Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Tingkat polusi udara di Indonesia dinilai cukup tinggi. Tingginya tingkat poiusi udara ini diakibatkan oleh polutan yang dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan manusia. Sebagian besar adalah aktivitas pembakaran.

Kendaraan bermotor merupakan penyumbang polusi udara terbesar. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang kurang sempurna dari mesin kendaraan bermotor dan penyetelan mekanisme pembakaran yang salah.

Dalam mengurangi polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor, maka cara yang paling efektif dan ekonomis adalah dengan menggunakan peralatan yang dapat menurunkan kadar emisi gas buang kendaraan bermotor. Peralatan yang sering dipakai adalah Catalytic Converter {Katalis pengkonversi).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peralatan tambahan Catalytic Converter, dengan desain bentuk laluan yang optimum, terhadap keefektifan peralatan tambahan Catalytic Converter terhadap efisiensi konversi emisi gas buang. Untuk mendapatkan desain bentuk laluan yang optimum, maka penulis melakukan proses desain dengan bantuan CFD. Adapun tujuan dari pemakaian CFD ini adalah untuk menghemat biaya penelitian dalam membuat model bentuk laluan.

Pengujian efisiensi konversi catalytic converter dilakukan pada mesin Otto, di laboratorium Pembakaran dan Energi Jurusan Mesin FTUI.

Dari pengujian tersebut didapat efisiensi konversi yang baik dari catalytic converter, dengan bentuk laluan yang didesain optimum, dalam mengkonversi emisi gas buang kendaraan bermotor.
Fakultas Teknik , 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Syukur
Abstrak :
Aktivitas penyeberangan di pelabuhan Bakauheni berlangsung selama 24 jam, untuk melayani penumpang orang dan barang pada jalur pelayaran antara pelabuhan Merak dan Bakauheni. Selanjutnya dari pelabuhan Bakauheni pelaku perjalanan akan melanjutkan perjalanan dengan moda angkutan umum yang tersedia yaitu, bus non ac, bus ac, dan travel/taksi. Ketiga moda ini tersedia selama 24 jam dan mempunyai karakteristik yang berbeda seperti, tingkat pelayanan, waktu tunggu di terminal, waktu tempuh, dan ongkos. Untuk mengetahui pertimbangan pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum yang disukai, dibuat skenario dengan metoda stated preference masing-masing angkutan umum. Untuk menentukan fungsi utilitas guna peramalan model dalam memilih alternatif moda yang bersaing digunakan model teori probabilitas yaitu analisis logit model. Pendekatan matematis yang digunakan dalam menghitung proporsi perjalanan yang akan memilih suatu moda tertentu digunakan multi nomial logit model. Pengolahan data dilakukan dengan metoda analisis regresi versi minicab release 10. 15 extra. Dari hasil analisis yang diperoleh diketahui bahwa, pelaku perjalan cenderung memilih ongkos sebagai pertimbangan utama dalam menentukan pilihannya, selanjutnya waktu tunggu (wt) di terminal. Kondisi saat ini diantara ketiga moda yang paling disukai pelaku perjalanan untuk setiap maksud perjalanan adalah bus non ac. Dan skenario - skenario yang ditawarkan untuk masing-masing moda angkutan umum, yang paling disukai pelaku perjalanan adalah skenario II untuk bus ac, yaitu bila ongkos diturunkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 6.000. Sedangkan untuk moda angkutan taksi/travel, bila ongkos Rp 9.000, penumpang tidak diantar sampai didepan pintu, pilihan naik menjadi 26%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wantoro
Abstrak :
Pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor kendaraan Bermotor merupakan salah satu tugas Polri dibidang Lalu lintas yang sejak dulu hingga kini menjadi perhatian dan sorotan masyarakat, hal ini dikarenakan dambaan masyarakat akan kualitas pelayanan Polri yang cepat, efisien, sederhana dan proporsional masih belum sepenuhnya terwujud. Berbagai kendala yang dihadapi dari segi personil pelaksana yang terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, sarana dan prasarana pendukung, tata Cara / mekanisme pelayanan serta masyarakat pengguna jasa pelayanan, yang hal tersebut berpengaruh terhadap munculnya berbagai pola-pola perilaku petugas Polisi lalu lintas (Polantas) dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Jakarta. Mengacu kepada permasalahan tersebut maka didalam Tesis ini ditampilkan Kerangka teori yang relevan dengan pokok permasalahan yaitu teori-teori tentang pelayanan yang intinya menyoroti kelima komponen pelayanan yaitu Tugas pelayanan, pelaksana pelayanan, sarana pelayanan, mekanisme pelayanan dan masyarakat pengguna jasa pelayanan serta teori-teori Perilaku yang menitik beratkan pada budaya organisasi, motivasi, sikap, kepentingan, norma, persepsi, prasangka. Untuk mendeskripsikan hal tersebut, maka dilakukan pengumpulan data melalui penelitian kualitatif (memahami prinsip-prinsip umum dari gejala yang saling berhubungan satu sama lain), melalui penerapan metode pengamatan terlibat dengan pendekatan etnometodologi yaitu memahami gejala atau hubungan-hubungan yang berlangsung melalui pengamatan terhadap aktifitas petugas Polantas sehari-hari dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Jakarta. Selanjutnya dilakukan pendalaman melalui wawancara terhadap beberapa Informan yang memahami seluk beluk pelayanan. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dari rangkaian atau proses pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di kantor Samsat Jakarta, telah menghadirkan berbagai pola-pola perilaku petugas Polantas yaitu Perilaku Prosedural, Perilaku diluar Prosedur (mencakup perilaku Toleran, Perilaku Diskriminatif, Perilaku Saling Menguntungkan), Perilaku Penghindaran / menarik diri, Perilaku Rutinitas dan Perilaku tidak bertanggung jawab. Terwujudnya perilaku petugas Polantas dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor tersebut merupakan hasil interaksi antara kondisi kemampuan petugas / personil pelaksana yang terbatas, sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai serta masyarakat / pengguna jasa pelayanan.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Muhamad Iqbal
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kebutuhan Indonesia akan inovasi dan revitalisasi terhadap kendaraan militer yang sesuai dan mendukung kinerja TNI dalam mengamankan kedaulatan NKRI yang kaitannya dengan perbaikan dalam dunia penelitian dan pengembangan teknologi kemiliteran. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, kebutuhan akan penggunaan kendaraan yang baik, efektif serta efisien, sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya, sangat diperlukan, mengingat kendaraan militer di Indonesia rata – rata adalah kendaraan lawas atau kendaraan baru yang dibeli dari luar negeri. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah instrumen Human-Machine Interface berupa dashboard dengan metode semantik pada kendaraan militer dan dievaluasi dengan metode virtual dalam rangka memaksimalkan fungsi Human-Machine Interaction pada kendaraan tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja kendaraan militer tersebut yang pada akhirnya akan memaksimalkan kemampuan TNI dalam penggunaan salahsatu Alutsistanya.
ABSTRACT
This thesis discussed for innovation and revitalization of Indonesian military vehicles that conform to and support the performance of the military in securing the sovereignty of the Republic of Indonesia which is related to the improvement in the world of research and development of military technology. Based on this fact, the need for better use of the vehicle, effectively and efficiently, in accordance with the needs and usage, it is necessary. By the fact, the Indonesian military vehicles are commonly old or they have new vehicles but purchased from abroad. Thus this study aims to design an instrument Human-Machine Interface in the form of a dashboard with semantic methods and evaluated on military vehicles with 3D virtual methods in order to maximize the functionality of the Human-Machine Interaction in the vehicle in order to improve the performance of military vehicles, which in turn will maximize the ability of the military to use one of their main combat tools.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asril P
Abstrak :
[ABSTRAK
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data sekunder sebagai sumber datanya. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa alat-alat berat dan alat-alat besar dikategorikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan apakah sudah tepat pajak kendaraan bermotor terhadap alat-alat berat dan alat-alat besar dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jika dibandingkan dengan dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alasan menjadikan alat-alat berat sebagai perluasan objek pajak kendaraan bermotor adalah untuk meningkatkan sumber penerimaan daerah dari sektor pajak. Jika ditinjau dari Undang-Undang Jalan dan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Umum dengan Undang- Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah masih terdapat perbedaan definisi tentang alat berat. Timbulnya perbedaan penafsiran karena dalam Undang- Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak ada definisi alat berat. Dalam Undang-Undang tersebut tidak ditemukan definisi apa yang dimaksud dengan alat berat melainkan hanya mencantumkan jenis-jenis alat berat.
