Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintang Ardiana
"Kehidupan di perkotaan saat ini sudah tidak lagi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warganya. Berbagai bentuk gangguan lingkungan terkait dengan kondisi lingkungan yang semakin parah, buruknya kepedulian sosial, ketidakamanan dan tingginya angka kriminalitas dirasakan sebagai ancaman dan apabila tidak segera ditangani hal tersebut dapat memicu reaksi-reaksi stres.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana sebenarnya warga kota mempersepsi ketidaknyamanan lingkungan perkotaan. Apakah bentuk-bentuk ketidaknyamanan tersebut sangat mengganggu mereka atau sama sekali tidak terganggu.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta teknik pengambilan sampel random sampling. Subyek penelitian ini terdiri dari 235 warga kota Bogor berusia 20-65 tahun dan sudah tinggal di Bogor minimal lima tahun.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah Skala Persepsi Ketidaknyamanan Lingkungan di Kehidupan Perkotaan yang dikonstruk oleh Monique Robin, Annie Matheau-Police, dan Caroline County dari laboratorium psikologi lingkungan, Université Paris Descartes di Perancis pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum warga kota Bogor merasa terganggu dengan berbagai bentuk ketidaknyamanan lingkungan yang terdapat di kota tersebut, dan terdapat perbedaan dalam mempersepsi ketidaknyamanan tersebut pada aspek jenis kelamin, pekerjaan, dan lokasi tempat tinggal, namun tidak ditemukan perbedaan pada aspek usia.

Nowadays, urban life has no longer giving comfort and safety for it?s dwellers. Many kinds of environmental annoyances such as deterioration of environment condition, incivility, insecurity and criminality perceived as threats and if they don?t get solved soon, they will lead into stress reactions.
This research is try to find out how city-dwellers perceive those environmental annoyances, whether they feel very disturbed or not disturbed at all.
The design of this research is descriptive using quantitative approach with random sampling. The subjects of this research are 235 Bogor city-dwellers aged 20-65 years old, and have been living in the city for at least five years. This research was using an instrument called Scale of Perceived Environmental Annoyances in Urban Settings, made by Monique Robin, Annie Matheau-Police, dan Caroline County from the laboratory of environmental psychology, Université Paris Descartes in France in the year 2006.
In general, Bogor city-dwellers felt disturbed by the environmental annoyances in the city, and there are differences in sex, occupation, and location aspects in perceiving those annoyances. However, there is no difference in age aspect."
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Putri Resmana
"ABSTRAK
Kehidupan sosial dalam masyarakat urban sangat bersifat heterogen. Masyarakat terbentuk karena adanya berbagai perbedaan di dalam ruang lingkup tersebut. Keheterogenitasan tersebut dapat dilihat dari perbedaan ras, bahasa, pendapat, tingkat intelegensi, pekerjaan, budaya, serta perbedaan status sosial dan ekonomi. Adanya fenomena tersebut dapat mengakibatkan munculnya suatu masyarakat yang multikultural. Peningkatan batas-batas pemisahan kelas sosial seseorang juga tidak dapat dihindari dalam fenomena tersebut. Karakteristik-karakteristik tersebut tergambarkan dalam kedua korpus data Netzliteratur yang digunakan penulis yang secara tidak langsung menggambarkan pola interaksi heterogenitas pada masyarakat urban dalam cerita. Untuk mengungkapkan karakteristik tersebut, digunakan beberapa teori tentang urban, khususnya mengacu pada keheterogenitasan masyarakat urban.

ABSTRACT
The social life in urban society is very heterogenous and can be seen from the differences of race, language, opinion, intelligence level, employment, culture, as well as the differences of social and economic status. Due to these differences in the area, a society is formed which eventually results in a multicultural society. Moreover, the increase of discrimination against someone in a social class cannot be avoided in this phenomenon. These characteristics can be represented in both corpus of data of Netzliteratur, where interaction heterogeneity is indirectly reflected in story. To explain these characteristics, the author uses a few theories about urban, especially in heterogeneity of urban society. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Raisa Olivia
"Kota urban identik dengan heterogenitas karena di dalamnya terhimpun individu dari kelas sosial, etnis, dan jalan hidup yang berbeda. Kota urban juga identik dengan kehidupan masyarakatnya yang individualis dan kontak antar individu yang sekunder yang umum ditemukan dalam ruang publik. Hal ini terkait dengan banyaknya peran yang dijalankan seorang individu. Semua karakteristik tersebut tergambarkan dalam unsur intrinsik lima cerpen Netzliteratur korpus data. Ini semua karena Netzliteratur sering memuat tema tentang kehidupan kota urban melalui penceritaan kejadian sehari-hari. Untuk mengungkap gambaran kehidupan kota urban, akan digunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik cerpen yang menonjol.

Urban city characterized by heterogeneity because it?s pooled individuals from any social classes, ethnicities, and different way of lifes. Urban city is also characterized by individuality of its society and the secondary contacts within them which typically found in the city?s public space. This is correlated with roles which run by urban society. All above characteristics are drawn in the intrinsic elements of five Netzliteratur short stories of research datas. It is because Netzliteratur oftenly contains themes of urban city life through stories about daily lifes. Literature sociological approach and short stories intrinsic elements analysis are used to reveal the image of urban city life in texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Hanindya Hidayatulloh
"Penelitian ini menganalisis penggambaran kehidupan di desa dan kota dalam manga Skip and Loafer karya Misaki Takamatsu dengan menggunakan metode analisis naratif dan visual. Fokus utama penelitian adalah dua tokoh, Mitsumi dan Nao, yang masing-masing merepresentasikan perspektif individu desa dan kota berdasarkan latar belakang mereka. Analisis menunjukkan bahwa pengalaman dan identitas individu memengaruhi persepsi terhadap desa dan kota. Mitsumi menghadapi kesulitan beradaptasi di kota yang serba cepat, sementara Nao menemukan kebebasan berekspresi di kota besar yang lebih inklusif. Studi ini mengungkapkan bahwa desa dan kota tidak hanya berbeda secara geografis, tetapi juga memengaruhi dimensi sosial, emosional, dan identitas individu. Hasil penelitian menekankan pentingnya konteks individu dalam memahami dinamika kehidupan di desa dan kota.

This study analyzes the depiction of rural and urban life in the manga Skip and Loafer by Misaki Takamatsu using narrative and visual analysis methods. The main focus of this research is on two characters, Mitsumi and Nao, who represent individual perspectives of rural and urban areas based on their backgrounds. The analysis reveals that individual experiences and identities influence perceptions of rural and urban life. Mitsumi faces challenges adapting to the fast-paced city life, while Nao finds freedom of expression in the more inclusive urban environment. This study highlights that rural and urban areas differ not only geographically but also in their social, emotional, and identity dimensions. The findings emphasize the importance of individual context in understanding the dynamics of rural and urban life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library