Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Iadha Nuraini
Abstrak :
Pegangan pada kontainer yang digunakan dalam dunia industri memiliki peranan penting untuk mengurangi cidera saat melakukan aktivitas Manual Material Handling (MMH). Desain pegangan yang ada di Industri Indonesia yaitu berada di atas ataupun tidak ada pegangannya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menentukan posisi pegangan pada box yang sering digunakan sebagai kontainer. Metode yang digunakan yaitu perancangan eksperimen (DOE) berdasarkan kriteria psikofisik dan fisiologis pada subjek penelitian laki-laki. Kriteria psikofisik ini mengacu pada skala Borg untuk mendapatkan nilai Rating Perceiced Exertion (RPE), sedangkan kriteria fisiologis mengacu pada denyut jantung. RPE dan denyut jantung ini merupakan variabel dependent, sedangkan variabel independent yang digunakan yaitu empat ukuran kotak, sembilan posisi pengangkatan, dan tiga posisi pegangan pada box. Sepuluh orang subjek yang berasal dari pekerja industri berpartisipasi melakukan 27 kombinasi dalam sehari selama empat hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Faktor yang berpengaruh signifikan pada criteria psikofisik yaitu 3 faktor utama, sedangakan pada criteria fisiologis hanya 2, yaitu posisi pegangan dan ukuran box. (2) Berdasarkan kriteria psikofisik, posisi pegangan atas memiliki nilai RPE yang lebih tinggi dibandingkan posisi lainnya. (3) Berdasarkan kriteria fisiologis, posisi pegangan atas menghasilkan denyut jantung yang lebih tinggi dibandingkan posisi lainnya. ......Handle on the container used in industry has an important role to reduce injuries while doing the activity Manual Materials Handling (MMH). Handle design in Indonesia Industry is usually located on top or no handle. Therefore, study is conducted to determine the handle position on the box which is often used as container. The method used is the Design of Experiment (DOE) based on psychophysical and physiological criteria for male workers. A psychophysical criterion refers to the Borg scale for Rating Perceived Exertion (RPE), whereas the physiological criterion refers to the heart rate. RPE and heart rate is a dependent variable, while the independent variables used were four box sizes, nine handling positions, and three handle positions on the box. Ten subjects from industrial workers performed 27 combinations for one day during four day. The results of this study indicate: (1) a significant factor influencing psychophysical criteria are 3 main effects, while the physiological criteria just 2 main effects, handle position and box size. (2) Based on psychophysical criteria, the handle position on top has a higher RPE values than other positions. (3) Based on physiological criteria, the the handle position on top produces a higher heart rate than the other positions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Novina Kahanjak
Abstrak :
Sindroma overtraining dapat disebabkan oleh stres oksidatif akibat peningkatan produksi ROS. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemberian H. sabdariffa L. dapat mencegah sindroma overtraining berdasarkan penurunan kadar MDA dan peningkatan aktivitas GPx plasma. Penanda sindroma overtraining adalah parameter fisiologis berat badan dan penanda biologis kadar IL-6 plasma. Metode penelitian eksperimental pada 20 ekor tikus jantan galur Wistar usia 8-10 minggu, berat badan 200-250 gram. Hewan coba secara acak terbagi atas kelompok kontrol (K), ekstrak air H. sabdariffa L. 400 mg/kgBB/hari (KH), overtraining (O), dan overtraining diberi ekstrak air H. sabdariffa L. 400 mg/kgBB/hari (OH). Hasil penelitian ditemukan berat badan pada kelompok O menurun dibanding K, namun tidak signifikan secara statistik. Kadar IL-6 pada kelompok O meningkat secara signifikan dibanding K. Kadar MDA pada kelompok OH menurun secara signifikan dibanding O. Aktivitas GPx pada kelompok OH meningkat dibanding O, namun tidak signifikan secara statistik. Hasil mengindikasikan bahwa ekstrak air H. sabdariffa L. dapat mencegah sindroma overtraining berdasarkan penurunan