Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Putri
Abstrak :
Kondisi geologis wilayah pesisir Kota Bandar Lampung yang merupakan kawasan rawan tsunami, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, maka lahan terbangun akan semakin berkembang pula. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap bencana tsunami sebagai bencana yang sulit diprediksi kedatangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial untuk wilayah rawan tsunami di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC). Metode CA-MC digunakan untuk memprediksi perkembangan penggunaan lahan di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung tahun 2041 sebagaimana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung tahun 2021-2041 berdasarkan faktor penggerak yang diberikan kepada model, yaitu kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, dan jarak dari jalan. Hasil pemodelan akan di-overlay menggunakan wilayah rawan tsunami berdasarkan perhitungan matematis yang dikembangkan Berryman (2006). Hasilnya menunjukkan bahwa lahan terbangun terdampak tsunami pada tahun 2022 – 2041 di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan luasan lahan terbangun terdampak tsunami pada RTRW lebih besar dibandingkan hasil pemodelan tahun 2041. ......The geological conditions of the coastal area of Bandar Lampung City, which is a tsunami-prone region, coupled with the growing population, will lead to the expansion of built-up land. This can increase the risk of tsunamis as they are difficult to predict. This research aims to analyze a spatial dynamics model for tsunami-prone areas in the coastal region of Bandar Lampung City using the Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC) method. The CA-MC method is used to predict land use development in the coastal area of Bandar Lampung City in 2041, based on the driving factors given to the model, which are slope, distance from the coastline, and distance from roads. The modeling results will be overlaid with tsunami-prone areas based on mathematical calculations developed by Berryman (2006). The results show that the built-up land affected by tsunamis in the coastal area of Bandar Lampung City will significantly increase from 2022 to 2041, and the extent of built-up land affected by tsunamis in the Regional Spatial Plan (RTRW) is even larger than the modeling results for 2041.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwianti Manar Yazida
Abstrak :

Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan di Selat Sunda pada tahun 2018 merupakan dua bencana tsunami terbaru di Indonesia yang diakibatkan oleh longsor di laut. Longsor di laut dapat dipicu oleh aktivitas tektonik di sekitar lereng yang curam. Perairan di timur Pulau Siberut memiliki aktivitas tektonik yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian mengenai longsor di dasar laut perlu dilakukan di wilayah ini. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi struktur geologi dasar laut dari penampang 2D hasil pengolahan data seismik pada line-05 yang diakuisisi menggunakan kapal riset LIPI Baruna Jaya VIII pada ekspedisi kelautan Pre-Tsunami Investigation of Seismic Gap (PreTI-Gap) tahun 2008. Hasil interpretasi penampang seismik menunjukan adanya backthrust di lintasan tersebut. Data batimetri Badan Informasi Geospasial dan data batimetri survey laut digunakan untuk membuat grafik batimetri terhadap panjang lintasan dan peta kemiringan lereng. Analisis menggunakan penampang seismik 2D, data batimetri, dan peta kemiringan lereng menunjukan adanya zona terjal pada 3-5 km dari ujung barat daya lintasan seismik dengan selisih penurunan batimetri sebesar 180 m dan pada 15-16 km dari ujung barat daya lintasan seismik dengan selisih penurunan batimetri sebesar 300 m. Kedua zona terjal ini perlu diwaspadai, karena dapat memicu terjadinya longsor dan dikhawatirkan dapat menyebabkan tsunami.


