Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Anfa Adnia Fatma
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) dalam melaksanakan pengadaan, penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman suatu produk farmasi diatur dalam CDOB. Sebuah PBF dalam menerapkan CDOB juga harus memiliki sistem manajemen yang baik yang ditunjang dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), sumber daya manusia yang kompeten dan sistem pendokumentasian yang baik. Data diambil berdasarkan dari SOP, observasi lapangan terkait proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman dan melakukan wawancara pada pihak yanng bertanggung jawab pada area tersebut. Pada pelaksanaan proses pengadaan penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman telah cukup sesuai dengan SOP yang diberlakukan oleh perusahaan, serta hal tersebut sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pada proses penanganan produk vaksin, setiap personil telah memahami tanggung jawab dalam penanganannya serta memahami bagaimana cara menjaga mutu dari obat yang didistribusikan, salah satunya yaitu menjaga produk vaksin / CCP untuk disimpan pada suhu 2-8°C dengan disertakan termometer.
Pharmaceutical Wholesalers (PBF) in carrying out procurement, receipt, storage and delivery of pharmaceutical products are regulated in the CDOB. A PBF in implementing CDOB must also have a good management system which is supported by Standard Operating Procedures (SOP), competent human resources and a good documentation system. Data was taken based on SOPs, field observations related to the procurement, receiving, storage and delivery processes and conducting interviews with parties responsible for the area. The implementation of the procurement process for receiving, storing and shipping is in accordance with the SOPs implemented by the company, and this is in accordance with the guidelines for Good Medicine Distribution Methods (CDOB). In the process of handling vaccine products, each personnel understands the responsibilities in handling them and understands how to maintain the quality of the medicines distributed, one of which is keeping vaccine / CCP products stored at a temperature of 2-8°C with a thermometer included."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Atikah Yunda Setyowati
"Tugas khusus ini membahas tentang kejadian mati listrik yang mengakibatkan rusaknya vaksin di Puskesmas Wilayah Matraman. Pengkajian ini menggunakan fishbone diagram untuk menganalisis permasalahan secara jelas dengan mencatat semua faktor yang mempengaruhi rusaknya vaksin akibat mati listrik di Puskesmas Wilayah Matraman. Prioritas akar permasalahan yang dikaji dari segi petugas puskesmas, yaitu tidak adanya pembagian tugas kepada security dalam penanganan rantai dingin ketika kondisi darurat. Dari segi produk, alur pengelolaan rantai dingin terpusat pada petugas farmasi. Dari segi produk dalam menunjang penanganan vaksin dalam kondisi kedaruratan, SOP yang berlaku tidak efektif diterapkan diluar jam kerja petugas farmasi. Dari lingkungan, fasilitas yang menunjang penyimpanan produk rantai dingin tidak diperiksa secara berkala dan adanya keterbatasan sistem pemantauan suhu dengan sensor untuk mendeteksi adanya penyimpangan suhu. Penyesuaian SOP penanganan rantai dingin diluar jam kerja perlu dilakukan terhadap SOP yang sebelumnya.
This work practice report discusses the electricity blackout incident which resulted the destruction of vaccines at Matraman Regional Health Center. This study uses a fishbone diagram to analyze the problem clearly by recording all the factors that influence vaccine damage due to power outages at the Matraman Regional Health Center. The priority root of the problem studied by community health center officers is the lack of division of duties among security in handling the cold chain during emergencies. In terms of products, the flow of cold chain management stops with pharmacy officers. In terms of products to support the handling of vaccines in emergency conditions, the applicable SOPs are not effective when applied outside the working hours of pharmacy staff. From the environment, facilities that support the storage of cold chain products are not checked regularly and there is a limited temperature monitoring system with sensors to detect temperature deviations. Adjustments to the SOP for cold chain handling outside working hours need to be made to the previous SOP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Noviana
"Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Salah satu kegiatan preventif yang dilakukan di Puskesmas yaitu Vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mengadakan vaksin rutin yang dilakukan sebagaimana bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini didasarkan pada hasil analisa situasi program imunisasi rutin menunjukkan masih adanya disparitas cakupan imunisasi di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan, dimana jumlah anak-anak yang belum/tidak lengkap status imunisasinya masih banyak. Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi Imunisasi Program dan Imunisasi Pilihan. Imunisasi Program adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi Program terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus. Berrdasarkan data yang paling banyak digunakan dalam periode Januari-Maret 2023 pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yaitu Vaksin IPV. Untuk data yang memenuhi target berdasarkan grafik yaitu Vaksin BCG, IPV, dan TD. Sedangkan data yang belum memenuhi target yaitu DPT, MR, DT, PCV, HB0, dan OPV. Maka dapat disimpulkan bahwa target vaksin rutin belum sepenuhnya terpenuhi.
