Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liong, Sauw Fei
"Jaringan nirkabel merupakan teknologi jaringan yang menggunakan udara sebagai medium transmisi data. Standar protokol jaringan nirkabel telah ditetapkan oleh organisasi Institute of Electrical and Electronic Engineer (IEEE) 802.11 yang kemudian dikenal sebagai jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity). Sebuah protokol keamanan standar didefinisikan dalam jaringan IEEE 802.11, yang disebut dengan Wired Equivalent Privacy (WEP). Terdapatnya berbagai titik-titik kelemahan dalam protokol WEP yang masih dapat dimanfaatkan, menuntut dikembangkannya teknologi keamanan baru. Protokol 802.1X diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan akses kontrol dan otentikasi jaringan Wi-Fi.
Sebuah standar keamanan yang menjanjikan di masa depan sedang dalam tahap pengembangan, yaitu protokol IEEE 802.11i yang membutuhkan perubahan dari perangkat keras yang sudah ada saat ini. Selama menunggu perangkat keras yang mendukung standar 802.11i muncul di pasaran, IEEE 802.11 mengembangkan solusi keamanan sementara yang disebut dengan Wi-Fi Protected Access (WPA) yang dirancang untuk dapat digunakan pada perangkat keras yang ada saat ini. Kebutuhan mendesak akan keamanan yang tangguh dengan keterbatasan perangkat keras yang ada menyebabkan timbulnya solusi alternatif dengan menggunakan protokol di luar standar jaringan Wi-Fi, yaitu dengan menggunakan web-gateway dan Virtual Private Network (VPN). Solusi keamanan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhkan dasar keamanan, yaitu authentication, access control, confidentiality, integrity, availability, dan non-repudiation.
Penulis melakukan analisis aspek keamanan jaringan Wi-Fi di lingkungan Fasilkom terhadap lima buah solusi keamanan, yaitu WEP, WPA, IEEE 802.11i, web-gateway, dan VPN. Eksperimen dengan melakukan serangan, dilakukan terhadap implementasi jaringan Wi-Fi di lingkungan Fasilkom yang ada saat ini, yang menggunakan web-gateway. Dari hasil analisis dan eksperimen, didapatkan bahwa usulan solusi yang paling tepat untuk diimplementasikan di lingkungan Fasilkom adalah solusi VPN. Solusi ini dapat digunakan berdampingan dengan web-gateway guna memperluas dukungan penggunaan jaringan Wi-Fi. Namun, implementasi web-gateway perlu dibatasi pada protokol yang aman seperti SSH, SFTP, atau SSL untuk memberikan perlindungan keamanan yang tangguh."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Suryani
"Penempatan posisi Access Point pada Jaringan Wifi.id yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter ke receiver. Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa posisi Access Point adalah nilai kekuatan sinyal, karena nilai inilah yang akan digunakan untuk menentukan coverage area (cakupan sinyal) dari sebuah transmitter (Access Point).
Pada penelitan ini telah dilakukan pengukuran terhadap kekuatan sinyal access point terhadap penerima di ruang EBIS WITEL Yogyakarta yang diukur menggunakan InSSIDER dan dihasilkan RSSI (Receive Signal Strength Indicator) dari sebuah transmitter terhadap receiver. Dalam pengukuran juga digunakan propagasi Line Of Sight (LOS) dan propagasi Non Line Of Sight (NLOS). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan digunakan untuk melakukan pemodelan penempatan posisi Acces Point menggunakan metode algoritma genetika. Kekuatan sinyal RSSI yang diterima oleh receiver tidak hanya bergantung pada jarak antara transmitter dan receiver, akan tetapi menunjukkan variasi yang besar terhadap fading dan shadowing pada sebuah lokasi, juga pengaruh interferensi dapat menyebabkan penurunan sinyal (RSSI) yang diterima oleh receiver.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat menghasilkan pemodelan yang sesuai dan tepat guna dalam melakukan optimisasi penempatan posisi Access Point pada jaringan Wifi.Id menggunakan metode algoritma genetika.

Positioning of access point on wifi.id?s network on the right place is needed to optimize the signal strength received from the transmitter to the receiver . The parameters that most influence in determining the performance of the position of the access point is the value of the signal strength, because the value that will be used to determine the coverage area (signal coverage) of a transmitter (access point).
In this research has been done measuring the signal strength of the access point to the receiver in the room EBIS Witels Yogyakarta measured using inSSIDer and generated RSSI (Receive Signal Strength Indicator) from a transmitter to a receiver. Measurements were also used in the propagation of Line Of Sight (LOS) and propagation Non Line Of Sight (NLOS). Data obtained from field measurements are used for modeling the placement of the access point using genetic algorithm. RSSI signal strength received by the receiver does not only depend on the distance between transmitter and receiver, but showed a large variation against fading and shadowing at a location, also influence the interference can cause a decrease in the signal (RSSI) received by the receiver.
From the research conducted, is expected to generate appropriate modeling and effective in optimizing the placement of the access point on the wifi.id?s network using genetic algorithm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkie Nurcahya Putra
"Kompleksitas menuntut para peneliti untuk membuat kecerdasan buatan. Skripsi ini membahas tentang implementasi algoritma pencarian rute Swarm Intelligece pada sistem kontrol visual berbasis MATLAB sebagai kontrol Mobile Microrobot yang menggunakan modul mikro kontroler ESP8266. Robot bergerak dengan menerima perintah dari sistem kontrol menggunakan koneksi nirkabel WiFi. Algoritma pencarian rute yang digunakan merupakan sifat dari kecerdasan kerumunan semut (ant colony), yang meliputi: penemuan rute (route discovery), pemeliharaan rute (route maintenance). Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem kontrol visual telah di-implementasikan algoritma pencarian rute swarm intelligence dari sifat yang dimiliki ant colony.

