Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Fitria Salsabila
Abstrak :
Konsep pembangunan berorientasi transit (TOD) diimplementasikan di Jakarta dengan harapan dapat mempromosikan budaya perjalanan yang berkelanjutan melalui penggunaan transit. Kenyataannya, pembangunan infrastruktur di Jakarta hingga saat ini pun masih mengarah ke pembangunan yang tidak berorientasi pada transit, melainkan hanya pembangunan yang berdekatan dengan transit (TAD). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menyelidiki kesesuaian arah pembangunan berorientasi transit (TOD) di Jakarta berdasarkan analisis kondisi eksisting terhadap variabel prinsip pembangunan berorientasi transit (TOD). Lokasi objek studi dilakukan di 3 kawasan pembangunan berorientasi transit (TOD), yaitu Lebak Bulus, Blok M, dan Dukuh Atas. Metode yang digunakan, yaitu analisis data deskriptif, dan analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif berdasarkan pada 5 indikator (transit, berjalan kaki, bersepeda, memadatkan, pembauran) dan 12 variabel. Hasil analisis skoring menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian pembangunan kawasan berorientasi transit di Jakarta diklasifikasikan “mendekati tidak sesuai” dengan kondisi ideal kawasan transit berdasarkan prinsip pembangunan berorientasi transit (TOD), yaitu kawasan Lebak Bulus dan Dukuh Atas memperoleh skor 33,3% dan Blok M memperoleh 25%. Hal ini menandakan bahwa arah pembangunan kawasan berorientasi transit di Jakarta masih cenderung ke arah pembangunan yang hanya berdekatan dengan transit (TAD). ......The concept of transit-oriented development (TOD) is implemented in Jakarta with the expectation of being able to promote a sustainable travel culture through the use of transit. In fact, infrastructure development in Jakarta until now still leads to development that is not transit-oriented, but only development adjacent to transit (TAD). The purpose of writing this thesis is to investigate the suitability of the direction of development of transit-oriented areas in Jakarta based on the analysis of existing conditions against the variables of transit-oriented development (TOD) principles. The location of the study object is conducted in 3 transit-oriented development (TOD) areas, namely Lebak Bulus, Blok M, and Dukuh Atas. The method used is descriptive data analysis, and scoring analysis of the suitability of each variable and descriptive statistics based on 5 indicators (transit, walking, cycling, densify, mix) and 12 variables. The results of the scoring analysis showed that the level of suitability of transit-oriented area development in Jakarta was classified as "close to inappropriate" with the ideal conditions of transit areas based on transit-oriented development (TOD) principles, namely the Lebak Bulus and Dukuh Atas areas obtained a score of 33.3% and Blok M obtained a score of 25%. This indicates that the direction of development of transit-oriented areas in Jakarta still tends towards development that is only adjacent to transit (TAD).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Joshua Nicolas
Abstrak :
Konsep TOD di dalam pembangunan infrastruktur transportasi menjadi solusi untuk meningkatkan nilai kelayakan proyek. Pembangunan infrastrukturnya sendiri membutuhkan biaya yang besar, sehingga diperlukan sumber pembiayaan alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun skema pembiayaan dan kelembagaan yang menghasilkan kelayakan finansial terbaik dalam proyek pengembangan kawasan TOD di LRT Jabodebek dengan sumber pembiayaan alternatif. Penelitian ini akan menggunakan Obligasi sebagai sumber pembiayaan alternatif. Namun untuk mengurangi beban dari besarnya nilai pokok penerbitan dan pengembalian utang pokok, Obligasi perlu diintegrasikan dengan sumber pembiayaan dari pihak swasta melalui mekanisme kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Mekanisme ini melakukan pembagian pembiayaan komponen proyek antara pihak pemerintah dan pihak swasta, di mana pihak pemerintah akan bertanggung jawab terhadap 60,4% biaya pembangunan, 39,71% biaya operasi dan pemeliharaan, dan 39,39% pendapatan. Sedangkan sisanya menjadi tanggung jawab pihak swasta. ......The TOD concept in the development of transportation infrastructure is a solution to increase the value of project feasibility. The development of the infrastructure itself requires large costs, and because of that alternative sources of financing are needed. The purpose of this research is to formulate a financial and institutional scheme that produces the best financial feasibility in the TOD of LRT Jabodebek with alternative sources of financing. This research will use bond as alternative source of project financing. To reduce the burden of principal issuance and debt repayment, the bond needs to be integrated with financing source from the private sector through the public private partnership mechanism. This mechanism shares project component financing between the government and the private sector, in which the government will be responsible for 60.4% of construction costs, 39.71% of operation and maintenance costs, and 39.39% of revenue. Meanwhile, the rest is shared with the private sector
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library