Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jhoni Eka Putra
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi perkembangan transportasi di DKI Jakarta, menghadapi tantangan serius yang terkait dengan kemacetan, pelanggaran lalu lintas, dan kecelakaan. Permasalahan ini disebabkan oleh pertumbuhan dinamis wilayah perkotaan, konsentrasi penduduk tinggi, infrastruktur yang belum memadai, dan perilaku berkendara yang kurang disiplin. Dit Lantas Polda Metro Jaya telah menerapkan berbagai strategi, termasuk pemolisian prediktif, untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Data statistik menunjukkan tren kecelakaan yang meningkat, mengindikasikan bahwa tantangan kompleks seperti keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang belum memadai masih mempengaruhi efektivitas upaya tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi dampak masalah lalu lintas, perlu adanya transformasi budaya berkendara, peningkatan infrastruktur, dan investasi dalam sumber daya manusia dan sistem pemantauan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dinamika pencegahan kecelakaan lalu lintas di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang dipergunakan untuk menjelaskan berbagai persoalan tersebut antara lain: Teori Kontruksi Sosial, Konsep Dinamika Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas, Konsep Keselamatan Lalu Lintas, Konsep Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas dan Konsep Dinamika Kecelakaan Lalu Lintas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dit Lantas Polda Metro Jaya menempatkan pencegahan kecelakaan lalu lintas sebagai fokus utama dalam menjaga keselamatan pengguna jalan di DKI Jakarta. Hasil penelitian mencerminkan dampak kurangnya kepatuhan dan kompleksitas pembentukan norma berkendara. Untuk mengatasi hal ini, Dit Lantas Polda Metro Jaya perlu mengadopsi pendekatan komprehensif yang melibatkan pemahaman mendalam terhadap budaya lokal, kerjasama lintas-sektor, dan edukasi masyarakat. Selain itu, keselamatan di jalan dikaitkan erat dengan perubahan budaya berkendara, melibatkan infrastruktur, hukum, dan kesadaran publik. Di Indonesia, tantangan utamanya meliputi kesulitan mengubah perilaku pengguna jalan dan kurangnya dukungan politik. Konsep piramida keselamatan jalan memberikan pandangan yang komprehensif untuk merencanakan program keselamatan, melibatkan lintas- sektor dan berbagai otoritas. Peningkatan keselamatan jalan memerlukan koordinasi lintas-sektor, dukungan dari berbagai lembaga terkait, dan integrasi program keselamatan jalan. ......This research is motivated by the transportation development in DKI Jakarta, facing serious challenges related to congestion, traffic violations, and accidents. These issues are caused by the dynamic growth of urban areas, high population concentration, inadequate infrastructure, and undisciplined driving behavior. The Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police has implemented various strategies, including predictive policing, to enhance traffic safety. Statistical data indicates an increasing trend in accidents, indicating that complex challenges such as limited resources and inadequate infrastructure still affect the effectiveness of these efforts. Therefore, to address the impact of traffic issues, there is a need for a cultural transformation in driving, infrastructure improvement, and investment in human resources and monitoring systems. This research aims to analyze the dynamics of traffic accident prevention at the Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police. The method used is a qualitative approach. The theories employed to explain various issues include Social Construction Theory, the Concept of Traffic Accident Prevention Dynamics, Traffic Safety Concept, Violation and Traffic Accident Concept, and the Concept of Traffic Accident Dynamics. The results of this research show that the Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police places the prevention of traffic accidents as the primary focus in ensuring road user safety in DKI Jakarta. The research results reflect the impact of low compliance and the complexity of forming driving norms. To address this, the Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police needs to adopt a comprehensive approach involving a deep understanding of local culture, cross- sector collaboration, and community education. Additionally, road safety is closely related to changes in driving culture, involving infrastructure, law, and public awareness. In Indonesia, the main challenges include the difficulty of changing road user behavior and the lack of political support. The safety pyramid concept provides a comprehensive view to plan safety programs, involving cross-sector collaboration and various authorities. Improving road safety requires cross-sector coordination, support from various relevant institutions, and the integration of road safety programs.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Astuti Ratna Kusumadewi
