Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ben-Erik Van Wyk
"[

Telah dilakukan penelitian makrozoobentos di Situ Agathis dan Situ Mahoni masing-masing pada 2014 dan 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur komposisi, keanekaragaman, kemerataan, dan dominasi, kemudian mengukur nilai kesamaan kedua komunitas makrozoobentos. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024. Setiap perairan dibagi menjadi 3 titik berdasarkan arah aliran air, yaitu inlet, midlet, dan outlet. Sampel makrozoobentos diperoleh dengan ekman grab dan jaring. Parameter air yang diukur adalah suhu, keasaman, turbiditas, kecerahan, dan kadar DO (dissolved oxygen). Komunitas makrozoobentos masing-masing perairan dianalisis dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan, dan indeks dominasi Simpson. Komunitas kedua perairan dibandingkan dengan menghitung indeks kesamaan Sorensen. Teramati 8 spesies makrozoobentos selama penelitian: Pomacea canaliculata, Filopaludina javanica, Pila scutata dan Lymnaea rubiginosa teramati pada kedua perairan. Gyraulus convexiusculus dan Indoplanorbis exustus hanya teramati di Situ Agathis. Melanoides tuberculata, dan Parathelphusa Bogoriensis hanya teramati di Situ Mahoni. Hasil penelitian di Situ Agathis dan Situ Mahoni menunjukan bahwa nilai keanekaragaman rata-rata adalah sedang, nilai kemerataan rata-rata adalah tinggi, nilai dominasi rata-rata adalah rendah, dan nilai kesamaan antara kedua komunitas adalah 67%. Parameter air air yang tidak ideal untuk makrozoobentos memiliki dampak negatif terhadap keanekaragaman komunitas makrozoobentos.


There have been previous studies on the communities of macrozoobenthos in lake Agathis and lake Mahoni in 2014 and 2010 respectively. This study aims to measure the diversity, eveness, and dominance level of macrozoobenthos communities in both lakes. Sampling is done on August 2024. Each lake is divided into 3 spots based on the flow of the water; inlet, midlet, and outlet. Makrozoobentos samples are obtained with an ekman grab and a net. The water parameters measured are temperature, acidity, turbidity, clarity, and dissolved oxygen levels. Eack macrozoobenthos community is analyzed with the Shanno-Wiener diversity index, the eveness index, and the Simpson dominance index. Both communities are compared with the Sorensen similarity index. Eight species of makrozoobentos are observed in the study. Pomacea canaliculata, Filopaludina javanica, Pila scutata and Lymnaea rubiginosa are found in both lakes. Gyraulus convexiusculus and Indoplanorbis exustus are only found in lake Agathis. Melanoides tuberculata and Parathelphusa Bogoriensis are only found in lake Mahoni. The study finds that lake Agathis and lake Mahoni have an average level of diversity, a high eveness value, a low dominance value, and have a 67% similarity value. Unideal water parameters have a negative effect on the diversity of macrozoobenthic communities.

;;, ]"
south africa: Briza Publication, 2004
580 BEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ben-Erik Van Wyk
"[

Telah dilakukan penelitian makrozoobentos di Situ Agathis dan Situ Mahoni masing-masing pada 2014 dan 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur komposisi, keanekaragaman, kemerataan, dan dominasi, kemudian mengukur nilai kesamaan kedua komunitas makrozoobentos. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024. Setiap perairan dibagi menjadi 3 titik berdasarkan arah aliran air, yaitu inlet, midlet, dan outlet. Sampel makrozoobentos diperoleh dengan ekman grab dan jaring. Parameter air yang diukur adalah suhu, keasaman, turbiditas, kecerahan, dan kadar DO (dissolved oxygen). Komunitas makrozoobentos masing-masing perairan dianalisis dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan, dan indeks dominasi Simpson. Komunitas kedua perairan dibandingkan dengan menghitung indeks kesamaan Sorensen. Teramati 8 spesies makrozoobentos selama penelitian: Pomacea canaliculata, Filopaludina javanica, Pila scutata dan Lymnaea rubiginosa teramati pada kedua perairan. Gyraulus convexiusculus dan Indoplanorbis exustus hanya teramati di Situ Agathis. Melanoides tuberculata, dan Parathelphusa Bogoriensis hanya teramati di Situ Mahoni. Hasil penelitian di Situ Agathis dan Situ Mahoni menunjukan bahwa nilai keanekaragaman rata-rata adalah sedang, nilai kemerataan rata-rata adalah tinggi, nilai dominasi rata-rata adalah rendah, dan nilai kesamaan antara kedua komunitas adalah 67%. Parameter air air yang tidak ideal untuk makrozoobentos memiliki dampak negatif terhadap keanekaragaman komunitas makrozoobentos.


