Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ari Raptino Hendrotomo
"Mobile ad hoc network (MANET) mempakan jaringan yang terdiri dari kumpulan wireless mobile host yang membentuk jaringan sementara dimanapun dan kapanpun tanpa adanya dukungan dari infrastruktur yang telah ada, tanpa adanya centralized access network. Setiap node yang terhubung ke dalam jaringan ini akan bertindak sebagai host dan juga sebagai router, oleh karena itu setiap node juga harus bersedia untuk meneruskan paket untuk node lainnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu algoritma routing untuk mengatur skenario MANET. Routing protokol yang banyak dipakai dan sudah diimplementasikan yaitu Ad hoc On Demand Distance Vector (AODV) yang bersifat reactive. Reactive disini artinya adalah tabel routing diberikan berdasarkan On-Demand atau pada saat source node memintanya saja dan pada saat node tujuan sudah hilang dari jaringan maka tabel routing akan dihapus. Pada skripsi ini akan dibangun jaringan test bed yang terdiri dari lima buah node atau PC dengan aplikasi video conference untuk menguji kinerja dari AODV. Parameter yang diukur adalah kualitas layanan yang nantinya akan dibandingkan dengan tiap-tiap pertambahan node. Parameter tersebut adalah round-trip delay, jitter, loss packets, throughput. Hasil pengujian menunjukan bahwa semakin banyak node maka kinerja dari AODV akan semakin buruk, terutama pada saat skenario mobilitas dimana terjadi hand-over, terjadi kehilangan paket yang cukup besar dibandingkan skenario skalabilitas. Tetapi AODV dapat dibuktikan dapat bekerja dengan baik dalam komunikasi hingga lima node dan dapat menjalankan aplikasi video conference dengan cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40748
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alya Isti Safira
"Social distancing yang diterapkan untuk mitigasi penyebaran COVID-19 menyebabkan terjadinya pengurangan interaksi tatap muka antar individu. Hal ini menyebabkan beralihnya pertemuan langsung menjadi pertemuan virtual, sehingga terjadi peningkatan dalam penggunaan aplikasi video conference untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan dan niat keberlanjutan penggunaan aplikasi video conference pada masa yang akan datang, termasuk saat era new normal maupun setelah pandemi COVID-19 berakhir. Penelitian ini merupakan modifikasi dari expectation confirmation model (ECM), model yang terbukti dapat menyelidiki niat berkelanjutan sistem informasi. Responden terdiri dari 556 pengguna aplikasi video conference dalam tiga bulan terakhir. Analisis dilakukan dengan metode partial least square SEM dengan SmartPLS 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa confirmation (konfirmasi ekspektasi), perceived ease of use (kemudahan), perceived usefulness (kebermanfaatan), service quality (kualitas layanan), way to express affection (mengekspresikan kedekatan), dan system quality (kualitas sistem) berpengaruh positif dan signifikan terhadap satisfaction (kepuasan). Kemudian, perceived usefulness (kebermanfaatan) dan satisfaction (kepuasan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap continuance intention (keberlanjutan) penggunaan aplikasi video conference. Penelitian ini dapat membantu penelitian sebelumnya untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kepuasan dan niat keberlanjutan penggunaan aplikasi video conference.
A decrease in face-to-face encounters between people is caused by social distancing that is applied to reduce the spread of COVID-19. This has led to the switch from direct meetings to virtual meetings, leading to an increase in the use of applications for video conferencing to communicate. The goal of this study is to explore the factors affecting satisfaction and the decision to continue using video conferencing applications in the future, even after the COVID-19 pandemic ends during the new normal period. This research is a modification to the expectation confirmation model (ECM), a model that has been proven to analyze the sustainable intention of information systems. The respondents consisted of 556 users of video conferencing applications in the last three months. The analysis was performed using the partial least square SEM method with SmartPLS 3. The findings of this study show that confirmation, perceived ease of use, perceived usefulness, service quality, way to express affection, and system quality have a positive and significant effect on satisfaction. Then, perceived usefulness and satisfaction have a positive and significant effect on continuance intention of video conferencing applications. This study enriches previous researches to analyze the factors that influence satisfaction and intention to continue using video conferencing applications."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library