Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Suryo Gemilang
Abstrak :
Penelitian ini betujuan untuk melihat bagaimana faktor-faktor penentu seseorang melakukan Coming Out sebagai transgender dari laki-laki menjadi ‘perempuan' melalui tokoh Eriko di dalam novel Kitchen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Coming out dari Deana F. Morrow (2006) sebagai konsep dasar penelitian. Dalam menganalisis, penulis menyertakan kutipan dari novel Kitchen, juga menyertakan artikel surat kabar dan artikel wawancara sebagai data. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tokoh Eriko menentukan identitas gender barunya dengan alasan tekanan internal, tekanan eksternal, terbangunnya kepercayaan dan keterbukaan, untuk menjalani kehidupan yang autentik, dan kesediaan diri dalam menerima konsekuensi sebagai transgender. Selain itu, juga ditemukan kritik terhadap masyarakat Jepang terhadap transgender yang sering kali mendapat perlakuan diskriminatif. ......This research aims to see how the determinants of a person's coming out as a transgender from male to "female" through Eriko's character in the novel Kitchen. The theory used in this research is Deana F. Morrow's Coming out Theory (2006) as the basic concept of the research. In the analysis, the author included quotations from the novel Kitchen, also newspaper articles and interview articles as data. The analysis, shows that Eriko's character determines her new gender identity due to internal pressure, external pressure, the establishment of trust and openness, and to live an authentic life, and the self-will to accept the consequences of being transgender. In addition, there is also criticism of Japanese society towards transgender people, who are often discriminated against.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Rosi Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana transgender direpresentasikan di dalam manga berjudul Yuureitou karya Nogizaka Tarou. Representasi transgender dalam manga ini diwakilkan pengarang melalui tokoh bernama Sawamura Tetsuo. Dia merupakan seorang transgender female-to-male. Data-data di dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Temuan utama dalam penelitian ini adalah transgender direpresentasikan sebagai seseorang yang memiliki refleksi wujud idealnya masing-masing, memiliki keinginan untuk menjalin hubungan romantis, dan berusaha untuk menghilangkan sisi gender yang mereka anggap bukan bagian dari diri mereka. Selain itu, Nogizaka Tarou selaku pencipta manga Yuureitou juga berusaha untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat luas mengenai kaum transgender dengan harapan diskriminasi terhadap kaum transgender akan berkurang dan dapat meluruskan beberapa stereotip transgender yang melenceng.
ABSTRACT
This research aims to explain how the concept of transgender is represented in Nogizaka Tarou's Yuureitou manga. The representation of the aforementioned concept in this manga is shown by the author through a character named Sawamura Tetsuo, a female-to-male transgender. The data in this research were analyzed using Roland Barthes's semiotic theory. The main finding in this research is that the transgenders are represented as someone who have their respective ideal reflections, each of whom have the desire to establish a romantic relationship, and are trying to eliminate the gender norms that they consider are not part of themselves. In addition, Nogizaka Tarou as the creator of the Yuureitou manga also supports the education about transgender people to the society, with the hope that opposing movement towards transgender people will come into ease and further realign the misconceptions of the transgender stereotypes.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Rafi Fadhlurohman
Abstrak :
Teknologi transgender dapat dipahami sebagai bentuk integrasi teknologi dalam kehidupan transgender, yang menciptakan sebuah entitas baru melampaui “batasan” identitas yang ditetapkan. Istilah transgender merujuk individu yang identitas gendernya berbeda dengan identitas gender yang dilekatkan ketika mereka lahir. Secara sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan hal-hal keseharian lainnya, individu transgender cenderung mengalami pengalaman yang berbeda, di mana persoalan ini diakibatkan adanya penempatan label yang berbeda dengan pengalaman gender yang dirasakan oleh individu. Pandangan tradisional mengenai gender cenderung mengabaikan eksistensi pengalaman gender queer semacam ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode pasca fenomenologi untuk mengkaji bagaimana teknologi mampu mendefinisikan kembali gender bagi manusia dan pengaruhnya terhadap individu transgender, terutama dalam menciptakan kembali diri. Dalam tulisan ini, penelitian dilakukan dengan menganalisis subjek dan objek kajian melalui teori transhumanisme. Menurut teori transhumanisme, teknologi mampu membawa manusia menjadi suatu entitas yang bebas memilih diri yang