Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivi Yulaswati
"Perkembangan kegiatan sosio ekonomi di Jakarta,
berpengaruh pula di wilayah Botabek. Hal ini membawa dampak pada semakin beraneka ragamnya jenis kegiatan. Sehingga membentuk hubungan yang berintensitas tinggi antara Jakarta dengan wilayah di sekitarnya, terutama wilayah di pinggiran kota dan koridor antar kota. Untuk itu maka dalam penelitian ini ingin diungkapkan kondisi pelayanan angkutan umum di pinggiran Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Cahya Gemilang
"Indonesia merupakan negara dengan market otomotif terbesar di Asia Tenggara, tercatat lebih dari satu juta unit mobil terjual di Indonesia pada 2018. PT X adalah salah satu perusahaan distributor kendaraan di Indonesia. PT X memiliki 38 dealer di seluruh Indonesia yang melayani jasa penjualan dan servis kendaraan. Setiap tahun PT X memiliki proyek untuk dilelang. Proyek tersebut dimiliki dan dijalankan oleh dealer yang ditunjuk oleh PT X. Dari seluruh proyek yang dibangun dan dioperasikan banyak yang tidak optimal menjalankan fungsinya sesuai dengan target. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi proses seleksi proyek dengan menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP), dengan penerapan project portfolio management pada PT X. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 kriteria dengan bobot prioritas yang paling berpengaruh terhadap dipilihnya sebuah perusahaan untuk menjadi pemenang seleksi proyek. Kriteria tersebut dengan masing – masing bobot prioritas adalah kriteria keuangan (34%), pengelolaan bisnis (28%), sumber daya manusia (18%), competitiveness improvement (12%) dan kemampuan mengelola proyek (8%). PT X dapat menggunakan sistem seleksi baru dengan scoring model berbasis AHP sehingga kinerja proyek dan kinerja operasional dealer dapat tercapai optimal.

Indonesia is the country with the largest automotive market in Southeast Asia, with more than one million cars sold in Indonesia in 2018. PT X is one of the vehicle distributor companies in Indonesia. PT X has 38 dealers in Indonesia that provide sales and service services for vehicles. Every year PT X has a project up for auction. The project is owned and executed by a dealer appointed by PT X. Of all the projects built and operated, many did not perform their functions optimally according to the target. The purpose of this study is to optimize the project selection process using the analytic hierarchy process (ahp) method, with the application of project portfolio management at PT X. The results show that there are 5 criteria with priority weights that most influence the selection of a company to be the winner of the project selection. The criteria with each priority weight are financial criteria (34%), business management (28%), human resources (18%), competitiveness improvement (12%) and the ability to manage projects (8%). PT X can use a new selection system with AHP-based scoring model so that project performance and dealer operational performance can be achieved optimally."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedo Hariscandra
"Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan keberlanjutan lingkungan telah merajalela di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Semakin meningkatnya keprihatinan akan perubahan iklim serta dampak negatif yang diakibatkan oleh polusi udara. Pencemaran udara telah menjadi salah satu isu lingkungan terkemuka di Indonesia. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, polusi udara menjadi permasalahan serius yang memberikan dampak buruk pada kualitas hidup masyarakat. Sejak tahun 2019, pemerintah Indonesia telah mengakui eskalasi permasalahan ini dengan langkah strategis, salah satunya adalah mendorong perkembangan kendaraan listrik dalam negeri melalui Peraturan Presiden No. 55/2019 pada 12 Agustus 2019. Meski demikian, hingga kuartal pertama tahun 2023, penggunaan kendaraan listrik masih belum mencapai target yang diharapkan, terlihat dari rendahnya persentase penjualan mobil listrik yang hanya mencapai 4,8% dari total target. Perbedaan pandangan masyarakat Indonesia dalam mengadopsi kendaraan listrik serta upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik dalam negeri menjadi fokus penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model analisis sentimen dan pemodelan topik yang dapat mengeksplorasi data media sosial Twitter. Dengan Indonesia menempati peringkat kelima terbesar dalam jumlah pengguna aktif di dunia, terutama didominasi oleh kelompok usia 25-34 tahun sebanyak 18,45 juta pengguna, dataset yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 8630 data dari Twitter dengan kata kunci "kendaraan listrik," "mobil listrik," dan "motor listrik" selama periode 1 Januari sampai 30 Juni 2022. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai algoritma klasifikasi, seperti CountVectorizer, TFIDF, dan Doc2Vec, serta menggunakan metode oversampling balanced class SMOTE. Dari hasil penelitian, algoritma klasifikasi yang paling optimal adalah Long Short Term-Memory (LSTM) dengan fitur Count Vectorizer, TF-IDF, Doc2Vec, dan metode oversampling balanced class SMOTE, mencapai akurasi sebesar 94,92%, presisi 94,76%, recall 94,92%, dan F1 score 94,76%. Hasil pemodelan topik menggunakan Latent Dirichlet Allocation menunjukkan bahwa pada kategori ‘negatif’, banyaknya ekspresi kekecewaan dan ketidaksetujuan terhadap subsidi kendaraan listrik yang tidak tepat sasaran, kekhawatiran akan kondisi kendaraan listrik yang mogok di jalan, dan keluhan akan kurangnya ketersediaan infrastruktur seperti pengisian daya yang tidak merata, tempat perawatan, dan perbaikan. Sementara pada kategori ‘positif’, terdapat beragam pandangan mulai dari dampak subsidi yang meningkatkan minat masyarakat dalam pembelian kendaraan listrik hingga kontribusinya dalam menghasilkan udara yang lebih bersih. Selain itu, desain kendaraan listrik yang dinilai bagus oleh sebagian masyarakat dan potensi penghematan miliaran rupiah setiap tahun dari penggunaan kendaraan konvensional menjadi poin penting dalam penelitian ini.

