Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrean Alberto
"Perubahan sistem budidaya udang vaname dari sistem tradisional menjadi sistem intensif membawa dampak terhadap lingkungan. Penerapan budidaya secara intensif dapat meningkatkan produksi namun membawa dampak lain diantaranya pencemaran lingkungan oleh efluen tambak. Di BLUPPB Karawang efluen tambak langsung dibuang ke perairan umum tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu. Untuk melakukan pengelolaan diperlukan data analisis nilai fisik dan kimia perairan tambak. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 sampai dengan April 2016 di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya BLUPPB Karawang, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data analisis kondisi fisik dan kimia air pemeliharaan serta efluen tambak udang dan data analisis kandungan logam berat pada sedimen di saluran outlet tambak agar dapat dilakukakan pengelolaan. Sampel diambil pada 3 lokasi air pemeliharaan, efluen tambak dan sedimen di saluran outlet tambak dan dianalisis berdasarkan baku mutu yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter fisik dan kimia pada air pemeliharaan cenderung terjaga dengan baik, akan tetapi nilai parameter fisik TSS sebesar 203 ppm, kekeruhan sebesar 51 NTU dan paramater kimia BOD sebesar 46 ppm berada melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam KEPMENKP NO:28/MEN/2004. Rata-rata hasil pengukuran logam berat pada sedimen di saluran outlet tambak untuk logam Zn sebesar 1,66 ppm, Cu sebesar 0,73 ppm dan Cr sebesar 1,74 ppm, ketiga logam berat tersebut berada dibawah batas maksimum yang di tetapkan dalam standar baku mutu IADC/CEDA 1997 . Kata kunci: Udang vaname, Tambak, Efluen, Logam berat, Baku mutu, BLUPPB Karawang.

Vaname shrimp culture system that changes from the traditional system into an intensive system had an impact on the environment. Application of intensive cultivation to increase production also bring other impacts including environmental pollution such as effluent ponds. In BLUPPB Karawang, pond effluent directly discharged into public waterways without any prior treatment. Ponds management physical and chemical parameters measurement are needed to maintain good quality of pond water in the effluent. The study was conducted from November 2015 until April 2016 at Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya BLUPPB Karawang, West Java. The purpose of this study was to obtain data on physical and chemical parameters in pond and effluent water, to analyze heavy metals content in sediment of the pond at outlet channel. Samples were taken at three locations pond, effluent ponds and pond sediments at the outlet channel . All values were compared with standart reference. The results showed that the value of physical and chemical parameters in pond water tend to be well maintained, but in the effluent the value of the physical parameters such as TSS was 203 ppm, turbidity was 51 NTU and parameters of chemical BOD was 46 ppm. This values exceeded the quality standards established by KEPMENKP NO 28 MEN 2004. The average results of the measurement of heavy metals in sediment in the pond outlet channel for the metal were 1.66 ppm for Zn, 0.73 ppm for Cu and 1.74 ppm for Cr. Those values of heavy metals are below the maximum limits set within the standards quality by IADC CEDA 1997 . Keywords Vaname shrimp, Pond, effluents, Heavy metals, Quality standards, BLUPPB Karawang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aminatuh Juhriah
"Timbulnya black spot pada udang vaname Litopenaeus vannamei yang disebabkan oleh aktivitas enzim polifenoloksidase PPO menyebabkan penurunan jumlah konsumen yang mengonsumsi udang tersebut. Sodium metabisulfit selama ini digunakan sebagai penghambat laju black spot pada udang. Zat tersebut bersifat efektif tetapi memiliki efek samping yang merugikan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik ekstrak daun mangrove Avicennia marina dan potensinya dalam menghambat pembentukan black spot pada udang vaname Litopenaeus vannamei. Ekstrak dibuat dengan konsentrasi 1,5 dan 2 yang diimersi selama 15 menit dengan penyimpanan pada suhu 4oC selama 0, 3 dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun mangrove 2 memiliki efektivitas yang terbaik pada pengujian organoleptik kenampakan,tekstur,sensori , TVB dan ALT dibandingkan dengan ekstrak daun mangrove 1,5 dan kontrol.

