Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
Regina Helin Joanita
"Transportasi berperan besar dalam sistem logistik, sepertiga hingga dua pertiga biaya logistik terpakai untuk transportasi. Melihat biaya yang cukup besar, penting bagi sebuah organisasi untuk meminimalisasi biaya transportasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan Vehicle Routing Problem (VRP). VRP yang menggunakan lebih dari satu jenis kendaraan disebut Heterogenous Fleet VRP. Pada penelitian ini digunakan algoritma tabu search (TS) untuk memperoleh rute optimal. Kemudian dilakukan analisis pengaruh solusi awal algoritma TS. Hasil penelitian memberikan penurunan jarak tempuh sebesar 21.53% dan penurunan biaya sebesar 17.24% dari existing route. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan linear antara solusi awal dan solusi akhir yang diperoleh.
Transportation consumes one-third to two-third of logistic cost. Considering the number, it is important for an organization to minimize transportation cost which can be done using Vehicle Routing Problem (VRP). In the case where there are more than one types of vehicle, it is called Heterogenous Fleet VRP. In this study, tabu search algorithm is used to find the optimal route. Then the impact of initial solutions being used is analyzed. The result shows reductions: 21.53% of total distance and 17.24% of total cost from existing route. Linear relationship between initial solution and final solution is not found."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47748
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutauruk, Uli Romaya
"Transportasi dan distribusi adalah dua kegiatan penting bagi perusahaan karena melalui kegiatan ini perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen. Kontribusi biaya transportasi dalam sistem distribusi perusahaan mencapai 1/3 hingga 2/3 dari total biaya distribusi. Oleh karena itu, efisiensi sangat diperlukan untuk mengurangi biaya operasional distribusi perusahaan. Salah satu solusi untuk melakukan efisiensi tersebut adalah dengan menyusun jadwal pengiriman dan rute pengiriman yang optimal sehingga dapat meminimalkan waktu, jarak dan biaya. Vehicle Routing Problem (VRP) dikenal sebagai konsep yang dapat digunakan untuk mendapatkan rute terbaik bagi kendaraan. Tujuan dari VRP adalah mengatur urutan rute pemberhentian dalam pengiriman sehingga menghasilkan jarak tempuh total seminimal mungkin. Ada 3 jenis penyelesaian VRP; solusi eksak, heuristik dan metaheuristik. Tabu Search (TS) adalah salah satu solusi metaheuristik yang berbasis pada pencarian lokal. Penerapan TS ini dilakukan pada PT X pada kegiatan menjemput komponen dari para pemasoknya yang berada di daerah Jabotabek dengan tujuan dapat memperbaiki rute milkrun. Guna menyelesaikan masalah tersebut, maka dikembangkan model penyelesaian VRP dengan metode Tabu Search (TS). Penerapan metode TS memerlukan adanya solusi awal. Dalam penelitian ini, metode sweep yang digunakan untuk membuat solusi awal. Selanjutnya solusi awal tersebut dioptimalkan dengan menggunakan algoritma TS yang disusun dalam suatu program menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Selanjutnya, dilakukan pengolahan data dengan TS untuk membantu mendapatkan rute terbaik dari sekian banyak kombinasi. Hasil pengolahan data dengan TS menghasilkan penurunan waktu sebesar 3.736 jam dari 89.61 jam dan penurunan trip sebanyak 3 trip dari 17 trip dan penurunan waktu lembur sebanyak 1 jam.
