Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bahan koagulan yang diperlukan untuk mengendapkan partikel koloid dalam proses pra pengolahan kimiawi sebelum air disaring jumlahnya tertentu dan disebut dosis optimum. Dalam proses kontak-flokulasi filtrasi, penambahan bahan koagulan dilakukan melalui inlet saringan sehingga proses koagulasi, flokulasi dan filtrasi berlangsung dalam bak saringan yang bersangkutan. Percobaan penjernihan air dengan sistem kontak-flokulasi filtrasi dilakukan dengan penambahan dosis koagulan yang jumlahnya bervariasi. Kelakuan saringan dievaluasi terhadap perubahan kualitas air yang ditinjau berdasarkan parameter Ph, DHL, warn, bau, kekeruhan, dan kandungan besi. Penambahan koagulan dengan dosis yang bervariasi dengan kisaran antara ½ dengan 2 kali dosis optimum tidak menunjukkan perubahan hasil yang begitu besar dalam peningkatan kualitas airnya ditinjau dari parameter warna, bau, kekeruhan, dan kandungan besi. Pemberian dosis koagulan yang melebihi dosis optimum meningkatkan ph air dan memperpendek operasi saringan. Semakin besar dosis koagulan yang diberikan, peningkatan DHL semakin besar pula."
MTUGM 2:13 (1991)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, William Yehezekiel Munaldi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyisihan Cryptosporidium serta indikator keberadaannya di air E.coli dan kekeruhan, mengevaluasi desain, dan mengevaluasi operasional unit pengolahan IPA PQR. Sampel pada penelitian ini berasal dari air baku, outlet Unit Prasedimentasi, Unit Pulsator, dan Unit Filtrasi. Tingkat penyisihan Cryptosporodium dan E. Coli dihitung dengan menggunakan metode LVR sedangkan tingkat penyisihan Kekeruhan dengan membandingkan kekeruhan inlet dan outlet unit. Analisa Cryptosporidium mengacu pada metode EPA 1623, pengukuran kekeruhan air menggunakan spektofotometri portabel, dan Analisa E. Coli mengacu pada metode EPA 1604.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat penyisihan Cryptosporidium Unit Prasedimentasi sebesar 0,30 log10; Unit Pulsator 2,57 log10 Unit Filter tidak dapat dihitung Air baku hingga outlet filter sebesar IPA 2,57 log10. Tingkat penyisihan Kekeruhan Unit Prasedimentasi adalah 21,75 ; Unit Pulsator 96,96 ; Unit Filter 87,92. Tingkat penyisihan E. Coli Unit Prasedimentasi adalah 0,58 log10; Unit Pulsator 1,24 log10; Unit Filter 2,20 log10. Berdasarkan hasil evaluasi desain dan operasional unit yang sudah sesuai dengan kriteria desain dan standar operasional hanya Unit Prasedimentasi. Dengan kondisi pengoperasian dan mempertahankan desain yang ada saat ini, IPA PQR dapat menyisihkan Cryptosporidium dengan sempurna.

This researche objective was to determine the level of Cryptosporidium removal as well as its presence indicators in water E.coli and turbidity, to evaluate the design, and to evaluate the operation of the PQR IPA processing unit. The sample in this study was from raw water, Predimentation Unit outlet, Pulsator Unit outlet, and Filtration Unit outlet. Cryptosporodium and E. Coli removal rates were calculated using the LVR method while the Turbidity removal rate by comparing turbidity inlets and unit outlets. The Cryptosporidium analysis refers to the EPA 1623 method, E. Coli analysis refers to EPA 1604 method and the measurement of turbidity of water using portable specekto photometry.
