Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rian Prasetyo Wisnu
Abstrak :
Situ Cilala mengalami penurunan kualitas air akibat kegiatan perikanan. Pada tahun 2016, keramba dibongkar karena menyebabkan eutrofikasi dan sedimentasi, kemudian dilakukan pengerukan. Sekarang pertumbuhan keramba kembali pesat, sehingga riset dilakukan untuk menganalisis kualitas air. Kualitas air dibandingkan dengan baku mutu dan dilihat status mutunya. Selain itu, pengetahuan peternak dikaji agar pada jumlah pakan ikan diketahui. Setelah itu, strategi dengan metode SWOT dibentuk untuk mengelola kegiatan perikanan di Situ Cilala. Hasil riset menunjukkan situ mengalami cemar ringan dengan TSS dan BOD melampaui baku mutu dengan nilai maksimum masing-masing 152 dan 13,8 mg/L. Namun begitu, konsentrasi NO3 dan PO4 rendah karena senyawa ini banyak mengendap sebagai sedimen. Kualitas air yang buruk juga dipengaruhi pengetahuan peternak yang hanya mencapai nilai rata-rata 6,37. Strategi diperlukan dengan meningkatkan kualitas pakan dan pengetahuan peternak tentang pakan ikan. Riset menyimpulkan Situ Cilala mengalami cemar ringan akibat kurangnya pengetahuan tentang pakan ikan yang berdampak pada buruknya kualitas air Lake Cilala experienced a decrease in water quality due to fishery activities. In 2016, the unloading of cages was due to eutrophication and sedimentation, and then dredging was carried out. Now cages are proliferating again, so research is conducted out to analyze water quality. It compares water quality to quality standards to see the quality status of the water. Besides, it also asses the farmers knowledge about the amount of fish feed. After that, a strategy is formed using the SWOT method to manage fisheries activities in Lake Cilala. The results showed that the lake was mildly polluted with TSS and BOD above the quality standard with maximum values of 152 and 13.8 mg/L. However, the concentrations of NO3 and PO4 are low because these compounds settle as sediments. Poor water quality is also influenced by farmers knowledge, which only reaches an average score of 6.37. Strategies are needed to improve feed quality and farmers knowledge about the fish feed. The research concluded that Lake Cilala light pollution was due to a lack of knowledge about fish feed, which resulted in poor water quality.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Andreyna Saragi
Abstrak :
Sistem perairan memiliki nilai dan peran dalam masyarakat yaitu nilai ekonomi, nilai sosial, dan nilai lingkungan ekologis. Namun, peningkatan populasi dan sifat kegiatan manusia yang cenderung mengeksploitasi alam pada akhirnya mengganggu siklus air, menyebabkan degradasi lingkungan, dan juga menurunkan nilai perairan. Situ Rawa Besar adalah situ yang berfungsi sebagai kawasan resapan air, kenyataannya kualitas perairan Situ Rawa Besar rendah. Saat ini, timbul cemaran bau dari perairan Situ Rawa Besar, padahal sudah ada upaya yang dilakukan pemerintah terkait pengelolaan situ. Masalah pada riset ini adalah belum diketahui kualitas perairan Situ Rawa Besar saat ini, sumber dampak dari rendahnya kualitas perairan, dan alternatif solusi terbaik dari permasalahan kualitas perairan Situ Rawa Besar terkait pengelolaan situ secara berkelanjutan. Tujuan pada riset ini adalah menganalisis kualitas perairan Situ Rawa Besar saat ini ditinjau dari parameter kimia, mikrobiologi, dan plankton, menganalisis sumber dampak, serta memilih alternatif terbaik untuk memperbaiki kualitas perairan Situ Rawa Besar. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Penetapan alternatif solusi terbaik menggunakan model AHP. Hasil riset ini menunjukkan bahwa kualitas perairan Situ Rawa Besar saat ini ditinjau dari parameter kimia, mikrobiologi, dan plankton yaitu tidak memenuhi baku mutu dan menunjukan kondisi perairan yang labil. Sumber dampak rendahnya kualitas perairan di Situ Rawa Besar dari frekuensi terbesar hingga terendah adalah alih fungsi lahan, limbah domestik cair, keramba, dan limbah domestik padat. Alternatif solusi terbaik untuk memperbaiki kualitas perairan Situ Rawa Besar ditinjau dari kriteria manfaat langsung, biaya, waktu dan partisipasi masyarakat adalah lahan basah buatan. Kesimpulan pada riset ini adalah kualitas perairan Situ Rawa Besar dapat diperbaiki dengan membangun lahan basah buatan. ......Water systems have values ​​and roles in society, namely economic values, social values, and ecological environmental values. However, increasing the population and the nature of human activities that tend to exploit nature ultimately disrupt the water cycle, cause environmental degradation, and also reduce the value of waters. Situ Rawa Besar is a situ that functions as a water catchment area the quality of Situ Rawa Besar waters is low. Currently, odor contamination arises from the waters of Situ Rawa Besar, even though there have been efforts by the government related to situ management. The problem in this research is that the quality of Situ Rawa Besar waters is unknown, the source of the impact of the low quality of waters, and the best alternative solution to the problem of Situ Rawa Besar waters quality related to the sustainable management of situ. The purpose of this research is to analyze the current quality of Situ Rawa Besar waters in terms of chemical and microbiological parameters, analyze the source of impacts, and choose the best alternative to improve the quality of Situ Rawa Besar waters. The method used is a mixed-method, namely quantitative and qualitative methods with a qualitative approach. Determination of the best alternative solutions using the AHP model. The results of this research indicate that the quality of Situ Rawa Besar waters in terms of chemical, microbiological, and plankton parameters is not meeting the quality standards and showing unstable water conditions. The source of the impact of the low quality of waters in Situ Rawa Besar from the largest to the lowest frequency is land-use change, liquid domestic waste, cages, and solid domestic waste. The best alternative solution to improve the quality of Situ Rawa Besar waters in terms of the criteria of direct benefits, costs, time and community participation is constructed wetlands. This research concludes that the quality of Situ Rawa Besar waters can be improved by building constructed wetlands
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Azhari
Abstrak :
Air memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, mulai dari proses metabolisme, pengangkut nutrisi dan sebagai kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Kualitas air semakin menurun akibat faktor kegiatan industri yang mengesploitasi lingkungan. Sungai Citarum berperan penting dalam menyediakan suplai air untuk masyarakat tetapi sungai ini ditetapkan sebagai sungai paling tercemar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal berupa wilayah, lama tinggal, dan radius tempat tinggal terhadap penurunan fungsi liver pada masyarakat DAS Citarum. Penelitian ini menggunakan data lama tinggal, wilayah tempat tinggal, radius tempat tinggal dan fungsi liver masyarakat yang ditentukan secara clustered random sampling. Data merupakan data sekunder yang diambil dari hasil kuisioner dan pengambilan sampel darah melalui wawancara pada warga DAS Citarum dan disajikan dalam bentuk kategorik. Selanjutnya, data tersebut diolah menggunakan program SPSS for mac 2.0 dengan desain studi cross-sectional dan uji chi-square. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan terdapat 26,82% masyarakat DAS Citarum yang mengalami kelainan fungsi liver diikuti dengan 73,17% masyarakat memiliki fungsi liver normal dan belum ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara lama tinggal (p=0,862), wilayah tempat tinggal (p=0,818) dan radius tempat tinggal ke sungai (p=0,212) dengan penurunan fungsi liver masyarakat DAS Citarum. Berdasarkan uji yang dilakukan, belum ditemukan hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penurunan fungsi liver yang diukur dengan menggunakan nilai SGOT dan SGPT, tetapi perlu dilakukan penilaian terhadap faktor lainnya yang mempengaruhi fungsi liver seperti Alkaline Phosphatase, Gamma Glutamyltranspeptidase (GGT) dan Bilirubin.