Transportation and distribution are two important activities for company because by doing these activities, producer fulfill customer's requirements. The transportation cost contribution on distribution system in company typically range between one-third and two-third of total logistic costs. Therefore, efficiency is needed to decrease company's operational cost on distribution. One of solution for doing efficiency is by setting optimal distribution schedule and delivering routes so can minimize time, distance and cost. A concept that is known as Vehicle Routing Problem (VRP) can be used to find the best routes for vehicle. The objective of VRP is set route delivering that its total distance can be minimized. Basically, there are 3 kinds of VRP solution; exact solution, heuristics and metaheuristics. Tabu Search (TS) is one of metaheuristics that basic to local search. Implementation of TS method need initial solution. In this research, sweep method is being used to make initial solution that will be optimized by TS algorithm which is constructed in a program use Visual Basic language. Tabu Search calculation decreased total time from 85.874 to 89,61 reduction trip from 17 to 14, and overtime reductrion from 3 to 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41161
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asrovi Nur Ihsan
"Sepeda kuning yang terdapat di Universitas Indonesia merupakan salah satu sarana yang mendukung mahasiswa dalam menjalankan aktivitas dimana speda kuning tersebut didistribusikan ke setiap selter pada pagi hari dan dikumpulkan kembali ke titik pengumpul pada sore hari. Metode penyelesaian permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vehicle Routing Problem (VRP).
Beberapa skenario dibuat untuk mendapatkan perbandingan rute distribusi dengan kondisi eksisting. Berbagai skenario tersebut dibuat berdasarkan pada jumlah titik pengumpul dan lokasi dari titik pengumpul. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya pola distribusi yang paling optimal yaitu pada skenario empat dengan pusat distribusi terletak di selter PAU Rektorat dan selter Teknik.
Bicycle in Universitas Indonesia is one of the facilities supporting students in carrying out activities which are distributed to each shelter in the morning and returned to the collecting point in the afternoon. Problem solving methods used in this study is the Vehicle Routing Problem (VRP). Several scenarios are made to obtain comparisons of distribution route with the existing condition. The scenarios are created based on the number and the location of the collecting points. The results of this study is to obtain the optimum distribution pattern that is in the scenario four with the centers of distribution located at PAU Rectorate building shelter and Faculty of Engineering shelter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43073
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Budhi Sholeh Wibowo
"Kemajuan teknologi informasi telah membuat orang mampu untuk memproses data secara real-time dan juga mengurangi ketidakpastian permintaan dalam manajemen logistik. Meski demikian, untuk bidang jasa, durasi waktu pelayanan (service time) seringkali masih tidak dapat diidentifikasi secara pasti. Studi ini mengajukan aplikasi ant colony system untuk menyelesaikan masalah penjadwalan rute dinamis kendaraan (dynamic vehicle routing problem) dengan unsur ketidakpastian pada waktu pelayanan. Studi ini mengajukan kasus yang lebih realistik dengan mempertimbangkan jumlah kendaraan yang terbatas. Pada model, teori fuzzy dan pengukuran kredibilitas digunakan untuk menghadapi unsur ketidakpastian. Sebuah metode heuristik konstruktif bernama clustered-insertion method diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan. Algoritma yang diajukan diuji dengan lima kasus yang memiliki tingkat kedinamikan yang berbeda. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa fuzzy-ACS adalah sebuah metode yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini.
Recent advance in information technology has allowed people to do real-time processing and reduced demand uncertainty in logistics management. However, in case of service field, the duration of service time still often cannot be identified in certain. This study proposes an application of ant colony system (ACS) to solve dynamic vehicle routing problem with uncertainty in service time. The attempt is made to present a more realistic problem by considering a limited number of vehicles. In the model, fuzzy theory and credibility measurement are used to deal with the uncertainty. An improved constructive heuristic called clustered-insertion method is also introduced to improve the solution quality. The proposed algorithm was tested for five instances with different degrees of dynamism. The computational results show that fuzzy-ACS is an effective method to deal with the problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30045
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
"In the field of combinatorial optimization problems, the Vehicle Routing Problem (VRP) is one of the most challenging. Defined more than 40 years ago, the problem involves designing the optimal set of routes for fleets of vehicles for the purpose of serving a given set of customers. Interest in VRP is motivated by its practical relevance as well as its considerable difficulty.
The Vehicle Routing Problem covers both exact and heuristic methods developed for the VRP and some of its main variants, emphasizing the practical issues common to VRP. The book is composed of three parts containing contributions from well-known experts. The first part covers basic VRP, known more commonly as capacitated VRP. The second part covers three main variants of VRP: with time windows, backhauls, and pickup and delivery. The third part covers issues arising in real-world VRP applications and includes both case studies and references to software packages."
