Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Kresna
"Pendahuluan: Kerja gilir terutama pada malam hari dapat mengubah ritme sirkadian, tingkat kewaspadaan, meningkatkan kelelahan, kesalahan, dan kecelakaan kerja. Beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi ritme sirkadian adalah tingkat kewaspadaan dan melatonin plasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara melatonin plasma dengan tingkat kewaspadaan.
Metode: Studi potong lintang yang dilakukan pada 40 perawat wanita kerja gilir malam hari. Data karakteristik individu seperti usia, pengalaman kerja, istirahat malam selama bekerja, dan status perkawinan diperoleh dengan kuesioner dan wawancara. Konsentrasi melatonin plasma diukur dua kali pada malam hari (pukul 11 malam-00 pagi) dan pada pagi hari (pukul 07.00 8 pagi) dengan metode Liquid Chromatography-Mass Spectrometry, sedangkan tingkat kewaspadaan diukur dengan Psychomotor Vigilance Test (PVT) pada pukul 11 malam-00 pagi dan 7 pagi 8 pagi keesokan harinya. Analisis statistik digunakan untuk mencari korelasi menggunakan uji Spearman atau Pearson.
Hasil: Usia rata-rata adalah 28,4 (±4,9) tahun dengan pengalaman kerja bervariasi dari 1-16 tahun. Konsentrasi melatonin plasma pada perawat wanita didapatkan malam hari lebih tinggi daripada pada hari. Rentang nilai melatonin plasma adalah 10-240 pg/ml dan tingkat kewaspadaan memiliki pola yang serupa, dengan rata-rata pada malam hari adalah 301,2 ± 51,6 ms dan 293,2± 49,7 ms pada pagi hari. Terdapat korelasi yang lemah antara konsentrasi melatonin plasma dan perbedaan tingkat kewaspadaan malam dan pagi hari (r = 0,37; p = 0,016).
Kesimpulan: Konsentrasi melatonin plasma pada perawat wanita kerja gilir lebih tinggi pada malam hari dibandingkan dengan pagi hari. Begitu juga dengan tingkat kewaspadaan, malam hari lebih tinggi daripada pagi hari dan tidak ada hubungan antara melatonin plasma dengan tingkat kewaspadaan pada malam dan pagi hari.

Background: Working in shift especially night shift could alter circadian rhythm, alertness level, increase fatigue, error, and working accident. One of the factors that affect the circadian rhythm were melatonin. Melatonin was a hormone that regulate the wake and sleep cycle that have an impact on alertness levels. This study was aimed to find correlation between plasma melatonin and alertness level.
Methods: A cross-sectional study was conducted on 40 female night shift nurses. Individual characteristics like age, working experience, rest during work duration, and marital status were obtained by self-administered questionnaire. Plasma melatonin concentrations was measured twice at night time (11 pm-00 am) and at morning (7 am-8 am) by Liquid Chromatography-Mass Spectrometry, while alertness level was recorded with Psychomotor Vigilance Test (PVT) at 11 pm-00 am and 7 am-8 am the next day. Spearman or Pearson test was used to find correlation between melatonin concentrations and PVT.
Results: Mean age was 28.4 (±4.9) years with working experience varied from 1-16 years. Plasma melatonin concentrations among female night shift nurses were higher before working hours than after duty. Range of plasma melatonin value was 10-240 pg/ml and Alertness was in the same manner with average alertness level at night was 301.2 ± 51.6 ms and 293.2± 49.7 ms at morning. There was a weak correlation between plasma melatonin concentration and alertness level difference before and after duty (r = 0.37; p = 0.016).
Conclusion: There was no correlation between plasma melatonin and alertness level in night shift workers before and after duty. To Maintain alertness level reduction and melatonin secretion, night shift workers should rest at least 30 minutes during their working hours, always keep the lights on while on duty and should not work more than one shift on the same day, and providing healthy foods.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Wulandari Dina Wulandari
" ABSTRAK
Nama : Dina WulandariProgram Studi : Ilmu KeperawatanJudul : Gambaran Penggunaan Kontrasepsi pada Populasi Perawat Perempuan di Rumah Sakit Indonesia ialah negara peringkat ke-empat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Ledakan penduduk di negara berkembang seperti Indonesia menyebabkan masalah di berbagai bidang. Oleh karena itu, pemerintah menggalakkan program pengendali kelahiran melalui penggunaan kontrasepsi. Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki informasi yang memadai mengenai kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan kontrasepsi pada populasi perawat perempuan di Rumah Sakit. Penelitian ini mengggunakan desain deskriptif sederhana, dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan pada 105 perawat berusia 22-49 tahun dan sudah menikah. Analisis univariat menunjukkan mayoritas perawat menggunakan kontrasepsi, dengan IUD menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih. Kata Kunci : Kontrasepsi, Perawat

ABSTRACT
Name Dina WulandariStudy Program Bachelor of NursingTitle Description of Contraceptive Use among Female Nurses Working at Hospital Indonesia is the fourth country with the largest population in the world. Population explosion in developing countries such as Indonesia causing many problems in various fields. Therefore, government promotes birth control program through the use of contraception. As health professionals, nurses have a sufficient information about contraception. This study aims to describe the use of contraceptives in female nurses at the hospital. This study used simple descriptive design. Sample was collected with non probability sampling with total sampling technique. Study was conducted on 105 already married female nurses aged 22 49 years. The univariate analysis showed that most of nurses use contraception. IUD became the most widely chosen contraceptive method. Keywords contraception, nurses."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library