Water gives many benefits in life, starting from metabolic processes, transporting nutrients and as a human need for survival. The quality of water has also declined due to industrial activites which exploit our environment. The Citarum River plays an important role in providing water supply for the community but it is designated as the most polluted river in the world. This study aims to examine the telationship between environmental factors in the form of area, length of stay, and radius of residence on the decline in liver function in the Citarum watersheds community. This study used data on length of stay, area of residency, radius of residence and liver function which were determined by clustered random sampling. Data is classified as secondary data taken from questionnaires and blood sampling through interviews with residents of the Citarum and presented in a categorical form. Furthermore, the data were processed using the SPSS for mac 2.0 program with a cross-sectional study and the chi-square test. The results obtained from this study found that 26,82% of The Citarum watershed community had liver function disorders followed by 73,17% of the people had normal liver function and there are statistically insignificant relationship  between the length of stay (p=0,862), area of residence (p=0,818) and the radius of residence to the river (p=0.212) with a decrease in the liver function of the Citarum watershed community. Based on the tests conducted, there are statistically insignificant relationship between the environment and decreased liver function which is measured by the SGOT and SGPT values, but it is necessary to assess other factors that affect liver function such as Alkaline Phosphatase, Gamma Glutamyltranspeptidase (GGT) and Biliburin.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Marshela Cristabel
Abstrak :
Saluran Tarum Barat membentang sepanjang 68,74 kilometer, berawal dari Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat dan berakhir pada Cawang, Jakarta Timur. Saluran Tarum Barat membentang berdampingan dengan kegiatan manusia dan berbagai dominasi kondisi lingkungan. Bagian awal Saluran Tarum Barat dikelilingi oleh kegiatan pertanian, bagian tengah saluran dikelilingi oleh kegiatan industri, dan bagian akhir saluran dikelilingi oleh aktivitas pembangunan infrastruktur. Perbedaan kondisi lingkungan tersebut memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kualitas air Saluran Tarum Barat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas air Saluran Tarum Barat berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi yang terdapat pada metode National Sanitation Foundation ndash; Water Quality Index NSF ndash; WQI . Hasil analisa menggunakan metode NSF ndash; WQI menyatakan bahwa ketiga bagian Saluran Tarum Barat memiliki kualitas air yang berada pada kategori sedang medium dengan rentang nilai 55,06 ndash; 67,92. ......West Tarum Canal stretched 68.74 kilometers long, started from Klari, Karawang, West Java and ended in Cawang, East Jakarta. The West Tarum Canal runs alongside human activities and various environmental conditions. The initial part of the West Tarum Canal is surrounded by agricultural activities, the central part of the canal is surrounded by industrial activities, and the final part of the canal is surrounded by infrastructure development activities. Those various environmental conditions may give different effects on the water quality of the West Tarum Canal. The purpose of this research is to know the water quality of West Tarum Canal based on physical, chemical and biological parameters found in National Sanitation Foundation Water Quality Index NSF WQI method. The result of analysis using NSF WQI method on three parts of West Tarum Canal showed that the water quality is classified in medium category with value range of 55,06 67,92.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Caesar Agusto
Abstrak :
ABSTRACT
Sungai adalah sumber air utama di Indonesia, yang pada saat, ini kualitasnya cenderung semakin buruk dan tidak lagi layak dikonsumsi untuk berbagai kebutuhan. Penyebab dari pencemaran tersebut adalah masuknya zat pencemar baik yang bersifat point source limbah industri maupun yang bersifat non-point source lahan pemukiman dan pertanian. Curah hujan dapat menjadi agen pembawa polutan yang bersifat non-point source dari daerah aliran sungai menuju badan air. Pengaruh curah hujan terhadap meningkatnya konsentrasi zat pencemar sangat signifikan, terutama curah hujan dengan intensitas tinggi yang turun sesudah musim kering yang lama. Dalam penelitian ini, data kualitas air didapatkan dari outlet sungai yang berada di Bendungan Kamun yang diambil setiap 30 menit ketika rainfall event sehingga fluktuasi kualitas airnya dapat terlihat. Indikator kualitas air yang diteliti dalam penelitian ini adalah TDS, DHLNitrat, Fosfat dan Ph. Penulis, dalam menganalisis, menggunakan curah hujan Citra Himawari 8 yang didapat setiap 10 menit. Hasil menunjukkan bahwa curah hujan berhubungan langsung dengan debit air dan tinggi rendahnya debit tersebut berpengaruh terhadap kualitas air. Dari hasil perhitungan, kualitas kimiawi air juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan di daerah aliran sungai. Nilai nitrat mengalami kenaikan ketika kejadian hujan terjadi pada penggunaan lahan persawahan sedangkan fosfat mengalami nilai yang tinggi selama kejadian.
