Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adia Roos Febransyah
Abstrak :
Sungai Gajahwong merupakan salah satu sungai utama yang mengaliri kecamatan Umbulharjo dan Kotagede di Kota Yogyajakarta. Penggunaan lahan di kedua kecamatan tersebut paling besar untuk kebutuhan perumahan, perusahaan, dan pertaniaan serta pertumbuhan lahan jasa sehingga mempengaruhi peningkatan produksi air limbah. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menganalisa status pencemaran Sungai Gajahwong menggunakan nilai indeks pencemaran dan STORET menurut standar baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001. Kualitas air Sungai Gajahwong dianalisis menggunakan data sekunder Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dengan 4 titik pengujian di Balirejo, Gembiraloka, Logathok, dan Tegal Gendu, parameter yang digunakan, yaitu TSS, BOD, COD, nitrat, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan status mutu air Sungai Gajahwong tahun 2019 dengan metode STORET hasilnya tercemar berat dan sedang untuk peruntukan air kelas I dan II. Konsentrasi TSS dan fosfat air Sungai Gajahwong bagian tengah dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin meningkat. Sedangkan, konsentrasi nitrat dari Balirejo ke Tegal Gendu semakin menurun. Untuk konsentrasi COD dari Balirejo ke Gembiraloka menurun dan dari Gembiraloka hingga ke Tegal Gendu meningkat. Konsentrasi BOD air Sungai Gajahwong bagian tengah dari hulu ke hilir bersifat naik turun. Beberapa rekomendasi pengendalian pencemaran air Sungai Gajahwong yang dapat dilakukan adalah pengawasan perizinan pembuangan limbah industri, penataan IPAL komunal, dan pengolahan limbah air sungai dengan lahan basah buatan.
Gajahwong River is one of the main river that flows in Umbulharjo and Kotagede Sub District in Yogyakarta City. The land utilization in both Subdistricts is mainly used for housing, industry, agriculture alongside with commercial land purposes thus increases the production of waste water. Further research is needed to analyze the water quality status of Gajahwong River using the Pollution Index and STORET method based on the standard value stated in Peraturan Pemerintah No. 82/2001. The water quality status of Gajahwong River is analyzed by secondary data from Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta City with 4 sampling points in Balirejo, Gembiraloka, Logathok, and Tegal Gendu. The parameters used is TSS, BOD, COD, nitrate and phosphate. The result showed the measurement of water quality status with STORET method is heavily and moderately polluted for water category I and II. The TSS and phosphate concentration in the middle reach of Gajahwong River from Balirejo to Tegal Gendu increases. The nitrate concentration from Balirejo to Tegal Gendu decreases. The COD concentration from Balirejo to Gembiraloka decreases meanwhile from Gembiraloka to Tegal Gendu increases. The BOD concentration in the middle part of Gajahwong River from hulu to hilir fluctuates. Several recommendations for water contamination control in Gajahwong River is permit control for industrial wastewater disposal, communal wastewater treatment plan, and river wastewater treatment with constructed wetlands.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Hidayat
Abstrak :
Polipropilene(PP) sebagai bahan baku produk kemasan, seperti gelas air mineral, setelah pemakaian cenderung kurang diberdayakan padahal jumlah limbah PP tersebut setelah pemakaian sangat banyak. Pada sisi lain, kertas yang banyak digunakan pada proses pengolahannya menghasilkan limbah, salah satunya adalah lignin. Pemberdayaan limbah lignin hingga saat ini masih belum optimal, padahal jumlahnya juga sangat banyak. Modifikasi dari kedua limbah ini sebagai bahan baku suatu produk, menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini mempelajari perubahan yang terjadi pada PP sebelum dan sesudah penggunaan dan juga pengaruh komposisi, waktu dan penambahan CaCO3 pada pencampuran lignin dan PP terhadap sifat mekanik, sifat fisik kemampuan pembentukan dan morfologi permukaan dan perpatahan produk yang dihasilkan. Analisa penelitian ini didukung oleh beberapa metode pengujian, seperti uji tarik, FTIR, uji densitas dan FESEM. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan kemampuan mekanik optimal diperoleh dengan penambahan lignin sebanyak 5 phr dengan waktu pencampuran 20 menit tanpa CaCO3. ...... As a raw material for packaging Polyproylene (PP), such as plastic cups, PP after consuming not being optimally utilized even the quantity of PP waste is very abundant. On the other side, the pulp making process produces wastes, such a lignin in abundant amount. Utilization of lignin waste in Indonesia still not effective. Modification of the two materials as a new raw material is an interesting subject. This research studied change of PP properties before and post consumption and effect of composition, mixing time and addition of CaCO3 at mixing of lignin and PP to mechanical and physical properties, formability and morphology of surface of the product. Characterization of the product was performed by measuring UTM, FTIR, density test and FESEM. The results showed that the best Young Modulus was 74 MPa at 5 phr of lignin with mixing time 20 minute without CaCO3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky Tammarar
