Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wedo Aru Yudhantoro
"Permintaan air bersih mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan suatu
daerah. Tersedianya sumber daya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
Permasalahan yang dihadapi adalah masih terjadi defisit pemenuhan air bersih dan
sumber air baku yang masih mengandalkan dari luar DKI Jakarta. Tujuan penelitian
adalah mengkaji kualitas pengolahan air limbah supaya dapat digunakan sebagai
air baku untuk air bersih berdasarkan pada proses daur ulang. Metode penelitian ini
adalah metode campuran yang terdiri atas metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan kualitas pengolahan air limbah lebih baik dibandingkan
dengan kualitas air sungai pada parameter BOD, COD, dan amoniak. Nilai BCR
dari teknologi MBBR adalah 2,51 dan teknologi AOP-BMG adalah 1,5. Solusi
alternatif dari metode AHP untuk meningkatkan pemenuhan air bersih berdasarkan
hasil pengolahan air limbah adalah pengembangan teknologi MBBR dengan bobot
nilai 0,469. Maka didapatkan potensi pengolahan air limbah berdasarkan baku mutu
serta kelayakan teknologi MBBR dari segi ekonomi dan bobot penilaian.
......The demand for clean water continues to increase in line with the development of
an area. Availability of resoruces is one thing that needs to be considered. The
problems faced is that there is still deficit in the fulfillment of clean water and raw
water sources that still rely on from outside DKI Jakarta. The research objective
was to assess the quality of wastewater treatment so that it can be used as raw water
for clean water from reuse process. The research method used is a mixed method
consisting of qualitative and quantitative methods. The results showed that the
quality of wastewater treatment was better than the quality of river water in the
parameters of BOD, COD, and ammonia. The BCR value of MBBR technology is
2,51 and the AOP-BMG technology is 1,5. An alternative solution to the AHP
method to increase the fulfilment of clean water based on the results of wastewater
treatment is the development of the MBBR technology with a weighting value of
0,469. So it can be a potential for wastewater treatment based on quality standards
and the feasibility of MBBR technology from an economic perspective and an
assessment weight."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Shofi Albi
"Air limbah dari industri tahu, sebagai salah satu sumber pencemaran air di Indonesia, membutuhkan metode pengolahan yang efektif untuk memenuhi standar peraturan pemerintah. Dalam penelitian ini, pengolahan air limbah dari industri tahu menggunakan kombinasi proses koagulasi-flokulasi dengan teknologi Mikrofiltrasi (MF) dan Osmosis Balik (RO). Tawas digunakan sebagai koagulan dengan variasi dosis antara 100 ppm hingga 800 ppm untuk menentukan dosis optimal. Tekanan trans-membran (TMP) optimal pada membran ditentukan dengan menggunakan variasi 1 bar, 1,5 bar, dan 2 bar pada proses MF, dan 4 bar, 5 bar, 6 bar pada proses RO. Air limbah tahu awal memiliki pH, padatan terlarut total (TDS), padatan tersuspensi total (TSS), kekeruhan, Chemical Oxygen Demand, dan Biological Oxygen Demand (BOD) pada kisaran 3,5-5, 2130-2357 mg / L, 312-780 mg / L, 370-826 FAU, 6135-8879 mg / L, dan 4200-6765. Hasilnya menunjukkan bahwa dosis tawas optimal adalah 300 ppm, TMP optimum MF adalah 1,5 bar, dan 6 bar untuk RO. Hasil akhir telah memenuhi standar peraturan pemerintah. Oleh karena itu, kombinasi ini efektif dalam mengurangi parameter yang sesuai dengan standar air limbah tahu.

Wastewater from tofu industry, as one of the water pollution sources in Indonesia, needs an effective treatment method in order to meet the government regulation standard. In this research, the treatment for wastewater from tofu industry is using a combination of coagulation-flocculation process with Microfiltration (MF) and Reverse Osmosis (RO) technology. Alum is used as the coagulant with variation of dose between 100 ppm to 800 ppm in order to find the optimum dose. Optimum transmembrane pressure in the membrane technology was determined by using a variation of 1 bar, 1.5 bar, and 2 bar at MF process, and 4 bar, 5 bar, 6 bar at RO process. The initial tofu wastewater has pH, total dissolved solid (TDS), total suspended solids (TSS), turbidity, Chemical Oxygen Demand (COD), and Biological Oxygen Demand (BOD) in the ranges of 3.5-5, 2130-2357 mg /L, 312-780 mg /L, 370-826 FAU, 6135-8879 mg /L, 4200-6765, respectively. The result shows that the optimum alum dose was 300 ppm, the optimum TMP of MF is 1.5 bar, and 6 bar for RO. The final product has meet the government regulation standard; therefore, this combination is effective in reducing all the parameters for tofu wastewater standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Putri Suciutami
"Limbah amonia sebagai polutan yang dihasilkan dari berbagai industri kimia seperti industri pupuk, industri petrokimia sangat sulit untuk diolah dengan berbagai metode konvensional yang sudah ada. Metode yang digunakan untuk mendegradasi limbah cair yang mengandung amonia adalah metode plasma ozone nanobubble, karena metode ini tidak mengeluarkan banyak biaya, serta ramah lingkungan. Reaktor plasma yang digunakan merupakan dielectric barrier discharge yang bekerja dengan menerapkan proses oksidasi lanjut dengan mengandalkan spesi aktif yang kuat yaitu radikal hidroksil (·OH), dan ozon (O3). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja penggunaan Reaktor Plasma Ozon Nanobubble dalam mendegradasi kandungan senyawa amonia dalam limbah cair dengan variasi pH asam dan basa, variasi tegangan sebesar 5, 15, dan 17 kV, variasi laju alir gas sebesar 1, 3, 5 L/menit, dan variasi jenis gas umpan berupa udara dan oksigen. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, selama proses degradasi dalam waktu 30 menit, dengan kondisi yang maksimum, reaktor plasma ozon nanobubble dapat mendegradasi limbah amonia dengan persentase degradasi sebesar 55,17% dengan kondisi pH limbah cair sebesar 10, tegangan plasma sebesar 17 kV, dan laju alir oksigen sebesar 5 L/menit.
......Ammonia wastewater as a pollutant, produced from various chemical industries such as fertilizer industry, petrochemical industry, and it is very difficult to be processed using various conventional methods that already exist. In this research, the method used to degrade wastewater containing ammonia is Plasma Ozone Nanobubble method, because this method does not cost much, and is environmentally friendly. The plasma reactor used is dielectric barrier discharge which works by applying an Advanced Oxidation Process by relying on strong active species, hydroxyl radical (·OH), and ozone (O3). This study aims to examine the use of plasma ozone nanobubble in degrading ammonia compounds in wastewater under acidic and alkaline conditions, with concentration of ammonia wastewater are 50, and 200 mg/L, variations in the contact time of ozone nanobubble with wastewater for 1,5,10, 15, and 30 minutes, variation of the plasma reactor voltage are 5, 15, and 17 kV, with gas fluid used for ozone production are air and pure oxygen. Based on the research that has been done, in the process of 30 minutes, with maximum conditions, the nanobubble ozone plasma reactor can degrade with percentage of ammonia removal of 55,17% with pH of 10; plasma reactor voltage is 17 kV; and oxygen flowrate 5 L/minute."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library