Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felix Kurniawan
"Glaukoma berada di peringkat kedua sebagai penyebab kebutaan di Indonesia. Penurunan lapang pandang yang ditandai dengan penurunan nilai mean deviation MD dan penipisan retinal nerve fiber layer RNFL adalah dua dari beberapa hal yang sering dikaitkan dengan glaukoma. Namun, kedua hal tersebut belum ditemukan secara jelas hubungannya satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan MD lapang pandang dengan ketebalan rerata RNFL pada pasien glaukoma primer sudut terbuka di RSCM kirana, Jakarta. Desain dari penelitian ini adalah cross-sectional dengan mengambil data dari rekam medis pasien RSCM Kirana dari Januari 2015 hingga Juni 2016 yang memiliki data hasil pemeriksaan optical coherence tomography OCT dan tes Humphrey. Terdapat 95 buah bola mata yang datanya diambil untuk sampel. Dari hasil analisa korelasi antara nilai MD lapang pandang dan ketebalan RNFL yang dilakukan pada data yang diperoleh, didapatkan nilai signifikansi.

Glaucoma is the second leading cause of blindness in Indonesia. Visual field loss which is indicated by reduced mean deviation MD value and retinal nerve fiber layer RNFL depletion are two of several things frequently related to glaucoma. However, the correlation between the two variables is yet to be clearly discovered. The objective of this research is to know the correlation between visual field MD and RNFL average thickness in primary open angle glaucoma patients in RSCM kirana, Jakarta. The design which is used in this research is cross sectional by retrieving data from RSCM Kirana patients rsquo medical record from January 2015 to June 2016 which have optical coherence tomography OCT and Humphrey test results. There were 95 eyes whose data was retrieved as samples. After analyzing the correlation between visual field MD value and RNFL thickness retrieved from the samples, it was found that the significance value is"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S70377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valenchia
"Tujuan mengetahui pengaruh sitikolin 1000 mg per hari selama 60 hari terhadap hasil pattern electroretinography, ketebalan sel ganglion dan lapang pandang pasien NAION non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy fase kronik. Metode Uji klinis acak terkontrol tersamar ganda dilakukan pada 38 subyek penelitian. Randomisasi membagi subyek menjadi 2 kelompok yaitu 18 subyek kelompok sitikolin S-NAION dan 20 subyek plasebo P-NAION. Analisis dilakukan pada 17 subyek penelitian di tiap kelompok.
Hasil Terjadi peningkatan ? amplitudo P50 30 hari di kelompok S-NAION 0,775 2,6 V , namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok P-NAION p = 0,182. Terjadi perbaikan ? amplitudo N95 60 hari di kelompok S-NAION -0,356 2,992 V, namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok P-NAION p = 0,779. Pemberian sitikolin tidak menunjukkan perubahan ketebalan sel ganglion retina. Terjadi peningkatan ? mean deviation 60 hari di kelompok S-NAION 3,13 6,467 dB, namun tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok P-NAION p = 0,344. Kesimpulan Sitikolin cenderung meningkatkan ? amplitudo P50 dan N95 serta ? mean deviation pada NAION fase kronik.

Purpose to determine the effect of 1000 mg citicoline each day given for 60 days on pattern electroretinography, retinal ganglion cell thickness and visual field in chronic phase NAION non arteritic anterior ischemic optic neuropathy patients. Methods Double masked randomized clinical trial were performed in 38 patients. Randomization divided the patients into 2 groups of 18 subjects in the citicoline group C NAION and 20 subjects in the placebo group P NAION . The analysis was performed on 17 subjects in each group.
Results There were increament of amplitude P50 30 days in C NAION group 0,775 2,6 V, but statistically insignificant compared to P NAION p 0,182. There were also improvement of amplitude N95 60 days in C NAION group 0,356 2,992 V, but statistically insignificant compared to P NAION p 0,779. Citicoline supplementation did not show any changes in retinal ganglion cell thickness. There were improvement of mean deviation 60 days in C NAION group 3,13 6,467 dB, but statistically insignificant compared to P NAION p 0,344. Conclusions Citicoline tends to increase the amplitude of P50 and N95 and mean deviation in chronic phase NAION.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library