Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Anggraeni
"ABSTRAK
Latar belakang: Penderita leukemia limfoblastik akut (LLA) akan mengalami perubahan status oksidan dan antioksidan sejak awal diagnosis dan selama kemoterapi. Vitamin E merupakan antikarsinogenik kuat dan berperan besar mencegah kerusakan oksidatif pada struktur sel dan jaringan lewat reaksi pemecahan radikal bebas.
Tujuan: Mengetahui pengaruh vitamin E terhadap kadar oksidan, kadar enzim transaminase, dan insiden demam neutropenia pada LLA saat awal dan selesai kemoterapi fase induksi.
Metode: Uji klinis acak tersamar ganda yang membandingkan kelompok vitamin E dengan kelompok plasebo pada penderita LLA saat awal dan selesai kemoterapi fase induksi pada bulan Juni-November 2019 di poliklinik Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM Kiara.
Hasil: Terdapat peningkatan kadar median MDA saat awal fase induksi dan terjadi penurunan MDA secara bermakna saat selesai fase induksi pada kelompok plasebo. Terdapat peningkatan median enzim transaminase (AST dan ALT) saat awal fase induksi dan terjadi penurunan delta median AST secara bermakna saat selesai fase induksi pada kelompok plasebo. Insiden demam neutropenia (episode) ditemukan hampir sama pada kelompok vitamin E dan kelompok plasebo.
Simpulan: Vitamin E tidak terbukti secara bermakna memperbaiki kadar MDA, enzim transaminase, dan insiden demam neutropenia pada penderita LLA fase induksi.

ABSTRACT
Background: Children undergoing treatment for acute lymphoblastic leukemia receive multiagent chemotherapy are associated with free radical production may affect the antioxidant status at diagnosis and during treatment. Vitamin E as an anticarcinogenenic agent play important role to prevent oxidative damage in cell by quenching free radicals.
Aim: To identify effects of vitamin E in oxidant level, serum levels of liver enzymes, and incidence of febrile neutropenia before and after induction phase chemotherapy of ALL.
Methods: A randomized double-blind controlled trial of vitamin E compared with placebo in ALL during induction phase chemotherapy between June-November 2019 at Hematology Oncology clinic, Department of Child Health, Faculty of Medicine, Cipto Mangunkusumo Hospital, Kiara.
Results: The median of MDA level was increase at early induction phase and significantly decrease after induction phase in placebo group. The median of serum levels of liver enzymes (AST and ALT) were increase at early induction phase and the delta median of AST level was significantly decrease after induction phase in placebo group. Incidence of febrile neutropenia (episode) was not much different in vitamin E and placebo group.
Conclusions: Vitamin E not significantly can improve MDA level, serum levels of liver enzymes, and incidence of febrile neutropenia in induction phase of ALL."
2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Subiakto
"Dengan Vitamin E 200 mg Terhadap Penurunan Stres Oksidatif Dan Peningkatan Antioksidan Pada Teknisi Awaak Pesawat Terbang Militer. Stres oksidatif merupakan kondisi patologis tubuh yang disebabkan oleh terjadinya ketidakseimbangan antara oksidan dengan antioksidan tubuh, yang menghasilkan radikal bebas yang dapat mengakibatkan kerusakan sel secara dini. Radikal bebas akan berikatan bahan penyusun sel meliputi lemak, protein dan DNA akibatnya sel mengalami kerusakan, sehingga sel tidak dapat beregenerasi yang berdampak timbulnya penyakit degeneratif. Teknisi awak pesawat terbang militer sebagai personel khusus dalam melakukan pekerjaan bersinggungan langsung dengan bahan-bahan oksidan, sehingga berisiko tinggi mengalami stres oksidatif. Vitamin C dan vitamin E merupakan antioksidan non enzim dari luar luar tubuh yang memiliki peran menghambat stres oksidatif, sehingga stres oksidatif tidak terjadi. Desain penelitian studi eksperimental dengan intervensi (intervention study) dengan randomized double blind controled trial. Besar sampel 206 orang terbagi dua kelompok yaitu kelompok intervensi besar sampel 103 orang diberikan suplemen kombinasi vitamin C 500 mg dengan vitamin E 200 mg dan kelompok kontrol besar sampel 103 orang diberikan placebo selama 40 hari tanpa putus. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, pola dan jumlah konsumsi vitamin C, vitamin E dan nutrien makanan, yang diperoleh dari food frequecy questionnaire (FFQ) dan 24 jam recall, pemeriksaan stres oksidatif berdasarkan pemeriksaan kadar malondialdehyde (MDA) dan antioksidan berdasarkan pemeriksaan kadar glutathione (GSH) dalam serum darah pada pre dan post intervensi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan stres oksidatif pada kelompok yang mendapatkan suplemen kombinasi vitamin C 500 mg dengan vitamin E 200 mg dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan placebo, secara bermakna dengan p value 0,04 dengan besar efek - 0,089 nmol/mL, selang kepercayaan 95% (-0,17875 – 0,00095). Tidak terjadi peningkatan antioksidan pada kelompok yang mendapatkan suplemen kombinasi vitamin C 500 mg dengan vitamin E 200 mg dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan placebo, secara tidak bermakna dengan p value 0,81 dengan besar efek -0,019 ug/mL, selang kepercayaan 95% (-0,140 – 0,180). Kata kunci : Suplemen Kombinasi Vitamin C dan Vitamin E, Stres Oksidatif, Antioksidan, Teknisi Awak Pesawat Terbang Milite

500 mg with Vitamin E 200 mg to Decrease Oxidative Stress and Increase Antioxidant on Technician Crew Military Aircraft. Oxidative stress is pathological condition body that is caused by imbalance between oxidants with antioxidants body, which produces free radicals that can lead cell damage early. Free radical will bind building blocks cell covering of fat, protein and DNA will result damage cell, so cell can not regenerate that affect onset of degenerative diseases. Technicians crew military aircraft as specialized personnel with activity job direct contact with material oxidant, thus high risk of oxidative stress. Vitamin C and vitamin E are antioxidant enzyme exogen outside body which has role inhibiting oxidative stress, so oxidative stress does not occur. The design study experimental studies with intervention randomized double blind controled trial. Sample size 206 people divided into two groups are intervention group with sample size 103 people are given supplements combination vitamin C 500 mg with vitamin E 200 mg and control group with sample size 103 people are given placebo for 40 days without break. Data collected include are characteristics of respondent, pattern and amount of consumption of vitamin C, vitamin E and nutrient food, derived from food frequecy questionnaire (FFQ) and 24-hour recall, examination of oxidative stress by checking levels malondialdehyde (MDA) and examination of antioxidant by checking levels glutathione (GSH) in blood serum in pre and post intervention. The results showed decrease oxidative stress in group intervention who are received suplement combination vitamin C 500 mg with vitamin E 200 mg compared with control group who are received placebo, are significant with p value 0.04 with effects size -0.089 nmol/mL, confidence interval 95 % (-0.17875 - 0.00095). No increase antioxidants in group intervention who are received supplement combination vitamin C 500 mg with vitamin E 200 mg compared with control group who are received placebo, are not significant with p value 0.81 with effects size -0.019 ug/mL, 95% confidence interval ( -0.140 - 0.180)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library