Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Status gizi balita pada dasarnya merupakan keadaan sehat sebagai pencerminan konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh. Kurang gizi merupakan asupan nutrisi yang tidak adekuat bagi sel tubuh, hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai factor yang komplek, diantaranya kelainan fisik, pengaruh Iingkungan social budaya, perekonomian dan pengetahuan. Pengaruh tingkat pengetahuan individu tenitama ibu cukup tinggi kontribusinya dalam pemberian pelayaitan kesehatan balita yaitu dalam pemberian asupan makan. Apabila ada keterbatasan persepsi dan motivasi yang merupakan dampak dari kurangiya pengetahuan, akan membentuk tingkah laku dalam penyediaan asupan makanan tidak adekuat, jika hal ini berkelanjutan maka akan terjadi masalah status kekurangan gizi balita berupa kekurangan kebutuhan energi, kebutuhan tumbuh dan kembang yang dapat dilihat penyimpangan standar pertumbuhannya pada KMS. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi balita dengan peningkatan berat badan balitanya yang mengalami kurang gizi selama mengikuti program di Klinik Balita Sehat yang diantaranya kegiatan pemberian makanan tambahan dan penyuluhan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden di Klinik Balita Sehat. Pengetahuan yang digunakan peneliti terdiri 17 pertanyaan kebutuhan nutrisi balita yaitu tentang jumlah ibu yang pernah menerima penyuluhan nutrisi balita, ASI ekslusif, usia bayi hanya diberi ASI dan yang sudah diberi makan selain AS!, komposisi makanan pokok pada balita, fungsi karbohidrat, sumber karbohidrat, fungsi protein, sumber protein pada makanan, fungal vitamin A bagi tubuh manusia, sumber vitamin A, proritas ibu memberikan menu makan keluarga, frekuensi makan pokok balita, perlu atau tidaknya balita diberikan makan tambahan, frekuensi makan tambahan, cara ibu memberikan makan bila balita sulit makan, kesadaran ibu terhadap adanya masalah pertumbuhan pada balitanya. Dan hasil penelitian ditemukan bahwa secara umum tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan nutrisi pada ibu dengan peningkatan berat badan balita yang mengalami kurang gizi, namun pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang berarti antara pengetahuan ibu tentang cara ibu memodifikasi pemberian makan apabila balita sulit makan dengan peningkatan berat badan balitanya, sehingga menurut peneliti pengetahuan ini sangat penting diberikan kepada ibu balita agar tercapainya peningkatan berat badan yang diharapakan pada balita kurang gizi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amaliya
"ABSTRAK
Prevalensi gizi kurang di Indonesia memberikan angka yang cukup fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9 persen (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen (2013), masalah pendek pada balita juga masih cukup serius. Oleh karena itu, penimbangan berat badan setiap bulan penting dilakukan sebagai salah satu cara pemantauan pertumbuhan dan status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penimbangan balita di wilayah perkotaan dan perdesaan Indonesia tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan dianalisis menggunakan chi-square. Populasi penelitian adalah balita umur 6-59 bulan di Indonesia yang menjadi sampel Riskesdas 2013, dengan sampel penelitian balita umur 6-59 bulan di Indonesia yang berhasil diwawancarai Riskesdas 2013 dan memiliki kelengkapan data variabel. Diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor predisposisi (pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, umur ibu, umur balita, jenis kelamin balita, jumlah balita dalam keluarga, hubungan balita dengan kepala keluarga, dan status ekonomi) dan faktor pemungkin (jenis wilayah, kepemilikan kartu KMS, kepemilikan kartu KIA) dengan penimbangan balita, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kecuali untuk pekerjaan ibu di daerah perkotaan yang menunjukkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik, pvalue=0,120. Untuk menurunkan angka balita tidak ditimbang maka diperlukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan mengenai pentingnya penimbangan balita setiap bulannya.
ABSTRACT
Prevalence of malnutrition in Indonesia that was quite fluctuant, 18,4% in 2007 decreased to 17,9% (2010) and become inflated again to 19,6% in 2013. Also, stunting still a serious problem for under-five childern. Hence, monthly weighing is important as one of the monitoring growth and nutritional status for under-five childern. This research aims to understand determinant factors that associated with under-five children weighing behavior aged 6-59 month according to Urban and Rural areas in Indonesia in 2013. This research was quantitative with cross sectional design and chi-square analyzed. Population study was under-five children aged 6-59 month in Indonesia that was Riskesdas sample and sample study was under-five children aged 6-59 month in Indonesia that have been interviewed by Riskesdas 2013 and have comprehensive variable study. Result obtain significant association between predisposing factors (work status of mother, mother education, father education, mother age, under-five children age, relationship between under-five children and patriarch, gender of under-five children, under-five children size in family, and economic status) and enabling factors (type of living area, Maternal and Child Health handbook ownership, Road to Health Chart ownership) with wheighing behavior, even in Urban and Rural area. Except for work status of mother in Urban area show insignificant association according to statistic, pvalue=0,120. Conducting health education and health promotion are necessary for community to understand the importance of under-five children monthly weighing."
2015
S60968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library