Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pieter Handoyo
"Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh underground economy terhadap hubungan antara FDI dengan Kualitas Insitusi pada negara berkembang di Asia. Penelitian menggunakan sampel dari 41 negara berkembang di Asia yang tercatat pada World Bank pada tahun 2009-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel dengan metode estimasi feasible generalized least square. Penelitian ini menemukan terdapatnya pengaruh negative dari adanya underground economy terhadap hubungan FDI dengan kualitas institusi. Semakin tingginya tingkat underground economy di suatu negara akan membuat koefisien/besaran hubungan positif antara FDI dengan kualitas institusi terus berkurang, bahkan dapat menimbulkan detrimental effect antara FDI dengan Kualitas Institusi pada level underground economy tertentu.
......This study aims to examine the influence of the underground economy on the relationship between FDI and Institutional Quality in developing countries in Asia. The study used samples from 41 developing countries in Asia recorded at the World Bank in 2009-2018. The research method used is panel regression with a feasible generalized least square estimation method. This study found that there is a negative effect of the existence of an underground economy on the relationship between FDI and institutional quality. The higher the level of the underground economy in a country, the coefficient/size of the positive relationship between FDI and the quality of institutions will continue to decrease, it can even cause a detrimental effect between FDI and the quality of institutions at a certain underground economy level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntarto Purnomo
"Pelaku underground economy lebih menyukai penggunaan uang kartal dalam transaksinya karena lebih sukar dilacak oleh aparat negara dibanding jenis uang yang lain. Jika aktivitas underground economy meningkat, maka permintaan terhadap uang kartal pun semakin meningkat. Penelitian ini mencoba mengukur besarnya underground economy di Indonesia melalui analisis sensitivitas permintaan uang kartal terhadap adanya beban pajak. Besarnya underground economy di Indonesia periode 2000 ? 2009 sekitar 5,03% - 5,04% dari PDB. Potensi pajak atas aktivitas ekonomi tersebut mencapai sekitar Rp 18,76 Triliun - Rp 18,77 Triliun setiap tahunnya.
......Economics agents in the underground economy prefer cash payments in their transaction because it is not easy to be tracked by the state apparatus than other types of money. If the underground economy activity increases, the demand for money (currency) also increasing. This study attempts to measure the underground economy in Indonesia use the currency demand method. The size of the underground economy in Indonesia during the period 2000 - 2009 is around 5.03 - 5.04 as a percentage of GDP. Meanwhile, the tax potential on the activity is around Rp 18.76 trillion - to Rp 18.77 trillion annually."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library