ABSTRACT
The river is the main source of water in Indonesia, which at the moment, this quality tends to get worse and is no longer worth consuming for various needs. The cause of the pollution is the entry of pollutants both point source industrial waste and non point source residential and agricultural land. Rainfall can be a non point source pollutant agent from a watershed to a water body. The impact of rainfall on increasing concentrations of pollutants is very significant, especially the high intensity rainfall that falls after the long dry season. In this study, water quality data is obtained from river outlets located in Kamun Dam taken every 30 minutes during the rainfall event so that fluctuation in water quality can be seen. Water quality indicators studied in this research are TDS, DHLNitrate, Phosphate and Ph. The author, in analyzing, using rainfall Citra Himawari 8 which is obtained every 10 minutes. The result shows that rainfall is directly related to the water flow and the fluctuation of the discharge affects the water quality. From the calculations, the chemical quality of water is also influenced by the use of land in the watershed. Nitrate value increases when the occurrence of rain occurs in land use while phosphate experiences a high value during the event.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrifqa Baizuri
Abstrak :
Pertambahan populasi yang terjadi di DI Yogyakarta mempengaruhi kualitas air sungai yang ada. Pertambahan populasi juga berkontribusi terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi terutama pada area sekitar sungai yang juga berpengaruh terhadap kualitas sungai. Perubahan penggunaan lahan pada daerah sekitar sungai dapat dianalisis berdasarkan daerah tangkapan air dan zona riparian sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air di Sungai Winongo secara spasial dan temporal, mengetahui perubahan tutupan lahan pada daerah tangkapan air dan zona riparian sungai, serta mengetahui hubungan dari perubahan tata guna lahan dengan kualitas air sungai. Parameter sungai yang dianalisis yaitu suhu, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrat, sulfida, detergen, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Daerah sungai yang dianalisis dibagi menjadi tiga, hulu, tengah, dan hilir. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang berasal dari Pemerintah Provinsi DIY dari tahun 2011-2018. Metode yang digunakan untuk menganalisis kualitas air adalah analisis deskriptif dengan menggunakan boxplot, untuk klasifikasi penggunaan lahan menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan metode maximum likelihood, delineasi daerah tangkapan air dengan menggunakn tool watershed, dan delineasi riparian dengan menggunakan tool buffer. Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson dengan nilai signifikansi <0,10. Hasil yang diperoleh parameter pencemar sungai Winongo yaitu: TSS, BOD, COD, sulfida, minyak dan lemak, fecal coliform, dan total coliform. Tutupan lahan di hulu didominasi oleh hutan, tengah oleh permukiman, dan hilir oleh pertanian. Analisis hubungan antara parameter air dengan perubahan tutupan lahan lebih baik dijelaskan pada skala zona riparian 100 m. ......Population growth that occurs in DI Yogyakarta affects the quality of water river. It also contributes to changes in land use that occur especially in area around the river which also affects the quality of the river. Changes in land use in the area around the river can be analyzed based on the catchment area and riparian zone. The purpose of this study was to determine water quality in the Winongo River spatially and temporally, determine land cover changes in water catchment areas and riparian zones, and to determine the relationship between land use changes and river water quality. Water parameters analyzed were temperature, pH, TDS, TSS, BOD, COD, DO, nitrate, sulfide, detergent, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. The analyzed river area is divided into three, upstream, middle, and downstream. The data analyzed is secondary data originating from the DIY Provincial Government from 2011-2018. The method used to analyze water quality is descriptive analysis using a boxplot, for land use classification using ArcGIS 10.3 software with the maximum likelihood method, delineation of water catchment areas using the watershed tool, and riparian delineation using the buffer tool. Correlation analysis using Pearson correlation with a significance value <0.10. The results obtained were pollutant parameters of the Winongo river are: TSS, BOD, COD, sulfide, oil and grease, fecal coliform, and total coliform. Upstream land cover is dominated by forests, in the middle by urban areas, and downstream by agriculture. Analysis of the relationship between water parameters and land cover changes is better explained in riparian zone 100 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiamira Dwi Ariani
Abstrak :
Penelitian mengenai kualitas air Ciliwung telah dilakukan di tiga stasiun yang merepresentasikan bagian yang masih alami, wilayah yang sudah dilakukan penataan dan yang sudah di normalisasi pada bulan September hingga November 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kualitas perairan Sungai Ciliwung perbatasan Depok dan Jakarta Selatan berdasarkan makrozoobentos dan dianalisis menggunakan metode Biological Monitoring Working Party - Average Score Per Taxon BMWP - ASPT. Parameter lingkungan juga turut diukur dalam penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan 22 famili makrozoobentos antara lain Chironomidae, Tubificidae, Buccinidae, Physidae, Lymnaidae, Planorbidae, Thiaridae, Viviparidae, Ampularidae, Palaemonidae, Parathelpusidae, Corbicullidae, Lestidae, Lindeniidae, Libellulidae, Aeshinidae, Corduliidae, Erpobdellidae, Hydropsychidae, Glossiphonidae, Hymenosomatidae, Dugesiidae. Sungai Ciliwung perbatasan Depok - Jakarta Selatan memiliki kisaran nilai ASPT 3 ndash; 4,87 yang mengindikasikan bahwa kondisi perairan tergolong dalam kualitas perairan agak buruk hingga sangat buruk.