Abstrak :
Merebaknya virus corona (COVID-19) telah menyebabkan gangguan pada pola perjalanan dan aktivitas mobilitas.  Namun demikian, hal tersebut berubah pada saat epidemi virus ini mulai menurun. Pada periode Omicron, orang dianggap sudah memahami upaya pengurangan penyebaran virus dan mayoritas penduduk juga telah divaksin. Dengan penerapan protocol kesehatan, pekerja yang sebelumnya melakukan WFH sudah diharuskan WFO kembali. Wilayah pelayanan transportasi yang baik adalah apabila memiliki moda transportasi umum lengkap dengan kualitas yang baik. Dengan tujuan untuk mengetahui pola pemilihan transportasi umum berdasarkan kualitas pelayanan transportasi umum, studi ini menggunakan data sekunder dari instansi yang mengelola transportasi umum, dan kuesioner guna mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dengan tujuan perjalanannya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang, sedangkan analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perjalanan jarak pendek, responden tidak memperhatikan kualitas pelayanan moda transportasi, namun menggunakan moda transportasi yang paling mudah didapat. Pada perjalanan jarak sedang, responden memilih moda transportasi umum yang paling mudah dijangkau jaraknya, namun tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Untuk perjalanan jarak jauh, responden memilih moda dengan tarif yang murah, pelayanan yang baik dan dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat. Kesimpulan menunjukkan bahwa wilayah dengan kualitas pelayanan moda transportasi terbaik tidak berarti memberikan lebih banyak pilihan.  Hal ini disebabkan karena pemilihan moda transportasi umum dipengaruhi oleh tujuan, penggunaan waktu dan jarak perjalanan, serta profil ekonomi responden. ......The outbreak of the coronavirus (COVID-19) has caused major disruptions to travel patterns and mobility activities. However, that situation changed when the epidemic of this virus began to decline. During the Omicron period, people considered to have understood more about this disease, and the majority of residents had been vaccinated. Therefore, by implementing the health protocol, workers who previously carried out Work From Home necessary to return to Work From Office. A good transportation service area is when it has complete public transportation modes of good quality. This study uses secondary data from agencies that manage public transportation, and questionnaires to determine the characteristics of travelers with their travel destinations. Data processing was carried out using cross-tabulations, while analysis was carried out using a spatial approach. The results showed that on short-distance trips, respondents not paying attention to the service quality of the transportation modes but used the most accessible. On medium-distance trips, respondents chose the public transportation mode that was the easiest to reach but still paid attention to the implementation of the health protocol. For long-distance trips, respondents choose a mode with low fares, good service, and the application of strict health protocols. The conclusion shows that the region with the best service quality of transportation modes does not necessarily provide more choices. The choice of public transportation mode is influenced by the destination, use of travel time and distance, as well as the economic profile of the respondent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Zakiyah
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis kelayakan investasi alat angkut Perum BULOG divre DKI Jakarta melalui optimasi rute dan jumlah kendaraan dalam pendistribusian raskin. Metode yang digunakan untuk penentuan rute distribusi adalah Vehicle Routing Problem (VRP) Algoritma Differential Evolution (DE). VRP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi biaya transportasi dan meminimumkan penggunaan kendaraan. Prinsip DE didasarkan pada konsep evolusi biologi, proses reproduksi, mutasi, pindah silang, dan penyeleksian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rute distribusi raskin wilayah DKI Jakarta menggunakan 7 unit kendaraan berkapasitas 9 ton dengan total jarak tempuh 13.779 km dan investasi alat angkut Perum