Philadelphia : Society for Industrial and Applied Mathematics, 2002
e20442952
eBooks Universitas Indonesia Library
Hesti Febri Annisa
"Pertumbuhan e-commerce membuat semakin banyak orang berbelanja secara online, hal tersebut mengakibatkan meningkatnya aktivitas pengiriman barang. Dalam proses pengiriman barang terdapat istilah last mile delivery. Last mile delivery adalah tahap terakhir dari proses pengiriman barang, dimana barang dikirim ke tujuan akhir pelanggan. Pada last mile delivery biasanya barang pesanan pelanggan akan dikirim ke rumah pelanggan, atau biasa disebut sebagai home delivery. Tetapi home delivery memiliki beberapa kelemahan yang mungkin akan terjadi, salah satunya yaitu apabila pengiriman barang dilakukan saat pelanggan tidak ada di rumah maka akan menyebabkan terjadinya pengulangan pengiriman akibat pengiriman yang terlewat. Salah satu solusi untuk mengatasi kelemahan dari home delivery yaitu dengan melakukan pengiriman barang ke lokasi lain yang dikunjungi oleh pelanggan (roaming delivery). Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut akan dimodelkan dalam bentuk VRPRDL. VRPRDL adalah varian dari VRP dan merupakan model optimasi dimana setiap pelanggan memiliki lebih dari satu lokasi pengiriman dalam rencana perjalanan, dan masing-masing lokasi memiliki time windows, sehingga pengiriman barang dilakukan dengan menyesuaikan time windows yang dimiliki oleh setiap lokasi. Pada tugas akhir ini digunakan metode Simulated Annealing (SA) untuk menyelesaikan VRPRDL. Penentuan solusi awal dalam metode SA pada tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode Nearest Neighbor (NN). Implementasi program untuk contoh kasus dengan data 1 depot dan 30 pelanggan dimana masing-masing pelanggan memiliki dua lokasi pengiriman memperlihatkan bahwa penggunaan roaming delivery dapat menghemat total biaya sebesar 51,31% dibandingkan home delivery.
The growth of e-commerce has made people more interested to shop online which resulted in increased activity of sending goods. In the process of sending goods there is the term last mile delivery. Last mile delivery is the last stage of the delivery process of goods, where goods are delivered to the customer's final destination. At last mile deliveries typically customer order items will be delivered to the customer's home, or commonly referred to as home deliveries. But home delivery has several possible drawbacks, one of which is that if delivery of goods is made while the customer is not at home, it will lead to a repeat of deliveries due to missed deliveries. One solution to address the weakness of home delivery is to make delivery of goods to other locations visited by customers (roaming deliveries). To resolve the issue will be modeled in the form of VRPRDL. VRPRDL is a variant of VRP and is an optimization model whereby each customer has more than one delivery location in the travel plan, and each location has time windows. so the delivery of goods is done by adjusting the time windows owned by each location. In this final task a Simulated Annealing (SA) method is used to complete VRPRDL. Determination of the initial solution in the SA method in this final task is performed by using the Nearest Neighbor (NN) method. The implementation of the program for example cases with data of 1 depot and 30 customers where each customer has two delivery locations shows that using roaming delivery can save a total cost of 51,31% compared to home delivery."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amalia Hasanah Nur Ahlina
"Masalah kemacetan di Jakarta memicu pemerintah menetapkan kebijakan transportasi dengan mengadopsi transportasi umum masal. Beberapa moda transportasi umum massal telah diperkenalkan, namun jumlah pengguna angkutan umum masih rendah. Salah satu penyebab adalah rendahnya kualitas pelayanan.Sehingga pemerintah memperkenalkan Mass Rapid Transit System (MRT) sebagai moda transportasi umum baru. Sebagai moda baru, perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi kualitas layanan untuk mendorong orang bersedia menggunakannya. Penelitian ini dilakukan untuk merancang model pengaruh kualitas layanan dan kepuasan pelanggan MRT terhadap niat pengguna dengan menjelaskan hubungan berbagai faktor yang terlibat sebagai dasar rancangan strategi pemenuhan kualitas layanan. Penyelidikan komprehensif tentang faktor yang berkaitan dengan hubungan antara kualitas layanan MRT dan citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan dan niat perilaku pengguna transportasi umum merupakan kontribusi yang akan dilakukan melalui penelitian ini. Pengembangan analisis PLS-SEM ke dalam matriks kinerja sebagai dasar perumusan strategi kualitas layanan oleh operator angkutan umum melalui metode HoQ. Dari analisa yang dilakukan diketahui bahwa model PLS-SEM yang dirancang dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk memprediksi nilai dan hubungan faktor pembentuk kepuasan dan perilaku pengguna MRT. Selain itu ditemukan 15 teknikal respon untuk merancang strategi perbaikan kualitas.