The results showed the removal rate of Cryptosporidium Presedimentation Unit is 0.30 log10 Unit Pulsator 2.57 log10 Filter Units can not be calculated Overall WTP PQR 2.57 log10. Presedimentation Unit Turbidity removal rate is 21.75 Unit Pulsator 96.96 Filter Unit 87.92. Elimination rate of E. Coli Presedimentation unit is 0.58 log10 Unit Pulsator 1.24 log10 Filter Unit 2.20 log10. Based on the results of design and operational evaluation of units that are in accordance with design criteria and operational standards only Predimentation Units. Under the operating conditions and maintaining the current design, the PQR IPA can completely exclude Cryptosporidium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fastabiqu Khairin
"Lumpur residu pengolahan dari instalasi pengolahan air bersih (IPA) umumnya dibuang begitu saja ke badan air sekitar. Padahal, lumpur alum dapat digunakan kembali sebagai koagulan karena lumpur alum masih mengandung aluminium. Koagulan yang dihasilkan dari pemulihan dapat digunakan pada pengolahan lindi secara kimiawi menggunakan proses koagulasi-flokulasi. Penelitian ini melakukan eksperimen pada lumpur alum IPA Teluk Buyung untuk menganalisis kandungan lumpur, menganalisis pengaruh proses pemulihan aluminium dan dosis lumpur, serta menganalisis perubahan tingkat biodegradibilitas lindi IPAS 3 TPST Bantargebang pada pengolahan menggunakan lumpur alum. Hasil uji laboratorium menunjukkan lumpur alum IPA Teluk Buyung memiliki kandungan aluinium sebesar 0,84 mg/L. Setelah itu, eksperimen jar test dilakukan untuk mengetahui efektivitas koagulan pemulihan yang dihasilkan untuk menurunkan kandungan organik pada lindi dari kolam aerasi di Instalasi Pengolahan Air Sampah 3 TPST Bantargebang. Jar test dilakukan dengan mengkombinasikan koagulan pemulihan dan PAC murni dengan rasio 100:0, 75:25, 50:50, dan 25:75. Hasil jar test menunjukkan bahwa penyisihan terbesar terjadi pada parameter warna, yaitu dari 680 TCU menjadi 326 TCU (removal 52,06%). Hal ini didapatkan pada rasio dosis koagulan pemulihan dan PAC sebesar 75:25 dengan metode kalsinasi. Di sisi lain, peningkatan terjadi pada parameter kekeruhan dari 17,44 NTU menjadi 157,05 NTU, BOD5 dari 27,64 mg/L menjadi 39,02 mg/L, dan COD dari 94,08 mg/L menjadi 141,12 mg/L. Parameter pH juga berubah dari 4,9 ke arah yang lebih asam menjadi 3,9. Dari eksperimen tersebut, dapat disimpulkan bahwa lumpur alum IPA Teluk Buyung kurang efektif untuk dijadikan koagulan karena kandungan aluminium dan tingkat penyisihannya yang rendah.

Residual treatment sludge from water treatment plants (WTP) is generally disposed to surrounding water bodies. In fact, alum sludge can be reused as a coagulant because alum sludge still contains aluminum. The coagulant produced from recovery can be used in chemical leachate treatment using the coagulation-flocculation process. This study conducted experiments on Teluk Buyung WTP alum sludge to analyze the sludge content, analyze the effect of aluminum recovery process and sludge dosage, and analyze changes in the level of biodegradability of IPAS 3 TPST Bantargebang leachate in the treatment using alum sludge. The laboratory test showed that Teluk Buyung WTP alum sludge has an aluminum content of 0.84 mg/L. After that, jar test experiments were carried out to determine the effectiveness of the recovery coagulant produced to reduce the organic content in the leachate from the aeration pond at Leachate Treatment Plant 3 Bantargebang Landfill. The organic content parameters reviewed were color, turbidity, BOD5, COD, and pH as supporting parameter. Jar tests were conducted by combining coagulant recovery and pure PAC with ratios of 100:0, 75:25, 50:50, and 25:75. The jar test results showed that the largest removal occurred in the color parameter, from 680 TCU to 326 TCU (52.06% removal). This was obtained at a recovered coagulant and PAC dosage ratio of 75:25 with the calcination method. On the other hand, an increase occurred in turbidity parameters from 17.44 NTU to 157.05 NTU, BOD5 from 27.64 mg/L to 39.02 mg/L, and COD from 94.08 mg/L to 141.12 mg/L. pH value also changed from 4.9 in a more acidic direction to 3.9. From these experiments, it can be concluded that the Teluk Buyung WTP alum sludge is less effective as a coagulant due to its aluminum content and low removal rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nayasza Atikah Mangkuprawira
"Air Danau Kenanga merupakan salah satu sumber yang dapat diolah untuk memenuhi tingginya kebutuhan air higiene dan sanitasi seiring dengan berkembangnya populasi masyarakat di Indonesia. Metode pengolahan yang digunakan adalah hybrid ozonation-coagulation (HOC) menggunakan koagulan poly aluminium chloride (PAC). Metode gabungan ini dipilih karena keterbaruannya dan memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Pada penelitian ini, variasi yang digunakan adalah pH (6,7,8) dan dosis koagulan (100 ppm, 300 ppm, 500 ppm). Parameter yang ditinjau terdiri dari perubahan pH, penyisihan logam berat, perubahan TDS, penyisihan kekeruhan dan perubahan total koliform. Hasil terbaik yang diperoleh pada metode gabungan adalah pH 7 dengan dosis koagulan PAC 100 ppm yang dapat memenuhi seluruh nilai pada standar baku mutu air higiene dan sanitasi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Nilai-nilai yang didapatkan di tiap parameter adalah 6,79 untuk pH, 111 mg/L untuk TDS, 0,015 mg/L untuk Fe, 0,1 mg/L untuk Mn, 0 NTU untuk kekeruhan, dan 0 CFU/100 mL untuk total koliform. Sedangkan di metode konvensional (koagulasi-flokulasi dan ozonasi), tidak seluruh parameter memenuhi standar baku mutu yang ditentukan.