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penentuan tarif retribusi sampah di Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penentuan tarif berdasarkan pemasukan dan pengeluaran serta sumber daya yang terbatas.Kondisi dimana tarif retribusi ditentukan juga dibagi menjadi dua yaitu kondisi pengelolaan sampah saat ini dan pengelolaan sampah menggunakan PLTSa. Melalui penelitian ini ditemukan tarif yang tepat untuk kondisi saat ini yaitu Rp. 97,704/ton dan ternyata aplikasi dari PLTSa dapat menambah pendapatan pengelolaan sampah yangoleh karena dapat mengurangi beban yang perlu dikenakan terhadap tarif retribusi khususnya pada periode-periode awal operasional PLTSa yaitu dengan Rp. 40,032/ton dan Rp. 63,337/ton. ...... This research discusses about determining waste user fee in the City of Depok. There are two methods to determine the user fee, first is the income and outcome approach while the second will use the limited resource approach. There are two conditions in this research, the first is the existing situation of the waste management and the second is the addition of the landfill gas bioreactor. Through the research the ideal user fee is discovered which is Rp. 97,704/tonne and application of landfill gas reactor proves that it can boost income thus the reducing the amount of user fee needed to be applied especially in the early years of the landfill bioreactorwhich is Rp. 40,032/tonne and Rp. 63,337/tonne.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aisyah Al Anbiya
Abstrak :
Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. Kimia Farma Plant Jakarta mengolah air limbah yang berasal dari kegiatan produksi obat, pencucian, limbah domestik yang menggunakan proses biologis dengan metode anaerob-aerob. Setelah 20 tahun beroperasi, IPAL tidak pernah dicek kesesuaian parameter disain unit pengolahannya sehingga harus dilakukan evaluasi untuk meningkatan efisiensinya. Evaluasi dilakukan dengan menghitung parameter-parameter disain pada kondisi eksisting dan membandingkannya dengan kriteria disain padaliteratur.Hasilnya yaitu efisiensi pengolahan keseluruhan penyisihan BOD=91%, COD=88%, TSS=96% dan telah masuk kriteria disain. Selain itu, terdapat beberapa parameter yang tidak masuk rentang kriteria disain diantaranya waktu tinggal dan organic loading (bak anaerob), F/M dan MLSS (bak aerob), overflow rate (bak sedimentasi). Sehingga pada perhitungan keseuaian kondisi rencana IPAL, bak anaerob tidak difungsikan dan dilakukan beberapa kontrol perbaikan agar mencapai nilai kinerja MLSS 4000 mg/L, F/M Ratio 0,076, kebutuhan udara 4195,37 m3/day, overflow rate 8,182 m3/m2.h. ...... Wastewater Treatment Plant of PT Kimia Farma Jakarta processesinfluent from the units of producingdrugs and washing equipment. It also processes waste water from biological process using anaerobic-aerobic method.After 20 years of operation, WWTP of PT Kimia Farma Plant Jakarta have never checked the suitability of the design parameters and the application in each unit, so that should have been done to improve the efficiency of The WWTP. An evaluation is conducted by calculating the design parameters on existing conditions and comparing it to the design criteria?s literature. The results of the overall processing efficiency in removal BOD were : 91%, COD: 88%, TSS: 96%.Moreover, there are several parameters that are not in the range of design criteria such as residence time and organic loading (unit of anaerobic), the F/M ratio and MLSS (unit of aerobic), overflow rate (unit of sedimentation). So that in the planning process, anaerobic unit was not used. Then, the writer used some improvements to achieve the performance value of MLSS 4000 mg/L, the F/M Ratio 0,076, aeration air demand 4195,37 m3/day, overflow rate 8,182 m2 m3/h.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Nadhira
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi akuakultur tinggi, yaitu sebanyak 2.344.671 ton pada tahun 2013. Budidaya perikanan seperti tambak udang menghasilkan air limbah yang mengadung amonia (NH3) dan nitrat (NO3). Kadar amonia dan nitrat pada air limbah tambak udang dapat diolah menggunakan fotobioreaktor (FBR) dengan menumbuhkan Spirulina sp. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan 3 buah fotobioreaktor skala laboratorium berukuran 50 cm x 30 cm x 20 cm selama 20 hari pengamatan dan 13 hari waktu tinggal, dengan variasi konsentrasi Spirulina sp., yaitu 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l. Masing-masing fotobioreaktor dilengkapi dengan aerator 7 liter/menit dan pencahayaan 1900 lux. Variasi konsentrasi Spirulina sp. awal 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l tidak menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji statistik Independent t-test (95%). Persentase penurunan rata-rata amonia untuk fotobioreaktor dengan konsentrasi Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l masing-masing adalah 33,6%, 44,9%, dan 55,3%, sedangkan untuk persentase penurunan rata-rata nitrat masing-masing adalah 20,9%, 28,5%, dan 35,1%.
ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high aquaculture production, as many as 2.344.671 tons in 2013. The aquaculture such as shrimp farms generates wastewater which contained ammonia (NH3) and nitrate (NO3). Ammonia and nitrate levels in wastewater shrimp farms can be processed using the photobioreactor (PBR) by growing Spirulina sp. This research was carried experimentally with 3 laboratory scale photobioreactors measuring 50 cm x 30 cm x 20 cm for 20 days observation and 13 days detention time, with the variations of Spirulina sp. concentration, which is 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l. Each photobioreactor equipped with an 7 liter/minute aerator and 1900 lux illumination. Initial concentration variations Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l does not produce a significant difference by statistical Independent t-test (95%). The average reduction percentage of ammonia for photobioreactors with Spirulina sp. concentration 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l respectively were 33,6%, 44,9%, and 55,3%, while the average reduction percentage of nitrate respectively were 20,9%, 28,5%, and 35,1%.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rumengan, Grace S.
Abstrak :
ABSTRAK Rumah Sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena tercemar bahaya infeksi, toksik dan radioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen limbah cair klinis di rumah sakit Sint Carolus. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan limbah cair klinis, dan mengidentifikasi karakteristik kualitas limbah cair klinis sebelum dan sesudah pengolahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang berlaku. Hasil analisa efluen limbah cair klinik bila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, untuk parameter BOD, pH, suhu, TSS, amoniak, (termasuk logam berai, zat beracun, minyak dan lemak) menunjukkan kadar di bawah baku mutu yang berlaku. Sedangkan fosfat (>2mg/i) dan perkiraan jumlah kuman E.coli/100ml dan Koliform tinja (>10.000/100mi) di atas baku mutu sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 tahun 1995, lampiran B, yang akan berlaku pada tahun 2000. Hipotesis yang akan diuji adalah bahwa kualitas limbah cair klinis akan menjadi lebih baik setelah mengalami pengolahan. Uji t terhadap rata-rata kadar limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0.05) untuk parameter BOD, COD dan suhu, sedangkan untuk TSS, pH, amoniak, fosfat, perkiraan jumlah kuman E.coli dan Koliform tinja secara statistik tidak berbeda bermakna. Manajemen pengolahan limbah cair klinis rumah sakit Sint Carolus secara umum baik, meliputi: tenaganya cukup memadai dalam jumlah dan kualitas termasuk adanya pengaturan kerja bergilir, biaya operasional / pemeliharaan relatif rendah, pengawasan dengan melakukan pemeriksaan kualitas limbah cairnya 3 bulan sekali dengan hasilnya baik dan di bawah baku mutu, serta efisiensi unit pengolahan limbah cair dalam pengambilan bahan pencemar mencapai 80s - 90% untuk kadar BOD, COD dan TSS. Di samping biaya investasi yang cukup mahal, unit tersebut masih belum mampu mengurangi kandungan bakteriologik sesuai baku mutu lingkungan yang akan diberlakukan pada tahun 2000, sehingga perlu modifikasi dalam sistem FBK-Bioreaktor atau dilakukan pengolahan pendahuluan dengan bahan koagulan.
ABSTRACT Any hospital produces many medical wastes or clinic disposals that contain infectious, toxic or radioactive substances which are dangerous for public health and environment sanitation. This research was aimed to learn the management of waste water treatment in the Sint Carolus Hospital. The specific objective is to describe treatment of waste water clinic and to identify the quality of waste water by comparing pre and post treatment using environmental quality standard. The results indicated that analysis of waste water clinic, compared with standard quality in term of BOD, pH, temperature, TSS, amoniac, (include heavy metal, hazardous agents and fat), still below the standard value. But for phosphate, MPN E. colif100 ml and Koliform fecal (?10.000/100ml) were over the standard value, according to the Minister Environment decree, N0.58 / 1995, supplement B. This decree will become enforced in the year of 2000. The hypotheses was that the quality of waste water would be significantly lower after treatment. The T test result indicated significance differences (p <0,05) for BOD, COD, and temperature values, but not for TSS, pH, amoniac, phosphate, MPN E.coli and Koliform fecal values. In general, the management of waste water clinics treatment in Sint Carolus Hospital was good. The personnel were sufficient quantitatively and qualitatively. The cost of operation/maintenance was relative low. Controlling was done by examining the physical and chemical characteristic of waste water every 3 month, and all result were good, except for phosphate. The treatment efficiently removed 80%-90% for BOD, COD and TSS values. However, investment cost was very expensive, in addition that unit cannot reduce the bakteriologic aspect well, according to environ mental quality standard that will become effective on the year of 2000. Therefore it is necessary to modify FBKBioreactor system or to do preliminary treatment using coagulant substances.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prdjodipoero, Soeharyo
Abstrak :
ABSTRAK


