Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Material komposit adalah kombinasi dua atau lebih komponen berbeda yang membentuk material dengan sifat baru. Penyusun material komposit terdiri dari bahan penguat dan matriks. Vacuum infusion ialah proses pembuatan komposit dimana resin dihisap pompa vakum untuk membasahi serat pada cetakan. Terdapat permasalahan terkait geltime resin pada vacuum infusion yang membuat munculnya white spot pada material komposit. Hal ini menyebabkan waktu infusi resin harus diperhatikan. Pada penelitian ini, jumlah dan lapisan serat divariasikan. Didapatkan data waktu infusi resin pada luas serat woven roving 15x20 cm dari dua hingga enam lapis dalam detik : 55, 59, 66, 71, 78; 15x25 cm dari dua hingga enam lapis dalam detik : 119, 142, 168, 198, 235; 15x35 cm dari dua hingga enam lapis dalam detik : 181, 203, 235, 263, 303. Pada pengolahan data, didapatkan hasil panjang dimensi serat maksimum yang dapat dialiri resin, dengan hasil pada jumlah 2 lapisan: Luas 0,4825 m2, Panjang 3,21 m; 3 lapisan: Luas 0,4524 m2, Panjang 3,01 m; 4 lapisan: Luas 0,4506 m2, Panjang 3,00 m; 5 lapisan: Luas 0,4402 m2, Panjang 2,93 m; 6 lapisan: Luas 0,4391 m2, Panjang: 2,92 m. Selain itu, didapatkan jumlah lapisan serat maksimum yang dapat dialiri resin untuk luas 15x20 cm, 15x25 cm, dan 15x35 cm masing-masing 147, 145, dan 123 lapis. Untuk mencegah permasalahan geltime resin, serat woven roving yang dibuat menjadi komposit tidak boleh melewati luas, panjang, dan jumlah lapisan serat maksimum hasil penelitian ini. Pada penelitian ini diketahui resin lebih cepat mengalir pada serat woven roving dibanding serat chopped strand mat.

---

Composite material is two or more different components combination to form material with new properties. Composite material consists of reinforcement and matrix. Vacuum infusion is process to make composite in which resin sucked by vacuum pump to moisten fiber in mold. There is a problem in vacuum infusion related to geltime resin, makes white spots appear on composite. This make resin infusion time should be considered. In this research, area and reinforcement layers are variated. This research obtain resin infusion time data for woven roving 15x20 cm in two until six layers in seconds 55, 59, 66, 71, 78 15x25 cm in two until six layers in seconds 119, 142, 168, 198, 235 15x35 cm in two until six layers in seconds 181, 203, 235, 263, 303. Data processing obtained maximum fiber area and length that can flown by resin, with result at 2 layers, Area 0,4825 m2, Length 3,21 m 3 layers Area 0,4524 m2, Length 3,01 m 4 layers Area 0,4506 m2, Length 3,00 m 5 layers Area 0,4402 m2, Length 2,93 m 6 layers Area 0,4391 m2, Length 2,92 m. Maximum fiber total layers that can flown by resin obtain for 15x20 cm, 15x25 cm, and 15x35 cm such as 147, 143, and 125 layer. To overcome resin geltime problem, woven roving fiber that will made must not surpass area, length and total layers maximum in this research. In this research we known that resin is more quickly flow in woven roving fiber than chopped strand mat."

"ABSTRAKSaat ini Indonesia masih mengalami defisit BBM sehingga diperlukan pembangunan kilang minyak yang baru. Pada suatu kilang, terdapat unit operasi sekunder berupa VDU vacuum distillation unit untuk mengolah produk residu atmosferik dari CDU crude distillation unit . Dalam rangka menjaga kestabilan operasi diperlukan sistem pengendalian yang tepat dan optimum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dipilih antara pengendali konvensional prorportional-integral, PI dan pengendali lanjut model predictive control, MPC untuk mengendalikan laju alir umpan, suhu umpan, tekanan top-stage, level kondenser, suhu bottom-stage, dan laju alir LVGO light vacuum gas oil , MVGO medium vacuum gas oil , dan HVGO heavy vacuum gas oil . Pengujian kinerja keduanya dilakukan dengan melakukan perubahan set-point dan gangguan sebesar 10 , 25 , dan 50 yang diukur menggunakan nilai ISE integral square error -nya. Hasilnya, untuk pengendalian laju alir umpan, suhu umpan, tekanan top-stage, suhu bottom-stage, dan laju alir LVGO, MVGO, dan HVGO digunakan MPC karena terjadi perbaikan kinerja sebesar 34 , 75 , 97 , 98 , 22 , 68 dan 80 saat pengujian perubahan set-point dibanding dengan pengendali PI, sedangkan untuk pengendalian level kondenser digunakan pengendali PI karena kinerjanya jauh lebih baik dibandingkan dengan MPC. Untuk pengujian gangguan yang sangat besar 50 dari laju alir umpan , persentase kesalahannya pada suhu umpan, tekanan top-stage, level kondenser, suhu bottom-stage, laju alir LVGO, MVGO, dan HVGO masing-masing sebesar 6 , 5,5 , 6 , 5,5 , 0,3 , 0,7 , dan 1,6 .

---

ABSTRACTAt this time, Indonesia is still suffering fuel deficit. So that, new oil refinery is needed. In oil refinery, there is secondary process unit, VDU vacuum distillation unit , for processing atmospheric residue from CDU crude distillation unit . In order to maintain the stability of the operation, a proper and optimum control system is required. Therefore, in this study will be selected between conventional controller prorportional integral, PI and advanced controller model predictive control, MPC to control feed flow rate, feed temperature, top stage pressure, condenser level, bottom stage temperature, and the flow rate of LVGO light vacuum gas oil , MVGO medium vacuum gas oil , and HVGO heavy vacuum gas oil . The performance test of MPC and PI which is done by conducting set point and disturbance changes 10 , 25 , and 50 , measured by using ISE integral square error values. As a result, for feed flow control, feed temperature, top stage pressure, bottom stage temperature and flow rate LVGO, MVGO, and HVGO MPC is used due to performance improvements, respectively 34 , 75 , 97 , 98 , 22 , 68 and 80 , in set point changes test compared to PI controllers. While for the level control of condenser, PI control is used because its performance is much better than the MPC. For very large disturbance tests 50 of the feed flow rate , the percentage of error of feed temperature, top stage pressure, condenser level, bottom stage temperature, flow rate LVGO, MVGO and HVGO were 6 5.5 , 6 , 5.5 , 0.3 , 0.7 , and 1.6 respectively."