Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Chandra Bunawan
"Latar Belakang. Malnutrisi rumah sakit masih menjadi masalah global. Menemu-kenali malnutrisi selama perawatan serta faktor-faktor yang memengaruhi sangat penting untuk mencegah luaran yang buruk.
Tujuan. Mengetahui angka kejadian perubahan berat badan selama perawatan dan faktor-faktor yang memengaruhi pada pasien dewasa rawat inap.
Metode. Desain kohort prospektif pada pasien usia 18-59 tahun. Pasien yang memenuhi inklusi dan eksklusi dilakukan pencatatan data demografis, Charlson Commorbidity Index (CCI), Rasio Neutrofil-Limfosit (RNL), Beck Depression Inventory-II (BDI-II), imobilitas, polifarmasi, lama rawat, dan asupan energi. Pengukuran antropometri dilakukan pada awal dan akhir perawatan. Asupan energi diukur dengan metode Food Weighing untuk makanan dari rumah sakit dan Food Record untuk makanan dari luar rumah sakit. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan pada faktor-faktor tersebut.
Hasil. Terdapat 30 pasien yang diamati, dengan rerata usia 40,5 ± 11,6 tahun. Median lama rawat 6 (3 - 14) hari, median CCI 1 (0-7), median BDI 13 (3-35), dan median RNL 5 (1,1 – 19,6). Mayoritas pasien dirawat karena penyakit gastrointestinal akut dengan gejala depresi dan gizi kurang awal rawat didapatkan berturut-turut 33,3% dan 23,3% pasien. Sebanyak 46,7% pasien mengalami polifarmasi, 16,7% pasien mengalami imobilitas, dan 46,7% pasien mengalami penurunan berat badan selama perawatan. Didapatkan penurunan median berat badan 0,15 kg selama perawatan (p = 0,171). Analisis regresi linear berganda memperlihatkan imobilitas dan lama rawat dapat memprediksi 49,9% kejadian perubahan berat badan selama perawatan (Uji F; p ≤ 0,0001).
Kesimpulan. Terdapat kecenderungan penurunan berat badan selama perawatan pada pasien dewasa rawat inap. Imobilitas dan lama rawat memengaruhi perubahan berat badan selama perawatan

Background. Hospital malnutrition still pose a global problem. Identifying hospital malnutrition and related factors is important in order to prevent poor clinical outcome.
Aim. To determine weight change and related factors among adult hospitalized patients.
Method. A prospective cohort study recruited adult hospitalized patients aged 18-59 years. Patients who fulfilled the inclusion and exclusion criteria were assessed on demographic data, Charlson Comorbidity Index (CCI), Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR), Beck Depression Inventory-II (BDI-II), immobility, polypharmacy, length of stay, and energy intake data. Anthropometric measurement was performed upon admission and discharge. Energy intake was collected using Food Weighing method on hospital meal, and Food Record on non-hospital meal. Bivariate and multivariate analysis were carried out on those factors.
Result. Among 30 patients observed, mean age was 40.5 ± 11.6 years. Median length of stay was 6 (3 - 14) days, median CCI was 1 (0-7), median BDI was 13 (3-35), and median NLR was 5 (1.1 – 19.6). Majority of patients were hospitalized due to acute gastrointestinal disease. Depression and underweight were found among 33.3% and 23.3% patients, respectively. As much as 46.7% patients had polypharmacy, 16.7% patients had immobility, and 46.7% patients had weight loss during hospitalization. There was 0.15 kg weight loss observed (p = 0.171). Multiple linear regression analysis concluded that immobility and length of stay predict 49.9% in-hospital weight change (F test; p ≤ 0.0001).