Community Health Center, Puskesmas is a health service facility that organizes public health efforts and first-level individual health efforts, by prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve public health status. One of the preventive activities carried out at the Puskesmas is vaccination to increase immunity. Pasar Rebo Sub-district Health Center conducts routine vaccines as part of public health services. This is based on the results of the situation analysis of the routine immunization program which shows that there are still disparities in immunization coverage at the district, sub-district and village levels, where the number of children with incomplete immunization status is still large. Based on the type of implementation, immunization is grouped into Program Immunization and Optional Immunization. Program Immunization is an immunization that is required for someone as part of the community in order to protect the person concerned and the surrounding community from diseases that can be prevented by immunization. Program immunization consists of routine immunization, additional immunization, and special immunization. Based on the data that was most widely used in the January-March 2023 period at the Pasar Rebo District Health Center, namely the IPV Vaccine. For data that meets the target based on the graph, namely BCG, IPV, and TD Vaccines. Meanwhile, data that have not met the target are DPT, MR, DT, PCV, HB0, and OPV. Then it can be concluded that the routine vaccine target has not been fully met."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Melati Lestari Negari
"Puskesmas Kecamatan Duren Sawit merupakan salah satu puskesmas di bawah naungan suku dinas kota Jakarta Timur yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.. Poliomyelitis adalah penyakit infeksi menular yang menyebabkan kelumpuhan syaraf disebabkan oleh polio virus, sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Polio hanya dapat dicegah dengan vaksin polio. Vaksin polio diberikan beberapa kali agar dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Upaya promotif dan preventif penyakit polio dilakukan melalui media promosi kesehatan leaflet yang merupakan selebaran berisi informasi dan himbauan dengan gambar, warna, dan layout yang menarik. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dan wawancara. untuk mendapatkan data dan informasi dengan kata kunci poliomyelitis, vaksin polio, imunisasi melalui jurnal penelitian, e-book, website WHO, website Kemenkes RI, dan peraturan pemerintah. Wawancara dilakukan secara langsung kepada apoteker penanggung jawab vaksin Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Hasil data yang diperoleh kemudian didesain sedemikian rupa yang menarik hingga menjadi leaflet menggunakan aplikasi desain online Canva. Leaflet tersebut dicantumkan scan QR-code dan dicetak yang kemudian dipasang pada akrilik mudah dijangkau pembaca baik masyarakat maupun tenaga kesehatan lain.
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit is one of the health centers under the auspices of the East Jakarta city service tribe which is a first-level health service facility organizing health maintenance efforts, health promotion (promotive), disease prevention (preventive), disease healing (curative), and health recovery (rehabilitative), which is carried out in a comprehensive, integrated and sustainable manner. Poliomyelitis is a contagious infectious disease that causes paralysis of the nerves caused by the polio virus, mostly affecting children under 5 years of age. Polio can only be prevented by the polio vaccine. The polio vaccine is given several times to protect a child for life. Promotive and preventive efforts of polio disease are carried out through leaflet health promotion media which is a leaflet containing information and appeals with attractive images, colors, and layouts. The methods used were literature studies and interviews to obtain data and information with the keywords poliomyelitis, polio vaccine, immunization through research journals, e-books, WHO website, Ministry of Health website, and government regulations. Interviews were conducted directly to the pharmacist in charge of the vaccine at the Puskesmas of Duren Sawit District. The results of the data obtained were then designed in an attractive way to become a leaflet using the Canva online design application. The leaflet includes a QR-code scan and is printed which is then mounted on acrylic easily accessible to readers, both the community and other health workers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library