Jakarta’s massive economic growth has led to rapid urbanization. The urbanization and population growth, incommensurate with the infrastructure development, has caused transportation problems. This has triggered the government to establish sustainable transportation policies by adopting mass public transportation as a tool to attract people to use mass public transportation and reducing private vehicle users. Several modes of mass public transportations have been introduced by Jakarta government such as bus and train services, but the number of public transport users is still low. One of the causes of the small number of public transport users in Greater Jakarta is the low quality of transportation services compared to other modes. Therefore, the government introduces Mass Rapid Transit System (MRT) as a new mode of public transportation, the first underground rail system in Indonesia. Considered as a new public transportation mode, the provider needs to evaluate the quality service offered to persuade people to use it and to retain them. This study aims to assess the importance dimension of service quality and customer satisfaction on MRT passengers’ behavior intention using partial least square structural equation models (PLS-SEM). This paper will explore the impact of several factors on passenger behavior intention towards public transport services. A comprehensive investigation of the factors regarding the relationship between Mass Rapid Transit (MRT) service quality and corporate image on customer satisfaction and behavior intention of transportation public user is a contribution that will be made through this research. We introduce the development of PLS-SEM analysis into an important performance matrix as the basis for formulating a service quality strategy by mass rapid transit public transport operators through the House of Quality method. The results shows that PLS-SEM model can be used as a framework to predict the value and relationship of the factors forming satisfaction and behavior of MRT users. In addition, 15 technical responses were found to design quality improvement strategies trough QFD"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Vincencia Sydneyta
"Persaingan dunia industri yang semakin ketat, membuat para perusahaan berlomba-lomba untuk menghemat biaya perusahaan, termasuk logistik. Salah satu biaya yang menyumbang angka terbesar ialah biaya distribusi. Fakta bahwa indeks performa logistik Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun membuktikan bahwa kondisi logistik di Indonesia masih belum optimal, terutama di daerah perkotaan yang volume permintaannya terpusat dan cukup besar. Oleh sebab itu, perancangan rute dan jadwal distribusi barang menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian ini berfokus kepada perancangan Vehicle Routing Problem with Time Windows VRPTW , yaitu pencarian rute distribusi dengan jarak tempuh minimal yang tetap memenuhi permintaan seluruh pelanggan dan mempertimbangkan batasan kapasitas kendaraan serta waktu respons pelanggan. Dengan menggunakan metode heuristik yaitu algoritma local search dan Lin Kernighan Helsgaun, dihasilkan hasil rute dan jadwal distribusi paling optimal sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
High competitiveness in industrial practice has encouraged companies to do cost saving, including logistic. One of the aspects that contribute the biggest amount is physical distribution cost. Besides, the fact that Indonesia rsquo s logistic performance index keep decreasing year by year has proven that Indonesia rsquo s logistic is not optimal yet, especially in urban areas which customer demand is centred and high. Hence, a better planning of distribution route and schedule become an important thing to execute. This research will be focused on planning Vehicle Routing Problem With Time Windows VRPTW , which is finding the most optimum distribution route with lowest total distance yet still manage to fulfill all demand and considering the constraints of vehicle capacity and customers rsquo time windows. By using heuristic methods which are local search and Lin Kernighan Helsgaun, the most optimum distribution route and schedule will be generated to be considered in company decision making."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67057
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hendra Gunawan
"Permasalahan transportasi salah satunya adalah kemacetan lalu lintas dan hal ini senantiasa terjadi pada transportasi perkotaan (urban transport). Kemacetan ini diperparah dengan adanya pergerakan transportasi logistik di perkotaan khususnya pada pengiriman terakhir dari barang tersebut (last mile delivery). Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini seseorang dapat melakukan transaksi perdagangan dengan menggunakan internet yang dikenal dengan e commerce dan juga berdampak pada permintaan pengiriman barang pada perjalanan terakhir dimana konsumen menginginkan barangnya untuk segera sampai ditangan konsumen sehingga menambah jumlah perjalanan pada transportasi perkotaan.