Tsunamis in Palu, Central Sulawesi and Sunda Strait in 2018 were two most recent tsunami disasters in Indonesia caused by landslide in the ocean. Landslide in the ocean can be triggered by tectonic activity around seabed with steep slopes. The ocean at the east of Siberut Island has high tectonic activity. Therefore, research about seabed landslides needs to be done in this zone. The study identified the seabed geological structure from 2D seismic section, generated from seismic processing of Line-05. The seismic data were acquired using LIPI Baruna Jaya VIII research vessel on the Pre-Tsunami Investigation of Seismic Gap (PreTI-Gap) marine expedition in 2008. Seismic section interpretation shows the presence of backthrust on the line. The bathymetry data from the Geospatial Information Agency and marine survey are used to make bathymetry map, bathymetry charts, and slope map. Analysis using 2D seismic section, bathymetry data, and slope map shows steep zones at 3-5 km from the edge of seismic line in south west with 180 m bathymetry drop and at 15-16 km from south west with 300 m bathymetry drop. These steep zones must be watched because they can trigger submarine landslides and tsunami.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Ajidarma Hadikusumo
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji tentang potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tempat zona subduksi berada. Kecamatan Bayah berhadapan dengan zona subduksi Megathrust Selat Sunda yang memiliki potensi kekuatan maksimum gempabumi sebesar 8.7 Mw berdasarkan penelitian oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN). Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan perkiraan tsunami yang terjadi di Kecamatan Bayah berdasarkan potensi gempabumi di zona megathrust segmen Selat Sunda. Metode yang digunakan berupa pemodelan numerik tsunami menggunakan perangkat lunak COMCOT V1.7 dengan skenario gempabumi sebesar 8.7 Mw. Terdapat 2 skenario pemodelan yang dilakukan, skenario 1 menggunakan layer resolusi tinggi dan skenario 2 menggunakan layer dengan resolusi lebih rendah. Berdasarkan dari analisis hasil pemodelan menggunakan COMCOT V1.7 diketahui waktu yang dibutuhkan gelombang tsunami pertama dari episenter menuju Kecamatan Bayah berkisar antara 15 – 19 menit dengan ketinggian gelombang tsunami berkisar dari 6.5 – 18.9 meter mengikuti pola topografi ketinggian wilayah. Rata – rata kedalaman rendaman air yang terjadi berkisar antara 6 – 10 meter (skenario 1) dan 0.5 – 3 meter (skenario 2). Luas area yang tergenang mencapai 951.08 ha (skenario 1) dan 645.78 ha (skenario 2) dengan Jarak inundasi maksimun tsunami sejauh 3.7 km (skenario 1) dan 1.8 km (skenario 2). Potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah termasuk dalam kategori tinggi mengingat ketinggian tsunami yang terjadi mencapai lebih dari 3 meter dari permukaan. ......This research examines the potential danger of tsunamis in Bayah District, Lebak Regency, which borders directly with the Indian Ocean, where the subduction zone is located. Bayah District faces the Megathrust Subduction Zone of the Sunda Strait which has a maximum earthquake strength potential of 8.7 Mw, according to research by the National Earthquake Study Center (PuSGeN). This study aims to model the estimated tsunami in the Bayah District based on the earthquake potential in the megathrust zone of the Sunda segment. The method used is numerical tsunami modeling using COMCOT V1.7 software with an earthquake scenario of 8.7 Mw. There are two modeling scenarios carried out; scenario 1 uses high-resolution layers, and scenario 2 uses layers with lower resolution. Based on the analysis of modeling results using COMCOT V1.7, it is known that the time required for the first tsunami wave from the epicenter to Bayah District ranges from 15 – 19 minutes, with a tsunami wave height ranging from 6.5 – 18.9 meters following the topographic pattern of the region's elevation. The average water immersion depth ranges from 6 – 10 meters (scenario 1) and 0.5 – 3 meters (scenario 2). The area submerged reaches 951.08 ha (scenario 1) and 645.78 ha (scenario 2), with a maximum inundation distance of 3.7 km (scenario 1) and 1.8 km (scenario 2). The potential danger of tsunamis in Bayah District is included in the hazardous category considering that the height of the tsunami that occurs reaches more than 3 meters from the surface.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gibran Athalla Naufal
Abstrak :
Pada bulan Agustus tahun 1883, terjadi letusan gunung api oleh Gunung Api Krakatau. Letusan tersebut menimbulkan berbagai macam kerusakan serta memicu bencana lain yang salah satunya ialah tsunami. Daerah Limus merupakan daerah bagian Selatan Pulau Sumatra sehingga daerah tersebut diindikasikan memiliki sisa-sisaendapan yang terbawa oleh tsunami Krakatau tahun 1883. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi endapan tsunami Gunung Krakatau tahun 1883 menggunakan metode analisis ukuran butir, LoI, unsur kimia, dan mikrofauna serta menginterpretasikan sejarah pengendapannya. Hasil analisis LoI menunjukan bahwa endapan Krakatau pada daerah penelitian merupakan endapan Krakatau dilihat dari persentase material organik danmaterial karbonatnya yang semakin menurun akibat adanya material lain yang mendominasi, diindikasikan merupakan material vulkanik. Hasil analisis ukuran butir menunjukan bahwa endapan Krakatau memiliki persebaran butir yang kurang baik serta memiliki maturitas butir batuapung yang tinggi. Hasil analisis unsur kimia menunjukan bahwa terdapat kenaikan unsur Ca, Sr, dan Zr sebagai unsur indikator adanya material laut yangterbawa ke daratan. Hasil analisis mikrofauna menunjukan bahwa terdapat fragmen biota laut yang sudah hancur akibat suatu energi, diindikasikan berasal dari tsunami. Endapan tsunami pada daerah penelitian diindikasikan termasuk pada aktivitas klimaks pertama yaitu main plinian phase dikarenakan pada tahap ini merupakan tahap terbentuknya gelombang tsunami. ......In August 1883, there was a volcanic eruption from Mount Krakatau. This eruption caused various damages and triggered several disasters, one of which was a tsunami. Limus is part of the southern area of Sumatra Island, indicating the potential presence of remnants of the 1883 Krakatau tsunami deposits. The objective of this study is to identify the 1883 Krakatoa tsunami deposits using grain size analysis, Loss on Ignition (LoI), chemical elements, and microfauna, as well as interpret its depositional history. The LoI analysis results indicate that the Krakatau deposits in the research area exhibit reduced percentages of organic and carbonate materials due to the dominance of other materials, which indicate volcanic material. Grain size analysis shows that the Krakatau deposits have poor grain distribution and high maturity of volcanic ash grains. Chemical element analysis indicates an increase in Ca, Sr, and Zr elements, suggesting the presence of sea-derived materials transported inland. Microfauna analysis reveals fragments of sea biota that have been destroyed due to energy, indicating their origin from the tsunami. The deposits in the research area are indicated to belong to the first climax activity, the main plinian phase, as this stage marks the formation of the tsunami waves.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fuad
Depok: Piramedia, 2006
361.8 Fua d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards Taufiqurrahman
Abstrak :
ABSTRAK
Terjadinya tsunami menyebabkan adanya transfer energi dari gelombang tsunami di permukaan laut ke atmosfer di atas laut yang dilalui oleh tsunami, lalu diikuti oleh penjalaran gelombang secara vertikal ke atas hingga mencapai ionosfer. Berikutnya gelombang vertikal ini menyebabkan terjadinya gangguan di ionosfer yang ditunjukan dengan adanya fluktuasi nilai diferensial total electron content TEC di ionosfer. Fluktuasi dTEC dinyatakan sebagai travelling ionospheric disturbance TID yang antara lain dipengaruhi oleh tsunami. Kecepatan TID, tinggi gelom-bang serta periodenya diyakini berkaitan dengan berbagai aspek oseanografis dan sifat fisis atmosfer.Analisis TID dari total electron content TEC di atmosfer pada saat terjadinya tsunami Sumatra ndash;Andaman 26 Desember 2004 telah dilakukan. Tsunami tersebut disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan Mw=9,2, menyebabkan adanya rupture di sepanjang zona subduksi dari kepulauan Simeulue 3,3 LU 95,98 BT hingga kepulauan Andaman 13,58 LU 92,65 BT , dan tsunami menjalar dari sepanjang zona rupture tersebut. Studi ini bertujuan untuk: 1 menganalisis tinggi gelombang dan periode TID, dan 2 untuk menentukan kecepatan TID dan kaitannya dengan kecepatan tsunami.Didapatkan hasil bahwa TID saat kejadian memiliki tinggi gelombang rata-rata 0,161 TECU dan periode 16 menit. Juga disimpulkan suatu gelombang tsunami yang merambat dengan kecepatan rata-rata sekitar 802,4 km/jam akan diikuti dengan adanya gelombang di ionosfer yang melaju horizontal dengan kecepatan 669,9 km/jam. Waktu sampainya tsunami dan waktu munculnya TID berselisih dengan rata-rata selisih waktunya 0,56 jam, yang menunjukkan adanya perambatan secara vertikal dengan kecepatan 625 km/jam.
ABSTRACT
Tsunamis can cause energy transfer from the the wave in the ocean to the atmo phere above it, and followed by vertical wave propagation from the sea surface to the ionosphere. Then the vertically propagated wave causing disturbance in the ionosphere, showed by fluctuation of the differential TEC. The fluctuation are known as travelling ionospheric disturbance TID . The TID velocity, wave height and period is believed to be linked with ocenographic and physical properties of the atmosphere.The analysis of TID from total electron content TEC in the atmosphere at the time of the Sumatra ndash Andaman tsunami on December 26, 2004 had been done. The tsunami caused by an earthquake with magnitude Mw 9 2, causing rupture along the subduction zone from the Simeulue island 3,3 N 95,98 E to the Andaman islands 13,58 N 92,65 E , and tsunami was propagated from the rupture zone. This study aimed to 1 analyze the TID wave height and periods, and 2 to measure the TID velocity and its relation with the tsunami velocity.Results showed that the TID from the event have an average wave height of 0.161 TECU and period of 16 minutes. And also it was showed that a tsunami wave with average velocity of 802.4 km h will be followed by a TID with average velocity of 669.9 km h. Tsunami travel time and TID time have difference about0.56 hour, showing that there was a vertical wave with average velocity 625 km h.