Black spot appearance on vamame shrimp Litopenaeus vannamei usually caused by polyphenoloxidase enzyme PPO activities that can decrease consumer demand to these shrimps. Sodium metabisulphite has been used to inhibit the rate of black spot formation in vaname shrimp Litopenaeus vannamei. This substance is effective to minimize blackspot, but it can give negative effect to human health. The purpose of this study was to determine the characterization of mangrove Avicennia marina leaves extracts and its potential in inhibiting blackspot formation on vaname shrimp Litopenaeus vannamei. Concentration of extract as much as 1,5 and 2 respectively were immersed for 15 minutes with 4oC temperature on day 0, day 3, and day 7 of storage. The result showed that 2 mangrove leaves extract has the best effectiveness based on organoleptic test appearance, texture, and sensory , TVB and TPC compared 1,5 mangrove leaves extract and control."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aminatuh Juhriah
"Timbulnya black spot pada udang vaname Litopenaeus vannamei yang disebabkan oleh aktivitas enzim polifenoloksidase PPO menyebabkan penurunan jumlah konsumen yang mengonsumsi udang tersebut. Sodium metabisulfit selama ini digunakan sebagai penghambat laju black spot pada udang. Zat tersebut bersifat efektif tetapi memiliki efek samping yang merugikan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik ekstrak daun mangrove Avicennia marina dan potensinya dalam menghambat pembentukan black spot pada udang vaname Litopenaeus vannamei. Ekstrak dibuat dengan konsentrasi 1,5 dan 2 yang diimersi selama 15 menit dengan penyimpanan pada suhu 4oC selama 0, 3 dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun mangrove 2 memiliki efektivitas yang terbaik pada pengujian organoleptik kenampakan,tekstur,sensori , TVB dan ALT dibandingkan dengan ekstrak daun mangrove 1,5 dan kontrol.

Black spot appearance on vamame shrimp Litopenaeus vannamei usually caused by polyphenoloxidase enzyme PPO activities that can decrease consumer demand to these shrimps. Sodium metabisulphite has been used to inhibit the rate of black spot formation in vaname shrimp Litopenaeus vannamei. This substance is effective to minimize blackspot, but it can give negative effect to human health. The purpose of this study was to determine the characterization of mangrove Avicennia marina leaves extracts and its potential in inhibiting blackspot formation on vaname shrimp Litopenaeus vannamei. Concentration of extract as much as 1,5 and 2 respectively were immersed for 15 minutes with 4oC temperature on day 0, day 3, and day 7 of storage. The result showed that 2 mangrove leaves extract has the best effectiveness based on organoleptic test appearance, texture, and sensory , TVB and TPC compared 1,5 mangrove leaves extract and control."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Arianto Setiadi
"ABSTRAK
Udang putih (Litopennaeus vannamei) merupakan salah satu jenis Crustaceae yang banyak dibudidayakan di Indonesia sebagai bahan pangan. Udang sebagai salah satu komoditi pangan maritim, memiliki tingkat kemunduran mutu kesegaran yang cepat, sehingga penanganan yang cepat dan tepat dibutuhkan untuk tetap menjaga kesegaran dari udang. Penanganan menggunakan slurry ice menjadi salah satu opsi dalam upaya menjaga kesegaran udang. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan mutu kesegaran udang putih setelah disimpan dengan slurry ice pada suhu superchilling selama 21 hari dapat memperlambat kemunduran mutu udang. Penelitian dilakukan dengan uji lab untuk masing-masing parameter Organoleptik, Total Volatile Base (TVB), Total Plate Count (TPC), dan Kadar air sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Hasil uji penelitian parameter Organoleptik pada udang pada penyimpanan hari ke-7 menunjukkan nilai diambang batas toleransi menurut SNI-2728.1 2006 dengan batas toleransi kesegaran adalah 7.00. Hasil uji TVB pada penyimpanan hari ke-7 adalah 22,41 mg-N/ 100gr, dengan batas toleransi maksimum nilai TVB adalah 30 mg-N/ 100gr. Hasil uji TPC pada penyimpanan hari ke 14 menunjukkan 1,49 x 106 CFU/100g dengan batas toleransi nilai TPC adalah 5 x 105. Persentase kadar air yang meningkat setelah penyimpanan hari ke-7, mendukung sebab peningkatan nilai uji TPC dan TVB setelah penyimpanan hari tersebut. Udang putih yang disimpan dalam slurry ice pada suhu dapat dinyatakan hanya mampu bertahan di atas batas mutu kesegaran yang diterima pada waktu penyimpanan maksimum 7 hari

ABSTRACT
Whiteleg shrimp (Litopennaeus vannamei) was one of many Crustceaean species being aqua-cultured in Indonesia as food source. Shrimp as one of marine food commodities, have a fast quality degradation rate, making the immediate and precise treatment were the key to achieve sustainable and acceptable shrimp quality. Slurry ice is one of viable option to keep the freshness quality of shrimp. The experiment was aimed to determine whether the freshness quality of whiteleg shrimp can be sustained in 21-day storage at maintained super-chilling temperature. The result of organoleptic parameter test on the 7th day of storage were described a value of 7, close to the limit of acceptable value of 7.00 as stated on SNI-2728.1 2006. The result of TVB test show TVB value was 44,82mg-N/100g on the day of storage, over the limit of acceptable value of 30mg-N/100g. The result of TPC test show TPC value was 1,49 x 106 CFU/100g on the 14th day of storage, over the limit of acceptable value of 5 x 105 CFU/100g. Water content value show an increasing value after the 7th day of storage further prove its involvement on the increasing the TVB and TPC value. Whiteleg shrimp on temperature slurry ice was only effective on 7-day storage before reaching freshness quality value limit.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elrin Meivian Mongi
"Perubahan iklim yang terjadi saat ini dikarenakan oleh aktifitas antropogenik dari penggunaan energi dan industri dalam mempengaruhi suhu dan iklim bumi. Perubahan suhu dan perubahan iklim yang terjadi di bumi dapat berdampak pada keempat dimensi yaitu ketersediaan, stabilitas, akses dan pemanfaatan ketahanan pangan. Ketersediaan produk perairan akan bervariasi melalui perubahan ekosistem, produksi, distribusi spesies dan habitat. Perubahan iklim yang terjadi saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia dalam menggunakan energi dan industri yang berpengaruh pada suhu dan iklim Bumi. Perubahan tersebut dapat berdampak pada empat aspek penting dalam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, stabilitas, akses, dan pemanfaatan. Masalah dalam penelitian ini adalah penurunan produksi udang. Tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh luas tambak, pengetahuan petambak, produksi udang, kualitas air tambak, luas mangrove terhadap produktivitas tambak; Menganalisis pengaruh nilai produktivitas tambak terhadap nilai total ekonomi udang dan nilai total ekonomi mangrove; Memformulasikan model wanamina udang vaname berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai Total Ekonomi Mangrove yang di dapat secara ekonomi lebih menguntungkan daripada Nilai Total Ekonomi Udang. Kesimpulan penelitian ini adalah Konsep wanamina udang vaname merupakan budidaya perikanan berkelanjutan yang mengkuantifikasikan nilai manfaat mangrove menjadi nilai ekonomi. Bauran dari rehabilitasi mangrove dan budidaya kultivan menghasilkan nilai ekonomi yang dapat digunakan untuk mitigasi dampak perubahan iklim.