Di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia telah mengembangkan pengiriman barang dengan menggunakan Self Service Technologies (SST), salah satunya adalah dengan Parcel Locker. Parcel Locker ini memiliki berbagai keuntungan dalam penggunaannya, seperti dapat menurunkan jumlah perjalanan dengan kendaraan bermotor sehingga menurunkan polusi kendaraan dan tidak khawatir tidak menemui pemilik barang. Memiliki waktu pelayanan yang lebih panjang bahkan bisa 24 jam dalam seminggu. Dengan keuntungan ini, penggunaan parcel locker sangat baik diterapkan namun pada pelaksanaannya Parcel Locker belum begitu dikenal oleh konsumen belanja daring.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model pilihan layanan jasa pengiriman barang antara jasa layanan dengan menggunakan Parcel Locker dan jasa layanan dengan pengiriman langsung (Direrct Delivery (DD)). Model pilihan ini dengan menggunakan model logit biner, dengan demikian dapat mengetahui seberapa besar konsumen berbelanja daring akan berpindah menggunakan Parcel Locker. Hasil dari penelitian ini di peroleh bahwa model dasar dari potensi parcel locker adalah faktor jarak, biaya dengan atribut penelitian ini bertambah menjadi gender dan pemukiman. Dari faktor Jarak, dihasilkan lokasi parcel locker harus berjarak dekat dari aktivitas yaitu kurang dari 1 Km, sedangkan dari faktor jarak dengan gender diperoleh jarak dekat dekat dengan gender laki-laki yang memiliki nilai sensitivitas yang cukup sensitive sedangkan jarak dengan pemukiman dihasilkan jarak dekat dengan pemukiman apartemen yang memiliki nilai sensitivitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan model lainnya.
One of the transportation problems is traffic congestion and this always happens in urban transportation. This congestion is exacerbated by the movement of logistics transportation in urban areas, especially on the last shipment of the goods (last mile delivery). With the development of technology today one can make trade transactions using the internet known as e commerce and also have an impact on the demand for shipping goods on the last trip where consumers want their goods to arrive in the hands of consumers thus increasing the number of trips on urban transportation. In developed countries including Indonesia, they have developed goods shipping using Self Service Technologies (SST), one of which is Parcel Locker. Parcel Locker has various advantages in its use, such as being able to reduce the number of trips by motorized vehicles so that it reduces vehicle pollution and is not worried about not meeting the owner of the goods. Having a longer service time can even be 24 hours a week. With this advantage, the use of parcel lockers is very well implemented but in practice Parcel Locker has not been well known by consumers shopping daring. The purpose of this study is to make a model of choice of goods delivery services between services using Parcel Locker and services with direct delivery. This choice model uses a binary logit model, thus knowing how much consumers shop daring will move using Parcel Locker.Keywords : perception, potential, parcel lockers, direct delivery, Analytical Hierarchy Process. From the Distance factor, the location of the locker parcel must be located close to the activity which is less than 1 Km, while the distance factor with gender is close to the male gender which has a sensitivity that is quite sensitive while the distance from the settlement is close to the settlement apartments that have a high sensitivity value compared to other models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52916
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Christantina Ethan Agustya