Laju pertumbuhan lndustri kecil di DKI Jakarta sangat tinggi terutama selama dua tahun terakhir. Industri kecil mempunyai peranan penting bagi perekonomian DKI Jakarta. Menurut data resmi dari Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi DKI Jakarta, pada tahun 1990 jumlah unit saham yang terdaftar resmi sebesar 23.882, menyerap tenaga kerja sebanyak 205.306 orang dan nilai produks1nya mencapai Rp 11.582 milyar . Pada tahun 1991 unit usaha menlngkat menjadi 24. 494, menyerap tenaga kerja 246.258 orang dan nilai produksinya mencapai Rp 13.151 milyar. Sedang nilai ekspornya, mencapai U$ 8.640.000 pada tahun 1990 dan US 10.800.000 pada tahun 1991. Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil meningkatnya limbah buangan, khususnya limbah cair yang tentulah diduga mengandung bahan pencemar organik maupun berbagal logam berat yang sifatnya racun serta bahan beracun dan berbahaya lainnya.

Terleblh lagi, lokasl industri kecil pada umumnya berada di tengah-tengah pemukiman kumuh, di bantaran sungal- sungai dl seluruh wllayah DKI Jakarta. Pada musim hujan dan banjir tak pelak limbah cair industri kecil tersebar tak terkendalikan, merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan upaya pemerintah melindungi lingkunqan dari berbagal limbah pencemar, khususnya llmbah cair, penelitian ini membahas hal-ikhwal lndustri kecil, khususnya mengenal masalahlimmbah cair dan bagalmana upaya mengelola, apa kebijaksanaan, regulasl dan lnstitusl yang terkait dengan upaya pencegahan pencemaran akibat keliatan industri kecil ltu.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai permasalahan lndustri kecil dan penanganan limbah cair. Tujuan khususnya adalah untuk : (1) Mengetahui atau mendapatkan gambaran kualltas limbah cair indutri kecil tertentu yang dianggap sebagal sumber pencemar; (2) Apa dan sejauh mana efektlfiats kebljaksanaan, instrumen regulasi dan lnstitusi Pemda DKI Jakarta mencegah pencemaran akibat aktivitas industri keci1;(3) Kengetahul faktor- faktor yang mendorong dan menghambat upaya perllndungan lingkungan dan partisipasi masyarakat pengusaha lndustri kecil; (4) Mencari pola kebijaksanaan alternatif yang bersifat umum yang diperkirakan aplikatif bagi pencegahan pencemaran limbah cair industri di perkotaan.

