Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niswatin Farika
Abstrak :
Pendugaan debit banjir sangat tergantung dari kuantifikasi impervious area. Potensi masalah menggunakan Total Impervious Area TIA dalam model adalah menyebabkan perbedaan nilai koefisien limpasan yang nantinya mempengaruhi perkiraan debit banjir yang dihasilkan. Studi terbaru menunjukkan bahwa limpasan dalam suatu DAS dapat digambarkan dengan lebih baik oleh Effective Impervious Area EIA daripada TIA. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh metode penentuan kekedapan lahan berdasarkan TIA dan EIA dalam menghasilkan debit banjir rencana pada DAS dengan skala makro. Lokasi studi adalah Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung Hulu dengan outlet Bendung Katulampa. Jenis penggunaan lahan pada studi ini berdasarkan kondisi pada tahun 2017. Identifikasi distribusi penggunaan lahan berdasarkan peta GIS dan hasil intepretasi visual dari citra satelit resolusi tinggi. Simulasi debit banjir rencana menggunakan model hidrologi HEC-HMS 4.2. Debit maksimum yang dihasilkan dengan menggunakan metode TIA 153.7 m3/s dan metode EIA sebesar 149.6 m3/s. Hasil uji NSE untuk TIA dan EIA masing-masing sebesar 0,763 dan 0,864. Nilai NSE dan R2 metode EIA lebih tinggi, menunjukkan bahwa metode EIA lebih baik dalam memprediksi limpasan pada DAS Ciliwung hulu. Nilai rasio EIA/TIA pada debit banjir rencana diatas 0.95. Semakin besar periode banjir maka perbedaan nilai yang dihasilkan oleh kedua metode semakin kecil. Penerapan metode EIA untuk menentukan luas tutupan lahan kedap air pada DAS skala makro membutuhkan effort biaya dan waktu yang besar. Apabila sumberdaya untuk melakukan pengukuran dengan metode EIA terbatas, maka metode TIA masih dapat diandalkan untuk memperkirakan impervious area dalam suatu DAS. ...... The estimation of flood discharge depends on quantification of Impervious Area. The potential problem is what kind of impervious area determination method used in the model is causing the difference in runoff coefficient value which will affect the estimated flood discharge. Recent studies show that surface runoff in a watershed can be better described by Effective Impervious Area EIA than TIA. The aim of this study is to analyze the effect of the method of determining the landscape based on TIA and EIA in generating flood discharge plan in watershed with macro scale. The location of the research is Upper Ciliwung Watershed DAS with Katulampa Weir as outlet. Identification of land use distribution is based on digitized process used combined GIS maps using visual interpretation of high resolution satellite images 2017. Hydrologycal simulation by HEC HMS 4.2. Maximum discharge generated by using TIA method is 153.7 m3 s and EIA method is 149.6 m3 s. The NSE results for TIA and EIA were 0.763 and 0.864. The NSE and R2 values of the EIA method are higher, indicating that the EIA method is better at predicting runoff in the Upper Ciliwung Watershed. The EIA TIA ratio value on the flood discharge plan is above 0.95. However, for large watersheds, it takes much effort to identify and digitize an effective impervious area. In case of lack of resources for direct measurement of DCIA, the TIA Method is proven to be more reliable for estimating the impervious area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiwaurrais
Abstrak :
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok, Jawa Barat menyebabkan tingginya aktivitas pembangunan untuk tempat tinggal. Keterbatasan lahan di Kota Depok menyebabkan aktivitas pembangunan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Namun kenyataannya terdapat banyak gua bawah permukaan di DAS Ciliwung yang menjadi ancaman jika dilakukan pembangunan diatasnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui geometri serta memetakan kontinuitas dan persebaran dari gua bawah permukaan yang ada di DAS Ciliwung pada kawasan Perumahan Pesona Khayangan Juanda, Depok. Metode GPR dipilih karena memiliki resolusi tinggi dikedalaman dangkal yang dapat mendeteksi dengan baik keberadaan gua yang memiliki kontras permitivitas relatif dielektrik dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen Phyton-3 Georadar dengan pemilihan frekuensi 100 MHz pada 7 lintasan yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gua bawah permukaan di kedalaman kurang dari 5 meter dari permukaan dengan ukuran lebar dan tinggi lebih kurang 1x1,5 meter serta orientasinya kearah tenggara-barat laut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rencana kegiatan pembangunan kedepannya di lokasi terkait. ......The increase in population in Depok City, West Java has led to high development activities for housing. Limited lands in Depok City have caused development activities to be conducted in Ciliwung watershed. However, in reality, there are many subsurface caves in the Ciliwung watershed that pose a threat if development is executed on them. Therefore, the research is conducted using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to determine the geometry and map of the continuity and distribution of subsurface caves in the Ciliwung watershed in the Pesona Khayangan Juanda, Depok. The GPR method was chosen due to the reason it has a high resolution in a shallow depth that can detect well the existence of a cave that has a relative dielectric permittivity contrast to the surrounding environment. This research was conducted using the Phyton-3 Georadar instrument with a frequency selection of 100 MHz on 7 different tracks. The results of this study indicate that there is a subsurface cave at a depth of fewer than 5 meters from the surface with a width and height of approximately 1x1.5 meters and its orientation towards the southeast-northwest. The results of this study are expected to be used as a reference in future development activities plans in related locations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library