"Pengiriman barang merupakan salah satu kegiatan umum masyarakat yang semakin sering dilakukan akibat peningkatan pengguna sarana belanja dalam jaringan (daring). Peningkatan kegiatan belanja daring mengakibatkan permintaan terhadap jasa pengiriman barang juga mengalami peningkatan. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya masalah pengiriman barang terkait masalah lingkungan seperti meningkatnya polusi udara dan juga efisiensi pengiriman barang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi untuk mengatasi masalah lingkungan serta menambah efisiensi pengiriman barang di tahap terakhirnya. Penelitian ini berfokus pada tahap last-mile delivery, yaitu tahap barang dikirimkan dari depot terakhir ke lokasi pelanggan dengan memanfaatkan penggunaan truk pengiriman dan digabung dengan drone. Kombinasi truk dan drone dipandang sebagai solusi yang inovatif. Drone yang menggantikan pengiriman dengan kendaraan bermotor tidak menghasilkan polusi yang biasanya dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak bumi. Kemacetan juga dapat dihindari oleh drone sehingga waktu pengiriman bisa dipersingkat. Drone dapat dengan mudah melakukan pengiriman ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan pengirim barang seperti truk. Dibalik semua kelebihannya, drone memiliki beberapa kendala yaitu harganya yang mahal sehingga menimbulkan keterbatasan kesediaan drone dan juga keterbatasan jangkauan terbangnya. Metode clustering diperkenalkan untuk mengatasi batasan tersebut. Pada penelitian ini digunakan metode Hierarchical Agglomerative Clustering (HAC) dengan mempertimbangkan jumlah drone yang tersedia dan jangkauan terbang maksimum dari drone. Hasil pengelompokkan kemudian digunakan untuk mencari rute optimal dengan metode Tabu Search (TS). Kedua metode ini diimplementasikan pada data simulasi sebanyak 90 pelanggan. Biaya pengiriman yang terdiri dari biaya operasional drone, biaya operasional truk, biaya penggunaan drone serta biaya penggunaan truk akan diminimalkan. Hasil berupa biaya pengiriman, jarak tempuh serta waktu tempuh yang diperoleh dibandingkan dengan hasil dari clustering data berdasarkan jarak tanpa memaksimalkan penggunaan drone serta memperhatikan batasannya. Implementasi HAC dan TS memberikan hasil pengurangan waktu sekitar 45%, pengurangan jarak sekitar 70% dan pengurangan biaya pengiriman sekitar 9%.
Goods delivery is a common activity in the society, and it’s becoming more frequent with the existence of online shopping. The surge in online shopping has led to a heightened demand for delivery services. This increase in demand impacts environmental concerns such as escalating air pollution and the efficiency of parcel delivery. Consequently, there’s a need for a solution to address environmental issues and enhance the efficiency of last-mile delivery. This research focuses on the last-mile delivery stage, specifically the movement of goods from the final depot to the customer’s location, utilizing a combination of delivery trucks and drones. The integration of trucks and drones is seen as an innovative solution. Drones, replacing motor vehicles in delivery, reduce pollution typically generated by fossil fuel-powered vehicles. Additionally, drones can evade traffic congestion, shortening delivery times, and easily access locations inaccessible to trucks. However, despite their advantages, drones have constraints, including high costs leading to limited availability and flight range limitations. Clustering methods are introduced to address these constraints. This study employs the Hierarchical Agglomerative Clustering (HAC) method, considering the available number of drones and their maximum flight range. The resulting clusters are then utilized to determine the optimal routes using the Tabu Search (TS) method. Both of this method is implemented on a simulation data of 90 customers. Delivery cost that includes drone operational cost, truck operational cost, drone cost, and truck cost is minimized. The result (delivery cost, distance traveled, and duration) are compared to clustering based on distance only without maximized drones available or consider its constraints. The implementation of HAC and TS provides a reduction in time of around 45%, a distance reduction of about 70%, and a shipping cost reduction of about 9%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library