Pada dasarnya penelitlan 1n1 bersifat deskripsi analitik dalam mengungkapkan data yang terkumpul dan hasil- hasll penelitlan.

Data primer di dapat dari lapangan dengan wawancara berstruktur dan wawancara mendalam, lingkungan serta pengambilan sampel limbah cair anallsis dl laboratorlum Lemigas.

kuesioner, pemantauan untuk di Daerah penelitian adalah wilayah kerja kelima Suku Dinas Per industrian DKI Jakarta. Penelitlan dilakukan selama sekitar 7 minggu dengan bantuan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas Jakarta Bogor

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara dengan para pejabat maupun dart penerbitan -penerbitan resmi Pemda DKI Jakarta dan seminar dan diskusl mengenal industri kecil dan pengelolaan l!ngkungan untuk kemudian dianalisis. Penel1t1an membahas berbagai aspek 1nstitus1onal termasuk masalah kewenangan Pemda DKI Jakarta dan Departemen Perindustrian. Industri kecil yang menjadi ob]ek penelitian diambil secara purposif yaltu (a) lndustri yang dalam proses produksinya menggunakan bahan kimia anorganik (1) pelapisan logam; (2) penyempurnaan kain (tekstil finishing); (3) batik; (4) penyamakan kulit; (5) percetakan, (6) bengkel kendaraan bermotor dan (7) pemrosesan foto; (b) Industri kecil yang bahan bakunya berasal dari nabati dan unggas yang limbahnya dapat dicerna yaitu (8) tahu-tempe dan (9) pemotongan ayam.

Setelah basil analisis laboratorium atas sampel limbah cair diperbandingkan dengan baku mutu limbah calr industri ketentuan Pemda DKI Jakarta, ternyata bahwa kadar bahan pencemar yang terdapat dalam limbah cair industri kecil tersebut di atas, sesual dengan karakteristikk bahan yang dlpakai proses produksi, umumnya jauh melampaui baku mutu yang diperbolehkan Pemda DKI Jakarta Kaka dapat dlkatakan bahwa limbah cair darl subsektor industri kecil itu potensi besar mencemari lingkungan. mempunyai Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil di DKI Jakarta adalah ancaman terhadap kesehatan manusla, kerusakan lingkungan dlplklsl air tanah serta memperberat beban penduduk yang miskin sekitar lokasi lndustri.