There have been previous studies on the communities of macrozoobenthos in lake Agathis and lake Mahoni in 2014 and 2010 respectively. This study aims to measure the diversity, eveness, and dominance level of macrozoobenthos communities in both lakes. Sampling is done on August 2024. Each lake is divided into 3 spots based on the flow of the water; inlet, midlet, and outlet. Makrozoobentos samples are obtained with an ekman grab and a net. The water parameters measured are temperature, acidity, turbidity, clarity, and dissolved oxygen levels. Eack macrozoobenthos community is analyzed with the Shanno-Wiener diversity index, the eveness index, and the Simpson dominance index. Both communities are compared with the Sorensen similarity index. Eight species of makrozoobentos are observed in the study. Pomacea canaliculata, Filopaludina javanica, Pila scutata and Lymnaea rubiginosa are found in both lakes. Gyraulus convexiusculus and Indoplanorbis exustus are only found in lake Agathis. Melanoides tuberculata and Parathelphusa Bogoriensis are only found in lake Mahoni. The study finds that lake Agathis and lake Mahoni have an average level of diversity, a high eveness value, a low dominance value, and have a 67% similarity value. Unideal water parameters have a negative effect on the diversity of macrozoobenthic communities.

;;, ]"
south africa: Briza Publication, 2004
580 BEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Dela Verna
"Latar Belakang: Transfusi darah berulang menyebabkan akumulasi besi melebihi kapasitas penyimpanan tubuh. Besi bebas mengkatalisis pembentukan radikal hidroksil dan mengarah pada stres oksidatif. Terapi besi berlebih dengan menggunakan obat kelator besi terhambat oleh efek samping dan biaya yang tinggi. Mangiferin, salah satu agen kelasi dari bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif. Mahkota dewa, tanaman asli Indonesia telah dilaporkan mengandung mangiferin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoproteksi ekstrak buah mahkota dewa melalui aktivitas kelasi besi.
Metode: Tikus Sprague-Dawley diinjeksi besi sukrosa secara intraperitoneal 15 mg/kali injeksi setiap 3-4 hari selama 8 minggu. Terapi deferiprone 462,5 mg/kgBB, mangiferin 50 mg/kgBB, dan ekstrak etanol buah mahkota dewa dosis 100 dan 200 mg/kgBB diberikan per oral mulai minggu keempat selama 28 hari. Darah dan organ hati hewan coba diambil untuk pemeriksaan kadar besi plasma, kadar besi hati, aktivitas enzim penanda fungsi hati (AST dan ALT plasma), penanda stres oksidatif (MDA hati), penanda inflamasi (TNF-α hati), dan histopatologi (deposisi besi dan perubahan morfologi).
Hasil: Ekstrak buah mahkota dewa tidak dapat menurunkan kadar besi plasma, ferritin, meningkatkan kadar transferrin, menurunkan aktivitas AST dan ALT, dan menurunkan kadar MDA hati. Ekstrak mahkota dewa 200 mg/kgBB dapat menurunkan akumulasi besi di hati. Ekstrak mahkota dewa dapat menurunkan kadar TNF-α hati.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa memiliki aktivitas kelasi besi hati dan efek anti-inflamasi pada organ hati pada tikus model besi berlebih. Oleh karena itu, ekstrak buah mahkota dewa berpotensi digunakan sebagai terapi besi berlebih.Metode: Tikus Sprague-Dawley diinjeksi besi sukrosa secara intraperitoneal.

Background: Repeated blood transfusions lead to accumulation of iron exceeding body's iron storage capacity. Free iron catalyzes the formation of hydroxyl radicals causing oxidative damage. Therapy using iron chelator drugs is hampered by its side effects and high cost. Mangiferin, a natural chelating agent can be used as an alternative. Mahkota Dewa, a native plant of Indonesia has been reported to contain mangiferin. This study was aimed to examine the hepatoprotective effect of mahkota dewa fruit extract through iron chelation activity.
Methode: Sprague-Dawley rats were injected with iron sucrose intraperitoneally at 15 mg/injection every 3-4 days for 8 weeks. Treatments with deferiprone 462.5 mg/kgBW, mangiferin 50 mg/kgBW, and mahkota dewa fruit ethanol extract at 100 and 200 mg/kgBW were given orally starting the fourth week for 28 days. Blood and liver samples were analyzed for plasma iron concentration, liver total iron content, plasma AST and ALT, oxidative stress marker (hepatic MDA), inflammatory marker (TNF-α), and histopathology analysis.
Result: Mahkota dewa fruit extracts could not decrease plasma iron and ferritin concentration, increase transferrin concentration, decrease AST and ALT activities, and decrease hepatic MDA concentration. Mahkota dewa fruit extract at doses of 200 mg/kg BW could reduce iron accumulation in the liver. Mahkota dewa fruit extract could reduce hepatic TNF-α levels.
Conclusion: The results of this study indicate that mahkota dewa fruit ethanol extract has liver iron chelating activity and anti-inflammatory effects in iron overload rat model. Therefore, mahkota dewa fruit extract has potential to be used in treatment of iron overload.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library