A research of water quality test in Ciliwung has been conducted at three stations representing the unconstructed area, settlement area and normalization area from September until November 2017. This research aimed to determine the quality of Ciliwung River across Depok ndash South Jakarta using makrozoobentos as bioindicator through Biological Monitoring Working Party Average Score Per Taxon BMWP ASPT method. Environmental parameter also measure. The results obtained were twenty two families of makrozoobentos namely Chironomidae, Tubificidae, Buccinidae, Physidae, Lymnaidae, Planorbidae, Thiaridae, Viviparidae, Ampularidae, Palaemonidae, Parathelpusidae, Corbicullidae, Lestidae, Lindeniidae, Libellulidae, Aeshinidae, Corduliidae, Erpobdellidae, Hydropsychidae, Glossiphonidae, Hymenosomatidae, Dugesiidae. Ciliwung River across Depok ndash South Jakarta has ASPT range between 3 ndash 4,87 which classified as poor quality water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sajeela ahmad
Abstrak :
Situ Agathis dan Situ Salam merupakan dua dari enam situ yang berada di dalam wilayah Kampus Universitas Indonesia. Penelitian yang telah dilakukan terdahulu menunjukan bahwa kualitas air di situ-situ UI sudah menurun disebabkan oleh masuknya pencemaran air dari aktivitas manusia sekitar. Limbah air berupa nitrat dan fosfat dari Situ Agathis dapat terbawa hingga Situ Salam, dan berdampak menurunnya kualitas air pada situ tersebut. Penurunan kualitas air akan berdampak pada keberadaan burung air dan sumber pakannya. Penelitian ini bertujuan menilai kualitas air Situ Agathis dan Situ Salam berdasarkan Index Waterbird Community Intergrity (IWCI) dan mengaitkan jenis burung air yang ada pada kedua situ dengan sumber pakannya dan parameter fisika dan kimia perairan. Penelitan dilakukan pada Bulan Agustus-September tahun 2020. Ada 3 spesies burung air yang ditemukan pada kedua situ, yaitu Amaurornis phoenicurus, Alcedo meninting, dan Todirhamphus chloris. Hasil penilaian Index Waterbird Community Integrity (IWCI) pada Situ Agathis adalah 11,14, sedangkan pada Situ Salam adalah 16,29. Nilai tersebut menunjukan bahwa kondisi perairan pada Situ Agathis dan Situ Salam sudah tidak baik untuk menopang kehidupan burung air. Rendahnya nilai IWCI pada kedua situ didukung oleh rendahnya penilaian kualitas air berdasarkan sumber pakan burung air dan kondisi fisika dan kimia perairan tersebut. ......Situ Agathis and Situ Salam are two of the six ponds within Kampus Universitas Indonesia. Studies have shown that the water quality within those ponds has slowly declined over the years due to the intake of water pollution from human activities nearby. Water wastes in the form of nitrate and phosphate can be brought all the way from Situ Agathis to Situ Salam, thus declining the water quality in that pond too. This decline will have an impact on waterbird diversity and its source of food. The purpose of this research is to assess the water quality of Situ Agathis and Situ Salam based on the Index of Waterbird Community Integrity (IWCI) and to link the existence of waterbird species in those two ponds to its source of food, and also to the physical and chemical parameters of the water itself. This research was done during the month of August to September 2020. Three species of waterbirds were found, which are: Amaurornis phoenicurus, Alcedo meninting, dan Todirhamphus chloris. The results of the Index of Waterbird Community Integrity (IWCI) assessment show that Situ Agathis has the score of 11,14, while Situ Salam has the score of 16,29. Those results show that the water condition in both ponds is not good enough to support the life of waterbirds. The low IWCI scores in those two ponds are supported by the similar low scores for water quality assessment based on waterbird’s source of food. It is also supported by the physical and chemical parameters of the water itself.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library