Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilwa Amalia Kirana
"Pembangunan yang terjadi di Kota Bogor beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu perhatian besar publik. Jalan Achmad Adnawijaya atau yang biasa dikenal dengan Jalan Pandu Raya merupakan salah satu jalan arteri sekunder yang terbentang di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Sejak tahun 2010, koridor jalan ini telah mengalami pembebasan lahan dari perumahan menjadi kawasan komersial dan banyak ditumbuhi oleh kafe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran kafe berdasarkan karakteristik kafe dan karakteristik lokasinya di Jalan Pajajaran dan Jalan Achmad Adnawijaya, serta hubungan pola persebaran kafe dengan karakteristik pengunjungnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan spasial dengan menggunakan metode Nearest Neihbour Analysis (NNA) Linear dengan tools Ripley’s K Function pada aplikasi ArcMap 10.8, serta analisis crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir keseluruhan segmen jalan memiliki kafe dengan pola persebaran acak, kecuali pada segmen jalan 1B dengan pola mengelompok. Karakteristik kafe di seluruh segmen jalan didominasi oleh rating sangat tinggi dengan penamaan berupa bahasa asing. Kafe di Jalan Pajajaran cenderung berkumpul mendekati kawasan terbangun serta pola ruang sub kawasan Karsten Plan dan Kebun Raya, pada Jalan Achmad Adnawijaya dikelilingi oleh permukiman dan perkampungan awal Kota Bogor. Adapun hubungan pola persebaran kafe dengan karakteristik pengunjungnya yang paling besar adalah faktor rating dan kemenarikan tata ruang kafe.

The development that has occurred in bogor city in recent years has become one of the great concerns of the public. Achmad Adnawijaya Street or commonly known as Pandu Raya Street is one of the secondary arterial roads that stretches across Tegal Gundil Village, North Bogor District. Since 2010, this street corridor has undergone land acquisition from residential to commercial areas and is overgrown with cafes. This study aims to determine the distribution pattern of cafes based on the characteristics of cafes and the characteristics of their location on Pajajaran Street and Achmad Adnawijaya Street, as well as the relationship between café distribution patterns and the characteristics of their visitors. The research method used is descriptive and spatial analysis using the Linear Nearest Neihbour Analysis (NNA) method with Ripley's K Function tools in the ArcMap 10.8 application, as well as crosstab analysis. The results showed that the entire street segment had a café with a random distribution pattern, except for the 1B street segment with a clustering pattern. The characteristics of cafes in all segments of the street are dominated by very high ratings with naming in the form of foreign languages. Cafes on Pajajaran Street tend to gather close to the built-up area and the pattern of the Karsten Plan and Botanical Garden rooms, on Achmad Adnawijaya Street surrounded by settlements and early villages of Bogor City. The relationship between the distribution pattern of the café and the characteristics of its visitors, the greatest is the rating factor and the attractiveness of the café layout."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Octaviany
"Dewasa ini, hutan kota sering kali dijadikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat perkotaan selain fungsi utamanya yaitu ekologis. Namun jika dilihat secara garis besarnya, baru beberapa hutan kota yang dijadikan sebagai sarana umum untuk rekreasi. Sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang fungsi hutan kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi hutan kota yang dilihat dari aspek site dan situation serta hubungannya dengan motivasi pegnunjung dan karakteristik pengunjung berdasarkan jumlah pengunjung, kegiatan pengunjung, frekuensi pengunjung, dan partner berkunjung, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan keruangan serta menggunakan analisis deskriptif untuk melihat hubungan antar variabel yang terdiri dari karakteristik lokasi, karakteristik pengunjung dan motivasi pengunjung. Hasil penelitian ini yaitu karakteristik lokasi hutan kota di DKI Jakarta paling dominan merupakan hutan kota dengan tipe “Kurang Lengkap Bervariatif dan Kurang Strategis” dimana memiliki vegetasi yang kurang variasi dan berada di situation pemukiman cukup efesien dan tidak dilewati oleh angkutan umum. Terdapat hubungan antara karakteristik lokasi hutan kota dengan jumlah pengunjung, dimana tipe “Lengkap Bervariatif dan Kurang Strategis” memiliki jumlah pengunjung yang banyak dan tipe “Kurang Lengkap Kurang Bervariatif dan Kurang Strategis” memiliki jumlah sedikit. Selain itu, tidak ada hubungan antara karakteristik lokasi dengan kegiatan pengunjung, partner berkunjung dan frekuensi pengunjung serta tidak ada hubungan dengan motivasi pengunjung dikarenakan memiliki karakteristik pengunjung dan motivasi yang relatif sama antar lokasi.
Nowadays, urban forests are often used as a means of recreation for urban communities in addition to their main function, namely ecological. However, when viewed in outline, only a few urban forests are used as public facilities for recreation. So that not many people know about the function of urban forests. This study aims to analyze the characteristics of urban forest locations viewed from aspects of the site and situation and their relationship with visitor motivation and visitor characteristics based on the number of visitors, visitor activities, frequency of visitors, and visiting partners. This research is a descriptive study with a spatial approach and uses descriptive analysis to see the relationship between variables consisting of location characteristics, visitor characteristics, and visitor motivation. The results of this study are that the characteristics of the location of urban forests in DKI Jakarta are the most dominant urban forests with the type of "Less Complete Varied and Less Strategic" which has a vegetation that has less variation and in the situation settlements quite and not bypassed by public transport. There is a link between the characteristics of a city forest location with the number of visitors, where the "complete and less strategic" type has a lot of visitors and the type "less complete less varied and less strategic" has a small amount. In addition, there is no relation between location characteristics with visitor activities, visiting partners and the frequency of visitors and there is no relation with visitor motivation due to having relatively similar visitor characteristics and motivation between locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library