ABSTRACT
This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.;This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.;This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types., This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Martin Victor
Abstrak :

ABSTRAK Kendaraan altematif yang tidak merusak lingkungan merupakan pilihan utama bagi kota-kota besar yang Ialulintas kendaraan bermotomya sangat tinggi, salah satunya yaitu jenis kendaraan yang menggunakan tenaga Iistrik sebagai sumber daya garaknya. Kendaraan jenis ini memiliki keungguian ramah terhadap Iingkungan karena praktis tidak menghasilkan gas buang hasil pembakaran dan sumber tenaganyapun dapat diperbaharui (reversibel). Untuk itu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Unit P2M Mesin FTUI) tetah mengembangkan suatu kendaraan listrik disebut Kendaraan Angkutan Listrlk (KAL); sebagai sarana angkutan untuk daerah-daerah pemukiman yang berjarak tempuh terbatas dan digerakkan oleh motor listrik arus searah (Direct Current). Dalam mendesain kendaraan ini turut dipertimbangkan segi ergonomik tubuh manusia; yang meningkatkan human value ('nilai manusia'); sehingga walaupun kendaraan ini keoil karena pertimbangan akan supiai energinya, pengemudi dan pnumpang masih dapat mempergunakannya dengan nyaman. Sebagai dasar peranoangan KAL dipakai data anthropometri tubuh manusia untuk dapat meningkatkan kemampuan fungsional rnanusia .pada KAL. Sedangkan metode perancangan yang dipakai adalah metode perancangan berdasarkan individu ekstrim dan metode perancangan berdasarkan rata-rata pemakai (bagi fasilitas-fasiiitas yang tidak dapat disetelldiatur). Dengan menggunakan kedua metode tersebut diharapkan lebih banyak orang yang merasa nyaman menggunakan KAL karena rancangan ini dapat dinikmati oleh Iebih banyak persentil anthropometri sebab mempertimbangkan ukuran anthropometri disebagian besar persentil yang ada. Elemen-elemen dari kendaraan yang dirancang antara Iain ruang kabin depan, ruang kabin belakang, pintu-pintu, tempat duduk, Iantaildek, injakan kaki, kaca depan, perletakan kaca spion, perletakan kemudi dan perletakan pedal-pedal. Dengan dirancangnya elemen-elemen tersebut diharapkan dapat dibuat suatu kendaraan angkutan perumahan bebas poiusi yang berbiaya produksi rendah, berbobot ringan yang aman, nyaman dan sehat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Edy Pramono
Abstrak :
ABSTRAK
Banyaknya merk dagang tersebut belum tentu memberikan jaminan bahwa akan menghasilkan fungsi yang sama baiknya dengan suku cadang standar (asli), sesuai spesifisikasi mesin yang ditetapkan oleh produsen mesin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisan perbedaan-perbedaan yang menyebabkan suku cadang cincin pegas kompresi tersebut tidak menghasilkan fungsi yang sama baiknya antara suku cadang standar (asli) dengan suku cadang dari merk-merk yang ada, khususnya ditinjau dari perameter rancang dan parameter material cincin pegas kompresi tersebut.