Kenanga Lake’s water is one of the sources that can be treated to meet the high demand for hygiene and sanitation water along with the growing population in Indonesia. The treatment method used is hybrid ozonation-coagulation (HOC) using poly aluminum chloride (PAC) coagulant. This combined method was chosen because of its novelty and has higher effectiveness compared to conventional methods. In this study, the variations used were pH (6,7,8) and coagulant dosage (100 ppm, 300 ppm, 500 ppm). The parameters reviewed consisted of changes in pH, heavy metal removal, changes in TDS, turbidity removal and changes in total coliform. The best result obtained in the combined method is pH 7 with a coagulant dose of 100 ppm PAC which can meet all values in the hygiene and sanitation water quality standards according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 2 of 2023. The values obtained in each parameter are 6.79 for pH, 111 mg/L for TDS, 0.015 mg/L for Fe, 0.1 mg/L for Mn, 0 NTU for turbidity, and 0 CFU/100 mL for total coliform. While in the conventional method (coagulation-flocculation and ozonation), not all parameters meet the specified quality standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wagner, Edmund G.
London: Spon Press, 2001
628.162 WAG u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Lita Catur Sari Cahyadi
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan bangunan instalasi pengolahan grey water dari segi analisa kelayakan biaya investasi secara ekonomi dengan membandingkan dengan pengelolaan air air limbah domestik yang diterapkan di Rasuna Epicentrum saat ini. Perancangan bangunan instalasi pengolahan disesuaikan dengan kondisi lapangan setempat. Analisa perhitungan ditinjau dalam periode 100 tahun dan diketahui bahwa untuk pengolahan grey water saat ini lebih ekonomis dari pengolahan yang direncanakan (IPGWR). Oleh karena itu, diperlukan mengenai penelitian lebih lanjut mengenai karakteristik/kualitas grey water.

This study explained about designs of constructions grey water treatment plants which is evaluated investment cost economically between current treatment in this site location (at Rasuna Epicentrum) and designed treatment plants. Construction design of grey water treatment plants adapted for the condition local field. Analysis calculation should be evaluated in periods 100 years and known that for the processing of grey water in this time more economic of planned processing (IPGWR). Therefore, it was needed for further research concerned about characteristic/quality of grey water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Khairani Zainal
"Ketersediaan air bersih di DKI Jakarta 5,7% berasal dari air sungai, salah satunya Cengkareng Drain. Masalah dalam penelitian ini adalah faktanya kondisi Cengkareng Drain yang buruk, padahal kebutuhan ketersediaan air bersih di DKI Jakarta semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi terkini kualitas air Cengkareng Drain, hubungan antara kawasan terbangun dan kualitas air Cengkareng Drain, dan  sosial ekonomi masyarakat yang terlayani air bersih IPA Taman Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan. Hasil temuan dari penelitian ini diperoleh yaitu Cengkareng Drain dalam kondisi buruk dengan nilai 29,76 dari skala 0-100. Parameter luas kawasan terbangun berpengaruh signifikan terhadap kandungan fecal coliform dan BOD, dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan DO. Parameter luas pertanian lahan kering  berpengaruh signifikan terhadap tingkat kekeruhan dan kandungan TDS Cengkareng Drain, dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan nitrat. Air bersih hasil olahan IPA Taman Kota tidak memenuhi kebutuhan area Perumahan Taman Kota, sehingga menyebabkan dampak sosial ekonomi seperti penggunaan air tanah dan tambahan biaya pengeluaran untuk air yang dikonsumsi, meskipun begitu responden puas terhadap kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan pelayanan PALYJA.