Conclusion. There is an insignificant weight loss detected among adult hospitalized patients. Immobility and length of stay can affect in-hospital weight change.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melia Indriyani
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan terhadap remaja putri di SMAN 34 Jakarta tahun 2014. Penelitian yang ada, masih menunjukkan tingginya perilaku diet, khususnya pada remaja putri. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi antara faktor individu (status gizi, citra tubuh, penghargaan diri, dan pengetahuan gizi) dan faktor lingkungan (pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa) terhadap perilaku diet penurunan berat badan. Metode yang dilakukan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 187 responden remaja putri di SMAN 34 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,4% responden melakukan diet dengan tujuan paling banyak adalah untuk menurunkan berat badan, yaitu sebanyak 68,7%. Cara diet yang paling banyak dilakukan adalah diet sehat, yaitu 57,83% responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor status gizi, citra tubuh, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa adanya hubungan bermakna dengan diet penurunan berat badan. Saran dari peneliti, pemberian edukasi mengenai gizi seimbang dan pengetahuan tentang diet penurunan berat badan yang melibatkan dinas kesehatan dan pendidikan serta menjalin kerja sama dengan media massa.

ABSTRACT
The focus of this study is the weight-loss dieting behavior among adolescent girls of SMAN 34 Jakarta 2014. Recents studies show that the numbers of weight-loss dieting have been increased, mostly in adolescent girls. The purpose of this study is to understand the proportion of individual factors (nutritional status, body image, self esteem, and nutritional knowledge) and environmental factors (family, peer, adn media mass influences) to the weight-loss dieting behavior. This study is a quantitative and measured with questionnaire, and using cross sectional design. The study participants included 187 adolescent girls of SMAN 34 Jakarta. The result of this study found that proporsion who are dieting was 44,4% with purpose of that behavior was to lose weight at most (57,83%). Healthy diet is the most common which was 61,4% respondents. The results of analysis showed that nutritional status, body image, influences of family, peer, and media mass are significantly related to the weight-loss dieting behavior. The author suggest the healt institution and school to have a role to do intervention through education to balance nutrition and nutritional knowledge to adolescent girls and also cooperation with media mass."
2014
S56598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amaliya
"ABSTRAK
Prevalensi gizi kurang di Indonesia memberikan angka yang cukup fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9 persen (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen (2013), masalah pendek pada balita juga masih cukup serius. Oleh karena itu, penimbangan berat badan setiap bulan penting dilakukan sebagai salah satu cara pemantauan pertumbuhan dan status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penimbangan balita di wilayah perkotaan dan perdesaan Indonesia tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan dianalisis menggunakan chi-square. Populasi penelitian adalah balita umur 6-59 bulan di Indonesia yang menjadi sampel Riskesdas 2013, dengan sampel penelitian balita umur 6-59 bulan di Indonesia yang berhasil diwawancarai Riskesdas 2013 dan memiliki kelengkapan data variabel. Diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor predisposisi (pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, umur ibu, umur balita, jenis kelamin balita, jumlah balita dalam keluarga, hubungan balita dengan kepala keluarga, dan status ekonomi) dan faktor pemungkin (jenis wilayah, kepemilikan kartu KMS, kepemilikan kartu KIA) dengan penimbangan balita, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kecuali untuk pekerjaan ibu di daerah perkotaan yang menunjukkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik, pvalue=0,120. Untuk menurunkan angka balita tidak ditimbang maka diperlukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan mengenai pentingnya penimbangan balita setiap bulannya.
ABSTRACT
Prevalence of malnutrition in Indonesia that was quite fluctuant, 18,4% in 2007 decreased to 17,9% (2010) and become inflated again to 19,6% in 2013. Also, stunting still a serious problem for under-five childern. Hence, monthly weighing is important as one of the monitoring growth and nutritional status for under-five childern. This research aims to understand determinant factors that associated with under-five children weighing behavior aged 6-59 month according to Urban and Rural areas in Indonesia in 2013. This research was quantitative with cross sectional design and chi-square analyzed. Population study was under-five children aged 6-59 month in Indonesia that was Riskesdas sample and sample study was under-five children aged 6-59 month in Indonesia that have been interviewed by Riskesdas 2013 and have comprehensive variable study. Result obtain significant association between predisposing factors (work status of mother, mother education, father education, mother age, under-five children age, relationship between under-five children and patriarch, gender of under-five children, under-five children size in family, and economic status) and enabling factors (type of living area, Maternal and Child Health handbook ownership, Road to Health Chart ownership) with wheighing behavior, even in Urban and Rural area. Except for work status of mother in Urban area show insignificant association according to statistic, pvalue=0,120. Conducting health education and health promotion are necessary for community to understand the importance of under-five children monthly weighing."
2015
S60968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library