Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riana Dian Pertiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berkas lapangan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan wedge dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Penentuan profil berkas dilakukan pada lapangan 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 dan 4 4 cm2 pada kedalaman 1,5 cm, 5 cm dan 10 cm, detektor film gafchromic dan PTW 2D Array, penggunaan wedge 15o, 30o, 45o, dan 60o dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Pada pengaruh pembentukan lapangan terhadap profil berkas diperoleh deviasi nilai FWHM terbesar dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 59.05 dan 36.25 dengan MLC sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 60o dan 30o. Deviasi nilai FWHM terkecil dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 0.61 dan 0.01 dengan MLC edge sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 30o dan 60o. Hasil studi ini menunjukkan pembentukan lapangan dengan menggunakan MLC edge merupakan pembentukan lapangan secara optimal, sedangkan penggunaan wedge dapat mempengaruhi nilai FWHM yang dihasilkan. ...... This study aims to determine small field profiles using physical wedge and field conformation with jaw and MLC. Determination of the profile is done in field size 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 and 4 4 cm2 fields at of 1.5 cm, 5 cm and 10 cm depths, by using gafchromic film and PTW 2D Array as detector, physical wedge 15o, 30o, 45o, and 60o and field conformation with jaw and MLC. The result of influence of field conformation to beam profile given the largest deviation of FWHM value obtained by using gafchromic film and PTW 2D Array is 59.05 and 36.25 with MLC as field conformation for the use of wedges 60o and 30o. The smallest FWHM deviation using gafchromic film and PTW 2D Array is 0.61 and 0.01 with MLC edge as field conformation for the use of wedge 30o and 60o. This results of study indicated that the formation of field using MLC edge is optimal one, while the use of wedge could affect the FWHM generated.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdani Rizal
Abstrak :
ABSTRAK
Kehandalan suatu generator dengan kapasitas besar harus diperhatikan, salah satunya dengan melakukan upaya pemeliharaan rutin. Pada penelitian ini, isolasi generator diuji dengan pengujian diagnostik yang bersifat tidak merusak, pengujian tersebut antara lain, pengujian tahanan isolasi IR , indeks polarisasi PI , faktor daya tip-up tan ? , Electromagnetic Core Impefection Detection ELCID , kepadatan pasak stator, dan Recurrent Surge Oscilograph RSO . Pengujian tahanan isolasi berkaitan dengan tingkat kebersihan isolasi, sedangkan pengujian indeks polarisasi PI lebih kepada tingkat kekeringan isolasi. Faktor daya tip-up menunjukkan besarnya rongga di dalam isolasi groundwall dan rongga antara belitan dan inti besi, sedangkan ELCID mengetahui kondisi inti besi stator dengan hanya memberikan asupan daya kecil pada generator. Kepadatan pasak sebagai penjaga kestabilan belitan agar tidak berpindah atau bergetar dari posisi. RSO bertujuan mendapatkan kondisi lebih lanjut kondisi isolasi rotor setalah pengujian tahanan isolasi dilakukan. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan kondisi belitan dalam keadaan baik, akan tetapi pengujian kepadatan pasak menyatakan kondisi pasak memiliki nilai presentase longgar lebih dari 25 . Tindakan yang dilakukan adalah dengan mengganti keseluruhan pasak dan meningkatkan kualitas material, mengoptimalkan desain, serta memperbaiki gap antara belitan dengan inti besi. Perbaikan tersebut bertujuan untuk mengurangi percepatan pemburukan isolasi secara signifikan.
ABSTRACT
The reliability of large generators capacity should be considered by performing routine maintenance. In this study, the insulation of the generator was tested with non destructive diagnostic testing, the tests included, insulation resistance IR , polarization index PI , power factor tip up tan , Electromagnetic Core Impefection Detection ELCID , wedges looseness test, and Recurrent Surge Oscilograph RSO . IR and PI tests are related to the level of insulation cleanliness and dryness of the insulation. The tip up power factor indicate the size of the cavity in the groundwall insulation and the cavity between the winding and core iron, while the ELCID is indicate the condition of the core iron stator. The looseness wedges become the guard and hold stator bar in order to keep on their original position. RSO test become diagnostic test to obtain a further condition of rotor isolation conditions after insulation resistance test was performed. The test results showed good winding conditions, but the wedges condition was loose more than 25 . The recommended action is to replace the entire wedges and improve the quality of the material, optimize the design, and improve the gap between winding and iron core. These improvements aim to reduce the acceleration of insulation deterioration significantly.
2017
T48288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library