Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dui Kusumayadi
"Komunikasi tanpa kabel (Wireless communications) Code Division Multiple Access (CDMA), merupakan teknologi sistem komunikasi bergerak generasi ketiga. CDMA adalah salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan dan telah dibuktikan sebagai teknik multiple access yang mampu untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan layanan seperti layanan suara dan data dengan kecepatan tinggi.
Sistem CDMA adalah sistem yang kinerjanya dibatasi oleh interferensi. Berdasarkan asal penginterferensian, interferensi multi-user dapat terjadi dari pemakai pada sel yang sama (intracelly maupun dari sel yang berbeda (intercelf). Pengendalian daya adalah merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam sistem CDMA, akibat dari kondisi alam seperti gedunggedung dan pohon-pohon dapat menimbulkan fading dan shadowing yang mengakibatkan kontrol daya jadi tidak sempuma. Penelitian ini akan menganalisa besamya pengaruh interferensi multi-cell (yang dibatasi dengan 2 tier), multi-user dan pengaruh ketidak sempumaan kontrol daya pada besaran nilai throughput. Penelitian ini dilakukan dengan mengasumsikan user kelas-2 sebagai acuan, dengan parameter variabelnya berupa : (1) faktor aktivitas (a)yang mempunyai nilai 318, 518 dan I. (2) user kelas-1 dengan jumlah 50,100, 150. (3) faktor ketidak sempurnaan kontrol daya yang dinyatakan dengan besarnya standar deviasi mempunyai nilai sebesar 1dB ,2dB dan 3dB. (4) bit rate sebesar 64000 bit, 96000 bit, 128000 bit.
Hasil analisa menunjukan bahwa semakin bertambahnya user kelas-1, standar deviasi dan bit rate, akan terjadi penurunan besar throughput. Sebaliknya, dengan bertambahnya nilai faktor aktivitas akan terjadi peningkatan pada throughput.

COMA wireless communication is the 3rd generation (3G) technology of mobile communication system. CDMA system is one of the multiple access technologies, which can provide varieties of high-speed services such as voice and data.
Performance of CDMA system was limited by interference. Based on source, multi-user interference can happen from intra-cell and inter-cell user. Power control is one of the main issues in the CDMA system since the condition of nature like buildings, trees and hills could create fading and shadowing that could turn power control becoming not prefect. This research analyzed throughput CDMA with multi-cell interference, multi-user interference and imperfect power control. The assumption class-2 user as reference, which has parameter (1) activity factor (ix) is 318, 518, and 1. (2) Number of user class-1 is 50, 100 and 150 (3). Imperfect power control has written as devise standard has values 1 dB, 2 dB and 3 dB (4). Bit rate is 64 kbps, 96 kbps and 128 kbps.
The result has shown that the increases of user class-1, devise standard and bit rate, will decrease the throughput. Otherwise the increases of activity factor will increase the value of throughput.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadiku, Matthew N.O.
London: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2002
621.382 7 SAD o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Yusuf
"Pada skripsi ini dianalisa unjuk kerja teknik switched diversity dengan co-channel interference (CCI) cancellation pada kanal fading Rayleigh. Beberapa persamaan telah diperoleh guna mengevaluasi unjuk kerja yang dinyatakan oleh probability of outage. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa penggunaan teknik switched diversity akan memberikan unjuk kerja yang lebih balk daripada tanpa teknik diversitas. Hasil yang diperoleh juga menyatakan bahwa semakin tinggi kemampuan untuk melakukan cancellation terhadap interferer yang terkuat maka unjuk kerja akan semakin baik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Achmad Sobar Hadiawan
"Adanya persaingan pada penyediaan jasa telekomunikasi, menjadikan setiap penyedia jasa telekomunikasi tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan yang paling balk. Diantara pelayanan tersebut adalah terhubungnya pelanggan ke pelanggan lain yang dituju dapat dengan mudah dilakukan. Salah satu parameter yang mendukung hal tersebut adalah, ketersediaan sirkit yang memadai untuk melewatkan trafik. Untuk mengantisipasi kenaikan track, diperlukan pengukuran sirkit Bari waktu ke waktu. Selanjutnya ditindak lanjuti dengan penambahan sirkit bila diperlukan. Pengukuran occupancy jaringan dan ASR merupakan salah satu pengukuran yang penting dalam jasa telekomunikasi. Pada tugas akhir ini dilakukan analisa trafik occupancy jaringan dan ASR pada sirkit antara MSC Jakarta 1 Excelcomindo dengan PSTN Palembang _ Sirkit ini merupakan lintasan langsung antara MSC Excelcomindo dengan PSTN Palembang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Adyawardhani