In recent years, global environmental sustainability awareness has proliferated, including in Indonesia. The escalating concern about climate change and the adverse effects caused by air pollution have heightened. Air pollution has become a prominent environmental issue in Indonesia, particularly in major cities like Jakarta, severely impacting the community's quality of life. Since 2019, the Indonesian government has acknowledged this escalating issue through strategic measures, including promoting the development of domestic electric vehicles via Presidential Regulation No. 55/2019 on August 12, 2019. However, as of the first quarter of 2023, the usage of electric vehicles hasn't met the expected target, evident in the low percentage of electric car sales, reaching only 4.8% of the total target. The differing perspectives of Indonesian society in adopting electric vehicles and the government's efforts to boost domestic electric vehicle development constitute the focus of this research. The objective is to develop a sentiment analysis model and topic modeling to explore Twitter social media data. With Indonesia ranking fifth globally in active users, notably dominated by the 25-34 age group with 18.45 million users, the dataset comprises 8630 Twitter data using keywords "electric vehicles," "electric cars," and "electric motorcycles" from January 1 to June 30, 2022. The research explores various classification algorithms like CountVectorizer, TFIDF, Doc2Vec, and uses the oversampling balanced class SMOTE method. The optimal classification algorithm discovered was the Long Short Term-Memory (LSTM) with Count Vectorizer, TF-IDF, Doc2Vec features, and the SMOTE method, achieving 94.92% accuracy, 94.76% precision, 94.92% recall, and a 94.76% F1 score. The Latent Dirichlet Allocation topic modeling revealed in the 'negative' category expressions of disappointment and disagreement regarding mis-targeted electric vehicle subsidies, concerns about electric vehicle breakdowns, and complaints about in adequate infrastructure. In the 'positive' category, diverse views ranged from subsidies boosting interest in electric vehicle purchases to their contribution to cleaner air. Additionally, the appealing design of electric vehicles and the potential for billions of rupiahs in annual savings from conventional vehicle use were pivotal points in this study."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhityo Adyahardiyanto
"Laporan International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa sekitar 33% dari total emisi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia berasal dari kegiatan di sektor energi. Jumlah yang signifikan ini membuat Indonesia menjadi negara kontributor GRK global terbesar ke-6 (enam) di dunia. Berkaitan dengan fakta tersebut, pemerintah Indonesia sejatinya telah berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK dalam Paris Agreement, sebagaimana diratifikasi sebagai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention Climate Change. Sebagai salah satu upaya tersebut, Pemerintah Indonesia melakukan penyusunan kebijakan percepatan pemanfaatan tenaga listrik untuk penggerak kendaraan bermotor dan membangun sistem Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara bertahap. Secara lebih lanjut, hal ini diejawantahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan (Perpres 55/2019). Dalam pendekatan umum, KLBB memang dapat mengatasi permasalahan emisi GRK dari kendaraan BBM. Namun jika dilihat lebih dekat, sejatinya kerangka kebijakan terkait infrastruktur untuk KLBB ini dapat menciptakan katastrofi selanjutnya dalam pengelolaan SDA, energi, serta keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Sebab, energi yang diperoleh SPKLU tersebut diperoleh dari sumber-sumber energi tidak terbarukan. Atas hal tersebut, penulis kembali mempertanyakan komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi GRK guna menciptakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kelestarian lingkungan, khususnya ketahanan iklim, sebagaimana dijanjikan dalam UU 16/2016 terkait target penurunan emisi GRK. Penulis menggunakan penelitian yuridis-normatif dimana penulis melihat kesesuaian antara kebijakan SPKLU dengan berbagai bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Selain itu, utamanya penulis akan mengaitkan kebijakan tersebut dengan prinsip-prinsip kebijakan pengelolaan energi di Indonesia. Dari penelitian ini, Pemerintah Indonesia demikian perlu untuk mengevaluasi kembali penerapan kebijakan infrastruktur SPKLU di Indonesia. Hal ini tidak lain guna mendorong kesuksesan pencapaian target penurunan emisi GRK di Indonesia.

The International Energy Agency (IEA) report indicates that approximately 33% of Indonesia's total Greenhouse Gas (GHG) emissions come from activities in the energy sector. This significant amount makes Indonesia the 6th largest global contributor to GHG emissions. In light of these facts, the Indonesian government has committed to reducing GHG emissions as part of the Paris Agreement, ratified under Law Number 16 of 2016 concerning the Ratification of the Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change. As part of these efforts, the Indonesian government has formulated policies to accelerate the use of electric power for motor vehicles and gradually establish Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU). This commitment is further articulated in Presidential Regulation Number 55 of 2019 on the Acceleration of Battery Electric Vehicle (BEV) Programs for Road Transportation (Presidential Regulation 55/2019). While electric vehicles can address the issue of GHG emissions from conventional fuel vehicles in a general sense, a closer examination reveals that the policy framework regarding the infrastructure for Battery Electric Vehicles (BEVs) could potentially lead to further catastrophes in the management of natural resources, energy, and environmental sustainability in Indonesia. This is because the energy obtained from these charging stations comes from non-renewable sources. In light of this, the author questions the Indonesian government's commitment to achieving GHG emission reduction targets for sustainable development, particularly in terms of climate resilience, as promised in Law 16/2016 regarding GHG emission reduction targets. The author employs a juridical-normative research approach, examining the compatibility of the SPKLU policy with various primary, secondary, and tertiary legal sources. Based on this research, it is imperative for the Indonesian government to reevaluate the implementation of SPKLU infrastructure policies in Indonesia. This is essential to ensure the success of achieving GHG emission reduction targets in the country."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library