diinginkan. Teknologi transgender memiliki nilai yang mampu untuk mentransformasi individu transgender melampaui batasan yang dimiliki serta mampu untuk mencapai aktualisasi diri. Dengan demikian, terjadi perwujudan atas imajinasi mengenai diri dengan realitas dan pengalaman nyata yang dijalani. ......Transgender technology can be understood as the integration of technology into the lives of transgender individuals, creating a new entity that transcends the "limitations" of assigned identities. The term transgender refers to individuals whose gender identity differs from the gender assigned to them at birth. Socially, politically, economically, in education, health, and in everyday experiences, transgender individuals tend to have different experiences due to the imposition of labels that do not align with their gender experiences. Traditional views on gender tend to overlook the existence of such genderqueer experiences. This research employs a post-phenomenological method to examine how technology can redefine gender for humans and its impact on transgender individuals, particularly in the process of self-recreation. In this paper, research is conducted by analyzing the subject and object of study through the lens of transhumanism theory. According to transhumanism theory, technology has the potential to enable humans to become entities that can freely choose their desired selves. Transgender technology holds value in transforming transgender individuals beyond the limitations they face and enabling self-actualization. Thus, it brings about the realization of self-imagined identities into lived realities and experiences.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Rodjaldy
Abstrak :
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa transprejudice memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan transgender. Namun, belum banyak studi yang mempelajari faktor-faktor yang melatarbelakangi transprejudice di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara openness to experience, social dominance orientation, dan transprejudice di Indonesia. Dimensi transprejudice yang dianalisis meliputi gender essentialism dan discomfort. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional pada WNI berusia 18-35 tahun (M = 86,89, SD = 37,02, N = 202). Mayoritas partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan yaitu sebanyak 71,28%. Hasil analisis multiple regression menunjukkan bahwa model dapat memprediksi transprejudice individu secara signifikan, (F(2,199) = 4,658, p = 0,011). Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa openness to experience tidak memprediksi transprejudice secara signifikan (β = -0,32, p > 0,05) sementara social dominance orientation memprediksi transprejudice (β = 0.57, p < 0,01) secara positif dan signifikan. Untuk penelitian lanjutan disarankan mengeksplorasi aspek-aspek lain seperti gender role belief dan stereotip lain tentang gender/minoritas seksual yang mungkin digunakan orang untuk merasionalisasi diskriminasi dan sikap-sikap merugikan terhadap transgender. ......A number of studies have shown that transprejudice has negative effects on transgender’s well-being. However, there are limited studies that explore possible factors which might be contributing to the level of one’s transprejudice. This research was aimed to study the correlation between openness to experience, social dominance orientation, and transprejudice in Indonesia. The dimensions of transprejudice that were analyzed in this research were gender essentialism dan discomfort. The subjects of this research were Indonesian citizens with the age of 18-35 years old (M = 86,89, SD = 37,02, N = 202). The majority of the participants are female (71,28%). The results of multiple regression analysis found that the model could predict one’s transprejudice significantly (F(2,199) = 4,658, p = 0,011). Other than that, the result also showed that openness to experience did not predict transprejudice significantly (β = -0,32, p > 0,05), meanwhile social dominance orientation predicted transprejudice significantly in positive way (β = 0,57, p < 0,01). Future research will benefit from exploring other dimensions of transprejudice that people use to justify discrimination and prejudice against transgender.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yandasadra
Jakarta: Tinta, 2011
899.221 YAN l (1);899.221 YAN l (2);899.221 YAN l (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2023