2016
T47038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narrotama Husa
Abstrak :
Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa tepatnya di wilayah Pangandaran pada tahun 2006 memberikan luka mendalam bagi warga. Seperti yang diketahui upaya evakuasi penduduk dari bencana tsunami sangat tergantung kepada waktu dan aksesibilitas. Beberapa cara untuk mengurangi dampak terjadinya bencana tsunami adalah adanya peta arah evakuasi, jalur evakuasi, shelter tempat berlindung, dan rambu-rambu penunjuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengtahui lokasi potensial dari shelter evakuasi dan rute evakuasi tercepat dengan memperhatikan topografi, aksesibilitas, dan waktu tempuh. Selanjutnya, dengan menggunakan pemodelan GIS memanfaatkan metode network analysis pada ArcGIS maka dibuat pemodelan jalur evakuasi dan jangkauan dari shelter evakuasi. Selain itu menghitung kapasitas daya tampung shelter, kondisi jalan dan kondisi topografi di wilayah penelitian. Penelitian ini memiliki manfat untuk perencanaan dari lokasi shelter tempat pengungsian untuk bencana tsunami, dan perencanaan jalur evakuasi yang tercepat. Dari hasil penelitian dapat diketahui jalur evakuasi tercepat memiliki kondisi kemiringan lereng yang landai, ruas jalan yang cukup lebar dan memiliki kondisi yang baik. Selain itu lokasi potensial untuk shelter evakuasi tsunami di Pangandaran terdapat di wilayah yang lebih tinggi dan dapat dijangkau oleh pemukiman yang ada. ...... The 2006 earthquake and tsunami which happened in Pangandaran caused the worst damage in the area. As we know, time and accessibility are very crucial in terms of evacuating people. There are several ways to reduce the impact of tsunami, such as evacuation direction map, evacuation route, evacuation shelter, and guide signs. The purpose of this research is to find out the potential location for the shelter evacuation and and also the fastest evacuation route. Some variables used in this research are topography, accessibility, and travel time. This research also uses the GIS modelling using tools network analysis method in ArcGis to make the modelling for evacuation route and coverage area for evacuation shelter. Furthermore this research also calculate capacity for evacuation shelter, the spatial data, the road condition, and the topography area. The result, showed that the fastest evacuation route is slightly sloped, spacious enough, and approximately in a good condition. The location for tsunami evacuation shelter in Pangandaran is located in higher area and can be reached through the near settlement in the evacuation zone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Buku Kompas, 2005
904 Ben
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saleh, 1784-1882
Jakarta: The Lontar Foundation, 2014
899.221 MUH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zikri Alhadi
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami. Penelitian ini berfokus pada tahap pencegahan yang terkait dengan peningkatan kesiapsiagaan sebagai bagian dari siklus manajemen bencana.Pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan tenis penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami secara umum belum mencapai hasil yang diinginkan. Ini dibuktikan dengan sikap Pemerintah Kota Padang yang lebih mengutamakan penanggulangan bencana pada tahap tanggap darurat, edukasi kesiapsiagaan yang belum merata, kerentanan bangunan terhadap gempa dan tsunami yang masih tinggi, jalur dan lokasi evakuasi yang belum tersedia dan mencukupi serta sistem peringatan dini yang masih butuh perbaikan. Untuk itu Pemerintah Kota Padang perlu mengubah paradigma dalam penanggulangan bencana dengan lebih memperhatikan tahap pencegahan (pra ? bencana) berupa kesiapsiagaan sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana gempa dan tsunami jika terjadi. ......This research discusses about the efforts of Padang City Government to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami. This research focuses on pre ? disaster stage by raising preparedness as a part of disaster management. This descriptive research uses qualitative method. Based on the result, it is concluded that Padang City Government efforts to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami have not yet achieved the target. This can be inferred from the goverment?s disaster management priority in the post-disaster emergency response, the uneven disaster preparedness education, the poor building construction, the absence of sufficient evacuation lines and centers as well as the need to maintain the early warning system. It is recommended that the Padang City Government change its perspective in disaster management by prioritizing in pre-disaster preparedness as an effort to reduce the risk of potential earthquake and tsunami.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>