kadar MDA dan peningkatan aktivitas GPx. ...... Overtraining syndrome can be caused by oxidative stress due to increased production of ROS. The aim of the study was to determine the administration of H. sabdariffa L. can prevent overtraining syndrome by decreased levels of MDA and increase in GPx activity of plasma. The marker of overtraining syndrome are physiological parameters weight and biological marker levels of IL-6 plasma. Experimental research methods in 20 of male Wistar strain rat aged 8-10 weeks, weight 200-250 g. Experimental animals were radomly divided into groups of a control (K), aqueous extract of H. sabdariffa L. (KH), overtraining (O), and overtraining with aqueous extract of H. sabdariffa L. (OH). Research found weight decreased in group O than K, but not statistically significant. Levels of IL-6 increased significantly compared to the group O than K. MDA levels in the OH group decreased significantly compared to O. Activity of GPx increased compared to the OH group than O, but not statistically significant. Results indicates that aqueous extract of H. sabdariffa L. can prevent overtraining syndrome by decreasing levels of MDA and increasing in GPx activity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Riky Mawan
Abstrak :
ABSTRACT
PT Kereta Api Indonesia meupakan salah satu penyedia jasa transportasi darat yang dibutuhkan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Masinis sebagai karyawan yang bertugas untuk membawa setiap kereta mengalami tekanan baik dari dalam maupun luar pekerjaan sehingga mengakibatkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja pada masinis PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Jatinegara tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masinis jurusan luar kota di Stasiun Jatinegara dikategorikan tidak stres. Semua variabel faktor internal pekerjaan dikategorikan buruk anak tetapi semua variabel faktor eksternal pekerjaan dikatergorikan baik.
ABSTRACT
PT Kereta Api Indonesia is a provider of ground transportation services are needed in Indonesia, particularly in Java. The engineer as an employee whose job is to bring every train was under pressure from both inside and outside of work that lead to stress. The purpose of this research is to describe the work stress on long range locomotive engineer PT Kereta Api Indonesia at Jatinegara Station in 2014. Research was conducted by cross sectional method by distributing questionnaires. The results showed that out of town engineer majors at Station Jatinegara categorized no stress. All variables of internal job factors categoried as bad but all variables of external job factors catergories as good.
2014
S55973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Åstrand, Per-Olof
New York: McGraw-Hill, 1977
612.042 AST t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Wilutantri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap intensi turnover karyawan. Hasil diagnosis awal permasalahan organisasi melalui wawancara menunjukkan bahwa karyawan Divisi X PT MI merasa kurang mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal perusahan sehingga memutuskan keluar dari perusahaan atau menunjukkan performa kerja yang stagnan. Berdasarkan studi literatur dan penelitian terdahulu, intensi turnover dipengaruhi oleh pemberdayaan psikologis yang rendah. Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner intensi turnover dari Mobley sejumlah 10 aitem (α = 0.83) dan kuesioner pemberdayaan psikologis dari Spreitzer sejumlah 12 aitem (α =0.74). Hasil penelitian pada 103 orang karyawan dengan menggunakan regresi linear menunjukkan pemberdayaan psikologis berhubungan secara negatif signifikan terhadap intensi turnover (r =0.19, p <0.05). Hal ini berarti peningkatan pada pemberdayaan psikologis akan menurunkan intensi turnover. Hasil penelitian menjadi dasar untuk perancangan intervensi yang bertujuan menguatkan pemberdayaan psikologis karyawan. Rancangan intervensi berupa workshop Self Empowerment melalui pendekatan Appreciative Inquiry yang diharapkan dapat menurunkan intensi turnover karyawan.