306.768 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Zikrina Zhulfa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan representasi transgender dalam film Karera ga Honki de Amu Toki Wa (2017)—disingkat KHAT—karya Naoko Ogigami dan implikasinya terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang membahas representasi transgender dalam media populer. Penelitian ini menerapkan teori representasi oleh Stuart Hall (1997) sebagai kerangka berpikir dan metode analisis teks serta metode analisis interpretasi komposisi visual. Penelitian ini menemukan bahwa film KHAT merepresentasikan transgender secara positif sebagai wujud ideologi Ogigami yang ingin menggambarkan transgender sebagai manusia yang eksis dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki hak setara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun representasi transgender melalui tokoh Rinko—transgender laki-laki ke perempuan—bertentangan dengan representasi transgender pada umumnya dalam media populer, konsekuensi yang diambil film adalah pemangkasan realitas. Penokohan Rinko yang sangat ‘perempuan’ dan mendapat kedamaian setelah menanggalkan kejantanannya memberi kesan bahwa transgender laki-laki ke perempuan yang karakteristiknya mendekati perempuan biologis akan lebih mudah diterima masyarakat. ......This study aims to reveal the representation of transgender in Karera ga Honki de Amu Toki Wa (2017)—abbreviated as KHAT—directed by Naoko Ogigami and its implications for previous studies discussing the representation of transgender in popular media. This study applies the representation theory by Stuart Hall (1997) as the theoretical framework, and text analysis method as well as visual composition interpretation analysis method as the analytical tools. This study finds that KHAT represents transgender positively as a form of Ogigami ideology who wants to portray trans community as people who exist in everyday life and have equal rights. This study concludes that although the representation of transgender through Rinko—male-to-female trans character—is contrary to general representations of trans community in popular media, this film takes the risk of reducing reality. Rinko's character who is very 'womanly' and finds peace after leaving her masculinity gives the impression that male-to-female transgender whose characteristics are close to biological women will be more easily accepted by society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Endah Noorwidayati
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas tentang integrasi sosial waria di masyarakat. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Jakarta Timur. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan fokus penelitian proses integrasi sosial waria di masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial waria di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses integrasi sosial yang dilakukan waria di masyarakat berjalan tidak cukup baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial waria di masyarakat antara lain jarak sosial, baik objektif maupun subjektif; adanya prasangka dan diskriminasi; adanya sistem sanksi di masyarakat; heterogenitas kelompok; mobilitas geografis; dan lamanya waria bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
ABSTRACT This thesis to study about the social integration of transgender in society This research was located in East Jakarta area. The method used for this research is qualitative method, which focusing on transgender and its influenced factors in the social integration process into society. The result shows its social integration process for transgender has not done well, through the following influenced factors social distance either it is objectively or subjectively; prejudice and discriminative; commmunity sanctions; group?s heterogeneity; geographical mobility; and transgender?s duration to stay in an area.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Arina Puspa Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai perkembangan Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender di wilayah Jakarta Selatan. Permasalahan yang berkembang dimasyarakat bahwa salah satu badan PBB yakni United Nations Development Programme (UNDP) akan mengucurkan dana untuk mendukung dan membesarkan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia. Dalam menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori Etika Imperatif Kategoris Immanuel Kant dan Etika Situasi menurut Joseph Fletcher, Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial menurut Parsudi Suparlan, Teori Penyimpangan Seksual menurut Tb. Ronny Nitibaskara, Teori Hak Asasi Manusia menurut Koesparmono Irsan, Teori Hiperrealitas dalam Media Massa menurut Jean Baudrillard, dan konsep Pemolisian Masyarakat (Community Policing). Penulis menggunakan teori tersebut sebagai pisau analisis untuk mengupas teori dan dikaitkan dengan fakta yang ada. Analisis yang penulis tuangkan pada tesis ini akan dikaitkan antara teori dan fakta yang ada, tiap teori dihubungkan dengan fakta-fakta yang ada. Fakta menunjukkan bahwa kelompok LGBT diperlukan pendekatan secara persuasif oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam merangkul mereka sebagai kelompok masyarakat. Solusi yang dapat dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam medekatkan diri kepada kelompok LGBT yakni menonjolkan sifat kasih sayang pada mereka dan menjalankan tugas pokoknya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab secara moral dengan kata lain demi kewajiban. Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari tesis ini bahwa kelompok LGBT bukan kelompok yang dijauhi karena mereka memiliki hak yang sama dan sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib memberikan pendekatan kepada mereka. Selain itu, dalam bertindak anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk dalam memberikan arahan dan pendekatan kepada kelompok LGBT