Complexity demanding to the researchers to make artificial intelligence. The focus of this study is about implementing swarm intelligence for routing algorithm on the visual servoing control system MATLAB based, to control mobile microrobot with ESP8266 micro controller module. The robot moves by receiving task from a control system using a WiFi wireless connection. Routing Algorithm used is the nature intelligence from ant colony, which include: route discovery, route maintenance, The end result of this research is visual control system has been implemented with swarm intelligence routing algorithm from the nature of ant colony."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkie Nurcahya Putra
"Kompleksitas menuntut para peneliti untuk membuat kecerdasan buatan. Skripsi ini membahas tentang implementasi algoritma pencarian rute Swarm Intelligece pada sistem kontrol visual berbasis MATLAB sebagai kontrol Mobile Microrobot yang menggunakan modul mikro kontroler ESP8266. Robot bergerak dengan menerima perintah dari sistem kontrol menggunakan koneksi nirkabel WiFi. Algoritma pencarian rute yang digunakan merupakan sifat dari kecerdasan kerumunan semut ant colony , yang meliputi: penemuan rute route discovery , pemeliharaan rute route maintenance . Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem kontrol visual telah di-implementasikan algoritma pencarian rute swarm intelligence dari sifat yang dimiliki ant colony.

Complexity demanding to the researchers to make artificial intelligence. The focus of this study is about implementing swarm intelligence for routing algorithm on the visual servoing control system MATLAB based, to control mobile microrobot with ESP8266 micro controller module. The robot moves by receiving task from a control system using a WiFi wireless connection. Routing Algorithm used is the nature intelligence from ant colony, which include route discovery, route maintenance, The end result of this research is visual control system has been implemented with swarm intelligence routing algorithm from the nature of ant colony. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daerawi
"Dalam komunikasi multimedia khususnya dalam format video, dibutuhkan sumber daya yang tepat agar diperoleh kualitas gambar yang diinginkan. Ketersediaan bandwidth dan resolusi perangkat yang berbeda-beda pada sisi client serta teknik kompresi yang digunakan untuk transmisi juga berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas video. Meskipun standar kompresi video H.264/AVC dan ekstensinya yaitu scalabe video coding SVC diperkenalkan dan berhasil menjawab tantangan tersebut, ternyata masih terdapat kelemahan khususnya untuk transmisi video dengan resolusi tinggi. Besarnya ukuran bitstream yang dihasilkan standar SVC untuk kompresi video resolusi ultra tinggi, hanya bisa dipenuhi kualitasnya jika ditransmisikan pada jaringan dengan bandwidth yang besar. Untuk itu, dalam perkembangannya standar kompresi H.265 HEVC dan ekstensinya yaitu scalable high efficiency video coding SHVC diperkenalkan untuk mengatasi permasalahan pada standar SVC. Standar kompresi video baru tersebut terbukti dapat mengurangi kebutuhan bandwidth sampai dengan 50 dibandingkan dengan standar SVC untuk kualitas video yang sama. Pada penelitian ini, analisa kinerja transmisi video terskala standar SHVC dilakukan dengan membandingkan dengan standar SVC. Pengujian dilakukan dengan mengemulasikan kedua teknik kompresi video melalui emulator jaringan Mininet-Wifi untuk mendapatkan gambaran transmisi sesungguhnya. Dengan menerapkan skenario uji transmisi video client-server dengan bandwidth berbeda-beda, dan posisi client diatur pada jarak yang berbeda-beda dari access point-nya, didapatkan bahwa waktu transmisi, packet loss, dan kualitas video rekonstruksi pada transmisi video terskala dengan standar SHVC lebih baik dibandingkan pada transmisi video terskala dengan standar SVC.

Video communication requires the right resources to obtain the desired image quality. Availability of bandwidth and screen resolution from different devices on the client end, as well as compression techniques used for transmission also significantly influence to the video quality. Even the H.264 AVC video compression standard and its scalable extension known as scalable video coding SVC was introduced and successfully addressed the challenge, there are some weakness especially on high resolution video transmissions. The size of the bitstream generated by the SVC standard for ultra high resolution video compression can only be met if transmitted on a network with a large bandwidth. Therefore, in its development the H.265 HEVC compression standard and its extension known as scalable high efficiency video coding SHVC were introduced to overcome problems in the SVC standards. The new video compression standard is proven to reduce bandwidth requirements by up to 50 compared to SVC standards for the same video quality. This study introduces the performance analysis of SHVC standard video transmission as compared to SVC standard. Both compression standards are transmitted and emulated through network emulator called Mininet Wifi to get the real transmission picture. The client server video transmission scheme with different bandwidth, and variation of client position different distances from access point are set in the experiment scenario. It is found that transmission time, packet loss, and video reconstruction quality on scalable video transmission with SHVC standard is better than scalable video transmissions with SVC standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library