This study aims to determine the influence of psychological empowerment to turnover intention. Initial diagnosis through interviews shows that employees of Division X PT MI felt less competent to face internal and external changes, so they decided to leave the company or showed stagnant work performance. Based on literature and previous studies, turnover intention were influenced by low psychological empowerment. Variables were measured through turnover intention questionnaire from Mobley with 10 items (α = 0.83) and psychological empowerment questionnaire from Spreitzer with 12 items (α = 0.74). The result from 103 employees using linear regression showed psychological empowerment has significant negative correlation to turnover intention (r = -0.19, p < 0,05). This research showed that psychological empowerment increase will decrease turnover intention. Based on this result, researcher determine Self Empowerment Intervention through Appreciative Inquiry approach would be appropriate as an intervention. The intervention program is expected to decrease employee turnover intention.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Della Mertha
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderator iklim inovasi dalam hubungan antara tipe kepribadian narsisisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan yang bekerja pada sektor industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi pada program Macro Hayes SPSS version 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja. Skala narcissism personality inventory 16 NPI-16 yang disusun oleh Ames, Rose, Anderson 2006 ? =0.69 , digunakan untuk mengukur kecenderungan narsisisme, dan skala climate for innovation measure yang disusun oleh Scott Bruce 1994 ?=0.85 digunakan untuk mengukur iklim inovasi. Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa iklim inovasi tidak dapat berperan sebagai moderator yang dapat memperkuat hubungan antara narsisisme dan perilaku kerja inovatif r=-.0017, p >0.05 Implikasi secara teoritis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.
ABSTRACT
Abstract This study aims to determine the moderating role of innovative climate on the relationship between narcissism personality and innovative work behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using regression analyisis on Hayes Process Macro SPSS version 22. To measure innovative work behavior, innovative work behavior scale from Janssen 2000 was used with 0.82. narcissism Personality Inventory from Ames, Rose, Anderson 2006 was used to measure narcissism personality trait, and climate for innovation measure from Scott Bruce 1994 was used to measure innovative climate. The result showed that innovative climate have no significant role on enhancing the positive relationship between narcissism and innovative work behavior r .0017, p 0.05 . Theoretical and practical implications were discussed.
2017
S67532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Syadzwina
Abstrak :
Penelitian ini membahas kajian pengukuran fatigue secara subjektif di Departemen Produksi bagian Die Casting PT TACI pada periode Mei sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan fatigue pada pekerja shift. Hasil penelitian mendapatkan pekerja shift bagian die casting mengalami keluhan fatigue dengan kategori fatigue ringan dan kategori fatigue berat. Faktor risiko yang memiliki hubungan signifikan dengan keluhan fatigue adalah desain kerja, kerja lembur, beban fisik, waktu perjalanan, dan tingkat kesehatan. Peneliti merekomendasikan upaya peningkatan berkelanjutan untuk perusahaan dan karyawan dalam mengatasi keluhan kesehatan kerja. ...... The focus of this research is the measurement of subjective fatigue at Production Department on Die Casting Unit PT TACI in may to june 2016. This research is a cross sectional study with observational approach. The purpose of this research is to determine the factors associated with complaints of fatigue in shift workers. The result of this research is the shift workers of die casting unit was complainting of fatigue on mild and severe level. The risk factors which have significant related of complaint fatigue are job design, overtime, physical workload, commuting time and health status. The researcher suggests that corporation and their employees are ought to implement the continous improvement for occupational heatlh issues.
Depok: Fakultas Kesahatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mentari Sofyan Putri
Abstrak :