"Tren bisnis telekomunikasi yang terjadi belakangan ini adalah munculnya suatu bentuk model bisnis baru, yaitu Operator Jaringan Maya Bergerak yang biasa dikenal dengan Mobile Virtual Network Operator (MVNO). MVNO berkembang pesat di beberapa negara di dunia, menjual layanan selular dengan menyewa jaringan operator. Di sisi lain, pemilik jaringan mendapat tambahan pendapatan tanpa harus memelihara hubungan dengan pelanggan dan menambah jumlah pegawai. Di Indonesia, bentuk MVNO ini belum diimplementasikan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa implementasi MVNO menggunakan model Porter 5 Forces untuk mengidentifikasi potensi keuntungan kompetitifnya dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Porter 5 forces, merupakan salah satu perangkat strategi bisnis yang paling sering digunakan, dan keampuhannya telah terbukti dalam berbagai macam kasus. Porter 5 forces lebih mengarah pada analisa industri dari luar perusahaan, mencoba melihat potensi kedalam. Analisa yang dilakukan meliputi intensity of rivalvy among existing player, threat of new entrant, bargaining power of supplier, bargaining power of buyer, dan threat of substitution. Analisa keuntungan kompetitif digunakan untuk merancang strategi lebih lanjut dalam menghadapi kompetisi yang ada di industri selular. Dengan menerapkan model Porter 5 forces untuk analisis implementasi MVNO di Indonesia diperoleh hasil bahwa bisnis MVNO memiliki keuntungan kompetitif yang rendah. Untuk pengembangan MVNO ditawarkan beberapa strategi untuk memperbaiki posisi dalam kompetisi di industri telekomunikasi. Apabila pemerintah Indonesia ingin mengembangkan MVNO, yang perlu dilakukan adalah menurunkan bargaining power MNO, dan juga pelanggan.

Telecommunication business trend in many countries is a new celuler business model, Mobile Virtual Network Operator (MVNO). MVNO own their costumer but use the telecom network and radio spectrum of a Mobile Network Operator(MNO). This wholesale agreement will gives extra revenue for the host without maintain the customer.It has not implemented in Indonesia. This thesis is to analyze MVNO implementation by using Porter 5 forces model, to identify the MVNO competitive profit potential in Indonesia's telecommunication structure. Porter 5 forces, is one of the most often used business strategy tools and has proven its usefullness on numerous ocassione. Porter 5 forces is an outside in industry analysis.The analysis consist of intensity of rivalvy among existing player, threat of new entrant, bargaining power of supplier, bargaining power of buyer, dan threat of substitution. This analysis is needed in order to formulate strategy to face existing micro environment condition within the industry. By using Porter 5 forces to analyze MVNO implementation, resulting low competitive profit potential for MVNO in Indonsia. Several strategies are proposed in order to achieve better positioning. The goverment support for MVNO could be by decreasing bargaining power of MNO and subscribers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrianta Eka Prasaja
"ABSTRAK
GNU Privacy Guard (GnuPG, atau GPG) merupakan hybrid crypto system yang digunakan untuk mengamankan komunikasi dan penyimpanan data. Salah satunya dapat dimanfaatkan untuk pengamanan komunikasi lewat email. GPG Webmail Versi 1.0 merupakan model aplikasi berbasis web untuk mengakses email yang berfungsi sebagai perantara dalam melakukan penyandian email dari email server dengan protokol POP3 dan SMTP. GPG Webmail Versi 1.0 ini diintegrasikan ke dalam distro linux server sehingga menjadi distro linux baru dilengkapi dengan paket aplikasi penyandian email berbasis web yang siap digunakan.
Aplikasi ini mempunyai keunggulan mudah dalam penggunaannya karena user tidak perlu melakukan instalasi serta mempermudah suatu organisasi yang belum mempunyai email Server sendiri namun ingin menyediakan fasilitas aman bagi anggotanya yang masih menggunakan email server yang bukan miliknya.
Keunggulan lainnya adalah tak perlu mengamankan PC/Laptop yang digunakan untuk mengakses aplikasi, karena data rahasia dan secret key tidak tersimpan dalam PC/Laptop tersebut, sehingga user bisa mengakses aplikasi dari PC/Laptop milik fasilitas umum.