Dari pembahasan dan penelitian limbah cair industri kecll di menujukkan bahwa pengelolaan Dki Jakarta belum efektif mencapai sarasan kebljaksanaan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan.

Karena itu bobot kebljaksanaan dan program pengelolaan limbah cair industri kecil perlu lebih dipertegas di integrasikan kepada pengelolaan, pemblnaan dan pengawasan industrl kecil.

Peninjauan kembali kebijaksanaan pengelolaan lingkungan berkaitan dengan keglatan industri kecil untuk menghasilkan suatu alternatif kebljaksanaan yang lebih mapan, khusus mengenal perlimbahan dan kegiatan lndustri kecil. Sesuai dengan tujuan penelitian, suatu alternatif kebijaksanaan juga dibahas dalam penelitian ini. ABSTRACT

The growth of small scale industry in the r egion of DKI Jakarta has been very substantial, particularly during the last two years ; their roles in the economy of Jakarta have undoubtedly been important. According to the official report from the Provincial Office of Department of Industry in DKI Jakarta (Kanwil), in 1990 there were 23.882 registered small scale undertakings, employing 205.306 workers, and the value of the products reached Rpll.582 billion. In 1991 there were 24.494 undertakings, employing 246.258 workers and the value of the products reached Rp113.151 billion. With regards to the export value, in 1990 it reached US 8,640,000.00 and in 1991 US 10,800,000. oo ..

The other lmpllcatlons of the growth of the small scale Industry are, certainly, inter alia the increasing industrial waste in general and waste water in particular containing pollutants of organic matters and toxic heavy metals. It should be noted that most of small scale industries in DKI Jakarta are located in the slum areas or in the banks of Jakarta's rivers. Consequently, in rainy days or in flood seasons the waste water containing hazardous substances is uncontrollably spreading out the surroundings and environmental damages and threatening human health.

With respects to the government's pol lut ion a batement efforts to protect against the indust rial waste wat er pollutants, this study is designed to conce ntrate problems on managing waste water of small scale industries which cover, inter alia, policies, law and regulations and the tasks and responsibilities of Pemda DKI J akarta 's agencies involved in pollution prevention particularly by small scale industries.

In general industrial the aim of this study is to know problems in handling waste water. But (1) To know or to get pictures of the waste water small scale specifically quality of certain small scale indsutries which are suspected as polluter sources; (2) What and bow is the effectiveness of policies, laws and regulations, and the agencies of Pemda DKI Jakarta on pollution prevention caused by the activities of small scale industries; (3) To know constraints and supporting factors ln the efforts of environmental protection and entrepreneurs participation; (4) To search and design an alternative policy which may be applicable for industrial waste water pollution in urban areas.

In principle, this study is analltically descriptive on the framework of disclosing findings, data and observation from the field. Primary data are gathered from the field through various means, questionnaires, structurally interviews and in depth interviews, observations, and sampling of waste water from the industries. With regards to the tlme frame and funds constraints, the small scale industries are purposively selected and the study took place in the five working wilayah of Suku Dinas Perindustrian during 7 weeks; assisted by the university students from Jakarta and Bogor.

The objects of this study are industries purposively selected : (a) the industries which process utili~inq inorganic materials: (1) electr oplating; (2 ) textile finishing; (3) batik; (4) tanning (5 printing; (6 ) car repairs hop and (7) photo processing; (b) Small s cale industries which raw materials derive from organic mat er: (8) tahu-tempe and (9) chicken slaughtering;

The laboratory analysis results indicate that, with regard to the characteristic of industrial processing and materials, all watse water contained pollutant substance either BOD.COD, hazardous substances or heavy metals concentrations exceed the permitted industrial waste water standard. Thus, the waste water of the small scale industries are potentially polluting the environment particularly those surrounding the industries. The secondary data collection were done through interviews, seminars, official reports or statements, studies and publication related to the above mentioned captions.