The availability of clean water in DKI Jakarta is 5,7% coming from river water, one of which is Cengkareng Drain. The problem in this study is the fact that the condition of the Cengkareng Drain is bad, even the need for clean water in DKI Jakarta is increasing. This study aims to analyze the current condition of Cengkareng Drain water quality, relationship of Built-Up Area and water quality, and socio-economic of people who serve by Taman Kota Water Treatment Plant (WTP). This method of this research is mixed-method. The result of this study are Cenkareng Drain Water Quality is in a bad condition with value 29,76 (scale 0-100); Built-up area significantly correlated with fecal coliform and BOD content and not significantly correlated with DO content, and unirrigated land significantly correlated with turbidity and TDS content and not significantly correlated with nitrate content; Taman Kota WTP does not meet the need of Taman Kota housing area which cause socio-economic impact such as the use of ground water and additional expenditure for water consumed although respondents are satisfied with the quality, quantity, continuity, and service of PALYJA."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melfiana
"ABSTRAK Sistem pengolahan air sirkulasi dari proses pengecatan dengan kandungan zat organik tinggi dapat dilakukan melalui pengolahan secara biologis dengan menggunakan lumpur aktif. Dalam lumpur aktif, terdapat bakteri dan mikroorganisme yang akan memanfaatkan zat ? zat organik dalam proses oksidasi dan sintesis sel, sehingga terjadi penurunan kadar zat organik tersebut. Tingginya kadar zat organik dalam air sirkulasi diperkirakan karena telah terakumulasinya sisa ? sisa zat kimia yang larut dalam air yang digunakan dalam proses pengecatan. Langkah awal sebelum melakukan pengolahan adalah dengan menentukan karakteristik awal air sirkulasi sebelum diolah, terutama nilai COD, total N, dan total P guna mendesain suatu sistem pengolahan biologis yang tepat. Kondisi air sirkulasi, seperti pH dan suhu, serta banyaknya oksigen terlarut yang dialirkan juga menentukan keberhasilan pengolahan dengan menggunakan lumpur aktif. Pada pengolahan ini dilakukan perbandingan hasil antara air sirkulasi segar dan air sirkulasi yang telah ditambah polimer. Penambahan polimer pada air sirkulasi yang akan diumpankan ke bioreaktor memberikan efisiensi penurunan nilai COD pada kisaran 70 ? 95 %. Kata kunci: air sirkulasi, COD, lumpur aktif, proses pengecatan ix + 87 halaman; gambar; tabel, lampiran Daftar pustaka: 18 (1980 ? 2004)"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Setyaning Asri
"Melimpahnya sumber daya alam Indonesia, khususnya sumber daya laut membuat Indonesia kaya akan potensi untuk memperkenalkan kekayaan alamnya dengan memasarkan produk kekayaan alam tersebut ke pasar Internasional. sumber daya perikanan tangkap memiliki angka yang cukup fantastis, yaitu mencapai 6.702 ton pada tahun 2018. Untuk meningkatkan ekspor, perlu diterapkan system water-treatment yang mereduksi kandungan-kandungan berbahaya yang ada pada bahan baku perlakuan produk ikan, salah satu yang terpenting yaitu perlkuan pendinginan dengan bahan baku yang sesuai dengan standar internasional dan negara mitra ekspor. Penelitian menggunakan air laut Teluk Jakarta dimana Air Laut tersebut tercemar oleh logam berat Merkuri (Hg) yang melebihi ambang batas negara mitra ekspor Republik indonesia. Untuk itu, dirancanglah 3 tingkat absorpsi Merkuri (Hg) dengan menggunakan koagulan Ferro Sulfat (FeSO4), filterisasi secara fisika oleh MMF, dan absorpsi Merkuri oleg Granular Activated Carbon sehingga produk ikan akan memenuhi standar ekspor minimum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 57 tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan.

The abundance of Indonesia's natural resources, especially marine resources, makes Indonesia rich in potential to introduce its natural wealth by marketing the products of these natural resources to the international market. Capture fisheries resources have quite a fantastic number, reaching 6,702 tons in 2018. To increase exports, it is necessary to implement a water-treatment system that reduces the harmful ingredients present in the raw materials for treating fish products, one of the most important is the need for cooling. with raw materials that comply with international standards and export partner countries. The study used seawater in Jakarta Bay where the sea water was polluted by the heavy metal Mercury (Hg) which exceeded the threshold of the export partner country of the Republic of Indonesia. For this reason, 3 levels of Mercury absorption (Hg) were designed using Ferro Sulfate (FeSO4) coagulant, physical filtration by MMF, and Mercury absorption by Granular Activated Carbon so that fish products will meet the minimum export standards set by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia. Indonesia through Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 57 of 2015 concerning the Quality Assurance System and Safety of Fishery Products and Increasing the Added Value of Fishery Products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>