ABSTRACT
GNU Privacy Guard (GnuPG or GPG) is a hybrid crypto system used to preserve communication and data storage, one of which can be utilized for communication pacification through e-Mail. GPG Webmail Version 1.0 is a web based model application to access a web based e-Mail that serves as an intermediary in conducting e-mail encryption of e-Mail server with POP3 and SMTP protocols. GPG Webmail Version 1.0 is integrated into Linux distros servers so that the new linux distro is equipped by web based e-Mail encoding application package which is ready for use.
The application has the advantage of easy to use as the user does not need to install anything. It also simplifies an organization that has not got an e-Mail server itself but want to provide safe facilities for members who still use e-mail server that is not its property.
Another advantage is no need to secure the PC / laptop that is used to access the application as confidential data and secret key are not stored in the PC / laptop, so that users can access the applications from a public PC / Laptop."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risyaf Syamsi
"ABSTRAK
Light Fidelity (LiFi) merupakan suatu teknologi komunikasi nirkabel yang menggunakan cahaya tampak sebagai mediumnya. LiFi memiliki berbagai kelebihan seperti bandwidth yang tersedia sangat lebar, keamanan jaringan yang sangat baik, dan dapat digunakan untuk daerah-daerah yang sensitif terhadap interferensi gelombang elektromagnetik 2. Hingga saat ini, LiFi masih dalam tahap pengembangan. Perusahaan startup Velmenni telah berhasil mentransmisikan data hingga 1 Gbps 4. Padahal secara teoritis, LiFi dapat mencapai 224 Gbps pada kondisi lab 5. Permasalahan utama yang dihadapi oleh LiFi berbasis On-Off Keying (OOK) yaitu komponen yang digunakan haruslah memiliki nilai RC yang rendah agar tidak terjadi distorsi bentuk gelombang. Pada skripsi ini, penulis melakukan pengembangan komunikasi optik LiFi berbasis OOK pada visible LED. Pengembangan yang dimaksud adalah menganalisis pengaruh nilai RC pada stage pre-amplifier dan melakukan pengujian kecepatan transfer data pada komunikasi optik LiFi berbasis OOK. Penelitian ini memvariasiakan resistor beban pre-amplifier, catu tegangan pre-amplifier, dan catu tegangan LED untuk menentukan nilai yang optimum dari tiga variabel tersebut. Selain itu, terdapat variasi frekuensi yang berfungsi untuk menentukan kecepatan transfer data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan transfer data pada LiFi berbasis modulasi OOK sangat bergantung pada nilai RC dan akan sangat sulit mencapai 1 Mbps

ABSTRACT
.Light Fidelity (LiFi) is a wireless communication technology that uses visible light as its medium. LiFi has many advantages such as the available bandwidth is huge, high network security, and can be used for areas that are sensitive to electromagnetic wave interference (2). Until now, LiFi is still under development. Velmenni startup company has managed to transmit data up to 1 Gbps (4). Even though theoretically, LiFi can reach 224 Gbps in lab conditions (5). The main problem of LiFi based on On-Off Keying (OOK) is that the components used must have low RC value so that waveform distortion does not occur. In this thesis, the author developed LiFi based on OOK on Visible LED. The intended development is analyzing the effect of RC values ​​on the pre-amplifier stage and conducting bit rate testing on LiFi based on OOK. This study varied the pre-amplifier load resistor, pre-amplifier voltage supply, and LED voltage supply for determine the optimum value of the three variables. In addition, there are frequency variations for determine bit rate. The results showed that the bit rate on LiFi based on OOK modulation was very dependent on RC values ​​and would be very difficult to reach 1 Mbps."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litva, John
Boston: Artech House, 1996
621.3845 LIT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Groom, Frank M.
"Contents :
- Chapter 1 A Hollywood Story
- Chapter 2 The Frequency Spectrum and the Secure Placement of Calls
- Chapter 3 Basic Modulation Schemes
- Chapter 4 Advanced Modulation and Encoding Schemes
- Chapter 5 Spreading the Signal across the Frequencies
- Chapter 6 The IEEE 802.11 Wireless LAN Standard
- Chapter 7 IEEE 802.11a, 802.11b, and 802.11g WLANs
- Chapter 8 802.11 Wireless LAN Designs
- Chapter 9 Wireless Metropolitan-Area Networks
- Chapter 10 Security for 802.11 Wireless LANs
- Chapter 11 Future Trends in Wireless LANs
- Chapter 12 Conclusion
- References
- Appendix Wireless Access Point and Router Vendors and Products "
Chicago: International Engineering Consortium, 2005
e20452782
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>