The study discussed intensively on the institusional framework and constraints of authorities and responsibilities in the field of managing the activities small scale industries in DKI Jakarta. With regards to the laboratory results as above mentioned, it indicated that so far the Pemda DKI Jakarta's policy, regulations and agencies have not been effective in the pollution abatement efforts, particularly in the small scale industrial subsector.

Hoever, a review leading t o a n alternat ive policy of envirement protection, was dicussed. The pol icy on environmental protection efforts s hould take into account the capability, socio-economic as well as t echnologically, of these s mall scale industries. The Pemda DKI Jakarta should produce other alternatives, by way of reducing waste and waste recycling as a means of increasing value added .

The weight of the policy and implementlng program of environment protection should be, consequently,emphasized and intergrated in and balanced with t he industrial delepoment program In DKI Jakarta and it was discussed in the study.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktriani
Abstrak :
ABSTRAK
Industri batu alam termasuk kategori industri kecil. Pengolahan limbah cair industri tersebut masih menimbulkan pencemaran pada badan air. Salah satu penyebab pencemaran dipengaruhi oleh perilaku pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan status sosial ekonomi pengusaha dengan tindakan dalam pengolahan limbah cair; dan (2) menganalisis kinerja pengolahan limbah cair industri batu alam. Penelitian dilakukan di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Jumlah sampel sebanyak 30 orang pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan pengujian kualitas air (parameter: suhu, pH, DO, dan TSS). Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi berganda. Hasil penelitian memperlihatkan hubungan positif lemah baik korelasi parsial maupun berganda. Kontribusi secara simultan sebesar 10%, sedangkan 90% dipengaruhi oleh variabel lain. Kinerja pengolahan limbah berada diatas baku mutu kelas II PP No 82 Tahun 2001. Saran penelitian yaitu perlu adanya pembinaan dan pemantauan berkala pengolahan limbah. Selain itu perlu meningkatkan nilai jual lumpur sebagai hasil samping dari pengolahan limbah
ABSTRACT
Natural stones industry is classified to small industry category. Current wastewater treatment still cause pollution in river. Owner behavior is one of cause factors that affect water pollution. This study aimed to (1) Analyze correlation of knowledge, attitude, and socio-economy status with entrepreneur behavior regarding wastewater treatment; and (2) Analyze performance of wastewater treatment in natural stones industry. This study took place in Cikalahang Village, Dukupuntang Sub-District, Cirebon District. Total sample are 30 entrepreneurs. The data was collected by questioner and water quality test (parameters: temperature, pH, DO, and TSS). The data was being analyzed with multiple correlation statistic test. The study result indicated a weak-positive relation for both partial correlation and multiple correlations. Simultaneous contribution was 10% and for 90% affect by others variable. The wastewater treatment performance in a slight higher position compare quality standard 2nd class of Government Regulation no. 82, 2001. This study suggested that periodical monitoring and development for wastewater treatment will be needed. Moreover, it should increase the selling value of sludge as a byproduct of waste treatment;;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Irfan Muhsin Siddik
Abstrak :
Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori kota sedang. Sebuah kota memerlukan sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan warganya, diantaranya pengelolaan sarana air limbah. Tugas Akhir ini akan mengevaluasi sistem jaringan pengumpulan air limbah di Kotamadya Yogyakarta, dengan Cara menganalisis data yang ada pada tahun 1995 dibandingkan dengan prediksi pada tahun 2006 dengan parameter : jumlah penduduk, kepadatan penduduk, sarana air bersih, debit air limbah, dimensi pipa, serta biaya yang dibutuhkan untuk investasi jaringan. Evaluasi yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa jaringan pengumpulan air limbah domestik yang ada (tahun 1996) masih dapat digunakan untuk jangka waktu jaringan baru masing-masing sepanjang 600 m pads ~ 300, 1,100 m pada ~ 350, 1.600 m pada ~ 400, 5.097 m pada &oslah; 450, 1,200 m pada &oslah; 520 dan 300 m pada &oslah; 650.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>