BULOG divre DKI Jakarta layak untuk dilaksanakan dengan total investasi sejumlah Rp2.225.170.882 dengan modal pribadi sebesar Rp890.068.352 diperoleh IRR sebesar 38% dan NPV sebesar Rp756.028.837 dengan jangka waktu pengembalian modal adalah 4 tahun. ......This research studies about investment feasibility study in Perum BULOG divre DKI Jakarta through route and vehicle number optimization using Vehicle Routing Problem (VRP) and Differential Evolution (DE) algorithm. VRP is a method that applicable to increase efficiency of transportation cost and minimize the number of vehicles. In order to solve the problem, VRP model was developed using Differential Evolutin (DE) algorithm. DE is an algorithm that powerful enough in global optimization. The result obtained of this study is the distribution route using seven unit of vehicles with capacity of 9 tons and total mileage 13.779 km. Futhermore, vehicle investment is feasible to be implemented by Perum BULOG divre DKI Jakarta with total investment Rp2.225.170.882, with private capital for Rp890.068.352, Perum BULOG will obtain IRR 38%, NPV Rp756.028.837 and payback period 4 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkika Ramadhani Rosidin
Abstrak :
PT MRT Jakarta adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pelayanan transportasi jenis Mass Rapid Transit (MRT) yang mulai beroperasi di DKI Jakarta sejak awal tahun 2019. MRT merupakan moda transportasi baru di Indonesia, sehingga menjamin layanan operasional sebaik mungkin bagi para penumpang menjadi fokus utama PT MRT Jakarta. Salah satu upaya untuk meningkatkan layanan operasional yang diberikan ialah melalui peningkatan resiliensi stasiun ketika mengalami gangguan. Resiliensi merupakan salah satu bentuk upaya bagi perusahaan ketika mengalami gangguan atau risiko untuk bangkit kembali ke dalam kondisi semula atau tertentu. Dalam penelitian ini, resiliensi memiliki empat faktor, yaitu robustness, resourcefulness, redundancy, dan rapidity. Setiap faktor memiliki kumpulan indikator yang diperoleh melalui studi literatur dan Forum Group Discussion (FGD) secara berkala. Selanjutnya, metode AHP digunakan untuk mengetahui besar bobot dari setiap faktor dan indikator resiliensi dengan menggunakan fitur pairwise comparison. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data untuk setiap indikator pada masing-masing stasiun yang akan diolah dengan metode TOPSIS untuk memperoleh peringkat stasiun berdasarkan performa resiliensinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor dan indikator resiliensi yang paling berpengaruh ialah rapidity dan assembly point capacity (untuk setiap stasiun), secara berurutan. Pada hasil peringkat stasiun diketahui bahwa Stasiun Bundaran HI memiliki performa resiliensi yang paling tinggi sedangkan Stasiun Haji Nawi merupakan stasiun dengan performa resiliensi yang paling rendah diantara stasiun lainnya. ......PT MRT Jakarta takes full responsibility for the transportation service in Mass Rapid Transit which began operating since early 2019 in DKI Jakarta. MRT is the latest transportation mode in Indonesia, so it is their main focus on providing the best operational services to the passengers. One of the efforts in increasing the operational services is by improving the station resilience during disruptions. Resiliency is one of the ways of a company when a disruption or risk occurs to bounce back to a normal or desired condition. In this research, resilience has four factors, such as robustness, resourcefulness, redundancy, and rapidity. Each factor has a set of indicators from literature studies and forum group discussion (FGD) regularly. After that, the AHP method is used to know the level of importance of each factor and indicator by using a pairwise comparison feature. Next, the data from each indicator for every station is required to gather in which will be calculated by using the TOPSIS method to achieve the station rank based on their resiliency performance. The result of this research shows that the most influencing factor and indicator is rapidity and assembly point capacity (of each station) respectively. Meanwhile, based on the station rank, it can be concluded that Bundaran HI Station has the highest resiliency performance, where at the same time, Haji Nawi Station has the lowest among others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan
Abstrak :