ABSTRACT
This thesis analyses the phenomenon of Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender in South Jakarta. Rumour has shown that United Nations Development Program (UNDP) will donate their movement in Indonesia. Within the context of analysis, there are several theories and one concept will be put to use, such as categorical imperative theory by Immanuel Kant, situation ethic by Joseph Fletcher, sociological theory of social change by Parsudi Suparlan, sexual deviance theory by Tb. Ronny Nitibaskara, human rights theory by Koesparmono Irsan, hyperreality theory in mass media by Jean Baudrillard, and community policing concept. In terms of police duty, Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender need to care with persuasive approach as a part of society. Indonesian National Police (INP) must get closer to them in order to fulfil their social responsibilities. As a conclusion, Lesbian, Gay, Bisex, and Transgender isn?t prohibited group in society because they are equal in society. Indonesian National Police needs to uphold human rights value in every way. In terms of police duty, Lesbian,Gay, Bisexual, and Transgender need to care with the persuasive approach as a part of society. Indonesian National Police must use persuasive approach to encourage them as a social group. They need to treat them carefully by using their consciousness (moral value) as a human. Indonesian National Police must closer to them in order to fulfil their social responsibilities. As a conclusion, LGBT aren?t prohibited group in society because they are equal in society. Indonesian National Police needs to uphold human rights value in every way
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Theresia Indirastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari bagaimana calabai, istilah Bugis untuk waria atau transgender woman, menegosiasikan subjektivitas gendernya agar dapat memperoleh posisi dalam masyarakat Bugis masa kini. Eksistensi dan peran calabai telah diakui dalam tradisi Bugis selama beratus tahun. Perubahan sistem sosial dalam masyarakat Bugis, terutama masuknya Islam dengan sistem seks/ gender yang dikotomis, pendidikan modern dan berubahnya sistem politik membawa perubahan mendasar dalam konteks hidup calabai. Sebagian calabai bertahan pada peran tradisionalnya, sedangkan lainnya memasuki peran nontradisional dalam konteks sosial dengan sistem gender yang lebih dikotomis. Penelitian kualitatif ini mempelajari kehidupan 12 calabai dalam beragam peran. Dengan mengadopsi sudut pandang Michel Foucault mengenai sistem kuasa, Judith Butler tentang performativitas gender, serta Patricia Hill Collins tentang opresi interseksional, ditemukan bahwa subjektivitas gender dinegosiasikan secara cair sepanjang hidup calabai. Negosiasi subjektivitas gender calabai memiliki bentuk yang sangat beragam, tidak kaku dan linier tetapi cair dan berubah-ubah dalam konteks hidup yang berkelindaan relasi kuasa yang beragam serta terus terjadi dalam tahapan hidup yang berbeda-beda. Subjektivitas gender calabai dibangun dengan tujuan yang beragam, tidak ada satu tujuan yang ideal dan stabil, namun berwarna-warni.
ABSTRACT
The research studied how calabai, the Bugis term for transgender woman, negotiates her gender subjectivity to own position in the current Bugis society. Calabai?s existence and roles have been acknowledged in Bugis tradition for hundreds years. Changes in social system, including the entry of Islam with its dichotomous sex/gender system, modern education and changing political system have brought fundamental changes in calabai?s life context. Some calabai hold on to traditional roles, while others enter non-traditional roles in social context with stricter gender dichotomy. This qualitative research studied the life of 12 calabai with diverse roles. By adopting Michel Foucault?s viewpoint on power systems, Judith Butler?s gender performativity and Patricia Hill Collins? intersection oppression, the research found that gender subjectivity is negotiated fluidly in a complex way throughout calabai?s life. Different calabai negotiate her gender subjectivity in different ways, the process is not rigid and linear but fluid and changing through different life context that intertwined with power relations and through life stages. Calabai gender subjectivity is constructed with diverse aim, there is no ideal and stable aim, but expressed in a colourful ways;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>