Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Rosida
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Alkamdani
Abstrak :
Latar belakang: Infeksi saluran kemih ISK merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering pada anak usia 2 bulan ndash; 2 tahun. Infeksi saluran kemih sulit dideteksi karena gejalanya yang tidak khas. Diagnosis pasti dengan biakan urin membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pemeriksaan urinalisis sulit mendeteksi ISK karena pengosongan kandung kemih yang cepat. Pewarnaan Gram urin lebih mudah dilakukan, cepat, dan murah sehingga diajukan sebagai metode diagnosis alternatif. Tujuan: Mengetahui kesesuaian pemeriksaan pewarnaan Gram urin dibandingkan dengan biakan urin dalam mendiagnosis ISK pada anak usia 2 bulan - 2 tahun. Metode: Studi potong lintang, di RSCM Jakarta, bulan Mei hingga Desember 2016. Penelitian melibatkan 59 anak usia 2 bulan ndash; 2 tahun dengan klinis tersangka ISK. Urin diambil dengan teknik kateterisasi peruretra. Sampel urin diperiksakan pewarnaan Gram, biakan urin dan urinalisis. Biakan urin sebagai baku emas pemeriksaan, dinyatakan sebagai ISK apabila tumbuh kuman dengan koloni >50.000 cfu/mL. Pewarnaan Gram dinyatakan positif ISK apabila ditemukan satu jenis bakteri per lapang pandang besar. Hasil: Prevalens ISK pada penelitian ini sebesar 38,9. Sensitivitas pewarnaan Gram urin sebesar 47,8 IK 95 26,8-69,4, spesifisitas 97,2 IK 95 85,5-99,9, NDP 91,7 IK 95 60,3-98,8, NDN 74,5 IK 95 60,3-98,8, LR 17,2 IK 95 2,4-124,6, LR - 0,54 IK 95 0,36-0,8, akurasi 78. Simpulan: Terdapat kesesuaian antara pemeriksaan pewarnaan Gram urin dengan biakan urin dalam mendiagnosis ISK. Terapi antibiotik dapat segera diberikan apabila hasil pemeriksaan Gram urin positif menunjukkan hasil positif. Pemberian antibiotik dapat ditunda menunggu hasil biakan urin, apabila gejala klinis ISK tidak terlalu khas dan tidak ditemukan bakteri dari pewarnaan Gram urin. ...... Background: Urinary tract infection UTI one of the most common disease in children age 2 months 2 years. Urinary tract infection in children is often difficult to diagnose because of the atypical symptoms. The definitive diagnosis with urine culture has its limitations because it takes a long time to get results, while it is difficult to detect UTI using urinalysis due to the rapid bladder emptying. Gram staining of urine is thought to be easier, faster, and cheaper, therefore it is proposed as an alternative method for early diagnosis of UTI. Objective: To compare the diagnostic accuracy of urine Gram staining with urine culture to diagnose UTI in children aged 2 months to 2 years. Methods: A cross sectional study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital from May to December 2016. The study involved 59 children aged 2 months 2 years drawn through consecutive sampling method with clinically suspected UTI. Urine sample was taken with per urethra catheterization techniques. Urine samples were examined by Gram staining, urine culture and urinalysis. Urine culture as a gold standard examination is expressed as UTI when colonies of bacterias grow 50,000 cfu mL. Gram stain tested positive for UTI if one type of bacteria is found per high power field. Results: The prevalence of UTI in this study is 38.9. The sensitivity of urine Gram staining is 47.8 95 CI 26.8 to 69.4, specificity of 97.2 95 CI 85.5 to 99.9, NDP 91.7 CI 95 from 60.3 to 98.8, NDN 74.5 95 CI 60.3 to 98.8, LR 17.2 95 CI 2.4 to 124.6, LR 0.54 95 CI 0.36 to 0.8, and accuracy of 78. Conclusion There is a correlation between the urine Gram staining with urine culture in diagnosing UTI in children aged 2 months 2 years. Antibiotics may be administered immediately when urine Gram staining shows positive result. Antibiotics for UTI may be delayed until the results of urine culture, if clinical symptoms of UTI is not very distinctive and urine Gram staining shows negative result.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Dewi Pamungkas
Abstrak :
Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah di SDN Pondok Cina 1 Depok. Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk teridentifikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah. Sampel pada penelitian ini adalah 85 siswa SDN Pondok Cina 1. Faktor-faktor yang diteliti meliputi jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebiasaan kebersihan diri, kebersihan toilet sekolah,dan kebiasaan menahan BAK. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebersihan toilet sekolah, dan kebiasaan menahan BAK dengan gejala ISK (p value > 0.1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mencari faktor lain yang berhubungan dengan anak yang mengalami ISK. ......This study aimed to discuss about related factors of UTI symptom among children of primary schools in SDN pondok cina 1 Depok. Correlative descriptive study used to identify the related factors of UTI symptom among children of primary schools. The examined factors included gender, circumcision status in boys, hygiene behavior, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom. The research result showed no relationship between gender, circumcision status in boys, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom (p value > 0.1). The recommendation for the next research is look for other factors related with children who have UTI.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Khaerunnisa
Abstrak :
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri yang timbul sebagai respon tubuh terhadap stimulasi sistem imun. Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengatasi penyakit tersebut adalah antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak bijak akan mengakibatkan resistensi. Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSAB Harapan Kita merupakan salah satu infeksi utama maupun komorbid pada pasien anak yang tatalaksana pengobatannya menggunakan antibiotik. Namun, RSAB Harapan Kita belum menerapkan evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik secara rutin. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK dan mengetahui peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita. Penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita dievaluasi berdasarkan diagram alir Gyssens meliputi indikasi antibiotik, spektrum, dosis dan interval antibiotik, lama pemberian antibiotik harga, efektivitas dan keamanan antibiotik. Berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK di RSAB Harapan Kita masih ada yang tidak tepat. Peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita yaitu evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD, sedangkan evaluasi kualitatif belum dilaksanakan sepenuhnya di RSAB Harapan Kita dan masih terbatas pada antibiotik profilaksis bedah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain. ......Infectious diseases are diseases caused by microorganisms such as bacteria that arise as the body's response to immune system stimulation (Ministry of Health RI, 2021). One of the drugs that are widely used to treat the disease is antibiotics. However, unwise use of antibiotics will result in resistance. Urinary Tract Infection (UTI) at RSAB Harapan Kita is one of the main and comorbid infections in pediatric patients whose treatment uses antibiotics. However, RSAB Harapan Kita has not implemented a qualitative evaluation of routine antibiotic use. The purpose of this special task is to determine the accuracy of antibiotic use in hospitalized pediatric patients with UTIs and to know the role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita. The use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is evaluated based on the Gyssens flow chart including antibiotic indications, spectrum, dose and interval of antibiotics, duration of antibiotic administration price, effectiveness and safety of antibiotics. Based on the evaluation results, the use of antibiotics in inpatient pediatric patients with UTIs at RSAB Harapan Kita is still inappropriate. The role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is quantitative evaluation of antibiotic use using the ATC / DDD method, while qualitative evaluation has not been fully implemented at RSAB Harapan Kita and is still limited to surgical prophylactic antibiotics carried out by other health workers.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library