Transit Orientasi Development (TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal,bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. Semakin padatnya kota Jakarta mendorong pemerintah atau pengembang untuk membuat kawasan TOD. TOD yang dibuat harus mencakup semua aspek tempat tinggal, bisnis dan rekreasi tidak seperti sekarang yang didominasi oleh apartemen. Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi TOD tersebut. Memaksimalkan fungsi TOD dapat dilakukan dengan meningkatnya ridership. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat pengguna beralih menggunakan transportasi umum kereta untuk menuju ke pertokoan dan hotel. Teknik pengumpulan data berupa survey dan wawancana akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis properti hotel lebih banyak menggunakan MRT/KRL dibandingkan dengan jenis properti pertokoan. Selain itu saran strategi perpindahan moda transportasi diberikan berdasarkan hasil benchmarking yang disesuaikan dengan masukan dari pada pengguna, saran strategi berfokus pada 3 faktor utama yaitu waktu, kenyamanan, dan biaya. ......Transit Orientation Development (TOD) is a city development concept that maximize the number of residentials, businessess, and recreations within walking distance from the public transportation. As jakarta becomes more crowded, governments or developers are pushed to create TOD area. The TOD concept that is going to be made must consist every aspect such homes, businesses, and recreations different with the existing which dominated by the apartments. This research is hoped to be able to maximize the function of the TOD. Maximizing the functions of TOD can be done by increasing the ridership. This research also aims to make the private transportation users shift to the public train to go to shop matters and hotels. Data collection techniques for this research are in form of surveys and interviews. The results showed that the type of hotel property uses more MRT / KRL compared to the type of shopping property. In addition, the advice on transportation mode transfer strategy is given based on the results of benchmarking which are adjusted to the input from the user, the strategy recommendation focuses on 3 main factors namely time, comfort, and cost.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilling, David
London: Routledge, 1996
338.091 724 HIL t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Saifullah Kamaludin
Abstrak :
Pembangunan desa menjadi paradigma yang diminati di negara-negara berkembang. Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana pembangunan infrastuktur aksesibilitas transportasi antara lain kondisi lalu lintas dari dan menuju desa, jenis permukaan jalan berupa jalan aspal/beton dan akses kendaraan roda 4 sepanjang tahun memengaruhi transformasi ekonomi desa. Menggunakan metode estimasi logit panel data random effect, penulis menemukan sinyal bahwa perbaikan aksesibilitas transportasi yakni jenis permukaan jalan, dan akses kendaraan roda 4, berpengaruh secara signifikan meningkatkan probabilitas terjadinya transformasi ekonomi desa. Begitupun faktor-faktor lain seperti cakupan listrik, keberadaan sarana ekonomi, infrastruktur TIK, serta kondisi alam berupa dataran, berpengaruh signifikan terhadap peluang terjadinya transformasi. Sedangkan lalu lintas dari dan menuju desa melalui darat, ketersediaan air/irigasi memengaruhi probabilitas untuk tetap bertahan di sektor pertanian secara signifikan. Dalam model DID liner, penulis juga menemukan bahwa proses transformasi pada kurun waktu 2014 hingga 2018 memiliki korelasi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin desa secara signifikan. ......Rural development has become a paradigm of interest in developing countries. This study presents an overview of how development on rural transportation accessibility infrastructures such as type of road surface as paved/concrete road and all seasonal accessibility to 4-wheeled vehicles, affect the transformation of the village economy. Using Panel Data Logit Random Effect Model, we find a signal that improving type of road surface, and all seasonal accessability for 4-wheeled vehicles have a significant effect on increasing the probability of village economic transformation. Likewise, other factors such as the electricity coverage, the economic infrastructure such as market, ICT, and plain area, have significant effects to improve the opportunities for transformation. Meanwhile, pathway to the village via land road and the access on irrigation affect the probability of surviving in the agricultural sector significantly. In the linear DID model, we also find that the transformation process in the period 2014 to 2018 has a significant correlation to the decrease in the number of poor rural people.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library