Nelayan adalah jenis pekerjaan dengan risiko kelelahan kerja yang tinggi. Kelelahan kerja dapat disebabkan oleh penurunan kadar elektrolit akibat dehidrasi yang dicetuskan oleh pajanan tekanan panas atau peningkatan kadar asam laktat akibat beban kerja yang tinggi. Salah satu cara mencegahnya adalah asupan cairan yang cukup. Sebagai contoh, air kelapa yang mudah ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh suplementasi air kelapa kemasan terhadap waktu reaksi dan kadar asam laktat. Desain penelitian ini adalah true experimental, comparison pre intervension-post intervension group. Intervensi berupa air kelapa kemasan dengan air mineral kemasan sebagai kontrol. Subjek berjumlah 18 orang pada kelompok intervensi dan 19 orang pada kelompok kontrol. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner serta pemeriksaan kelelahan dengan waktu reaksi dan asam laktat. Pengukuran waktu reaksi setelah intervensi berbeda signifikan (p 0.001) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada rangsang cahaya yang tidak ditemukan pada rangsang suara. Begitu pula dengan pemeriksaan asam laktat (p 0.121) antar kelompok. Hipotesis terbukti bahwa air kelapa kemasan berpengaruh lebih besar dalam mencegah kelelahan kerja berdasarkan waktu reaksi rangsang cahaya dan tidak ada pengaruh pemberian air kelapa kemasan terhadap perubahan kadar asam laktat. ......Fishermen are a type of work with a high risk of work fatigue. Fatigue can be caused by a decrease in electrolyte levels due to heat stress-induced dehydration or an increase in lactic acid levels due to high workloads. One way to prevent this is adequate fluid intake. For example, coconut water is easily found in Indonesia. Therefore, this study aims to reveal the effect of supplementation of packaged coconut water on reaction time and lactic acid levels. The design of this study is true experimental, comparison pre intervention-post intervention group. Interventions in the form of packaged coconut water with packaged mineral water as a control. Subjects numbered 18 people in the intervention group and 19 people in the control group (after drop out). Data retrieval was carried out by guided interviews using questionnaires and measurement of fatigue with reaction time and lactic acid. The measurement of reaction time after intervention differed significantly (p 0.001) between the intervention group and the control group in visual stimuli, which was not found in the auditory stimuli. Similarly, the lactic acid examination did not differ significantly (p 0.121) between groups. The hypothesis is proven that packaged coconut water has a greater effect in preventing work fatigue based on visual reaction time and there is no effect of giving packaged coconut water to changes in lactic acid levels.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sepreka Mirly
Abstrak :
Latar belakang: Indonesia merupakan negara maritim yang berhubungan erat dengan industri pengiriman dan kekayaan laut yang berdampak pada sosio-ekonomik negara. Kesehatan pelaut berperan penting dalam mempertahankan manajemen ini dan perlu mendapat perhatian khusus. Pelaut memiliki risiko mengalami MAFLD, kelelahan saat bertugas, atau kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara MAFLD dengan kelelahan kerja pada Pelaut tugboat.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan data sekunder hasil MCU karyawan Perusahaan X. MAFLD didefinisikan sebagai fatty liver berdasarkan hasil USG ditambah dengan adanya obesitas atau overweight. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner SOFI yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Hubungan antara MAFLD dengan kelelahan dianalisis menggunakan uji regresi logistik untuk mendapatkan nilai signifikansi (P), odds ratio (OR) dan interval kepercayaan (IK) 95%.

Hasil: Prevalensi pekerja yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 64 orang (23,5%). Kelelahan kerja secara statistik berhubungan signifikan dengan MAFLD (aOR 5,05; IK 95% 2,65-9,60; p <0,001) dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga (aOR 2,79; IK 95% 1,17-6,68; p 0,021).

Kesimpulan: Hampir seperempat dari total jumlah pelaut tugboat mengalami kekelahan sedang saat bekerja. Kelelahan tersebut berhubungan signifikan dengan MAFLD dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga ......Background: Indonesia is a maritime nation closely associated with shipping industry and oceanic wealth that impacts the country's socio-economic status. The health of sailors plays a crucial role in maintaining this management and requires specific attention. Sailors are at risk of experiencing MAFLD, on-duty fatigue, or a combination of both. This research aims to investigate the relationship between MAFLD and work-related fatigue among tugboat sailors.

Methods: This study used a cross-sectional method with secondary data from the Medical Check-Up (MCU) results of Company X's employees. MAFLD was defined as fatty liver based on ultrasound results combined with the presence of obesity or overweight. Fatigue was measured using the validated SOFI questionnaire in the Indonesian language. The association between MAFLD and fatigue was analyzed using logistic regression to obtain significance values (P), odds ratios (OR), and a 95% confidence interval (CI).

Results: The prevalence of workers experiencing moderate fatigue was 64 individuals (23.5%). Statistically, work-related fatigue was significantly associated with MAFLD (aOR 5.05; 95% CI 2.65-9.60; p <0.001) and insufficient physical activity/exercise (aOR 2.79; 95% CI 1.17-6.68; p 0.021).

Conclusion: Nearly a quarter of the total number of tugboat sailors experience moderate fatigue while working. This fatigue is significantly associated with MAFLD and insufficient physical activity/exercise.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kahn, Robert L., 1918-
New York: John Wiley & Sons, 1981
158.7 KAH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>