The current climate change is caused by anthropogenic activities related to energy use and industrial processes, which affect the temperature and climate of the Earth. Changes in temperature and climate can impact the four dimensions of food security: availability, stability, access, and utilization. The availability of aquatic products will vary due to changes in ecosystems, species production, distribution, and habitat. The current climate change is caused by human activities in energy use and industry, which have an influence on the Earth's temperature and climate. These changes can have an impact on four crucial aspects of food security: availability, stability, access, and utilization. The problem addressed in this research is the decline in shrimp production. The research aims to analyze the influence of pond area, farmers' knowledge, shrimp production, pond water quality, and mangrove area on pond productivity; analyze the impact of pond productivity on the total economic value of shrimp and the total economic value of mangroves; and formulate a sustainable model for vannamei shrimp farming. The method used in this research is dynamic systems. The results of this research show that the Total Economic Value of mangroves is economically more beneficial than the Total Economic Value of shrimp. The conclusion of this research is that the concept of sustainable vannamei shrimp farming, known as "wanamina," quantifies the benefits of mangroves into economic value. The combination of mangrove rehabilitation and culturing practices generates economic value that can be used for mitigating the impacts of climate change."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Susanti
"Budidaya udang Litopenaeus vannamei dihadapkan pada tantangan di bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai manfaat teknologi aerasi nanobubble untuk menjawab tantangan itu. Penelitian eksperimental dilakukan dengan membandingkan L. vannamei post larva 10 (PL10) pada kepadatan tebar 2.000 PL/liter yang diberi perlakuan nanobubble dan tanpa nanobubble (kontrol). Metode kuantitatif meliputi uji statistik ANOVA satu arah dan tes Tukey, Chi Square, korelasi Pearson, regresi linear berganda, dan Ordination Plots digunakan untuk menguji signifikansi kelompok nanobubble dan kontrol pada tingkat p<0,05. Perhitungan net present value dan payback period digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi nanobubble, sedangkan wawancara dengan petambak digunakan untuk menilai kelayakan pada aspek sosial. Berdasarkan hasil penelitian, limbah total amonia nitrogen (TAN) berkurang 9% dari 2,58 mg/l (95%CI: 0,91—4,25) pada kontrol, menjadi 2,35 mg/l (95%CI: 0,86—3,84) pada nanobubble. Berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan L. vannamei PL10 selama 5 tahun dan biaya investasi untuk mesin nanobubble, NPV mesin nanobubble diperkirakan sebesar Rp 64.118.071,00 dengan waktu pengembalian modal 1,8 tahun. Hasil wawancara menunjukkan 61,1—72,2% petambak setuju nanobubble dapat meningkatkan mata pencaharian. Sebagai kesimpulan, teknologi aerasi nanobubble layak untuk mendukung budidaya udang L. vannamei yang mampan.

Litopenaeus vannamei shrimp farming faces challenges in environment, economic, and socio aspects. This study aims to assess the benefits of nanobubble in addressing the challenges. Experimental research was done by comparing L. vannamei post larva 10 (PL10) at density of 2,000 PL/liter treated with nanobubble and control. Quantitative methods such as one-way ANOVA statistic assessment and Tukey test, Chi Square, Pearson correlation, multi-linear regression, and Ordination Plots were used to measure the group significance of nanobubble and control at a level of p<0.05. Net present value and payback period were calculated to assess the economic feasibility of nanobubble, while interviews with farmers measured the feasilibity in social aspects. Based on the research result, total ammonia nitrogen (TAN) was reduced by 9% from 2.58 mg/l (95%CI: 0.91— 4.25) on control to 2.35 mg/l (95%CI: 0.86—3.84) on nanobubble. By selling L. vannamei PL10 for 5 years and investing on nanobubble machine, the NPV of nanobubble machine was estimated at IDR 64,118,071 with payback period of 1.8 years. From the interviews, 61.1—72,2% of farmers agreed that nanobubble could improve their livelihoods. Therefore, nanobubble is feasible to support sustainable L. vannamei shrimp farming."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library