legalized independent Umrah travel due to concerns about public safety and comfort. Meanwhile, independent Umrah practitioners have started to emerge and share their experiences through their social media. Such a situation becomes an interesting condition to study further. This research analyzes the intentions of the Indonesian public towards Independent Umrah Pilgrimages. The research data was obtained from a questionnaire with 157 respondents, which was then analyzed using Probit Regression. The independent variables used are income level, cost flexibility, lifestyle, flexibility in worship, and digital engagement. The results of this study indicate that the probit model predicts that 81.66% have the intention to undertake an Independent Umrah Pilgrimage. The independent variables that have a significant impact are cost flexibility and flexibility in worship. Meanwhile, the independent variables that do not have a significant impact are income level, lifestyle, and digital engagement."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library