1995
S36540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Natalia
Abstrak :
Pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia pada pasar otomotif nasional belum signifikan. Padahal, pemerintah Indonesia telah merilis target ambisius untuk mencapai penetrasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan sebanyak 2,8 juta unit hingga 2025, yang terdiri dari 2,1 juta unit sepeda motor dan 700 ribu unit mobil. Tujuan ini telah dibuat sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2030 dan sebagai strategi diversifikasi energi untuk menjaga ketersediaan energi dan memenuhi konsumsi domestik. Pasar otomotif nasional memiliki dinamika keterkaitannya yang unik di antara konsumen, produsen, dan pemerintah setempat, serta saling ketergantungan antara para aktor yang ada dalam adopsi massal kendaraan listrik. Melalui pandangan holistik, makalah ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar adopsi kendaraan listrik nasional dan mengeksplorasi kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi peningkatan adopsi kendaraan lisrik dari berbagai sudut pandang di tengah kemungkinan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan dinamika sistem. Pandangan besar sistem dari segi komponen, koneksi, dan aspek kontekstual ditelaah untuk mengembangkan model konseptual dinamika kendaraan listrik nasional sebagai diagram lingkaran sebab akibat. Berdasarkan hasil empiris, biaya kendaraan, infrastruktur, dan aspek sosial yang dirasakan mempengaruhi adopsi kendaraan listrik nasional memainkan peran penting dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik di pasar Indonesia. ......Adoption growth of electric vehicles in Indonesias automotive market has not been significant. Whereas Indonesia government had released ambitious target to achieve environmentfriendly electric vehicle penetration as much as 2,8 million units until 2025, in which consists of 2,1 million units motorcycle and 700 thousand units car. This goal has been made as form of governments commitment to reduce national greenhouse gases GHG emission in 2030 and as strategy of energy diversification to maintain energy availability and fulfill domestic consumption. National automotive market has its own unique dynamic of interrelationship among local consumers, producents, and government, as well as the interdependencies between those actors that exist in electric vehicle mass adoption. Through holistic view, this paper aims to analyze the market structure of national electric vehicle adoption and explore government policies that potentially affect the growth of electric vehicle adoption from multiple points of view in the middle of possible uncertainties using system dynamics approach. Big view of the system from component, connection, and contextual aspects are provided to develop conceptual model of national electric vehicle dynamics as causal loop diagram. Based on empirical results, the vehicle cost, infrastructure, and perceived social aspect influence national electric vehicle adoption play key role of increasing electric vehicle adoption in Indonesia market.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico
Abstrak :
ABSTRAK
Manusia dalam usahanya untuk melakukan kegiatan dwelling tentu melakukan penyesuaian, salah satunya dengan membuat recreational vehicle (RV) yang merupakan tempat tinggal berjalan. Selain menggantikan fungsinya, RV juga menghadirkan pengalaman unik yang tidak dapat ditemui di tempat tinggal konvensional. Sifat RV yang portabel dan pemanfaatan akan ruang yang terbatas mengharuskan adanya penyesuaian yang perlu dilakukan demi kelancaran kegiatan dwelling. Skripsi ini mencoba membahas mengenai bagaimana terbentuknya RV dan bagaimana RV dapat menggantikan tempat tinggal konvensional. Tulisan ini juga didukung oleh pembahasan studi kasus di kawasan Amerika, Eropa, Australia, dan Indonesia untuk mengkaji keterkaitannya.
ABSTRACT
Human in a relation with dwelling will always attempt to provide the best as the dwelling is one of the most important aspect of living. One of the results is creating recreational vehicle (RV) as portable dwelling. Beside provide the main function as dwelling, RV also proposing unique experience for the user that are not able to be find in the conventional dwelling system. However the portability and the limited space usage require the adaptability of the user while doing the activities inside the RV. This paper is trying to explain the story behind the RV itself, how it form and how RV can replace the conventional dwelling. Case studies from United States, Europe, Australia and Indonesia are included in supporting the explanation about RV.
2014
S54897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>